MC Zeda Humaira #14 - Keinginan Aira.

Aira menghampiri Arsyad yang saat ini sedang berdiri di dekat jendela dengan pandangan lurus ke luar, menatap mentari yang kini akan kembali pada persembunyiannya.

Aira memeluk suaminya itu dari belakang, melingkarkan lengannya di perut Arsyad dan mengecup pundaknya dengan lembut. .

Arsyad memejamkan mata merasakan sentuhan hangat Aira, ia berbalik dan tersenyum pada Aira. "Ada apa?" Aira bertanya dengan suaranya yang sangat lembut, membuat hati Arsyad bergetar, apalagi ketika ia menatap mata sang istri yang begitu sendu, yang selalu mampu memberikannya ketenangan layaknya sungai yang tenang.

Arsyad mengapit dagu Aira di antara jarinya kemudian membawa bibir ranum Aira ke bibirnya, Arsyad mengecupnya dengan lembut, penuh cinta.

Aira memejamkan mata, menikmati sentuhan penuh cinta dari suaminya.

"Aku merindukanmu," lirih Arsyad di depan bibir Aira, sekali lagi ia menyapukan bibirnya di permukaan bibir Aira yang terasa begitu lembut, dimana rasanya tak pernah berubah sejak pertama kali Arsyad menyentuhnya.

"Kamu menyembunyikan sesuatu," ucap Aira, ia meletakkan tangannya di dada Arsyad. "Aku bisa merasakannya, aku ingin bertanya sejak dulu, tapi aku takut kamu terganggu." Arsyad tersenyum tipis mendengar penuturan sang istri yang begitu menjaga perasaannya.

"Tanyakan saja, Sayang. Aku tidak akan pernah terganggu dengan apapun pertanyaanmu." Arsyad membawa tangan Aira ke bibirnya, mengecup jari jemarinya dengan mesra sementara matanya menatap mata Aira.

"Bagaiamana jika misalnya ... kita tidak akan punya anak?" Arsyad langsung menatap Aira dengan sendu, ia membelai pipi halus sang istri.

"Jangan bicara begitu, Sayang. Aku yakin, akan ada keajaiban untuk kita, aku selalu meminta hal itu di setiap sujudku." Arsyad membawa Aira ke ranjang, ia duduk di tepi ranjang sementara Aira di dudukan di pangkuannya.

"Bukankah kita tahu, Allah sangat pemalu, Dia malu jika membiarkan hamba-Nya yang mengangkat tangan kembali dengan tangan kosong. Tapi, Allah juga tidak suka orang yang terburu-buru, yang langsung menganggap Dia tidak mengabulkan do'a kita. Aku sangat yakin, Allah akan mengabulkan do'a kita, masak iya Allah nggak kasihan sama kita yang memelas siang hari-siang malam."

Aira tersenyum mendengar ucapan suaminya yang selalu membuat hatinya tenang itu, yang selalu mendukung Aira di segala kondisi dan situasi, Aira menyenderkan kepalanya di dada bidang Arsyad.

"Sebenarnya, aku sedikit takut," lirih Aira.

"Takut apa?" Tanya Arsyad sembari membelai rambut hitam istrinya itu.

"Apa kamu ingat dengan kisah Nabi Ibrahim dan Sayyidah Sarah?" Tanya Aira.

"Hem, tentu saja aku ingat, itu pelajaran dasar di sekolah," Arsyad menjawab sembari membeli rambut Aira seperti anak kecil.

"Aku sangat mengagumi Sayyidah Sarah, yang memberikan Sayyidah Hajar pada sang Nabi agar mendapatkan keturunan." Arsyad menegang mendengar ucapan Aira, ia menatap istrinya kini juga mendongak, menatapnya.

