Shiena

Di suatu tempat yang berbeda, seorang gadis cantik berambut panjang berwarna sedikit pirang dengan celana jeans pendek serta kaos berwarna nude, tengah asik mengayuh sepeda nya untuk pergi ke warung. Hidup yang dulunya serba bergelimang harta, kemanapun selalu membawa mobil dan di kawal oleh beberapa bodyguard, kini harus jungkir balik seratus delapan puluh derajat. Jangankan mobil mewah, rumah pun kini sudah menghilang. Uang tabungan nya hanya cukup untuk membeli sebuah rumah petak, yang mungkin hanya setengah dari rumah pembantu nya di belakang mansion dulu. Benar benar kehidupan yang sangat tidak dia duga, namun gadis itu selalu mensyukuri dengan apa yang dia miliki.

“Permisi Bu, saya mau membeli sabun cuci pakaian sama pewangi nya ya,” ujar nya begitu lembut sambil menyerahkan selembar uang berwarna ungu.

Meskipun lahir dan tinggal di luar negri, namun gadis itu begitu fasih berbahasa indonesia. Wajahnya pun tak berbeda jauh dari wajah lokal Indonesia, karena dulu dirinya sering ke Indonesia untuk liburan bersama orang tuanya. Selain itu, dulu ibunya adalah orang asli indonesia yang menikah dengan ayahnya dari Itali. Sehingga, ia sering menggunakan bahasa indonesia dan memudahkan nya beradaptasi dengan sekitar.

“Delapan ribu, kembali dua ribu ya,” ujar pemilik warung seraya memberikan uang kembalian sebesar dua ribu rupiah, “Kamu baru ya disini?”

“Iya Bu, saya baru pindah beberapa hari yang lalu,” jawab gadis itu dengan ramah.

“Kamu masih sekolah?” tanya nya, “Kelas berapa?”

“Hemm, saya sudah kuliah Bu, tapi saya sudah berhenti.”

“Hah, kuliah? Kamu serius?” Terlihat ibu itu tidak percaya mendengar ucapan gadis di depan nya. Bukan meremehkan, hanya saja, melihat tubuh gadis itu yang sangat mungil membuatnya ragu bahwa ucapan nya adalah benar.

“Ibu kira kamu seumuran sama anak ku. Dia naik kelas dua, tahun ini,” ujar ibu pemilik warung.

“Dua SMA?” tanya gadis itu lagi.

“SMP lah, masa badan segitu SMA.” Saut ibu itu dengan cepat hingga membuat gadis itu terdiam sesaat.

“Oh iya, siapa nama kamu? Barang kali nanti kapan kapan, kalau anak ku kurang mengerti bisa minta tolong sama kamu ya. Karena saya tidak bisa mengajari dia, maklum orang kampung. Aku Cuma bisa ngitung aja sama baca sedikit, soal pelajaran bikin darah tinggi,” kata ibu itu malah menjadi curhat hingga membuat gadis itu tersenyum kaku.

“Ah iya Bu, nama saya Shiena. Rumah saya ada di ujung jalan sana, cat abu abu. Ibu bisa ke sana sama anak nya kalau butuh bantuan.” Jawab gadis bernama Shiena lalu segera pamit pergi karena ibu nya sudah menunggu sabun untuk mencuci pakaian nya.

Sepanjang jalan, Shiena terus berfikir, mencerna kembali ucapan ibu pemilik warung. Mungkin, tidak akan ada salah nya bila dirinya membuka kelas untuk les private, karena menurut yang ia lihat di sekitar ya begitu banyak anak anak. Uang nya bisa ia tabung atau untuk kebutuhan sehari hari selama dirinya belum mendapatkan pekerjaan, batin nya.

Tapi pekerjaan apa? Pikir nya begitu frustasi. Sejak kecil ia tidak pernah bekerja, hidupnya sudah bergelimang harta. Bahkan, orang tuanya tidak mengizinkan dirinya bekerja sedikit pun. Hanya ingin membereskan lemarinya sendiri saja yang tanpa sengaja dia berantakin ketika mencari pakaian, tidak di perbolehkan oleh orang tuanya. Apalagi untuk pekerjaan berat, tentu saja dia tidak bisa.

Terpopuler

Comments

Elis Suryati

Elis Suryati

jodohnya bukan jeje ya kak, terus jeje keman

2023-06-06

1

@Risa Virgo Always Beautiful

@Risa Virgo Always Beautiful

Shiena kasihan banget hidup kamu bingung mencari pekerjaan karena kamu tidak biasa bekerja

2023-04-24

0

kumaha barudak

kumaha barudak

anak smp emanag dia sependek apa gakebayang orang luar yg biasa nya tingi2 trus dia gimana

