10. Rencana masa depan

"Maaf kan kami. Kami bukan tidak ingin melihatmu bahagia. Namun, kami tidak ingin melihat kamu terus dibohongi oleh suamimu."

Bu Mia menyerahkan kotak tisu yang ada di bagian dasbord mobilnya. --sruuugghhh-- Aku keluarkan ingus yang sedari tadi mememuhi hidungku. Hatiku terasa hancur, menerima dua kenyataan sekaligus. Pertama dia seorang pria bayaran oleh wanita yang butuh cinta. Kedua, diam-diam menikah dengan wanita kaya nan cantik jelita, dan seksi. Sementara, aku hanya wanita kurus kering yang semuanya rata.

Apa karena itu, dia tidak pernah lagi menganggap diriku sebagai istrinya. Bukan kepadaku lagi dia melepaskan has rat dan ga i rah-nya. Aku, hanya bagai mesin untuk membersihkan dirinya yang telah berbuat kotor di belakangku.

Sesampai di rumah, aku letakan Elena yang sedari tadi terjepit di dalam gendongan. Apa yang akan terjadi setelah ini? Apakah harus bertahan? Apa harus memikirkan Elena lagi?

Aku segera mengambil wudhu. Kutunaikan kewajiban Isya yang sudah sangat terlambat karena masalah ini. Hanya bisa menangis, memohon kepada Yang Maha Cinta memberikanku petunjuk atas segala hal yang akan dipilih.

Satu jam duduk bersimpuh di atas sajadah. Air mata seakan kering kehabisan tabungan hingga tidak mampu lagi untuk menetes.

"Maafkan Hamba ya Tuhanku. Hamba tahu, Engkau tak akan menyukai sebuah perpisahan. Namun, Hamba tidak bisa lagi bersama dengannya. Maka, ridhoi lah setiap langkah hamba dalam menentukan pilihan. Hamba yakin, Engkau tak akan pernah menguji makhluk ciptaan-Mu melebihi kemampuannya. Kuat kan lah, hamba. Amin."

Hingga pagi menjelang, tak sepicing pun mata dan pikiran terlelap. Otak terus berpikir akan drama yang harus diputuskan secepatnya. Aku tak kuasa lagi bertahan bersamanya. Membayangkan semua yang dilakukannya bersama wanita lain. Bukan hanya satu, melainkan banyak wanita.

"Huweeeek ..."

"Huweeeek ..."

Aku kembali merasa mual mengingat semua makanan yang masuk ke dalam perut adalah hasil perselingkuhan yang dikomersilkannya. Selain kehilangan selera, aku juga merasa jijik mengingat tubuh ini sudah dijamah dan dicum bu olehnya.

Meskipun dia sudah tidak pernah menyentuhku lagi setelah tiga bulan, tetap saja aku merasa ikut menjadi kotor. Aku menyesal ... menyesal akan semuanya. Menyesal terlahir di dusun yang membuatku bodoh. Menyesali diri ini yang gampang terbuai.

Pagi pun menjelang dan langit pun berubah terang. Namun, dia belum pulang. Apakah dia benar-benar sudah memutuskan untuk meninggalkanku?

Tubuhku terasang mengambang, ringan tidak lagi berpijak pada bumi. Semenjak usai dua rakaat tadi, aku hanya duduk meringkut menyandarkan diri pada dinding di atas kasur yang tidak memiliki dipan ini.

Aku pandangi gadis kecil yang telah lelap dalam mimpinya. "Kamu jangan khawatir, Nak. Ibuk akan selalu menjagamu. Mulai hari ini, Ibuk akan menjadi ibu sekaligus ayah bagimu."

Langkah kaki ini serasa melebihi ringannya kapas. Aku bagai lepas dari satu beban berat yang waktu itu membuatku benar-benar terus berpijak pada bumi. Aku harus kuat, hidup tidak akan berakhir sampai di sini. Aku harus merencanakan masa depan setelah ini.

