Mia mengelus dadanya dramatis, salah satu sudut matanya terus saja melirik pada Janu yang tengah asik bersila diatas tempat tidurnya. Januar masih memakai handuknya, membiarkan tubuh bagian atasnya terbuka.
Mia yang melihat itu hanya menghela napas pelan, Sang Pengasuh kembali fokus mencari pakaian yang akan di gunakan oleh Januar.
Wajah Mia merona saat melihat pakaian da*lam milik Januar. Mungkin kalau pakaian itu berbentuk mini, Mia tidak akan seperti ini. Tapi karena ukurannya tidak sesuai ekspetasinya- jangan salahkan otak polosnya yang mulai tercemar limbah kotor.
"Mia, Janu mau pakai kaos hitam aja!"
Gerakan tangan Mia terhenti, saat dia ingin meraih kaos berwarna abu abu- Mia mengalihkan tangannya ke tumpukan kaos berwarna hitam pilihan Sang Tuan Muda.
Mia memejamkan kedua mata, saat dia mengambil celana da*lam serta boxer milik Januar. Tanpa sadar gadis itu menggenggam erat kedua benda privasi milik anak asuhnya.
"Janu pakai baju dulu ya, terus sarapan!"
Janu mendongak, kedua matanya berkedip pelan- menatap lekat pada Mia. Seakan Mia adalah objek paling menarik sekarang. Janu bangkit, tanpa melepaskan rubik di tangannya. Pria itu berdiri di atas kasur, dan secara tiba tiba Januar melepaskan handuk yang di pakainya- tepat di hadapan Mia.
"Janu pakai celana dal- AAAAAAKKKHHHH! KENAPA HANDUKNYA DI BUKA!"
Mia memekik keras, gadis itu reflek meraih handuk milik Januar tadi untuk menutupi wajahnya. Demi Dewa Apollo yang tampan rupawan, Mia hampir jantungan di buatnya. Gadis itu tidak bisa membayangkan, apa yang dia lihat tadi.
"Ya Tuhan, kenapa engkau sangat berbaik hati pada hamba. Tapi jujur, hamba tidak kuat kalau begini terus," gumam Mia, tanpa ingin menyingkirkan handuk dari wajahnya.
Sedangkan Januar, pria itu segera terduduk di atas tempat tidur dan melipat kedua kakinya. Tatapannya begitu polos, Januar menunduk dalam saat melihat Mia tidak kunjung menyingkirkan handuk itu.
"Mia, Janu kedinginan," lirihnya.
Januar memutar rubik nya, kepalanya tetap menunduk tanpa berani menatap pada Mia.
Mia yang masih di kuasai keterkejutan, berusaha menetralkan napas serta detak jantungnya. Perlahan mulai tenang, Mia bersiap untuk menutupi tubuh bagian bawah Januar dengan handuk yang di pegang.
"Ayo, Mia pakaikan bajunya!"
Januar mengangguk, namun dia tetap menunduk sembari memainkan rubik rumit kesayangannya. Mia menghela napas pelan, saat berhasil membungkus tubuh bagian bawah anak asuhnya.
Januar terlalu brutal, Mia hampir terkena serangan jantung di buatnya. Untung saja jantung miliknya ciptaan Tuhan, coba saja kalau ciptaan mantan- bisa mati sebelum nikah.
"Mia marah sama, Janu?"
Mia yang tengah memakaikan kaos pada Januar terlihat mendongak, dahinya berkerut dalam mendengar ucapan lirih dan bergetar anak asuhnya.
"Tadi Mia teriak, pasti Mia marah terus enggak mau lagi main sama Janu, huuaaaaaaa!"
Mia panik, gadis itu membulatkan kedua matanya saat melihat Januar menangis. Dengan cepat Mia menyelesaikan tugasnya, saat ini tubuh bagian atas Januar sudah tertutup sempurna- kini giliran tubuh bagian bawah pria itu yang harus Mia bereskan dengan cepat.
Tapi sekarang yang paling penting Mia harus bisa menenangkan bocah besar menggemaskannya. Cukup menggemaskan di mata Mia, apa lagi saat melihat Januar menangis tiba tiba.
"Cup cup cup, kenapa Janu nangis? Mia enggak marah kok, tadi Mia cuma- emm cuma? cuma kaget. Iya tadi cuma kaget, soalnya Mia belum terbiasa lihat onderdil cowok dewasa," lirih Mia di akhir kalimatnya.
Gadis itu berdehem pelan, bahkan Mia memejamkan kedua mata saat melihat wajah penasaran Januar. Mia yakin kalau anak asuhnya akan banyak bertanya setelah ini.
"Mia, onderdil cowok itu apa?"
Nah kan!
Bisa kah Mia tenggelam di bak mandi sekarang?
Januar memang anak asuhnya yang paling pintar, apa lagi soal bertanya dan rasa penasaran- Januar akan terus bertanya sampai dirinya mendapatkan jawaban yang dia inginkan.
Mia harus menjawab apa?
THOR **ONDERLIL COWOK ITU APA?
EMM- ALAT MASA DEPAN KITA SAYANG
HOLLA MET PAGI EPRIBADEH
JANGAN LUPA LIKE VOTE KOMEN HADIAH DAN FAVORITNYA
SEE YOU NEXT PART MUUAAACCHH**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Bundanya Pandu Pharamadina
alat reproduksi dede 🤭🤣
ngakak sumpah🤣🤣🤣🤣
2024-04-20
1
Qaisaa Nazarudin
Aaaaaaaaa...Aku bisa bayangkan berada di posisi Mia saat ini..🙈🙈🙈🙈
2024-05-03
0
Qaisaa Nazarudin
Ya salaamm...🤣🤣🤣
2024-05-03
0