"Tapi aku tidak akan pernah bisa seperti beliau, Mas. Aku ingin seperti Sayyidah Fatimah yang menjadi satu-satunya ratu Sayyidina Ali hingga akhir hayatnya. Dan aku ingin menjadi satu-satunya ratumu, sampai aku menghembuskan napas terkahirku. Aku ingin menjadi seperti Khadijah, cinta sejati Nabi. Dan aku ingin menjadi pemilik cinta sucimu."

Hati Arsyad mencolos mendengar ucapan Aira, ia langsung memeluk kekasih hatinya itu dengan erat, mengecup seluruh pucuk kepalanya berkali-kali, kemudian mengecup seluruh wajah Aira yang membuat Aira terkikik.

Sementara hati Arsyad begitu sesak, seperti di himpit batu karena bersalah menghujamnya. Inilah keinginan Aira, tapi apa yang sudah ia berikan?

"Mas...." Aira menangkup pipi Arsyad dan menjauhkan wajah suaminya itu dari wajahnya. "Tunggu dulu, aku belum selesai bicara...."

"Apa, Sayang? Hm?" Tanya Arsyad.

" Tapi, kalau memang sangat di perlukan aku harus mengambil tindakan seperti Sayyidah Sarah, aku rasa...." Arsyad berdebar saat Aira menggantung kata-katanya, apalagi istrinya itu menatapnya dengan intens. "Aku rasa aku belum siap, itu sangat berat. Sabar itu sebenarnya mudah tapi ikhlas itu sudah pasti sangat berat, kalau aku tidak bisa ikhlas, nanti kita berdua tidak akan bisa tenang dong."

"Aku tahu," kata Arsyad sambil menyelipkan anak rambut ke belakang telinga Aira dan sekali lagi ia mengecup ubun-ubun kepala Aira.

"Aku jadi makin cinta sama kamu, Mas,"ucap Aira dengan wajah merona.

" Apalagi aku, rasanya setiap hari aku jatuh cinta padamu."

"Masak?"

"Iya."

"Buktinya apa?"

"Buktinya, aku tidak bisa jauh dari kamu. Aku selalu merindukanmu." Aira kembali tersipu mendengar jawaban suaminya itu, namun kemudian ia teringat sesuatu.

"Tapi, selama dua bulan ini kamu pergi ke luar kota sudah dua kali tanpa aku. Tuh, buktinya, kamu bisa jauh dari aku."

Arsyad langsung terdiam dan rasa bersalah begitu menusuk di hatinya, karena sebenarnya ia tidak pergi ke luar kota melainkan pergi ke istri keduanya.

Dan selama ini, Arsyad memang selalu membawa Aira bersamanya kemanapun ia pergi.

"Kan hanya seminggu, Sayang. Dan aku juga selalu menghubungimu, 'kan?" kilah Arsyad kemudian karena memang setiap hari ia selalu menghubungi Aira.

"Iya deh, percaya," gumam Aira kemudian ia mengecup hidung mancung suaminya itu. "Aku juga, jatuh cinta setiap hari sama kamu."

...***...

Anggun hanya bisa meringkuk di atas ranjangnya, ia tak bisa melupakan bentakan dan teriakan Arsyad padanya.

"Mungkin, Papa akan berubah kalau kamu sudah lahir ya, Nak. Mungkin, papa juga bisa mencintai Mama kalau kamu sudah ada di dunia ini. Mama jadi semakin tidak sabar menunggu kehadiranmu." Anggun berkata sambil mengelus perutnya

"Anggun...." Anggun langsung duduk saat mendengar suara ibunya, ia segera menghapus air matanya dan menyunggingkan senyum saat sang ibu masuk ke kamarnya. "Kamu sakit?"

"Nggak, Ma. Cuma ngantuk," jawab Anggun.

"Oh, itu biasa. Biasanya wanita hamil memang mudah mengantuk. Ya sudah, Mama pergi dulu, ya. Mau arisan," kata bu Husna yang membuat Aira terkekeh kemudian mengangguk.