Aku bergerak mencuci pakaian para pelanggan antara semangat dan amarah. Sehingga, pekerjaanku pun selesai dengan sangat cepat. Setelah menjemur pakaian tersebut, aku segera mengecek keuanganku. Sementara uang yang diberikan Bang Alan kemarin, aku sisihkan.

Aku buka sebuah kotak yang sangat berharga. Uang pemberian Bapak. Uang hasil keringat Bapak saat ke sawah dan berkebun kopi. Aku peluk uang itu.

"Apakah aku kembali ke dusun saja? Menjalani hidup sebagai petani dan berkebun kopi juga?"

Beberapa menit kulewati untuk merenung. "Jangan! Aku tak boleh kembali dengan keadaan seperti ini. Mak dan Bapak pasti akan sangat sedih jika aku pulang dengan status janda."

Aku hitung jumlah uang yang berhasil kukumpulkan. Aku tak menyangka hasilnya sungguh di luar dugaan. Aku bisa membeli mesin cuci yang cukup besar dengan uang ini. Aku bisa membuka jasa laundry kecil-kecilan dengan ini.

Setelah Elena bangun, kami segera bersiap. Aku akan mengantarkan pakaian bersih dan seperti biasa membawa pakaian kotor yang baru. Meski tidak berencana memasak, aku akan singgah menemui pasukan berbaju hitam yang telah membangunkanku dari mimpi buruk itu.

"Nesya, bagaimana keadaanmu?" tanya Bu Mia.

"Kamu tidak tidur ya?" tambah Bu Wulan.

"Anak muda zaman sekarang sungguh sangat keterlaluan. Aku jadi khawatir jika anakku seperti dia. Putraku seumuran dengan Alan. Kelakuannya sungguh meresahkan." cuap Bu Retno.

"Kamu yang sabar ya, Nesya. Lebih baik kamu akhiri semuanya dari pada terkungkung bersama suami toxic macam Alan." Bu Mia kembali menyampaikan aspirasinya.

"Terima kasih ya Mba Mia, Mba Retno, Mba Wulan ... jika tanpa kalian, sampai saat ini aku akan terus dibodohi olehnya."

Semua mata yang berbelanja di warung menatapku prihatin. Aku tidak butuh itu. Yang aku butuhkan hanya sebuah dukungan dan dorongan.

"Lalu rencanamu selanjutnya bagaimana?" tanya Bu Retno.

"Balik aja ke dusun!" ucap Bu Wulan.

Aku menggelengkan kepala. "Aku akan bertahan di sini. Aku akan mencoba membuka bisnis laundry kecil-kecilan."

Kaum ibu tersebut saling bertatapan. Beberapa detik kemudian mereka tersenyum kepadaku. "Setuju," ucap mereka serempak.

"Jika aku sibuk, aku pastikan akan pakai jasa laundry kamu." ucap Bu Retno.

"Nanti anak-anak kos, akan kusuruh mencuci pakaian di tempatmu," ucap Bu Mia.

"Jika aku kerja, aku akan menitip cucian di tempatmu," ucap Bu Wulan.

Air mataku jatuh tak terbendung. Aku sungguh sangat terharu. "Terima kasih semua. Meskipun aku bukan siapa-siapa, kalian semua sudah sangat baik kepadaku."

Satu lagi anggota yang tadi malam tidak terlihat. Bu Jeni adalah seorang direktur bagian tertentu di bidang perbankan. Bu Jeni memiliki putra yang berprofesi sebagai dosen. Namun, aku tidak pernah melihat anaknya itu. Mereka keluarga yang sangat sibuk. Demi aku, Bu Jeni ikut dalam misi penyergapan tadi malam. Tidak main-main profesi mereka memang.

Aku segera menuju toko barang elektronik. Aku membeli mesin cuci yang sesuai dengan keadaan keuangan. Sementara, uang Bang Alan aku masukan ke kotak amal di masjid. Semoga Allah masih menerimanya, amin.

