17. Tak akan meninggalkan Elena

"Kau jangan mengada-ngada! Tadi dia baik-baik saja!"

Akhirnya, tanpa mengatakan apa-apa, aku segera membawa Elena pergi meninggalkan rumah ini. Mak dan Bapak mengikutiku dengan raut wajah cemas mereka. Aku segera menuju ilir, ke rumah dinas Bidan Sri dengan jarak masih dua kilometer lagi dengan medan naik turun perbukitan.

Bidan Sri adalah warga dusun ini. Akan tetapi nasibnya lebih beruntung karena orang tuanya sanggup membiayai sekolah hingga masuk akademi kebidanan. Dua diberi kesempatan menjadi bidan di dusun yang sangat kekurangan Nakes dan Faskes ini. Aku juga ingin seperti dia. Aku bercita-cita untuk membangun pendidikan lanjut yang belum dimiliki dusun ini.

"Assalamualaikum, Bu Bidan ..."

Lalu pintu yang masih tertutup tersebut terdengar dibuka dari dalam. "Walaikum salam. Waaah, Nesya ... Kamu balik ke dusun?"

Lalu Bidan Sri segera menyambut anakku, menidurkan Elena di atas brangkar seadanya. "Apa yang terjadi?"

Bidan Sri melihat diriku, Mak, dan Bapak yang sudah acak-acakan. Aku hanya menggelengkan kepala, malu menceritakan apa yang terjadi. Bidan Sri langsung memeriksa keadaan Elena.

Setelah Bidan Sri selesai memeriksa kondisi Elena, dia langsung meracik obat untuk anakku. Setelah itu Bidan Sri mengingatkanku agar jangan capek dan stress. Salah satu penyebab Elena sakit, bisa jadi karena menempuh perjalanan berat dan panjang kemarin.

Setelah usai, kami pun segera berjalan kaki kembali menuju rumah dengan jarak tiga kilometer dengan kondisi naik turun gunung, di antara hutan dan kebun kopi.

Karena tadi terburu-buru, Bapak lupa membawa motor dan menyusulku hingga ke rumah keluarga Bang Alan. Sudah lama sekali rasanya meninggallan dusun ini. Entah kenapa, kali ini tubuhku merasa sangat lelah melewati jalan ini sambil menggendong Elena.

Semakin lama, langkahku terasa semakin berat. Apakah ini karena efek sudah lama berada di luar dusun? Tubuhku yang sudah terbiasa menghadapi medan ringan, menggunakan motor matic kemana-mana, kali ini dipaksa melewati medan berat mengharuskan jalan kaki ke mana-mana. Aaahh, banyak yang harus dirombak. Namun, saat ini aku bukan siapa-siapa.

"Kenapa kamu terlihat lelah begitu Nesya?" Mak terlihat khawatir.

"Tidak apa-apa, Mak. Aku hanya butuh penyesuaian kembali."

"Kamu lelah karena sudah tidak terbiasa dengan kondisi desa kita?" tanya Bapak. Aku hanya menggelengkan kepala. Aku letakan Elena di atas dipan yang dialasi kasur kapuk yang lumayan nyaman.

Saat siang hari, setelah berhasil membujuk Elena makan beberapa suap, dia diberi obat. Namun, kondisi Elena belum membaik juga dan suhu tubuhnya terasa semakin tinggi. Elena tak mau melepaskan pelukannya dari tubuhku.

"Ibuk ... Eyena cuma mau cama Ibuk ... Eyena ga mau cama Andung." Air matanya terus mengalir. Membuat hatiku hatiku hancur berkeping-keping. *Andung \= nenek.

"Iya, Nak. Sampai kapan pun Elena akan selalu bersama Ibuk. Maafkan Ibuk ya, Nak? Membuat kamu tinggal bersama Andung. Ibuk janji, ini tidak akan pernah terjadi lagi." Pelukanku pada Elena tak kalah erat.

"Cepat sembuh, Sayang. Setelah ini kita kembali ke luar ya? Temani Ibuk bekerja mencari uang."