Setelah ibunya keluar dari kamar, Anggun kembali tampak sedih. Ia pun mengambil ponselnya dan mengirimkan pesan pada Arsyad.

"Mas, aku minta maaf atas apa yang aku katakan tadi. Itu semua hanya karena emosi sesaat, tidak sedikitpun terbersit dalam benakku untuk menghina Mbak Aira. Aku menghormatinya seperti aku menghormatimu, aku ingin memiliki hubungan yang baik dengannya seperti aku memiliki hubungan yang baik dengan Ummi. Aku mohon, jangan marah lagi sama aku."

...***...

Arsyad membaca pesan dari Anggun dengan raut wajah datar dan setelah membaca pesan itu, dia hanya menjawab 'Iya' kemudian ia menghapus pesan Itu.

tadi siang, adalah kali pertama Anggun menghina Aira dan Arsyad tidak bisa menerima itu.

Dulu, Arsyad masih bersimpati pada Anggun tapi setelah apa yang Anggun katakan tadi, rasa simpati itu seperti menguap begitu saja dan ia semakin yakin untuk bercerai dengan Anggun.

Mungkin ini terlambat, tapi itu lebih baik dari pada ia terus mengikat Anggun dalam pernikahan yang akan menyakiti semua orang, terutama Aira bahkan Anggun sendiri.

TBC...

Terpopuler

Comments

Yulia Bunyamin

Yulia Bunyamin

Aira lembut sekali tutur katamu halus tapi tegas..

2022-12-04

0

lili

lili

aku mewek Thor apa pun alasannya dibohongi itu menyakitkan...

2022-10-11

2

Fina Safina

Fina Safina

mungkin Aira sebenarnya sudah tau mungkin dia berkata seperti itu untuk memancing Arsyad untuk mengakui semuanya atau mungkin filing Aira yang memang benar 2 tajam