Aku kembali sebelum mesin cuci itu diantarkan. Ternyata, Bang Alan sudah meringkuk di depan pintu. Dia langsung mendekat, tetapi diri ini sungguh enggan melihat wajahnya.

"Kau boleh mengambil segala benda yang kau miliki." Pintu segera dibuka dan kubiarkan dia ikut masuk bersamaku.

"Kuberi waktu setengah jam untuk menyusun semua ini." Aku segera masuk ke kamar meletakan Elena duduk di atas kasur.

Pakaian milik Bang Alan segera dikeluarkan dari lemari pakaian. Dia mendekat menahan tangan ini yang terus melempar pakaian ke wajahnya.

"Jangan, aku tidak ingin kita berpisah!"

Apa? Katanya tidak ingin berpisah? Apa dia tidak tahu, hati ini sudah tidak sudi melihat wajah itu? Namun, Bang Alan mencoba menggenggam tanganku.

Seluruh bulu roma seakan berdiri mendapat sentuhan dari tangannya. "Lepaskan!" Tangannya aku sibak dan tubuhnya kudorong kasar.

"Jangan sentuh aku!" Ku usap tangan yang dia pegang tadi dengan pakaianku.

"Segitu jijik kah kamu kepadaku?"

Hay-Hay ... terima kasih sudah mampir pada karya terbaru aku yaaa ... Kali ini aku ingin mengajak kaka semua untuk mampir juga pada karya sahabatku yang kece badai.

Napen Author: Kaka Shan

Judul karya: Bukan Dijodohkan

Blurb:

Awalnya Alea hanya ingin memberikan kesan baik agar dapat memenangkan hati dua calon investor bagi proyek yang dia tangani. Mereka adalah CEO muda dari dua perusahaan berbeda. Namun, siap sangka jika lewat rencana itu Alea malah membuat kedua CEO itu tertarik padanya.

Alih-alih mengutamakan masalah kerja sama, kedua CEO tampan itu malah berlomba-lomba mendapatkan hati Alea. Lantas, siapakah yang akan memenangkan hati Alea? CEO Anderson yang terkenal sebagai Don Juan sejati Atau CEO Arga's Air yang pembawaannya begitu sholeh dan manley?