Elena menganggukan kepalanya. Aku kecup pipinya yang terasa hangat di bibirku. Nahasnya, semakin larut kondisi Elena malah semakin memburuk. Dia menggigil kedinginan. Ditambah suhu udara desa ini memang sangat dingin, membuatku semakin panik.

Aku tutup tubuh Elena dengan selimut tebal, aku berharap setelah membungkus tubuhnya, anakku tidak menggigil lagi. Beberapa waktu kemudian wajah Elena semakin merah padam. Tubuhnya mengejang.

Aku segera membuka selimut itu dan mengangkat tubuhny karena panik. "Elena, Nak?"

Apa yang terjadi? Apakah aku melakukan kesalahan? "Mak ... Maaaaak?" Aku berlari mencari Mak ke kamar sebelah.

Mak yang belum tua, setengah kaget membuka pintu melihat aku menangis karena luar biasa panik. Hal ini untuk pertama kalinya bagiku. Sebelumnya Elena tidak pernah seperti ini.

"Letakan dia di atas tikar!" titah Mak mencari sesuatu di dalam kamar.

Aku segera menidurkan Elena di atas tikar. Setelah ini apa yang harus aku lakukan? Aku terus mencoba menurunkan tatapan Elena yang terus melihat ke arah atas.

Mak membawa minyak kayu putih dan bawang. Lalu mencampur bawang yang ditumbuk dengan minyak kayu putih. Posisi Elena dimiringkan dan seluruh tubuh Elena dibalur oleh minyak bawang tersebut. Tak sampai lima menit, bibir Elena yang tadi membiru kembali berubah menjadi merah jambu.

Tubuh Elena yang tadi tegang karena kejang, sudah mulai mengendur. Aku segera memeluk Elena. "Maaf kan Ibuk, Nak ... Maafkan Ibuk ... Esok Ibuk tak akan meninggalkan Elena lagi. Ibuk janji." tangisku.

"Tadi kamu selimutkan dia?" tebak Mak.

"Dari mana Mak tahu?"

"Anak kecil itu kalo demam jangan diselimutkan. Nah, demamnya malah jadi semakin cepat meningkatnya." terang Mak kepadaku.

"Tadi dia menggigil, Mak. Suhu udara di sini sedang dingin. Ma-makanya aku selimuti dia." jelasku yang masih dalam kalut.

"Tadi seharusnya dipeluk saja. Jadi ini pelajaran ke depannya, jangan diselimutkan saat anak demam tinggi. Namun dibalur minyak kayu putih yang dicampur tumbukan bawang."

Sekarang aku mengerti. Sebelumnya saat Elena demam, aku tinggal bawa ke rumah sakit. Setelah demamnya turun, baru kubawa pulang kembali. Namun, di sini perawatan hanya bisa seadanya. Yaa, dari pada tidak ada sama sekali.

Keesokan pagi, Elena kembali kubawa ke Bidan Sri. "Tidak apa, hanya saja kalau anak lagi kejang, jangan masukan apa pun ke mulut anak ya? Untuk ke depannya lebih berjaga lagi. Jadi tiap Elena demam jangan biarkan sampai tinggi. Harus segera diberi penurun panas."

"Baik Bu Bidan."

Hari ini kondisi Elena sudah lebih baik dari hari sebelumnya. Apabila sudah sehat, aku harus segera keluar dari dusun. Ada pekerjaan yang aku tinggal begitu saja di kota. Semoga semua baik-baik saja.

Setelah tiga hari, Elena sudah benar-benar pulih. Aku segera mencari tetangga yang memiliki pik up tetangga yang dobel gardan untuk menumpang keluar. Kali ini, Mak dan Bapak ikut karena penasaran dengan usaha yang sedang aku rintis.

Perjalanan berat pun kembali kami tempuh. Meski jalan agak sedikit kering dibanding saat masuk dusun beberapa waktu lalu, tetapi seluruh tubuh tetap terasa pegal seperti habis berperang semalam suntuk dengan suami. Aaah, iya ... suami ... aku sudah tidak memilikinya.

