20. Menghadap

"Selamat pagi, semua!" Mata dosen tersebut diedarkan keseluruh penjuru kelas. Untung saja aku terlewatkan. Namun, dia kembali menatap ke arahku. Kali ini dengan sinis.

Kenapa tatapannya itu tidak menyenangkan ya? Aku usap tengkuk berasa merinding bagaikan ada makhluk halus yang memperhatikanku. Aku pun membuang muka, mengelak dari tangkapan mata seperti menuduh itu.

"Selamat datang bagi kalian semua pada kelas Pengantar Akuntansi ini. Jadi, hingga beberapa bulan ke depan, mata kuliah Pengantar Akuntansi, akan kita bahas bersama. Apakah kalian sudah mengenal nama saya?"

Iiissh, apakah semua dosen seperti ini? Padahal kami semua mahasiswa baru, tentu tidak mengenal dia. Emangnya dia sejenis seleb gitu ya, bisa langsung terkenal?

Namun, Lingga yang berada di sampingku menunjuk tangan penuh antusias. "Saya tahu nama Bapak."

Dosen yang berdiri di bagian depan kelas tersebut tersenyum penuh makna. "Oh ya? Dari mana Anda mengenal nama saya? Apakah dari teman yang duduk di samping Anda?"

Semua mata menatap ke arah orang yang berada di samping Lingga. Orang itu adalah aku. Aku pun menunjuk diri sendiri karena merasa bingung. "A-aku?" Yang lain menganggukan kepala.

Aku memberi lambaian tangan, menyatakan itu tidak lah benar. "Bukan! Bukan aku! Aku tidak tahu nama Bapak dosen yang terhormat itu," elakku.

Aku besarkan mata pada Lingga. Dia harus segera mengonfirmasi berita yang dituduhkan kepadaku itu. Aku lihat Lingga malah tersenyum kikuk.

Lingga mengatakan dengan sedikit ragu. "Saya mendapatkan informasi dari senior di kosan kok, Pak. Bukan dari dia."

Aku mengangguk cepat, untuk menguatkan pernyataan yang disampaikan oleh Lingga. Jujur, aku tidak ingat nama dia. Namun, ternyata dia malah menjadi dosenku.

"Apakah kalian sudah menemui dosen pembimbing akademik masing-masing?" tanya Pak Dosen muda ini.

Aku belum melihat informasi terbaru. Waktu mendaftar kemarin, belum ada informasi siapa yang menjadi pembimbing akademikku hingga delapan semester ke depan.

"Di kelas ini sepertinya ada lima mahasiswa yang akan saya bimbing hingga mendapatkan gelar sarjana nanti." Dia terlihat membolak-balikan lembaran yang entah apa.

Lalu beberapa teman mulai berbisik-bisik berharap mereka adalah salah satu dari lima orang tersebut. "Pak, spil nama-nama mahasiswa tersebut ya?" pinta salah satu anggota kelas ini, yang belum aku kenal namanya.

"Ssstt ... yang sopan dong ngomongnya sama dosen. Disangka bicara sama temen sebaya apa?" ucap seseorang yang berada di sebelahnya.

"Uppss, melihat beliau berasa melihat kawanan anak-anak muda sebaya kita aja," balasnya.

"Ekheeemmm ..." Dosen yang terhormat itu sengaja berdehem untuk menenangkan kondisi yang riuh dengan bisikan. Lalu suasana menjadi hening dan semuanya kembali fokus kepada Pak Dosen.

"Nanti Anda semua bisa mengecek pada akun akademik masing-masing. Semua layanan akademik kita, bisa diakses secara fleksibel lewat perangkat gadget yang ada di tangan masing-masing. Apa kalian paham?"

"Baik lah, bagi yang belum mengenal saya, saya akan memperkenalkan diri. Nama saya Arendra Wijaya."

Oooh iya, benar ... Kak Vina pernah mengatakan namanya. Arendra Wijaya ya? Jadi kami semua harus memanggil dengan apa? Pak Aren atau Pak Rendra ya?