Terpopuler

Comments

👑Ajudan Tante Lele💣

👑Ajudan Tante Lele💣

kwkwkw rata😆

2022-08-28

0

Anonymous

Anonymous

bgusss

2022-08-25

0

FieAme

FieAme

okem

2022-08-13

0

lihat semua
Episodes
1 1. Bungkus benda mencurigakan
2 2. Salah memilih
3 3. Awal perjuangan tinggal di kota
4 4. Pekerjaan yang enak
5 5. Skill Bang Alan
6 6. Adik kakak
7 7. Lokalisasi
8 8. Tiba-tiba berubah
9 9. Istri G*gol*
10 10. Rencana masa depan
11 11. Menjadi CEO
12 12. Kekasih baru
13 13. Parfum laundry gratis
14 14. Pacar bayaran
15 15. Elena direbut
16 16. Menjemput Elena
17 17. Tak akan meninggalkan Elena
18 18. Lepas
19 19. Jadi mahasiswa
20 20. Menghadap
21 21. Pelayanan gratis
22 22. Ganti rugi
23 23. List Hutang
24 24. Pilihan Elena
25 25. (PoV Alan)
26 26. Laki-laki tak berguna (PoV Alan)
27 27. Lebih bodoh
28 28. Tidak bisa jaga rahasia suami
29 29. Hukuman
30 30. Pekerjaan
31 31. Pelanggan pertama
32 32. Pertama yang bukan pertama
33 33. Pelanggan kontrak
34 34. Jalan-jalan yang gagal
35 35. Sebenarnya aku mencintainya
36 36. Jodohmu adalah cerminan atas dirimu
37 37. (Kembali PoV Nesya)
38 38. Rumah atau istana?
39 39. Orang tua
40 40. Skala prioritas
41 41. Perkara ban kempes
42 42. Kunci mobil yang terkunci
43 43. Papa Elena
44 44. Panggil Mama
45 45. (PoV Aren) Trik mendapatkan hati janda
46 46. Fokus!
47 47. Misi yang gagal
48 48. Duo saudara
49 49. (PoV Alvendra)
50 50. Orang aneh
51 51. More exclusive and more expensive
52 52. Jago ngeles
53 53. (PoV Alan)
54 54. Minispy
55 55. Bantuan yang tak diminta
56 56. Pertaarungan sengit
57 57. Fit*nah sepupuku
58 58. (PoV Arendra) Video viral
59 59. Berita yang beredar
60 60. Aren & Alven
61 61. Pengawal yang kecolongan
62 62. Ternyata ular
63 63. (PoV Alven)
64 64. Dewa Penyelamat
65 65. (PoV Aren) May
66 66. (PoV Aren)
67 Godaan Sang Mantan >> Puput
68 My Two Annoying Brothers >> Liliani
69 67. Uji coba tahap pertama
70 68. Meningkatnya rasa percaya diri
71 69. Bipolar
72 70. Indera keenam
73 71. Ayah sayang Ibuk dan Elena
74 72. (PoV Alan) Monyeet-monyeet pengganggu
75 73. (PoV Arendra)
76 74. Pahlawan kesiangan
77 75. Malaikat tak bersayap
78 76. Lingga?
79 77. Elena lebih suka siapa?
80 78. Bukan seperti yang terlihat
81 79. (PoV Arendra) Akting
82 80. (PoV Alvendra) Si tomboy ngeselin
83 81. Kode keras