2023-04-24

1

lihat semua
Episodes
1 Clayton Arthajaya
2 Tukang kulkas
3 Shiena
4 Hidup baru
5 Ingin menyerah
6 Mencari pekerjaan
7 Hari pertama bekerja
8 Hari yang melelahkan
9 Tuan Artha
10 Kurang yakin
11 Gangguan dari Laras
12 Siapa kamu?
13 Kantor tuan Artha
14 Bertemu kembali
15 Kulkas Berkarat
16 Rumah kosong
17 Ada berapa kulkas?
18 Clay
19 Memasak ikan
20 Hutang piutang
21 Badai dadakan
22 Pingsan
23 Minum obat
24 Rayuan Edward
25 Restauran
26 Bertemu Laras
27 Kemarahan Bayu
28 Haus
29 Zona 18+
30 Zona 20+
31 Zona 21+
32 Penyesalan
33 Menjadi sampah
34 Nyawa balas nyawa
35 Pulang ke rumah
36 Bernyanyilah
37 Mengemas barang
38 Ayahku
39 Rumah Utama
40 Membujuk
41 Tugas dan kewajiban
42 Kelelahan
43 Supermarket
44 Kulkas mesum!
45 Bekerja
46 Ke kantor
47 Bukan ingin marah
48 Shiena
49 Musuh
50 Melawan dengan halus
51 Tertembak
52 Flashback
53 Sintya
54 Kedatangan Stive
55 Tindakan Stive
56 Kedatangan singa betina
57 Salah paham
58 Sibuk nabur
59 Kembar beda pabrik
60 Tanda tanda
61 Sesak
62 Penjelasan Davis
63 Kemarahan bunda Ella
64 Kunjungan dari sahabat
65 Pulang ke rumah
66 Begini rasanya?
67 Terpaksa
68 Perlu bantuan?
69 Alat penyangga perut
70 Sulit di mengerti
71 Keturunan bodoh
72 Pertengkaran
73 Pertengkaran II
74 Gerald
75 Menantang
76 Iri
77 Hampir saja
78 Tante Amber
79 Gelisah
80 Jomblo terhormat
81 Jangan Pergi lagi
82 Pengen pacaran
83 Bab 84
84 Mengantuk
85 Nasehat Bunda
86 Siapa tukang Rusuh?
87 Bertemu sahabat lama
88 Kenzo
89 Senyuman
90 Mencari seseorang
91 Bahagia
92 Memancing
93 Berbelanja
94 Bertemu Laras
95 Kemarahan Clayton
96 Jangan panik
97 Welcome baby
98 Claire Arthajaya
99 Akhir kisah
100 Extra Part 1
101 Pemenang Give Away
102 Bonus kang Kulkas
103 OH MY DAVIS
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Clayton Arthajaya
2
Tukang kulkas
3
Shiena
4
Hidup baru
5
Ingin menyerah
6
Mencari pekerjaan
7
Hari pertama bekerja
8
Hari yang melelahkan
9
Tuan Artha
10
Kurang yakin
11
Gangguan dari Laras
12
Siapa kamu?
13
Kantor tuan Artha
14
Bertemu kembali
15
Kulkas Berkarat
16
Rumah kosong
17
Ada berapa kulkas?
18
Clay
19
Memasak ikan
20
Hutang piutang
21
Badai dadakan
22
Pingsan
23
Minum obat
24
Rayuan Edward
25
Restauran
26
Bertemu Laras
27
Kemarahan Bayu
28
Haus
29
Zona 18+
30
Zona 20+
31
Zona 21+
32
Penyesalan
33
Menjadi sampah
34
Nyawa balas nyawa
35
Pulang ke rumah
36
Bernyanyilah
37
Mengemas barang
38
Ayahku
39
Rumah Utama
40
Membujuk
41
Tugas dan kewajiban
42
Kelelahan
43
Supermarket
44
Kulkas mesum!
45
Bekerja
46
Ke kantor
47
Bukan ingin marah
48
Shiena
49
Musuh
50
Melawan dengan halus
51
Tertembak
52
Flashback
53
Sintya
54
Kedatangan Stive
55
Tindakan Stive
56
Kedatangan singa betina
57
Salah paham
58
Sibuk nabur
59
Kembar beda pabrik
60
Tanda tanda
61
Sesak
62
Penjelasan Davis
63
Kemarahan bunda Ella
64
Kunjungan dari sahabat
65
Pulang ke rumah
66
Begini rasanya?
67
Terpaksa
68
Perlu bantuan?
69
Alat penyangga perut
70
Sulit di mengerti
71
Keturunan bodoh
72
Pertengkaran
73
Pertengkaran II
74
Gerald
75
Menantang
76
Iri
77
Hampir saja
78
Tante Amber
79
Gelisah
80
Jomblo terhormat
81
Jangan Pergi lagi
82
Pengen pacaran
83
Bab 84
84
Mengantuk
85
Nasehat Bunda
86
Siapa tukang Rusuh?
87
Bertemu sahabat lama
88
Kenzo
89
Senyuman
90
Mencari seseorang
91
Bahagia
92
Memancing
93
Berbelanja
94
Bertemu Laras
95
Kemarahan Clayton
96
Jangan panik
97
Welcome baby
98
Claire Arthajaya
99
Akhir kisah
100
Extra Part 1
101
Pemenang Give Away
102
Bonus kang Kulkas
103
OH MY DAVIS

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!