Milik Thomas Shine....

" Sesuatu yang sudah menjadi milikku , harus ditandai dengan benar " ucap nya pelan dengan nada mengerikan tepat di telingaku

Aku masih diam tidak bersuara saat Thomas mengucapkan hal tersebut bahkan saat pria itu menarik pergelangan tanganku aku masih tetap terdiam . Aku pun mengikuti langkah kaki Thomas menuju lemari kayu berwarna hitam yang berukuran sangat besar dengan sedikit tenaga aku merontakan tanganku namun tenaga pria itu sangat kuat berbanding terbalik dengan kekuatan ku .

Pikiran buruk kini kian bercamuk dalam kepala ku , Bagaimana tidak aku berpikir Thomas akan menyekap ku di dalam di sana karna menurutku tempat itu seperti ruang bawah tanah karna pintunya saja berada di ruangan pribadinya pikirku .

Rasa takut kian menjalar dalam diriku saat ini namun tak berapa lama pintu lemari bewarna hitam itu pun terbuka membuat rasa takutku semakin menjadi-jadi .

" Kau tidak akan mati konyol seperti itu Hellen " ucap Thomas mengagetkan ku seolah ia tengah membaca pikiranku

Aku hanya terdiam tanpa menjawab ucapan pria tersebut . kami berdua pun masuk kedalam lemari itu dan ku lihat tangan Thomas menyentuh rantai tali yang ada diatas kepala kami .

" Iblis , pembunuh " ucapku pelan mungkin amat sangat pelan

Tiba-tiba kini lemari yang kami masuki turun kebawah seperti sebuah lift yang akan membawa kami ke suatu tempat . ku lihat Thomas menatap datar kearah ku dengan reflek aku memundurkan diriku ke sisi pojok namun pria itu terus mengikuti langkah kakiku dan kurasakan tangan nya berada di sisi leherku .

" Aku memang pembunuh " ucapnya tanpa dosa dan masih terus menatap kearah ku dengan senyum yang sangat mengerikan bagiku

Kurasakan cengkramkan tangan Thomas yang berada dileherku semakin mengencang hingga membuat aku sekuat tenaga menahan cengkraman tersebut .

" Tentu kau tau apa yang akan terjadi jika aku mencekik lehermu terlalu lama , Nona Dokter ? " Ucapnya lagi pada ku

" Akh.. " rintihku kesakitan karena sudah tak kuat menahan cengkraman pria itu namun cengkraman tangannya tak juga lepas dari leherku

Aku memejamkan mataku mencoba membiarkan apapun yang dilakukan oleh pria tersebut kini aku sudah tidak perduli jika aku harus mati maka itu lebih baik ketimbang berhadapan dengan pria itu terus menerus pikirku saat ini .

Namun sedetik kemudian aku tdak lagi merasakan cekikan pada leherku , hanya saja nafasku masih belum sepenuhnya teratur .

Saat aku membuka mataku entah bagaimana aku sudah berada disebuah lorong panjang yang disisi dindingnya dihiasi lampu-lampu bewarna kuning membuat pencahayaan di tempat itu menjadi sangat remang .

Thomas kembali menarik tanganku dengan kasar membuat ku kembali mengikuti langkah kakinya menyusuri lorong tersebut .

Banyak pertanyaan yang timbul di benak kepalaku saat ini seperti lorong apa ini , Bagaimana bisa lorong ini terhubung dengan lemari besar milik Thomas dan tempat apa ini sebenarnya . pertanyaan itu terus berputar di kepalaku hingga membuat ku semakin penasaran dan mengerutkan keningku seraya menyusuri tempat tersebut .

Saat tengah sibuk dengan pemikiranku tiba-tiba langkah Thomas terhenti membuat aku pun ikut menghentikan langkah kakiku . Kami berhenti disebuah pintu coklat yang dilapisi trali besi dan sudah sangat berkarat , aku melirik kearah tangan Thomas yang menekan salah satu tombol yang berada disebelah dinding tersebut hingga trali besi itu pun akhirnya terangkat keatas .

" Ikut aku " ucap nya seraya berjalan lebih dulu tanpa menarik tangan ku seperti tadi

Aku pun berjalan mengikuti langkah Thomas dari belakang seraya menatap pemandangan yang sangat tidak aku sukai ada beberapa orang berlatih tinju di sana dan ada beberapa dari mereka juga yang benar-benar berkelahi hingga menimbulkan wajah lebam penuh darah di seluruh tubuhnya .