"Saya akan memberi sedikit informasi tentang riwayat pendidikan yang pernah saya tempuh. Semenjak pendidikan dasar hingga sekolah menengah atas, saya tempuh di kota ini. Saat strata satu, saya mendapat jalur undangan ke kampus yang tak jauh dari ibu kota. Strata dua dan tiga saya lanjutkan di University of Oxford."

prok

prok

prok

Semua mahasiswa di kelas ini terkesima dan memberikan sambutan serta penghargaan atas informasi yang diberikan dosen muda yang bernama Arendra itu. Lingga membesarkan mata padaku karena tidak memberikan tepukan seperti yang lain.

Oxford itu di mana? Aku tidak pernah mendengar ada kampus seperti itu di negeri ini. Namun, agar tidak diteror oleh Lingga, akhirnya aku ikut bertepuk tangan. Maklum lah, aku tidak tahu apa-apa. Berkuliah pun hanya karena faktor kebetulan.

"Sekian dulu perkenalan singkat hari ini. Apa ada pertanyaan?"

"Status?" sorak seseorang yang tidak terdeteksi olehku.

Wajar sih orang menanyakan hal tersebut. Dia terlihat cukup muda dan wajahnya mungkin bisa dikatakan cukup enak dipandang. Dia tersenyum mendapat pertanyaan seperti itu.

"Senyumannya manis sekaliii ...." Lingga menyikutku yang seolah tak tertarik dengan acara saling berkenalan seperti ini.

"Siapa yang bertanya?" tanya Pak Rendra itu.

"Apa kamu?" Jemarinya lurus menunjuk padaku.

Hah? Aku lagi? Kenapa dia selalu menuduhku seperti ini? Dendam apa dia kepadaku?

"Kamu!" Pak Arendra menunjukku kembali.

"Saya, Pak?"

"Iya, kamu!"

Aku bangkit dan berdiri di dekat bangku yang aku duduki tadi. "Ada apa, Pak?"

"Nanti, kamu harus menghadap saya!"

*

*

*

"Bagaimana ini Ngga?"

Kami berdua berada tepat di depan pintu yang tertulis nama Arendra Wijaya, D.Sc. (D.Sc. \= Doctor of Science)

Lingga tampak mengusap jari di dagunya. "Kira-kira, ngapain ya Pak Dosen ganteng manggil kamu?"

Aku hanya bisa mengedikan bahu. Aku masih teringat dia ngomel sendiri tanpa tahu subjek yang sedang diomelinya. Namun, perasaanku sungguh tidak enak semenjak di kelas tadi. Tatapannya sungguh terasa sangat aneh.

Pintu tersebut tampak dibuka dari dalam. Aku yang masih ribut dengan Lingga terkesiap saat mendengar deheman dari pria yang menjadi dosen kami ini.

"Kenapa hanya ribut di luar? Saya sudah menunggumu semenjak tadi."

Lingga membesarkan matanya menatapku. Lalu beralih dengan cepat menatap Pak Arendra. "Saya ditunggu juga nggak, Pak?"

Pak Arendra terlihat bingung dan sedang berpikir. "Maaf, Anda siapa?"

Lingga langsung mendorong hingga membuatku hampir jatuh. Untung aku segera berpegangan pada tangan yang mencoba menyambutku. Setelah berdiri dengan sempurna, aku baru menyadari, tangan seseorang yang menyelamatkanku barusan adalah milik Pak Arendra.

Aku segera melepaskannya. "Ma-makasi, Pak. Maaf ...."

Lingga menyikutiku dengan wajah penuh tanda tanya. Aku kembali mengedikan bahu menggelengkan kepala. Tanpa kami sadari, sudah ada wanita berpakaian rapi. Dia terlihat muda juga, tengah bersidekap dada berdiri di dekat kami.

"Ada apa ini? Kenapa kalian ribut-ribut di depan ruang kerja milik Pak Rendra?" Suara wanita tersebut terdengar cukup tajam menusuk telingaku. Apakah Lingga merasakan hal yang sama.

