Mia berdehem pelan, saat merasakan aura panas di dalam ruangan yang saat ini tengah dia jejaki. Bukan karena AC di ruangan itu mati, tapi tatapan tajam beberapa mata yang mengarah ke padanya.
Kenapa sejak tadi banyak orang yang memindai nya? apa ada yang salah dengan penampilannya hari ini?
"Jadi kau yang akan menjadi pengasuh putra ku?"
Mia mengangguk canggung, gadis itu berusaha tersenyum pada wanita cantik, dengan berpenampilan biasa namun terlihat elegan, yang saat ini duduk di seberangnya.
"Iya Nyonya, saya Almia Puspa Dewi. Pengasuh yang di dipilih oleh Ibu Ambar dari Yayasan Kasih Bunda," sahut Mia tenang.
Lebih tepatnya berusaha tenang, padahal dalam hatinya ingin berteriak kalau dia tidak ingin di tatap seperti itu oleh mereka.
Mia merasa seperti buronan yang baru saja tertangkap.
"Kenapa kau mau menjadi pengasuh putra ku? bukannya pendidikan mu tinggi. Kau bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dari ini, wanita karir misalnya?" wanita itu menjeda.
"Dari pada membantuku untuk mengurus Januar," sambungnya lagi.
Mia membasahi bibirnya sejenak, dia sudah menduga kalau dirinya akan di interogasi seperti ini sebelum resmi menjabat sebagai pengasuh anak yang bernama Januar.
Ini adalah wajar kalau keluarga Rajendra menginterogasinya sebelum Mia bekerja. Kedua orang tua Januar pasti ingin mendapatkan pengasuh yang profesional dan berpengalaman.
Mia sedikit insecure dengan kata berpengalaman. Dia memang belum memiliki pengalaman dalam mengasuh seorang anak berkebutuhan khusus secara pribadi. Tapi Mia sudah memiliki keprofesionalan bekerja saat dirinya membantu Ibu Ambar di yayasan.
"Tidak ada alasan untuk sebuah pekerjaan Nyonya. Mungkin untuk sebagian orang pekerjaan yang saya ambil tidak penting, tapi buat saya- ini adalah pekerjaan yang begitu mulia. Semoga anda mau menerima saya sebagai pengasuh putra anda, Nyonya,"
Mia menjawab seadanya, dia tidak akan membumi untuk melangit. Begitu pun sebaliknya, Mia berbicara apa adanya- menjelaskan semua yang selama ini ada didalam hatinya.
"Baiklah, mari kita buktikan keseriusan mu itu, Nona Almia,"
Sang Nyonya terlihat mengkode pada salah satu pelayannya agar mendekat. Dari tatapan mata Sang Nyonya, Mia dapat melihat betapa elegannya wanita ini. Sudah cantik, elegan, tidak basa basi, Mia jadi tidak sabar untuk melihat anak laki laki Sang Nyonya yang akan dia asuh nanti.
Seberapa tampan Januar? kalau ibunya saja sudah seperti aktris korea.
"Silahkan kau menandatanganinya, ini adalah kontrak kerja sama kita. Kau bisa membacanya terlebih dahulu," ujar Sang Nyonya lagi.
Sebuah map berwarna merah maroon tergeletak didepan mata Mia. Gadis itu sudah meyakinkan hati, perlahan Mia meraih benda itu- membacanya sejenak sebelum Mia membubuhkan tanda tangannya diatas materai.
"Kau sudah yakin dengan keputusan mu? tidak ingin membaca ulang?"
Mia menggeleng pelan, bibir tipis itu tertarik mengembangkan senyuman tipis nan tulus.
"Saya sudah paham, Nyonya!" sahut Mia yakin.
Dia meyakinkan dirinya sendiri, Mia harus yakin kalau dia mampu- dirinya akan mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik. Mia berusaha untuk tidak membuat orang tua dari anak asuhnya kecewa.
"Baiklah, Puri antar pengasuh Mia ke kamarnya. Biarkan dia istirahat hari ini, karena besok pagi dia harus memulai tugasnya!" titah Sang Nyonya.
"Baik Buk! ayo ikut aku pengasuh Mia!"
Mia mengangguk pelan dan terkesan canggung, apa lagi saat melihat Sang Nyonya bersikap acuh tak acuh padanya. Tapi Mia mengabaikan, dia hanya perlu membuktikan kalau dirinya mampu dan bisa.
Mia mengikuti langkah lebar sang pelayan wanita tadi, membawanya menyusuri lorong rumah bak istana itu.
Sementara Sang Nyonya besar, terlihat melamun- entah apa yang tengah dia pikirkan saat ini.
"Apa Nyonya yakin kalau gadis muda itu bisa menangani Tuan Muda?"
Sang Nyonya menoleh, tatapan tajam serta datarnya berubah menjadi sendu dan sayu.
"Kita akan melihatnya nanti! awasi dia selama aku tidak ada di rumah!"
"Baik Nyonya!" patuhnya.
GIMANA GIMANA MENURUT KALIAN, SEMAKIN PENASARAN APA STUCK DISINI AJA?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Lilik Hendarini
Tresno jalaran Soko kulino
2024-06-03
0
Ririn Satkwantono
mia tau nggk .. klo yg diasuh nya cowok ygudah dewasa🤭
2024-05-22
0
Ririn Satkwantono
aq mmpir kk author... smg aq bs lnjut smp akhir😁
2024-05-22
0