Saat ini aku merasa seolah tengah berada di dunia orang yang sangat keji dan menyeramkan , yang siap untuk membunuhku kapan saja . Bau anyir darah pun memasuki indera penciumanku hingga membuat aku merasa sangat mual namun aku tak bisa memuntahkan isi dalam perutku .

Aku pun semakin menyusuri lorong tersebut dan tiba-tiba aku melihat seorang wanita tengah digagahi oleh beberapa pria dengan sangat mengerikan , bau darah dan bau alkohol semakin tercium di Indra penciuman ku hingga membuat aku berlari ke arah sudut ruangan dan memuntahkan segala isi perutku yang sejak tadi aku tahan .

Beberapa dari mereka menatapku dengan remeh sambil tertawa sampai akhirnya kurasakan tarikan pada tangan kananku hingga membuat aku kembali berjalan dengan cepat seraya menahan mulutku dengan tangan kiriku agar tak kembali memuntahkan isi dalam perutku .

Tak berapa lama kami pun berhenti disebuah pintu yang satu-satunya bewarna putih di sana . Pintu itu langsung begitu saja setelah Thomas menyentuhkan telapak tangannya di dekat pintu tersebut .

" Jessy , bisakah kau keluar . tapi sebelum itu siapkan aku jarum tato yang baru " ucap Thomas pada wanita yang berada di dalam sana

Wanita itu pun mengangguk patuh dan menyiapkan apa saja yang di perlukan oleh Thomas . setelah wanita bernama Jessy itu menyelesaikan tugasnya ia pun hendak meninggalkan ruangan tersebut namun sebelum keluar wanita itu sempat melihat ku dari atas hingga bawah lalu tersenyum padaku hingga membuat ku benar-benar merasa bingung .

" Aku mohon tuan " ucapku lirih dan memohon dengan suara gugup saat melihat Thomas berjalan menuju ranjang kecil yang ada di ruangan tersebut

Ku lihat disamping ranjang tersebut ada beberapa jarum suntik serta tinta tato yang tersusun di sana dan seketika aku mengerti dengan kata-kata pria itu mengenai tanda yang di ucapkan nya tadi tanda itu adalah sebuah tato yang entah seperti apa aku pun tidak tau . Aku yang merasa takut pun langsung memundurkan langkah ku kebelakang .

" Kemarilah " suruh pria tersebut namun aku tak bergeming dari tempat ku saat ini

" Atau kau ingin aku yang memaksamu untuk datang kesini dengan kedua tanganku " Sambungnya dengan suara berat seolah memberikan peringatan pada ku namun aku tetap tidak bergeming dari tempatku

" Kemarilah " suruhnya lagi

Aku masih mencoba menulikan pendengaranku dan seketika tubuhku semakin menegang saat kulihat tubuh tegap pria itu bangkit dari duduknya dan berjalan ke arahku sambil menatapku dengan tatapan tajam penuh amarah .

" Bukankah sudah aku peringatkan , hm . Kenapa kau suka sekali membuat aku melakukannya dengan kekerasan " Ucapnya dengan nada dingin dan suara berat seraya menyentuh lembut pipiku lalu turun kerahang dan akhirnya tangan kanan Thomas berhenti tepat dibelakang tekuk leherku

Namun Dengan seketika dia menarik tekuk leherku secara paksa hingga membuat aku mengikutinya berjalan menuju ranjang kecil tersebut sambil menahan sakit pada bagian leherku .

Thomas melepas cengkraman nya seraya melempar ku kearah ranjang kecil tersebut .

" Naiklah " suruh nya singkat namun aku hanya terdiam seraya meringkukkan tubuhku dan terduduk di lantai sambil bergetar menahan tangis

Thomas yang kesal pun langsung mengangkat tubuhku seraya menidurkannya di ranjang tersebut dan kedua tanganku masing-masing di kunci menggunakan borgol di sisi ranjang . aku yang mendapat perlakuan tersebut hanya bisa menangis dan terus-menerus meronta agar niat pria itu terhentikan namun kenyataannya sangat nihil .

" Jangan , kumohon " ucapku lirih sambil menatap kearah Thomas dengan mata berair

Kulihat Thomas sudah memegang jarum suntik tato di tangannya tanpa perduli dengan keadaan ku saat ini .