"Kami dipanggil oleh Pak Arendra, Bu." ucapku.

"Bu Gendis, ada apa? Kenapa Anda ke sini?" tanya pria yang masih berdiri di sisi pintu.

"Oh, saya ingin minta bantuan Pak Rendra untuk membuatkan saya program untuk perkuliahan nanti." Suara wanita yang dipanggil Gendis tiba-tiba berubah menjadi kemayu.

Berdasarkan pengalamanku yang sudah sangat banyak, aku bisa memastikan Bu Gendis menyukai Pak Arendra. Wanita yang menggunakan setelan blazer warna senada tersebut melirik aku dan Lingga secara bergantian. Aku memberikan anggukan kepala merasa tidak enak.

"Sepertinya kami akan kembali lagi nanti, Pak." ucapku mulai menarik tangan Lingga hendak pergi.

"Tunggu! Siapa suruh kamu pergi begitu saja? Saya masih ada urusan denganmu!"

Aku merasa aneh atas sapaan yang terlalu akrab tadi. Bu Gendis seakan menatapku tajam seperti ingin mem bu nuh.

"Sepertinya Bapak ada urusan dengan Ibu ini. Jadi, silakan melanjutkan rencana yang sudah dibuat."

Pak Rendra melihat ke arah jam tangannya sejenak. Setelah itu menoleh pada Bu Gendis. "Bu Gendis, bukan kah fakultas Anda jauh dari sini? Sebentar lagi ada perkuliahan bukan? Sepertinya saya akan masuk kelas berikutnya."

Ternyata, dia bukan dosen fakultas ini.

💖

💖

💖

Hay-Hay ... terima kasih sudah mampir pada karya terbaru aku yaaa ... Kali ini aku ingin mengajak kaka semua untuk mampir juga pada karya sahabatku yang kece badai.

Napen Author: KAY_21

Judul karya: Hasrat Sang Penggoda

Blurb:

Aku, adalah protagonis jahat. Pemeran utama yang menggoda suami orang, membuat konflik diantara hubungan suami istri hingga membuat keduanya berpisah.

Aku … adalah protagonis.

Semua demi apa?

Heyri merubah nama, wajah, penampilan, bahkan seluruh hidupnya demi bisa menarik perhatian seorang pria bernama Jeff. Hakim kondang dengan karir yang gemilang, serta menantu dari keluarga Yoon, konglomerat kaya dengan sederet bisnis sukses.

"Aku bersumpah, akan mendapatkanmu kembali, Jeff. Tidak peduli jika harus merebutmu secara paksa dari istrimu!"