84 82. Aku vs Miss Gendeng
85 83. (PoV Arendra) A+ asal menikah denganku
86 84. Tak cukup sekedar terima kasih
87 85. Ikrar cinta
88 86. Pacaran setelah menikah
89 87. (PoV Alvendra) Si pengacau
90 88. (PoV Arendra) Reina
91 89. (PoV Arendra) Malu
92 90. Biarkan semua orang tahu
93 91. Sekarang resmi jadi calon menantu
94 92. (PoV Arendra) Terdakwa
95 93. Minggu depan
96 94. Perawan memang cantik, Janda lebih menarik
97 95. Dia bukan suamimu lagi
98 96. Mempermainkan atau dipermainkan
99 97. Ini bukan drama—perasaanku tulus—Ending
100 Haloooo ....
101 PENGUMUMAN GIVE AWAY
102 S-2: 1. Istri bar-bar Pak Dosen
103 S2-2. (pov Alvendra)
104 S2-3. ( pov Arendra) Proposal jadi yang berikutnya
105 S2-4. Tidak mau punya adik
106 S2-5. Semua sama
107 S2-6. Kamu di mana?
108 S2-7. Belah dadaku!
109 S2-8. ( pov Alvendra) Sepatu
110 S2-9. Solusi yang terbaik
111 S2-10. (pov Arendra) Mengasuh bg. 1
112 S2-11. Mengasuh bg.2
113 S2-12. Obat dari segala obat
114 S2-13. Pengen dibelikan hape juga
115 S2-14. (pov Arendra) Arendra Junior
116 S2-15. (pov Alan) Pebinor yang gagal
117 S2-16. (pov Arendra) Mantan suami istriku
118 S2-17. Perang dingin
119 S2-18. Bukan kisah yang pantas untuk dikenang
120 S2-19.
121 S2-20. Rezeki setelah menikah
122 S2-21. (pov Arendra) Sempurna
123 S2-22. Akhiri hubungan dengannya
124 S2-23. Nenek sihir
125 Lagi Capek
126 S2-24. Ibu negara
127 S2-25. (pov Alven)
128 S2-26. ( pov Arendra )
129 S2-27. Anak-anak jerapah
130 S2-28. Menulis sambil ketiduran
131 S2-29. Belenggu indah
132 S2-30. (pov Arendra)
133 S2-31
134 S2-32
135 S2-33
136 S2-34
137 S2-35. Hanya mimpi
138 S2-36. (pov Arendra) Maafkan aku, Sayang
139 S2-37. Apa aku yang salah?
140 S2-38. Acara ngambek yang gagal
141 S2-39.
142 S2-40. (Author ngantuk)
143 S2-41. (pov Arendra)
144 S2-42. Jangan jadi kenyataan
145 S2-43
146 S2-44. Tuhan tidak tidur
147 ZidniNeve
148 S2-45.
149 S2-46.
150 S2-47. (pov Arendra) Pria cacat
151 S2-48. (pov Arendra) Memperkuat indera pendengaran
152 S2-50. Pura-pura tidak tahu
153 S2-51. Keajaiban
154 S2-52.
155 S2-53.
156 S2-54. Ngidam
157 S2-55.
158 S2-56.
159 S2-57.
160 S2-58
161 S2-59
162 S2-60. TAMAT
163 Ditinggal Menjelang Nikah
164 Fie Ame : Kehamilan Istri Amnesiaku
165 JODOH DARI LAHIR
166 JANGAN LUPAKAN AKU
167 HANYA AKU YANG MENCINTA
Episodes

