...~Happy Reading~...
Setelah selesai makan malam, mami Sarah mengajak Shiena untuk berdiskusi tentang usaha nya yang akan di bantu oleh tuan Artha. Awalnya, Shiena bingung dan curiga, mengapa ada orang yang begitu baik mau memberikan modal yang tidak sedikit untuk mami nya. Tidak mungkin bukan, kalau mami nya memakai pelet? batin Shiena.
"Kenapa jadi WO? bukan kah, Mami mau buka florist?" tanya Shiena sedikit mengerutkan dahi nya.
"Hemm,, mami sih maunya dua dua nya. Florist juga dan menerima jasa WO juga. Bagus kan?"
"Mi, salah satu saja dulu. Mami belum terlalu paham soal dunia WO. Dan juga, adat pernikahan disini dan Itali sangat berbeda, Shiena cuma takut nanti mami kesulitan dan mendapat masalah. Jadi, kalau Mami meminta saran kepada Shiena. Shiena akan mendukung Mami untuk membuka Florist, no WO!" ucap Shiena dengan tegas dan yakin.
Mami nya tidak memiliki pengalaman apapun, bahkan untuk berjualan bunga saja, sejujurnya Shiena ragu apakah akan laku terjual. Apalagi kalau sampai buka jasa WO, bisa bisa, hari bahagia sepasang pengantin baru akan menjadi hari keramat karena desain nya yang abstruk!
"Hemm, memang begitu ya?" gumam mami Sarah seolah berfikir kembali tentang niat nya.
"Mami, boleh gak kalau Shiena meminta mami untuk fokus dulu di rumah. Biarkan Shiena yang bekerja. Shiena gak mau mami capek dan juga, mami belum pernah berbisnis. Shiena hanya takut nanti ke depan nya akan—"
"Kamu gak percaya sama kemampuan Mami?" pekik mami Sarah menatap putri nya tak percaya.
"Kalau boleh jujur, Enggak!" jawab Shiena menganggukkan kepala nya.
"Om my god! Shiena! bagaimana bisa kamu sejahat ini sama Mami!"
Shiena hanya diam dan tak menjawab ucapan mami nya lagi. Memang benar, begitu sulit untuk Shiena bisa percaya dan melepaskan mami nya untuk bekerja begitu saja. Terlebih, lokasi ruko dan rumah nya cukup jauh, Shiena masih takut bila nanti mami nya malah nyasar atau mungkin bangkrut sebelum mulai. Ah entahlah, Shiena tidak bisa membayangkan bagaimana mami nya bila bekerja dan membuka usaha sendiri.
Sementara itu, di malam yang sama namun tempat yang berbeda. Terlihat seorang pemuda tengah meneguk segelas wine nya sambil menatap pemandangan kota dari balik kaca besar yang ada di ruangan nya.
"Tuan, ini berkas yang anda minta," ujar Davis seraya memberikan beberapa map berisi berkas yang di minta oleh bos nya.
"Letakkan di atas meja. Kamu bisa pulang sekarang!" titah nya tanpa menatap sang asisten.
"Tapi Tuan, bagaimana dengan anda?"
"Saya masih ingin di sini. Lebih baik kamu istirahat, mungkin aku juga tidak akan pulang. Pergilah... " usir nya yang lagi lagi tanpa melirik apalagi melihat pada lawan bicara nya.
Setelah mendengar ucapan pamit dari asisten pribadi nya, laki laki itu segera membalik kursi nya dan membuka map di meja kerja nya. Matanya begitu teliti meneliti satu persatu, lembar demi lembar yang berisi keterangan tentang orang yang di cari nya.
"Bagus, seperti nya memang Tuhan sudah menyiapkan semua nya." gumam nya dengan senyum menyeringai menghiasi wajah nya.
"Kau yang memulai, maka kau juga yang akan mengakhiri. Dan aku, hanya akan membantu semua nya," imbuh nya dengan sinis.
Kini, tangan kekar laki laki itu meraih sebuah bingkai foto yang berada dalam laci meja kerja nya, 'Bersabarlah sedikit lagi,' gumam nya lalu ia mengembalikan foto tersebut dan beranjak dari tempat duduk nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Hamimah Jamal
teka teki
2025-02-14
0
Halimah
🤣🤣🤣🤣🤣
2023-09-26
2
Aprilia***
Clayton dari kemarin AQ udh sabar nungguin km tau nggak duh makin penasaran siapa yg dtunggu clay
2023-04-01
1