Deru napas Mia mulai teratur, gadis itu tertidur di sisi tempat tidur Januar, bertumpu pada lengannya. Terlihat tidak nyaman, tapi Mia cukup menikmati posisinya- sampai mendengkur.
Sepertinya sang pengasuh begitu lelah hari ini, setelah Mia membuatkan salad buah pesanan Tuan Muda Januar, Mia terlelap tanpa sadar.
Padahal niatnya Mia ingin menunggu Januar sampai terlelap, tapi malah dirinya lah yang tertidur terlebih dahulu- sementara Januar masih memainkan rubik nya sembari terlentang.
Pria berpiyama itu tidak menyadari kalau pengasuhnya sudah terlelap. Bahkan dengkuran Mia sama sekali tidak mengganggunya.
Januar terlihat tenang, tanpa bersuara sedikit pun. Pandangannya terfokus pada rubik nya, memutarnya berulang dan terus saja berulang.
"Mia enggak boleh tidur disini," gumamnya pelan.
Pria itu bangkit, menyibakkan selimutnya lalu mendekat pada pengasuhnya. Tangan Januar terulur untuk membetulkan posisi tidur Mia, lalu memangku nya tanpa beban dan membawanya ke arah sofa.
"Mia tidur di sini ya. Janu enggak bisa tidur kalau di sofa, soalnya kaki Janu enggak muat. Jadi Mia aja ya yang tidur disini, Mia kan badannya kecil," ujar Januar pelan, setelah dia meletakan Mia di sofa dengan nyaman.
Mia terlihat tidak terusik sama sekali, padahal gadis itu melewatkan makan malamnya karena tidak sempat. Bahkan saat makan siang tadi, Mia tidak makan dengan benar- gadis itu hanya menerima suapan Januar beberapa sendok saja.
"Selamat malam Mia, mimpi indah,"
🍭
🍭
🍭
Lenguhan pelan keluar dari bibir Mia. Gadis itu meregangkan kedua tangannya, rasa pegal dan kaku mulai mengusik mimpi indahnya. Mia menguap, kedua matanya mengerjab malas. Mia merasakan seluruh tubuhnya pegal, bahkan juga linu.
Kedua mata bulatnya mengerjab, Mia mulai sadar sepenuhnya. Gadis berambut panjang itu segera bangkit, kedua matanya mengedar liar- Mia menghela napas lega saat melihat tempat dia tidur semalam.
"Aku sampai ketiduran disini?"
"Siapa yang mindahin? apa Janu?" gumamnya lagi.
Mia menggaruk kepalanya, dia masih bingung kenapa dirinya sampai begitu lelap- tidak menyadari apa pun semalam. Kebiasaan buruk Mia, kalau sudah tidur dia akan menjadi mayat hidup.
"Kalau ketahuan orang, aku bakalan di marahin enggak ya?" ujarnya was was.
Sang Pengasuh segera berdiri tegak, rasa khawatir mulai menyelimuti hatinya. Mia khawatir kalau nyonya rumah ini dan para pelayan akan menghakiminya, karena sudah lancang tidur di kamar Januar.
Mia menghela napas kasar, sudut matanya melirik jam yang tergantung di dinding. Waktu baru menunjukan pukul 4.35 pagi, masih cukup pagi untuk terbangun. Januar pun tidak mungkin dia bangunkan sepagi ini, masih ada waktu satu jam lagi untuk tidur.
Mia mendekat ke arah tempat tidur, kedua matanya memindai lantai yang dia injak untuk mencari sandalnya.
"Mia keluar dulu ya, nanti Janu bakalan Mia bangunin," pamitnya.
Mia masih sempat mengusap pucuk kepala anak asuhnya. Mia tersenyum tipis, gadis berkemeja baby grey itu menghela napas lelah. Sehari kemarin dia bisa melewatinya, semoga saja hari ini pun sama.
Mia segera keluar, namun sebelum dirinya menutup pintu dengan sempurna- gadis itu kembali memastikan kalau Januar tidak terbangun.
Suasana rumah besar Rajendra sangat sepi, bahkan beberapa keamanan yang berjaga tidak terlihat. Padahal setahu Mia, jumlah keamanan di rumah ini lebih dari 5.
"Dingin banget sih, pingin cepat masuk selimut," gumam pelan Mia sembari menggosok kedua telapak tangannya.
Mia harus segera sampai ke kamarnya, merebahkan tubuh lelahnya. Rasanya tidur saja tidak cukup untuknya, Mia membutuhkan banyak waktu untuk merehatkan tubuhnya.
Tapi apalah daya, dia bukan siapa siapa di rumah ini. Kalau sampai dirinya terlambat bangun hari ini, pasti Januar akan mencarinya saat bangun nanti.
"Masih ada waktu 45 menit lagi, aku akan tidur sebentar. Aku harap tidak ada yang mengganggu tidurku nanti," tutur Mia setengah berbisik.
Jujur Mia cukup takut saat berjalan sendiri di rumah besar ini. Rasa sepi menjadi nilai tambah didaftar list keangkeran rumah mewah yang tengah Mia jejaki saat ini.
"Aku harap lorong dekat kamar ku enggak sepi kayak lantai 3,"
**YA ALLAH JAKUNNYA PINGIN GIGIT AKUUUUUUUUUUUUU 😫😫😫
YUHUUUU JANGAN LUPA LIKE VOTE KOMEN HADIAH DAN FAVORITNYA YA
SEE YOU NEXT TOMORROW
BABAYYY MUUUAAAAAAACCHHHH😘😘😘😘**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Nadia
aku klo baca novel LBH suka klo gak ada visual nya,, 😁😁 soal nya kalo ada visual nya langsung ambyar imajinasi ku 😁😁🤭
2024-04-30
0
Qaisaa Nazarudin
Perhatian banget Januar,bikin meleleh..😍😍
2024-05-03
0
Gagas Permadi
puasa istighfar 🤭
2024-03-12
1