" Tidak masalah bukan , jika seorang calon Dokter memiliki satu tatto " ucapnya sambil tersenyum puas ke arahku

Aku terus menggelengkan kepalaku kuat-kuat sambil menangis dan merontakan tubuhku hingga membuat pergelangan tanganku agak lecet dan terasa sangat perih

" Diamlah Hellen " ucapnya pelan namun aku masih terus merontakan tubuhku sampai akhirnya Thomas kesal dan menatap tajam kearah ku sambil mengarahkan pisau yang dia ambil entah dari mana aku pun tak tau

Thomas mengarahkan pisau tersebut tepat kearah leherku bahkan aku bisa merasakan tajamnya pisau yang kini sudah sedikit menyayat kulit leherku . aku yang tadinya tengah meronta-ronta kini langsung terdiam seperti patung seraya meneguk saliva ku dengan kasar .

Satu hal yang aku tau tentang diriku saat ini bahkan untuk matipun aku masih takut atau bisa dibilang tak berani pikirku .

Setelah melihat tubuhku yang terdiam Thomas pun menjauhkan pisaunya dari leherku namun beberapa detik kemudian tiba-tiba dia merobek bajuku dengan kasar menggunakan pisau yang masih ia pegang hingga membuat bajuku terbelah seperti kemeja dan bagian dadaku yang tertutup bra terpampang jelas di matanya .

" Sepertinya tempat ini sangat pas untuk tanda kepemilikan ku " ucapnya sambil mengelus dada ku dengan pisau tersebut lalu mengambil suntikan Tato yang berada di dekatnya

Kini aku hanya bisa menangis sambil memejamkan mataku seraya menahan kesakitan saat jarum itu menyentuh kulitku . Bahkan isakan tangisku kini benar-benar tak di hiraukan oleh pria itu , aku benar-benar yakin pria itu memang seorang iblis yang tak memiliki hati nurani .

" Tuhan , apa aku bisa keluar dari tempat ini ?? " Ucapku dalam hati sambil terus menangis dan masih memejamkan mataku menahan rasa sakit tersebut

" Apa aku masih ada harapan untuk hidup selain di tempat ini atau aku akan berakhir di tempat ini sampai aku benar-benar mati dan benar-benar menyerah pada hidupku ?? "

Semua pertanyaan itu terus memenuhi isi kepalaku saat ini sampai akhirnya tidak lagi kurasakan suntikan tajam mengenai kulit ku namun aku masih enggan untuk membuka kedua mataku , mungkin Pria itu sudah selesai menandai tubuhku pikirku .

" Bukalah matamu dan lihatlah hasil karyaku , Hellen " Suruhnya padaku hingga membuat aku dengan terpaksa membuka kedua mataku

Aku sedikit menundukkan kepala ku kearah dada dan kulihat tato yang bertuliskan " Milik Thomas Shine " yang baru saja dibuat oleh pria itu , aku tidak memberi respon apa pun aku hanya menatap kilas kearah tato tersebut dan mengalihkan pandanganku kearah lainnya seolah tak berminat namun sedetik kemudian kurasakan ciuman pada dadaku hingga membuatku kaget dan langsung menatap kearah tersebut .

Aku meringgis saat permukaan lembut bibir Thomas menyentuh kulitku yang saat itu tengah membengkak karena ulah pria brengsek itu . Kulihat wajah puas pada pria itu setelah mencium tato yang baru saja dibuat nya bahkan dia sampai tersenyum senang seraya terus menatap tato tersebut .

Sedangkan aku hanya menatap kosong kearah depan seolah tidak punya kehidupan lain selain di tempat ini . Mungkin aku memang akan berakhir disini sampai aku mati dan terus-menerus disiksa oleh manusia iblis ini , itu adalah dua kemungkinan yang ada dalam pikiranku saat ini .