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

sama pak dos

2022-08-25

0

FieAme

FieAme

nice

2022-08-13

0

Gina Savitri

Gina Savitri

Rendra gak profesional masalah laundry di bawa2 ke kampus 😣

2022-07-17

1

lihat semua
Episodes
1 1. Bungkus benda mencurigakan
2 2. Salah memilih
3 3. Awal perjuangan tinggal di kota
4 4. Pekerjaan yang enak
5 5. Skill Bang Alan
6 6. Adik kakak
7 7. Lokalisasi
8 8. Tiba-tiba berubah
9 9. Istri G*gol*
10 10. Rencana masa depan
11 11. Menjadi CEO
12 12. Kekasih baru
13 13. Parfum laundry gratis
14 14. Pacar bayaran
15 15. Elena direbut
16 16. Menjemput Elena
17 17. Tak akan meninggalkan Elena
18 18. Lepas
19 19. Jadi mahasiswa
20 20. Menghadap
21 21. Pelayanan gratis
22 22. Ganti rugi
23 23. List Hutang
24 24. Pilihan Elena
25 25. (PoV Alan)
26 26. Laki-laki tak berguna (PoV Alan)
27 27. Lebih bodoh
28 28. Tidak bisa jaga rahasia suami
29 29. Hukuman
30 30. Pekerjaan
31 31. Pelanggan pertama
32 32. Pertama yang bukan pertama
33 33. Pelanggan kontrak
34 34. Jalan-jalan yang gagal
35 35. Sebenarnya aku mencintainya
36 36. Jodohmu adalah cerminan atas dirimu
37 37. (Kembali PoV Nesya)
38 38. Rumah atau istana?
39 39. Orang tua
40 40. Skala prioritas
41 41. Perkara ban kempes
42 42. Kunci mobil yang terkunci
43 43. Papa Elena
44 44. Panggil Mama
45 45. (PoV Aren) Trik mendapatkan hati janda
46 46. Fokus!
47 47. Misi yang gagal
48 48. Duo saudara
49 49. (PoV Alvendra)
50 50. Orang aneh
51 51. More exclusive and more expensive
52 52. Jago ngeles
53 53. (PoV Alan)
54 54. Minispy
55 55. Bantuan yang tak diminta
56 56. Pertaarungan sengit
57 57. Fit*nah sepupuku
58 58. (PoV Arendra) Video viral
59 59. Berita yang beredar
60 60. Aren & Alven
61 61. Pengawal yang kecolongan
62 62. Ternyata ular
63 63. (PoV Alven)
64 64. Dewa Penyelamat
65 65. (PoV Aren) May
66 66. (PoV Aren)
67 Godaan Sang Mantan >> Puput
68 My Two Annoying Brothers >> Liliani
69 67. Uji coba tahap pertama
70 68. Meningkatnya rasa percaya diri
71 69. Bipolar
72 70. Indera keenam
73 71. Ayah sayang Ibuk dan Elena
74 72. (PoV Alan) Monyeet-monyeet pengganggu
75 73. (PoV Arendra)
76 74. Pahlawan kesiangan
77 75. Malaikat tak bersayap
78 76. Lingga?
79 77. Elena lebih suka siapa?
80 78. Bukan seperti yang terlihat
81 79. (PoV Arendra) Akting
82 80. (PoV Alvendra) Si tomboy ngeselin