Namun, tak apa ... yang penting Elena berada bersamaku. Aku tak akan pernah menuntut apa-apa lagi. Setelah sampai di luar, kami semua turun menunggu travel menuju ke kota. Setelah ini, mungkin aku tak ada waktu lagi untuk masuk ke dusun. Kecuali, setelah segala impianku tercapai.

Aku ingin sekali melobi pemerintah untuk segera membangun jalan menuju dusun kami. Kasihan sekali generasi penerus di sana yang masih terkungkung dengan kebiasaan menikah muda, seperti yang aku alami. Memang benar, dulu aku yang mendekati Bang Alan. Saat itu tidak mengenalnya. Hanya terbuai akan ketampanannya.

Travel yang kami tumpangi pun sampai tepat di depan ruko yang aku sewa. Akan tetapi, kenapa toko laudry-ku tutup?

💖

💖

💖

Hay-Hay ... terima kasih sudah mampir pada karya terbaru aku yaaa ... Kali ini aku ingin mengajak kaka semua untuk mampir juga pada karya sahabatku yang kece badai.

Napen Author: oktiyan

Judul karya: PEKA

Blurb:

Di sebuah kampus mewah, tepat di ruang loby itu tiga anak muda terlihat sedang duduk beralaskan karpet di bawah pohon. Buku-buku pelajaran terbuka, sementara remah remah makanan ringan berceceran di atas meja.

Langkah Hanna dihentikan oleh sebuah tangan, Hanna terdiam pasi, kala sebuah akar yang tiba saja melilit kaki kanannya, jelas ia lihat benda kenyal seperti tangan menempel ke kakinya baru saja.

Saat itu remang remang. Sehingga tidak terlalu jelas apa yang ada di sekitar. Pandangan Hanna dipalingkan ke kiri dan ke kanan, tapi tak terlihat seorang pun. Hingga ia menatap atas atap pohon besar, tepat diatas kepalanya.

Sosok itu jelas mengeluarkan suara lidah, Hanna tiba saja menatap atas kepalanya. Begitu terdengar kaget, ketika dari ujung pohon sebuah lidah panjang menjulur menghampiri wajah Hanna.

Aaaaarrrrgh!! teriak Hanna saat itu, tanpa sadar suaranya mengecil dan wanita berwajah lidah melilit lehernya dengan darah yang menetes bau amis, membuat Hanna mual dan ingin muntah. Tapi saat berteriak Hanna tiba sudah berada di berbeda tempat.

Yuks! intip kisah Hanna indigo tersesat dihutan acara camping. Judul 👉 "PEKA."

Terpopuler

Comments

AdindaRa

AdindaRa

Setelah sekian lama, akhirnya bisa mampir baca. Pertolongan pertama Buat anak demam persis banget sama yang aku lakuin selama ini. Kereeeeen.

Aku sawer iklan biar Makin semangat berkarya.