2022-09-12

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog - Ketika Cinta Bertasbih
2 MC Zeda Humaira #1 - Cinta Manis
3 MC Zeda Humaira #2 - Penantian
4 MC Zeda Humaira #3 - Do'a & Harapan
5 MC Zeda Humaira #4 - Tetap Bahagia
6 Pengumuman Give Away
7 MC Zeda Humaira #5 - Maaf
8 MC Zeda Humaira #6 - Kebenaran
9 MC Zeda Humaira #7 - Yang Tersembunyi
10 MC Zeda Humaira #8 - Di Antara Dua Ratu
11 MC Zeda Humaira #9 - Dia....
12 MC Zeda Humaira #10 - Di Balik Kebahagiaan?
13 MC Zeda Humaira #11 - Cinta Yang Memegang Kendali
14 MC Zeda Humaira #12 - Saling Menyakiti
15 MC Zeda Humaira #13 - Yang Tertutup
16 MC Zeda Humaira #14 - Keinginan Aira.
17 MC Zeda Humaira #15 - Di Antara Dua Hati
18 MC Zeda Humaira #16 - Terkikisnya Sebuah Kepercayaan
19 MC Zeda Humaira #17 - Kehancuran Menanti
20 MC Zeda Humaira #18 - Seharusnya Tidak Seperti Itu!
21 MC Zeda Humaira #19 - Keyakinan Aira
22 MC Zeda Humaira #20 - Panah Luka
23 MC Zeda Humaira #21 - Kehancuran Yang Nyata
24 MC Zeda Humaira #22 - Air Mata Aira
25 MC Zeda Humaira #23 - Sama-sama Hancur
26 MC Zeda Humaira #24 - Badai Yang Sesungguhnya
27 MC Zeda Humaira #25 - Suara Hati Seorang Istri
28 MC Zeda Humaira #26 - Awal Yang Menyakitkan
29 MC Zeda Humaira #27 - Pasti Kuat
30 MC Zeda Humaira #28 - Demi Kamu!
31 MC Zeda Humaira #29 - Antara Menantu & Mertua
32 MC Zeda Humaira #30 - Biarkan Aku Yang Memilih!
33 Mc Zeda Humaira #31 - Cinta Yang Egois
34 Pengumuman Terbit Novel My Ustadz My Husband
35 MC Zeda Humaira #32 - Sama-sama Sakit
36 MC Zeda Humaira #33 - Mungkinkah Ini Akhirnya?
37 MC Zeda Humaira #34 - Keputusan Akhir Dalam Luka & Air Mata
38 MC Zeda Humaira #35 - Mahligai Cinta Yang Terkoyak
39 MC Zeda Humaira #36 - Akankah Tetap Bahagia Setelahnya?
40 MC Zeda Humaira #37 - Senyum Luka
41 MC Zeda Humaira #38 - Siapa Yang Salah?
42 MC Zeda Humaira #39 - Kembali Tersenyum
43 MC Zeda Humaira #40 - Mungkinkah?
44 MC Zeda Humaira #41 - Hilang Arah Tanpanya
45 MC Zeda Humaira #42 - Hamil
46 MC Zeda Humaira #43 - Keajaiban Bagi Dia Yang Sabar
47 MC Zeda Humaira #44 - Masih Cinta Yang Sama Dalam Dua Hati Yang Berbeda
48 MC Zeda Humaira #45 - Mungkin Ini Yang Terbaik
49 MC Zeda Humaira #46 - Keputusan Akhir
50 MC Zeda Humaira #45 - Akhir Dari Segalanya?
51 MC Zeda Humaira #46 - Jalan Yang Baru
52 MC Zeda Humaira #47 - Keputusan
53 Elis Kurniasih
54 MC Zeda Humaira #48 - Pasrah
55 MC Zeda Humaira #49 - Kabar Untuk Arsyad
56 MC Zeda Humaira #50 - Sesungguhnya Semuanya Adalah Hikmah
57 MC Zeda Humaira #51 - Hidupmu Milikmu Hidupku Milikku
58 MC Zeda Humaira #52 - Berpisah
59 MC Zeda Humaira #53 - Welcome In Pakistan
60 MC Zeda Humaira #54 - Javeed
61 MC Zeda Humaira #55- Memahami
62 MC Zeda Humaira #56 - Terungkap
63 MC Zeda Humaira #57 - Belum Berakhir
64 MC Zeda Humaira #58 - Berita Buruk
65 MC Zeda Humaira #59 - Liburan Atau Melarikan Diri?
66 MC Zeda Humaira #60 - Abu-Abu
67 MC Zeda Humaira #61 - Hati Yang Mencekam
68 MC Zeda Humaira #62 - Permintaan Menyakitkan
69 MC Zeda Humaira #63 - Kebahagiaan Yang Pantas
70 MC Zeda Humaira #64 - Petunjuk
71 MC Zeda Humaira #65 - Kehidupan Yang Berbeda Dari Dua Wanita
72 MC Zeda Humaira #66 - Apa Yang Ditanam Itu Yang Dituai
73 MC Zeda Humaira #67 - Terlambat
74 MC Zeda Humaira #68 - Bertanggung Jawab
75 MC Zeda Humaira #69 - Kebenaran Setelah Kebohongan, Bisakah Di Percaya?
76 MC Zeda Humaira #70 - Benarkah Itu Isi Hatimu?
77 MC Zeda Humaira #71 - Masih Karena Cinta