Updated 167 Episodes

1
1. Bungkus benda mencurigakan
2
2. Salah memilih
3
3. Awal perjuangan tinggal di kota
4
4. Pekerjaan yang enak
5
5. Skill Bang Alan
6
6. Adik kakak
7
7. Lokalisasi
8
8. Tiba-tiba berubah
9
9. Istri G*gol*
10
10. Rencana masa depan
11
11. Menjadi CEO
12
12. Kekasih baru
13
13. Parfum laundry gratis
14
14. Pacar bayaran
15
15. Elena direbut
16
16. Menjemput Elena
17
17. Tak akan meninggalkan Elena
18
18. Lepas
19
19. Jadi mahasiswa
20
20. Menghadap
21
21. Pelayanan gratis
22
22. Ganti rugi
23
23. List Hutang
24
24. Pilihan Elena
25
25. (PoV Alan)
26
26. Laki-laki tak berguna (PoV Alan)
27
27. Lebih bodoh
28
28. Tidak bisa jaga rahasia suami
29
29. Hukuman
30
30. Pekerjaan
31
31. Pelanggan pertama
32
32. Pertama yang bukan pertama
33
33. Pelanggan kontrak
34
34. Jalan-jalan yang gagal
35
35. Sebenarnya aku mencintainya
36
36. Jodohmu adalah cerminan atas dirimu
37
37. (Kembali PoV Nesya)
38
38. Rumah atau istana?
39
39. Orang tua
40
40. Skala prioritas
41
41. Perkara ban kempes
42
42. Kunci mobil yang terkunci
43
43. Papa Elena
44
44. Panggil Mama
45
45. (PoV Aren) Trik mendapatkan hati janda
46
46. Fokus!
47
47. Misi yang gagal
48
48. Duo saudara
49
49. (PoV Alvendra)
50
50. Orang aneh
51
51. More exclusive and more expensive
52
52. Jago ngeles
53
53. (PoV Alan)
54
54. Minispy
55
55. Bantuan yang tak diminta
56
56. Pertaarungan sengit
57
57. Fit*nah sepupuku
58
58. (PoV Arendra) Video viral
59
59. Berita yang beredar
60
60. Aren & Alven
61
61. Pengawal yang kecolongan
62
62. Ternyata ular
63
63. (PoV Alven)
64
64. Dewa Penyelamat
65
65. (PoV Aren) May
66
66. (PoV Aren)
67
Godaan Sang Mantan >> Puput
68
My Two Annoying Brothers >> Liliani
69
67. Uji coba tahap pertama
70
68. Meningkatnya rasa percaya diri
71
69. Bipolar
72
70. Indera keenam
73
71. Ayah sayang Ibuk dan Elena
74
72. (PoV Alan) Monyeet-monyeet pengganggu
75
73. (PoV Arendra)
76
74. Pahlawan kesiangan
77
75. Malaikat tak bersayap
78
76. Lingga?
79
77. Elena lebih suka siapa?
80
78. Bukan seperti yang terlihat
81
79. (PoV Arendra) Akting
82
80. (PoV Alvendra) Si tomboy ngeselin
83
81. Kode keras
84
82. Aku vs Miss Gendeng
85
83. (PoV Arendra) A+ asal menikah denganku
86
84. Tak cukup sekedar terima kasih
87
85. Ikrar cinta
88
86. Pacaran setelah menikah
89
87. (PoV Alvendra) Si pengacau
90
88. (PoV Arendra) Reina
91
89. (PoV Arendra) Malu
92
90. Biarkan semua orang tahu
93
91. Sekarang resmi jadi calon menantu
94
92. (PoV Arendra) Terdakwa
95
93. Minggu depan
96
94. Perawan memang cantik, Janda lebih menarik
97
95. Dia bukan suamimu lagi
98
96. Mempermainkan atau dipermainkan
99
97. Ini bukan drama—perasaanku tulus—Ending
100
Haloooo ....
101
PENGUMUMAN GIVE AWAY
102
S-2: 1. Istri bar-bar Pak Dosen
103
S2-2. (pov Alvendra)
104
S2-3. ( pov Arendra) Proposal jadi yang berikutnya
105
S2-4. Tidak mau punya adik
106
S2-5. Semua sama
107
S2-6. Kamu di mana?
108
S2-7. Belah dadaku!
109
S2-8. ( pov Alvendra) Sepatu
110
S2-9. Solusi yang terbaik
111
S2-10. (pov Arendra) Mengasuh bg. 1
112
S2-11. Mengasuh bg.2
113
S2-12. Obat dari segala obat
114
S2-13. Pengen dibelikan hape juga
115
S2-14. (pov Arendra) Arendra Junior
116
S2-15. (pov Alan) Pebinor yang gagal
117
S2-16. (pov Arendra) Mantan suami istriku
118
S2-17. Perang dingin
119
S2-18. Bukan kisah yang pantas untuk dikenang
120
S2-19.
121
S2-20. Rezeki setelah menikah
122
S2-21. (pov Arendra) Sempurna
123
S2-22. Akhiri hubungan dengannya
124
S2-23. Nenek sihir
125
Lagi Capek
126
S2-24. Ibu negara
127
S2-25. (pov Alven)
128
S2-26. ( pov Arendra )
129
S2-27. Anak-anak jerapah
130
S2-28. Menulis sambil ketiduran
131
S2-29. Belenggu indah
132
S2-30. (pov Arendra)
133
S2-31
134
S2-32
135
S2-33
136
S2-34
137
S2-35. Hanya mimpi
138
S2-36. (pov Arendra) Maafkan aku, Sayang
139
S2-37. Apa aku yang salah?
140
S2-38. Acara ngambek yang gagal
141
S2-39.
142
S2-40. (Author ngantuk)
143
S2-41. (pov Arendra)
144
S2-42. Jangan jadi kenyataan
145
S2-43
146
S2-44. Tuhan tidak tidur
147
ZidniNeve
148
S2-45.
149
S2-46.
150
S2-47. (pov Arendra) Pria cacat
151
S2-48. (pov Arendra) Memperkuat indera pendengaran
152
S2-50. Pura-pura tidak tahu
153
S2-51. Keajaiban
154
S2-52.
155
S2-53.
156
S2-54. Ngidam
157
S2-55.
158
S2-56.
159
S2-57.
160
S2-58
161
S2-59
162
S2-60. TAMAT
163
Ditinggal Menjelang Nikah
164
Fie Ame : Kehamilan Istri Amnesiaku
165
JODOH DARI LAHIR
166
JANGAN LUPAKAN AKU
167
HANYA AKU YANG MENCINTA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!