2022-08-26

4

Anonymous

Anonymous

nyesek

2022-08-25

0

FieAme

FieAme

oky

2022-08-13

0

lihat semua
Episodes
1 1. Bungkus benda mencurigakan
2 2. Salah memilih
3 3. Awal perjuangan tinggal di kota
4 4. Pekerjaan yang enak
5 5. Skill Bang Alan
6 6. Adik kakak
7 7. Lokalisasi
8 8. Tiba-tiba berubah
9 9. Istri G*gol*
10 10. Rencana masa depan
11 11. Menjadi CEO
12 12. Kekasih baru
13 13. Parfum laundry gratis
14 14. Pacar bayaran
15 15. Elena direbut
16 16. Menjemput Elena
17 17. Tak akan meninggalkan Elena
18 18. Lepas
19 19. Jadi mahasiswa
20 20. Menghadap
21 21. Pelayanan gratis
22 22. Ganti rugi
23 23. List Hutang
24 24. Pilihan Elena
25 25. (PoV Alan)
26 26. Laki-laki tak berguna (PoV Alan)
27 27. Lebih bodoh
28 28. Tidak bisa jaga rahasia suami
29 29. Hukuman
30 30. Pekerjaan
31 31. Pelanggan pertama
32 32. Pertama yang bukan pertama
33 33. Pelanggan kontrak
34 34. Jalan-jalan yang gagal
35 35. Sebenarnya aku mencintainya
36 36. Jodohmu adalah cerminan atas dirimu
37 37. (Kembali PoV Nesya)
38 38. Rumah atau istana?
39 39. Orang tua
40 40. Skala prioritas
41 41. Perkara ban kempes
42 42. Kunci mobil yang terkunci
43 43. Papa Elena
44 44. Panggil Mama
45 45. (PoV Aren) Trik mendapatkan hati janda
46 46. Fokus!
47 47. Misi yang gagal
48 48. Duo saudara
49 49. (PoV Alvendra)
50 50. Orang aneh
51 51. More exclusive and more expensive
52 52. Jago ngeles
53 53. (PoV Alan)
54 54. Minispy
55 55. Bantuan yang tak diminta
56 56. Pertaarungan sengit
57 57. Fit*nah sepupuku
58 58. (PoV Arendra) Video viral
59 59. Berita yang beredar
60 60. Aren & Alven
61 61. Pengawal yang kecolongan
62 62. Ternyata ular
63 63. (PoV Alven)
64 64. Dewa Penyelamat
65 65. (PoV Aren) May
66 66. (PoV Aren)
67 Godaan Sang Mantan >> Puput
68 My Two Annoying Brothers >> Liliani
69 67. Uji coba tahap pertama
70 68. Meningkatnya rasa percaya diri
71 69. Bipolar
72 70. Indera keenam
73 71. Ayah sayang Ibuk dan Elena
74 72. (PoV Alan) Monyeet-monyeet pengganggu
75 73. (PoV Arendra)
76 74. Pahlawan kesiangan
77 75. Malaikat tak bersayap
78 76. Lingga?
79 77. Elena lebih suka siapa?
80 78. Bukan seperti yang terlihat
81 79. (PoV Arendra) Akting
82 80. (PoV Alvendra) Si tomboy ngeselin
83 81. Kode keras
84 82. Aku vs Miss Gendeng