Episodes
1 Saksi mata ...
2 Hari yang menyebalkan ...
3 Bertemu kembali ...
4 Sebuah Ancaman ...
5 Kehancuran....
6 Kehilangan...
7 Penuh keyakinan....
8 Percuma ...
9 Hal yang paling terburuk...
10 Malaikat yang dikirim tuhan...
11 pasrah...
12 Ringisan kesakitan...
13 Mengenaskan...
14 Merasa bersalah....
15 Tanda kepemilikan ...
16 Milik Thomas Shine....
17 Penasaran .....
18 Mendengar Fakta ....
19 Iblis Nyata ....
20 Lingkaran Tak berujung ....
21 Menerawang jauh...
22 Meyakinkan diri....
23 Sosok Hangat Yang Hilang...
24 Naluri Ku Sebagai Dokter ...
25 Mencari Tahu Tentang Nya ...
26 Kenyataan Baru.....
27 Lelah...
28 Pertunjukan...
29 Penawaran...
30 Saat Istimewa....
31 Sebuah Pelukan...
32 Umpan....
33 Menenangkan ...
34 Pov Thomas...
35 Masih Pov Thomas....
36 Ketakutan Dan Selalu Paranoid ...
37 Sangat Menyedihkan ...
38 Tenang ....
39 Janji ...
40 Posesif...
41 Menolak....
42 Bahaya ....
43 Perasaan Sakit ....
44 Kau Membuatku Lemah ....
45 Malaikat Yang Terikat Dengan Monster....
46 Bisakah Aku Mempercayai Nya ....
47 Gaun....
48 Canggung....
49 Kekasih Atau Tawanan...
50 Belajar Mencintai....
51 Mencintai Nya Dengan Cara Ku ...
52 Mata-mata....
53 Sosok Simone....
54 Mulai Mencintai Nya ...
55 Tawanan Seumur Hidup....
56 Merajuk ....
57 Sensasi Baru....
58 Percaya ...
59 Tidak Percaya Diri ...
60 Gangguan Kejiwaan ...
61 Terobsesi....
62 Tak Asing...
63 Dejavu...
64 Bertemu....
65 Masa Penyembuhan ....
66 Psikiater....
67 Aku Mencintai Nya....
68 Tugas Baru ...
69 Sangat Merindukan Mu ...
70 Menuju Tamat ...
71 Akhirnya Dari Kisah ....
72 Bonus chapter 1
73 Novel Baru ...
74 Novel baru...
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Saksi mata ...
2
Hari yang menyebalkan ...
3
Bertemu kembali ...
4
Sebuah Ancaman ...
5
Kehancuran....
6
Kehilangan...
7
Penuh keyakinan....
8
Percuma ...
9
Hal yang paling terburuk...
10
Malaikat yang dikirim tuhan...
11
pasrah...
12
Ringisan kesakitan...
13
Mengenaskan...
14
Merasa bersalah....
15
Tanda kepemilikan ...
16
Milik Thomas Shine....
17
Penasaran .....
18
Mendengar Fakta ....
19
Iblis Nyata ....
20
Lingkaran Tak berujung ....
21
Menerawang jauh...
22
Meyakinkan diri....
23
Sosok Hangat Yang Hilang...
24
Naluri Ku Sebagai Dokter ...
25
Mencari Tahu Tentang Nya ...
26
Kenyataan Baru.....
27
Lelah...
28
Pertunjukan...
29
Penawaran...
30
Saat Istimewa....
31
Sebuah Pelukan...
32
Umpan....
33
Menenangkan ...
34
Pov Thomas...
35
Masih Pov Thomas....
36
Ketakutan Dan Selalu Paranoid ...
37
Sangat Menyedihkan ...
38
Tenang ....
39
Janji ...
40
Posesif...
41
Menolak....
42
Bahaya ....
43
Perasaan Sakit ....
44
Kau Membuatku Lemah ....
45
Malaikat Yang Terikat Dengan Monster....
46
Bisakah Aku Mempercayai Nya ....
47
Gaun....
48
Canggung....
49
Kekasih Atau Tawanan...
50
Belajar Mencintai....
51
Mencintai Nya Dengan Cara Ku ...
52
Mata-mata....
53
Sosok Simone....
54
Mulai Mencintai Nya ...
55
Tawanan Seumur Hidup....
56
Merajuk ....
57
Sensasi Baru....
58
Percaya ...
59
Tidak Percaya Diri ...
60
Gangguan Kejiwaan ...
61
Terobsesi....
62
Tak Asing...
63
Dejavu...
64
Bertemu....
65
Masa Penyembuhan ....
66
Psikiater....
67
Aku Mencintai Nya....
68
Tugas Baru ...
69
Sangat Merindukan Mu ...
70
Menuju Tamat ...
71
Akhirnya Dari Kisah ....
72
Bonus chapter 1
73
Novel Baru ...
74
Novel baru...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!