78 MC Zeda Humaira #72 - Hasil Dari Ambisi & Keikhlasan
79 MC Zeda Humaira #73 - Hati Yang Terikat
80 MC Zeda Humaira #74 - Untukmu
81 MC Zeda Humaira #75 - Noda Adalah Bukti Manusiawi
82 MC Zeda Humaira #76 - Cahaya Cinta
83 MC Zeda Humaira #77 - Ku Jaga Dengan Do'a
84 MC Zeda Humaira #78 - Hantaman Ombak Yang Tiada Henti
85 MC Zeda Humaira #79 - Tabir Yang Seharusnya Selalu Terbuka
86 Open PO Novel My Ustadz My Husband
87 MC Zeda Humaira #80-Jarak
88 MC Zeda Humaira #81 - Di Balik Semua Yang Terjadi
89 MC Zeda Humaira #82 - Harapan Yang Tersisa
90 MC Zeda Humaira #83 - Demi Menaklukan Cinta
91 MC Zeda Humaira #85 - Pembuktian Cinta
92 MC Zeda Humaira #86 - Bukan Kesempatan Kedua, Tapi Kesempatan Terakhir
93 MC Zeda Humaira #87 - Demi Cinta
94 MC Zeda Humaira #88 - Tiada Yang Sempurna
95 MC Zeda Humaira #89 - Belajar Dari Masa Lalu
96 MC Zeda Humaira #90 - Kedatangannya
97 MC Zeda Humaira #91 - Kerinduan Dalam Cinta
98 MC Zeda Humaira #92 - Masih Sama
99 MC Zeda Humaira #93 - Semesta Merenggutnya
100 MC Zeda Humaira #94 - Hati Yang Tergenggam
101 MC Zeda Humaira #95 - Hati Yang Terpaut
102 MC Zeda Humaira #96 - Sentuh Hatinya
103 MC Zeda Humaira #97 - Takaran Masing-masing
104 MC Zeda Humaira #98 - Dia V Dia
105 MC Zeda Humaira #99 - Membuka Hati?
106 MC Zeda Humaira #100 - Menyelami Hati Masing-masing
107 MC Zeda Humaira #101 - Mencari Jawaban
108 MC Zeda Humaira #102 - Cemburu Dong!
109 MC Zeda Humaira #103 - Putri Sang Don Mafia
110 MC Zeda Humaira #104 - Istikharah Cinta
111 MC Zeda Humaira #106 - Hakikatnya Wanita
112 MC Zeda Humaira #106 - Ternyata...
113 MC Zeda Humaira #107 - Dingin
114 MC Zeda Humaira #108 - Masih Kecewa
115 MC Zeda Humaira #109 - Kembali
116 MC Zeda Humaira #110 - Lembaran Baru
117 MC Zeda Humaira #111- Sebuah Keluarga
118 MC Zeda Humaira #112 - Kehangatan Sebuah Keluarga
119 MC Zeda Humaira #113 - Hak Yang Sama
120 MC Zeda Humaira #114 - Sedikit Pembalasan Dendam
121 Promo Novel Baru SkySal
122 MC Zeda Humaira #115 - Seharusnya Tidak Seperti Itu!
123 MC Zeda Humaira #116 - Tetap Kamu Ratunya!
124 MC Zeda Humaira #117 - Juga Melahirkan
125 MC Zeda Humaira #118 - Kelahiran Sang Pangeran
126 MC Zeda Humaira #119 - Ali Zubair Ibrahim
127 MC Zeda Humaira #120 - Mulut Wanita!
128 MC Zeda Humaira #121 - Mendominasi
129 MC Zeda Humaira #122 - Diagnosa Don Gabriel
130 MC Zeda Humaira #123 - Curiga
131 MC Zeda Humaira #124 - Rencana Pulang
132 MC Zeda Humaira #125 - Semakin Dekat
133 MC Zeda Humaira #126 - Pulang
134 MC Zeda Humaira #127 -
135 MC Zeda Humaira #128 - Fakta
136 MC Zeda Humaira #129 - Peran Yang Pantas
137 MC Zeda Humaira #130 - Do'a Untuknya
138 MC Zeda Humaira #131 - Via V Tanvir
139 MC Zeda Humaira #132 - Memulai Cinta Yang Baru
140 MC Zeda Humaira #133 - Membangun Mahligai Yang Baru
141 MC Zeda Humaira #134 - Kembali Pada Pemiliknya
142 MC Zeda Humaira #135 - Kisah Lama Dalam Kisah Baru
143 MC Zeda Humaira #136 - Menentukan Kisah Baru
144 MC Zeda Humaira #137 - Kejutan
145 MC Zeda Humaira #138 - Sang Pangeran
146 MC Zeda Humaira #139 - Awal Kisah Kasih Mereka
147 MC Zeda Humaira #140 - Demi Kamu
148 MC Zeda Humaira #141 - Sweet Time
149 MC Zeda Humaira #142 - Bukan Akhir Kisah Kasih Kita (TAMAT)
150 Mahligai Cinta Zeda Humaira Emerson - Bonchap
151 MC Zeda Humaira - Epilog
152 Promosi Author Tie Tik
153 Pengumuman
154 Istikharah Cinta Jibril Emerson
155 Elis Kurniasih
156 Promo Novel Baru SkySal
Episodes