85 83. (PoV Arendra) A+ asal menikah denganku
86 84. Tak cukup sekedar terima kasih
87 85. Ikrar cinta
88 86. Pacaran setelah menikah
89 87. (PoV Alvendra) Si pengacau
90 88. (PoV Arendra) Reina
91 89. (PoV Arendra) Malu
92 90. Biarkan semua orang tahu
93 91. Sekarang resmi jadi calon menantu
94 92. (PoV Arendra) Terdakwa
95 93. Minggu depan
96 94. Perawan memang cantik, Janda lebih menarik
97 95. Dia bukan suamimu lagi
98 96. Mempermainkan atau dipermainkan
99 97. Ini bukan drama—perasaanku tulus—Ending
100 Haloooo ....
101 PENGUMUMAN GIVE AWAY
102 S-2: 1. Istri bar-bar Pak Dosen
103 S2-2. (pov Alvendra)
104 S2-3. ( pov Arendra) Proposal jadi yang berikutnya
105 S2-4. Tidak mau punya adik
106 S2-5. Semua sama
107 S2-6. Kamu di mana?
108 S2-7. Belah dadaku!
109 S2-8. ( pov Alvendra) Sepatu
110 S2-9. Solusi yang terbaik
111 S2-10. (pov Arendra) Mengasuh bg. 1
112 S2-11. Mengasuh bg.2
113 S2-12. Obat dari segala obat
114 S2-13. Pengen dibelikan hape juga
115 S2-14. (pov Arendra) Arendra Junior
116 S2-15. (pov Alan) Pebinor yang gagal
117 S2-16. (pov Arendra) Mantan suami istriku
118 S2-17. Perang dingin
119 S2-18. Bukan kisah yang pantas untuk dikenang
120 S2-19.
121 S2-20. Rezeki setelah menikah
122 S2-21. (pov Arendra) Sempurna
123 S2-22. Akhiri hubungan dengannya
124 S2-23. Nenek sihir
125 Lagi Capek
126 S2-24. Ibu negara
127 S2-25. (pov Alven)
128 S2-26. ( pov Arendra )
129 S2-27. Anak-anak jerapah
130 S2-28. Menulis sambil ketiduran
131 S2-29. Belenggu indah
132 S2-30. (pov Arendra)
133 S2-31
134 S2-32
135 S2-33
136 S2-34
137 S2-35. Hanya mimpi
138 S2-36. (pov Arendra) Maafkan aku, Sayang
139 S2-37. Apa aku yang salah?
140 S2-38. Acara ngambek yang gagal
141 S2-39.
142 S2-40. (Author ngantuk)
143 S2-41. (pov Arendra)
144 S2-42. Jangan jadi kenyataan
145 S2-43
146 S2-44. Tuhan tidak tidur
147 ZidniNeve
148 S2-45.
149 S2-46.
150 S2-47. (pov Arendra) Pria cacat
151 S2-48. (pov Arendra) Memperkuat indera pendengaran
152 S2-50. Pura-pura tidak tahu
153 S2-51. Keajaiban
154 S2-52.
155 S2-53.
156 S2-54. Ngidam
157 S2-55.
158 S2-56.
159 S2-57.
160 S2-58
161 S2-59
162 S2-60. TAMAT
163 Ditinggal Menjelang Nikah
164 Fie Ame : Kehamilan Istri Amnesiaku
165 JODOH DARI LAHIR
166 JANGAN LUPAKAN AKU
167 HANYA AKU YANG MENCINTA
Episodes