83 81. Kode keras
84 82. Aku vs Miss Gendeng
85 83. (PoV Arendra) A+ asal menikah denganku
86 84. Tak cukup sekedar terima kasih
87 85. Ikrar cinta
88 86. Pacaran setelah menikah
89 87. (PoV Alvendra) Si pengacau
90 88. (PoV Arendra) Reina
91 89. (PoV Arendra) Malu
92 90. Biarkan semua orang tahu
93 91. Sekarang resmi jadi calon menantu
94 92. (PoV Arendra) Terdakwa
95 93. Minggu depan
96 94. Perawan memang cantik, Janda lebih menarik
97 95. Dia bukan suamimu lagi
98 96. Mempermainkan atau dipermainkan
99 97. Ini bukan drama—perasaanku tulus—Ending
100 Haloooo ....
101 PENGUMUMAN GIVE AWAY
102 S-2: 1. Istri bar-bar Pak Dosen
103 S2-2. (pov Alvendra)
104 S2-3. ( pov Arendra) Proposal jadi yang berikutnya
105 S2-4. Tidak mau punya adik
106 S2-5. Semua sama
107 S2-6. Kamu di mana?
108 S2-7. Belah dadaku!
109 S2-8. ( pov Alvendra) Sepatu
110 S2-9. Solusi yang terbaik
111 S2-10. (pov Arendra) Mengasuh bg. 1
112 S2-11. Mengasuh bg.2
113 S2-12. Obat dari segala obat
114 S2-13. Pengen dibelikan hape juga
115 S2-14. (pov Arendra) Arendra Junior
116 S2-15. (pov Alan) Pebinor yang gagal
117 S2-16. (pov Arendra) Mantan suami istriku
118 S2-17. Perang dingin
119 S2-18. Bukan kisah yang pantas untuk dikenang
120 S2-19.
121 S2-20. Rezeki setelah menikah
122 S2-21. (pov Arendra) Sempurna
123 S2-22. Akhiri hubungan dengannya
124 S2-23. Nenek sihir
125 Lagi Capek
126 S2-24. Ibu negara
127 S2-25. (pov Alven)
128 S2-26. ( pov Arendra )
129 S2-27. Anak-anak jerapah
130 S2-28. Menulis sambil ketiduran
131 S2-29. Belenggu indah
132 S2-30. (pov Arendra)
133 S2-31
134 S2-32
135 S2-33
136 S2-34
137 S2-35. Hanya mimpi
138 S2-36. (pov Arendra) Maafkan aku, Sayang
139 S2-37. Apa aku yang salah?
140 S2-38. Acara ngambek yang gagal
141 S2-39.
142 S2-40. (Author ngantuk)
143 S2-41. (pov Arendra)
144 S2-42. Jangan jadi kenyataan
145 S2-43
146 S2-44. Tuhan tidak tidur
147 ZidniNeve
148 S2-45.
149 S2-46.
150 S2-47. (pov Arendra) Pria cacat
151 S2-48. (pov Arendra) Memperkuat indera pendengaran
152 S2-50. Pura-pura tidak tahu
153 S2-51. Keajaiban
154 S2-52.
155 S2-53.
156 S2-54. Ngidam
157 S2-55.
158 S2-56.
159 S2-57.
160 S2-58
161 S2-59
162 S2-60. TAMAT
163 Ditinggal Menjelang Nikah
164 Fie Ame : Kehamilan Istri Amnesiaku
165 JODOH DARI LAHIR
166 JANGAN LUPAKAN AKU
167 HANYA AKU YANG MENCINTA
Episodes