Updated 156 Episodes

1
Prolog - Ketika Cinta Bertasbih
2
MC Zeda Humaira #1 - Cinta Manis
3
MC Zeda Humaira #2 - Penantian
4
MC Zeda Humaira #3 - Do'a & Harapan
5
MC Zeda Humaira #4 - Tetap Bahagia
6
Pengumuman Give Away
7
MC Zeda Humaira #5 - Maaf
8
MC Zeda Humaira #6 - Kebenaran
9
MC Zeda Humaira #7 - Yang Tersembunyi
10
MC Zeda Humaira #8 - Di Antara Dua Ratu
11
MC Zeda Humaira #9 - Dia....
12
MC Zeda Humaira #10 - Di Balik Kebahagiaan?
13
MC Zeda Humaira #11 - Cinta Yang Memegang Kendali
14
MC Zeda Humaira #12 - Saling Menyakiti
15
MC Zeda Humaira #13 - Yang Tertutup
16
MC Zeda Humaira #14 - Keinginan Aira.
17
MC Zeda Humaira #15 - Di Antara Dua Hati
18
MC Zeda Humaira #16 - Terkikisnya Sebuah Kepercayaan
19
MC Zeda Humaira #17 - Kehancuran Menanti
20
MC Zeda Humaira #18 - Seharusnya Tidak Seperti Itu!
21
MC Zeda Humaira #19 - Keyakinan Aira
22
MC Zeda Humaira #20 - Panah Luka
23
MC Zeda Humaira #21 - Kehancuran Yang Nyata
24
MC Zeda Humaira #22 - Air Mata Aira
25
MC Zeda Humaira #23 - Sama-sama Hancur
26
MC Zeda Humaira #24 - Badai Yang Sesungguhnya
27
MC Zeda Humaira #25 - Suara Hati Seorang Istri
28
MC Zeda Humaira #26 - Awal Yang Menyakitkan
29
MC Zeda Humaira #27 - Pasti Kuat
30
MC Zeda Humaira #28 - Demi Kamu!
31
MC Zeda Humaira #29 - Antara Menantu & Mertua
32
MC Zeda Humaira #30 - Biarkan Aku Yang Memilih!
33
Mc Zeda Humaira #31 - Cinta Yang Egois
34
Pengumuman Terbit Novel My Ustadz My Husband
35
MC Zeda Humaira #32 - Sama-sama Sakit
36
MC Zeda Humaira #33 - Mungkinkah Ini Akhirnya?
37
MC Zeda Humaira #34 - Keputusan Akhir Dalam Luka & Air Mata
38
MC Zeda Humaira #35 - Mahligai Cinta Yang Terkoyak
39
MC Zeda Humaira #36 - Akankah Tetap Bahagia Setelahnya?
40
MC Zeda Humaira #37 - Senyum Luka
41
MC Zeda Humaira #38 - Siapa Yang Salah?
42
MC Zeda Humaira #39 - Kembali Tersenyum
43
MC Zeda Humaira #40 - Mungkinkah?
44
MC Zeda Humaira #41 - Hilang Arah Tanpanya
45
MC Zeda Humaira #42 - Hamil
46
MC Zeda Humaira #43 - Keajaiban Bagi Dia Yang Sabar
47
MC Zeda Humaira #44 - Masih Cinta Yang Sama Dalam Dua Hati Yang Berbeda
48
MC Zeda Humaira #45 - Mungkin Ini Yang Terbaik
49
MC Zeda Humaira #46 - Keputusan Akhir
50
MC Zeda Humaira #45 - Akhir Dari Segalanya?
51
MC Zeda Humaira #46 - Jalan Yang Baru
52
MC Zeda Humaira #47 - Keputusan