Updated 167 Episodes

1
1. Bungkus benda mencurigakan
2
2. Salah memilih
3
3. Awal perjuangan tinggal di kota
4
4. Pekerjaan yang enak
5
5. Skill Bang Alan
6
6. Adik kakak
7
7. Lokalisasi
8
8. Tiba-tiba berubah
9
9. Istri G*gol*
10
10. Rencana masa depan
11
11. Menjadi CEO
12
12. Kekasih baru
13
13. Parfum laundry gratis
14
14. Pacar bayaran
15
15. Elena direbut
16
16. Menjemput Elena
17
17. Tak akan meninggalkan Elena
18
18. Lepas
19
19. Jadi mahasiswa
20
20. Menghadap
21
21. Pelayanan gratis
22
22. Ganti rugi
23
23. List Hutang
24
24. Pilihan Elena
25
25. (PoV Alan)
26
26. Laki-laki tak berguna (PoV Alan)
27
27. Lebih bodoh
28
28. Tidak bisa jaga rahasia suami
29
29. Hukuman
30
30. Pekerjaan
31
31. Pelanggan pertama
32
32. Pertama yang bukan pertama
33
33. Pelanggan kontrak
34
34. Jalan-jalan yang gagal
35
35. Sebenarnya aku mencintainya
36
36. Jodohmu adalah cerminan atas dirimu
37
37. (Kembali PoV Nesya)
38
38. Rumah atau istana?
39
39. Orang tua
40
40. Skala prioritas
41
41. Perkara ban kempes
42
42. Kunci mobil yang terkunci
43
43. Papa Elena
44
44. Panggil Mama
45
45. (PoV Aren) Trik mendapatkan hati janda
46
46. Fokus!
47
47. Misi yang gagal
48
48. Duo saudara
49
49. (PoV Alvendra)
50
50. Orang aneh
51
51. More exclusive and more expensive
52
52. Jago ngeles
53
53. (PoV Alan)
54
54. Minispy
55
55. Bantuan yang tak diminta
56
56. Pertaarungan sengit
57
57. Fit*nah sepupuku
58
58. (PoV Arendra) Video viral
59
59. Berita yang beredar
60
60. Aren & Alven
61
61. Pengawal yang kecolongan
62
62. Ternyata ular
63
63. (PoV Alven)
64
64. Dewa Penyelamat
65
65. (PoV Aren) May
66
66. (PoV Aren)
67
Godaan Sang Mantan >> Puput
68
My Two Annoying Brothers >> Liliani
69
67. Uji coba tahap pertama
70
68. Meningkatnya rasa percaya diri
71
69. Bipolar
72
70. Indera keenam
73
71. Ayah sayang Ibuk dan Elena
74
72. (PoV Alan) Monyeet-monyeet pengganggu
75
73. (PoV Arendra)
76
74. Pahlawan kesiangan
77
75. Malaikat tak bersayap
78
76. Lingga?
79
77. Elena lebih suka siapa?
80
78. Bukan seperti yang terlihat
81
79. (PoV Arendra) Akting
82
80. (PoV Alvendra) Si tomboy ngeselin
83
81. Kode keras
84
82. Aku vs Miss Gendeng
85
83. (PoV Arendra) A+ asal menikah denganku
86
84. Tak cukup sekedar terima kasih
87
85. Ikrar cinta
88
86. Pacaran setelah menikah
89
87. (PoV Alvendra) Si pengacau
90
88. (PoV Arendra) Reina
91
89. (PoV Arendra) Malu
92
90. Biarkan semua orang tahu
93
91. Sekarang resmi jadi calon menantu
94
92. (PoV Arendra) Terdakwa
95
93. Minggu depan
96
94. Perawan memang cantik, Janda lebih menarik
97
95. Dia bukan suamimu lagi
98
96. Mempermainkan atau dipermainkan
99
97. Ini bukan drama—perasaanku tulus—Ending
100
Haloooo ....
101
PENGUMUMAN GIVE AWAY
102
S-2: 1. Istri bar-bar Pak Dosen
103
S2-2. (pov Alvendra)
104
S2-3. ( pov Arendra) Proposal jadi yang berikutnya
105
S2-4. Tidak mau punya adik
106
S2-5. Semua sama
107
S2-6. Kamu di mana?
108
S2-7. Belah dadaku!
109
S2-8. ( pov Alvendra) Sepatu
110
S2-9. Solusi yang terbaik
111
S2-10. (pov Arendra) Mengasuh bg. 1
112
S2-11. Mengasuh bg.2
113
S2-12. Obat dari segala obat
114
S2-13. Pengen dibelikan hape juga
115
S2-14. (pov Arendra) Arendra Junior
116
S2-15. (pov Alan) Pebinor yang gagal
117
S2-16. (pov Arendra) Mantan suami istriku
118
S2-17. Perang dingin
119
S2-18. Bukan kisah yang pantas untuk dikenang
120
S2-19.
121
S2-20. Rezeki setelah menikah
122
S2-21. (pov Arendra) Sempurna
123
S2-22. Akhiri hubungan dengannya
124
S2-23. Nenek sihir
125
Lagi Capek
126
S2-24. Ibu negara
127
S2-25. (pov Alven)
128
S2-26. ( pov Arendra )
129
S2-27. Anak-anak jerapah
130
S2-28. Menulis sambil ketiduran
131
S2-29. Belenggu indah
132
S2-30. (pov Arendra)
133
S2-31
134
S2-32
135
S2-33
136
S2-34
137
S2-35. Hanya mimpi
138
S2-36. (pov Arendra) Maafkan aku, Sayang
139
S2-37. Apa aku yang salah?
140
S2-38. Acara ngambek yang gagal
141
S2-39.
142
S2-40. (Author ngantuk)
143
S2-41. (pov Arendra)
144
S2-42. Jangan jadi kenyataan
145
S2-43
146
S2-44. Tuhan tidak tidur
147
ZidniNeve
148
S2-45.
149
S2-46.
150
S2-47. (pov Arendra) Pria cacat
151
S2-48. (pov Arendra) Memperkuat indera pendengaran
152
S2-50. Pura-pura tidak tahu
153
S2-51. Keajaiban
154
S2-52.
155
S2-53.
156
S2-54. Ngidam
157
S2-55.
158
S2-56.
159
S2-57.
160
S2-58
161
S2-59
162
S2-60. TAMAT
163
Ditinggal Menjelang Nikah
164
Fie Ame : Kehamilan Istri Amnesiaku
165
JODOH DARI LAHIR
166
JANGAN LUPAKAN AKU
167
HANYA AKU YANG MENCINTA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!