Updated 167 Episodes

1
1. Bungkus benda mencurigakan
2
2. Salah memilih
3
3. Awal perjuangan tinggal di kota
4
4. Pekerjaan yang enak
5
5. Skill Bang Alan
6
6. Adik kakak
7
7. Lokalisasi
8
8. Tiba-tiba berubah
9
9. Istri G*gol*
10
10. Rencana masa depan
11
11. Menjadi CEO
12
12. Kekasih baru
13
13. Parfum laundry gratis
14
14. Pacar bayaran
15
15. Elena direbut
16
16. Menjemput Elena
17
17. Tak akan meninggalkan Elena
18
18. Lepas
19
19. Jadi mahasiswa
20
20. Menghadap
21
21. Pelayanan gratis
22
22. Ganti rugi
23
23. List Hutang
24
24. Pilihan Elena
25
25. (PoV Alan)
26
26. Laki-laki tak berguna (PoV Alan)
27
27. Lebih bodoh
28
28. Tidak bisa jaga rahasia suami
29
29. Hukuman
30
30. Pekerjaan
31
31. Pelanggan pertama
32
32. Pertama yang bukan pertama
33
33. Pelanggan kontrak
34
34. Jalan-jalan yang gagal
35
35. Sebenarnya aku mencintainya
36
36. Jodohmu adalah cerminan atas dirimu
37
37. (Kembali PoV Nesya)
38
38. Rumah atau istana?
39
39. Orang tua
40
40. Skala prioritas
41
41. Perkara ban kempes
42
42. Kunci mobil yang terkunci
43
43. Papa Elena
44
44. Panggil Mama
45
45. (PoV Aren) Trik mendapatkan hati janda
46
46. Fokus!
47
47. Misi yang gagal
48
48. Duo saudara
49
49. (PoV Alvendra)
50
50. Orang aneh
51
51. More exclusive and more expensive
52
52. Jago ngeles
53
53. (PoV Alan)
54
54. Minispy
55
55. Bantuan yang tak diminta
56
56. Pertaarungan sengit
57
57. Fit*nah sepupuku
58
58. (PoV Arendra) Video viral
59
59. Berita yang beredar
60
60. Aren & Alven
61
61. Pengawal yang kecolongan
62
62. Ternyata ular
63
63. (PoV Alven)
64
64. Dewa Penyelamat
65
65. (PoV Aren) May
66
66. (PoV Aren)
67
Godaan Sang Mantan >> Puput
68
My Two Annoying Brothers >> Liliani
69
67. Uji coba tahap pertama
70
68. Meningkatnya rasa percaya diri
71
69. Bipolar
72
70. Indera keenam
73
71. Ayah sayang Ibuk dan Elena
74
72. (PoV Alan) Monyeet-monyeet pengganggu
75
73. (PoV Arendra)
76
74. Pahlawan kesiangan
77
75. Malaikat tak bersayap
78
76. Lingga?
79
77. Elena lebih suka siapa?
80
78. Bukan seperti yang terlihat
81
79. (PoV Arendra) Akting
82
80. (PoV Alvendra) Si tomboy ngeselin
83
81. Kode keras
84
82. Aku vs Miss Gendeng
85
83. (PoV Arendra) A+ asal menikah denganku
86
84. Tak cukup sekedar terima kasih
87
85. Ikrar cinta
88
86. Pacaran setelah menikah
89
87. (PoV Alvendra) Si pengacau
90
88. (PoV Arendra) Reina
91
89. (PoV Arendra) Malu
92
90. Biarkan semua orang tahu
93
91. Sekarang resmi jadi calon menantu
94
92. (PoV Arendra) Terdakwa
95
93. Minggu depan
96
94. Perawan memang cantik, Janda lebih menarik
97
95. Dia bukan suamimu lagi
98
96. Mempermainkan atau dipermainkan
99
97. Ini bukan drama—perasaanku tulus—Ending
100
Haloooo ....
101
PENGUMUMAN GIVE AWAY
102
S-2: 1. Istri bar-bar Pak Dosen
103
S2-2. (pov Alvendra)
104
S2-3. ( pov Arendra) Proposal jadi yang berikutnya
105
S2-4. Tidak mau punya adik
106
S2-5. Semua sama
107
S2-6. Kamu di mana?
108
S2-7. Belah dadaku!
109
S2-8. ( pov Alvendra) Sepatu
110
S2-9. Solusi yang terbaik
111
S2-10. (pov Arendra) Mengasuh bg. 1
112
S2-11. Mengasuh bg.2
113
S2-12. Obat dari segala obat
114
S2-13. Pengen dibelikan hape juga
115
S2-14. (pov Arendra) Arendra Junior
116
S2-15. (pov Alan) Pebinor yang gagal
117
S2-16. (pov Arendra) Mantan suami istriku
118
S2-17. Perang dingin
119
S2-18. Bukan kisah yang pantas untuk dikenang
120
S2-19.
121
S2-20. Rezeki setelah menikah
122
S2-21. (pov Arendra) Sempurna
123
S2-22. Akhiri hubungan dengannya
124
S2-23. Nenek sihir
125
Lagi Capek
126
S2-24. Ibu negara
127
S2-25. (pov Alven)
128
S2-26. ( pov Arendra )
129
S2-27. Anak-anak jerapah
130
S2-28. Menulis sambil ketiduran
131
S2-29. Belenggu indah
132
S2-30. (pov Arendra)
133
S2-31
134
S2-32
135
S2-33
136
S2-34
137
S2-35. Hanya mimpi
138
S2-36. (pov Arendra) Maafkan aku, Sayang
139
S2-37. Apa aku yang salah?
140
S2-38. Acara ngambek yang gagal
141
S2-39.
142
S2-40. (Author ngantuk)
143
S2-41. (pov Arendra)
144
S2-42. Jangan jadi kenyataan
145
S2-43
146
S2-44. Tuhan tidak tidur
147
ZidniNeve
148
S2-45.
149
S2-46.
150
S2-47. (pov Arendra) Pria cacat
151
S2-48. (pov Arendra) Memperkuat indera pendengaran
152
S2-50. Pura-pura tidak tahu
153
S2-51. Keajaiban
154
S2-52.
155
S2-53.
156
S2-54. Ngidam
157
S2-55.
158
S2-56.
159
S2-57.
160
S2-58
161
S2-59
162
S2-60. TAMAT
163
Ditinggal Menjelang Nikah
164
Fie Ame : Kehamilan Istri Amnesiaku
165
JODOH DARI LAHIR
166
JANGAN LUPAKAN AKU
167
HANYA AKU YANG MENCINTA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!