53
Elis Kurniasih
54
MC Zeda Humaira #48 - Pasrah
55
MC Zeda Humaira #49 - Kabar Untuk Arsyad
56
MC Zeda Humaira #50 - Sesungguhnya Semuanya Adalah Hikmah
57
MC Zeda Humaira #51 - Hidupmu Milikmu Hidupku Milikku
58
MC Zeda Humaira #52 - Berpisah
59
MC Zeda Humaira #53 - Welcome In Pakistan
60
MC Zeda Humaira #54 - Javeed
61
MC Zeda Humaira #55- Memahami
62
MC Zeda Humaira #56 - Terungkap
63
MC Zeda Humaira #57 - Belum Berakhir
64
MC Zeda Humaira #58 - Berita Buruk
65
MC Zeda Humaira #59 - Liburan Atau Melarikan Diri?
66
MC Zeda Humaira #60 - Abu-Abu
67
MC Zeda Humaira #61 - Hati Yang Mencekam
68
MC Zeda Humaira #62 - Permintaan Menyakitkan
69
MC Zeda Humaira #63 - Kebahagiaan Yang Pantas
70
MC Zeda Humaira #64 - Petunjuk
71
MC Zeda Humaira #65 - Kehidupan Yang Berbeda Dari Dua Wanita
72
MC Zeda Humaira #66 - Apa Yang Ditanam Itu Yang Dituai
73
MC Zeda Humaira #67 - Terlambat
74
MC Zeda Humaira #68 - Bertanggung Jawab
75
MC Zeda Humaira #69 - Kebenaran Setelah Kebohongan, Bisakah Di Percaya?
76
MC Zeda Humaira #70 - Benarkah Itu Isi Hatimu?
77
MC Zeda Humaira #71 - Masih Karena Cinta
78
MC Zeda Humaira #72 - Hasil Dari Ambisi & Keikhlasan
79
MC Zeda Humaira #73 - Hati Yang Terikat
80
MC Zeda Humaira #74 - Untukmu
81
MC Zeda Humaira #75 - Noda Adalah Bukti Manusiawi
82
MC Zeda Humaira #76 - Cahaya Cinta
83
MC Zeda Humaira #77 - Ku Jaga Dengan Do'a
84
MC Zeda Humaira #78 - Hantaman Ombak Yang Tiada Henti
85
MC Zeda Humaira #79 - Tabir Yang Seharusnya Selalu Terbuka
86
Open PO Novel My Ustadz My Husband
87
MC Zeda Humaira #80-Jarak
88
MC Zeda Humaira #81 - Di Balik Semua Yang Terjadi
89
MC Zeda Humaira #82 - Harapan Yang Tersisa
90
MC Zeda Humaira #83 - Demi Menaklukan Cinta
91
MC Zeda Humaira #85 - Pembuktian Cinta
92
MC Zeda Humaira #86 - Bukan Kesempatan Kedua, Tapi Kesempatan Terakhir
93
MC Zeda Humaira #87 - Demi Cinta
94
MC Zeda Humaira #88 - Tiada Yang Sempurna
95
MC Zeda Humaira #89 - Belajar Dari Masa Lalu
96
MC Zeda Humaira #90 - Kedatangannya
97
MC Zeda Humaira #91 - Kerinduan Dalam Cinta
98
MC Zeda Humaira #92 - Masih Sama
99
MC Zeda Humaira #93 - Semesta Merenggutnya
100
MC Zeda Humaira #94 - Hati Yang Tergenggam
101
MC Zeda Humaira #95 - Hati Yang Terpaut
102
MC Zeda Humaira #96 - Sentuh Hatinya
103
MC Zeda Humaira #97 - Takaran Masing-masing
104
MC Zeda Humaira #98 - Dia V Dia
105
MC Zeda Humaira #99 - Membuka Hati?
106
MC Zeda Humaira #100 - Menyelami Hati Masing-masing
107
MC Zeda Humaira #101 - Mencari Jawaban
108
MC Zeda Humaira #102 - Cemburu Dong!
109
MC Zeda Humaira #103 - Putri Sang Don Mafia
110
MC Zeda Humaira #104 - Istikharah Cinta
111
MC Zeda Humaira #106 - Hakikatnya Wanita
112
MC Zeda Humaira #106 - Ternyata...
113
MC Zeda Humaira #107 - Dingin
114
MC Zeda Humaira #108 - Masih Kecewa
115
MC Zeda Humaira #109 - Kembali
116
MC Zeda Humaira #110 - Lembaran Baru
117
MC Zeda Humaira #111- Sebuah Keluarga
118
MC Zeda Humaira #112 - Kehangatan Sebuah Keluarga
119
MC Zeda Humaira #113 - Hak Yang Sama
120
MC Zeda Humaira #114 - Sedikit Pembalasan Dendam
121
Promo Novel Baru SkySal
122
MC Zeda Humaira #115 - Seharusnya Tidak Seperti Itu!
123
MC Zeda Humaira #116 - Tetap Kamu Ratunya!
124
MC Zeda Humaira #117 - Juga Melahirkan
125
MC Zeda Humaira #118 - Kelahiran Sang Pangeran
126
MC Zeda Humaira #119 - Ali Zubair Ibrahim
127
MC Zeda Humaira #120 - Mulut Wanita!
128
MC Zeda Humaira #121 - Mendominasi
129
MC Zeda Humaira #122 - Diagnosa Don Gabriel
130
MC Zeda Humaira #123 - Curiga
131
MC Zeda Humaira #124 - Rencana Pulang
132
MC Zeda Humaira #125 - Semakin Dekat
133
MC Zeda Humaira #126 - Pulang
134
MC Zeda Humaira #127 -
135
MC Zeda Humaira #128 - Fakta
136
MC Zeda Humaira #129 - Peran Yang Pantas
137
MC Zeda Humaira #130 - Do'a Untuknya
138
MC Zeda Humaira #131 - Via V Tanvir
139
MC Zeda Humaira #132 - Memulai Cinta Yang Baru
140
MC Zeda Humaira #133 - Membangun Mahligai Yang Baru
141
MC Zeda Humaira #134 - Kembali Pada Pemiliknya
142
MC Zeda Humaira #135 - Kisah Lama Dalam Kisah Baru
143
MC Zeda Humaira #136 - Menentukan Kisah Baru
144
MC Zeda Humaira #137 - Kejutan
145
MC Zeda Humaira #138 - Sang Pangeran
146
MC Zeda Humaira #139 - Awal Kisah Kasih Mereka
147
MC Zeda Humaira #140 - Demi Kamu
148
MC Zeda Humaira #141 - Sweet Time
149
MC Zeda Humaira #142 - Bukan Akhir Kisah Kasih Kita (TAMAT)
150
Mahligai Cinta Zeda Humaira Emerson - Bonchap
151
MC Zeda Humaira - Epilog
152
Promosi Author Tie Tik
153
Pengumuman
154
Istikharah Cinta Jibril Emerson
155
Elis Kurniasih
156
Promo Novel Baru SkySal

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!