Anggun tidur di ranjangnya sendirian, ranjang yang terasa begitu dingin tanpa kehadiran pria yang di cintainya, suaminya.
Anggun menyentuh ranjang di sisinya itu dengan tangannya. "Kapan kamu bisa menemaniku seperti menemani Aira, Mas? Kapan?" air mata Anggun mengalir dari sudut matanya hingga membasahi bantalnya.
"Dan kapan kamu bisa mencintaiku seperti kamu mencintai Aira? Apa kurangnya aku? Kami sama-sama memiliki pendidikan yang tinggi, sama-sama cantik, dan aku tentu jauh lebih unggul karena aku bisa memberikanmu anak, tapi kenapa? Dimatamu tetap Aira yang paling sempurna?"
Anggun menghapus air matanya, ia menarik napas dan menghembuskannya, kemudian ia membelai perutnya yang masih rata itu.
"Kehadiranmu bukan hanya angerah untuk mas Arsyad, Nak. Tapi juga untukku, kehadiranmu akan menyatukan kami, seperti yang selama ini aku impikan."
Bukan hal yang mudah bagi Anggun untuk menaklukan Arsyad, ia sudah jatuh cinta pada Arsyad sejak pertama kali melihat Arsyad ketika Arsyad mengantar Ummi Ridha ke rumahnya untuk menemui ibu Anggun karena ternyata ibunya dan ibu Arsyad adalah teman.
Setelah itu, Anggun sering bertanya-tanya pada ibunya tentang Ummi Ridha juga Arsyad.
Saat Anggun tahu Arsyad membangun sekolah TK gratis, ia langsung mendaftar mejadi guru sukarelawan hanya demi dekat dengan Arsyad. Anggun juga mendekati Ummi Ridha dengan berbagai cara, berharap dengan hal itu bisa membuatnya lebih mudah dekat dengan dengan Arsyad karena Arsyad sangat menjaga jarak dengan perempuan.
Namun Anggun harus patah hati ketika mendengar kabar bahwa Arsyad telah di jodohkan dengan Aira, seorang gadis biasa yang berasal dari desa.
Tapi, sepertinya takdir tak akan membawa Arsyad jauh dari Anggun, karena setelah 4 tahun pernikahan mereka, Aira tak kunjung hamil karena di nyatakan mandul.
Ummi Ridha putus asa dan ingin mencari istri yang lain untuk Arsyad, ia menceritakan itu pada Husna, ibunya Anggun. dan tanpa ragu, Anggun mengajukan diri dan ia mengakui perasaannya pada Arsyad di depan Ummi Ridha juga Arsyad.
Namun, itu tak membuat Arsyad tertarik sedikitpun, tapi Ummi Ridha yang sudah putus asa dengan keadaan Aira terus mendesak Arsyad.
Tiga bulan yang lalu, Anggun merasa sangat bahagia karena Arsyad mau menikahinya setelah puluhan kali penolakan ia terima, namun sepertinya Arsyad sangat terpaksa.
Di bulan pertama pernikahan mereka, Arsyad tak sedikitpun menyentuhnya, membuat Anggun sedih, sakit hati, juga marah.
Segala bujuk rayu ia lakukan pada pada pria itu namun hasilnya sama saja, hingga akhirnya Anggun mengadukan hal itu pada Ummi Ridha apalagi tujuan dari pernikahan itu adalah adanya seorang anak.
"Semoga dengan kehadiranmu, papa bisa menerima dan mencintai Mama ya, Nak."
...***...
Setelah mengurus semua surat yang di perlukan, Aira dan Arsyad menjemput Via, namun sayangnya Ummi Ridha tidak ikut dengan alasan dia ingin bertemu temannya, padahal ia pergi untuk menemui Anggun.
"Sekarang, Livia sudah resmi menjadi anak Bunda, Via senang, Sayang?" Tanya Aira dengan mata berbinar.
"Senang, Bunda.... hiks ... senang ...." Via tak kuasa menahan tangisnya karena kini ia memiliki seorang ibu yang sangat baik seperti yang ia impikan. "Terima kasih, Bunda."
Aira menghapus air mata Via kemudian memeluk anak angkatnya itu, Aira juga bahagia, sangat bahagia.
Arsyad yang melihat melihat kebahagian di mata istrinya juga begitu terharu.
"Andaikan Ummi mau menerima keadaan kami, padahal aku sudah sangat bahagia meskipun hanya memiliki anak adopsi, selama aku bisa bersama Aira, aku sudah merasa memiliki segalanya. Tapi sekarang? Semuanya sudah terlambat, anak yang lain akan lahir dari wanita yang lain. Ya Allah, semoga Aira tidak meninggalkanku saat dia tahu itu nanti, semoga dia memaafkan ketidak-setiaanku. "
"Via nggak mau meluk Abi juga?" Tanya Arsyad sembari berlutut, Via langsung berhambur ke pelukan Arsyad sambil tertawa bahagia.
"Panggilnya Abi dan Ummi ya mulai sekarang," kata Arsyad dan Via mengangguk sambil tersenyum lebar.
Tak lama kemudian, Ibu Kinan datang membawa barang-barang Via yang akan di bawa.
"Sekarang, Via pamitan pada teman-teman, ya," kata Ibu Kinan dan Via pun segera mematuhi perintah itu.
"Terima kasih banyak, Bu Aira. Via sangat senang karena ibu mau mengadopsi dia sebagai anak, dia terus bercerita kalau dia akan punya ibu seperti bidadari," ujar bu Kinan yang membuat Aira tertawa kecil.
"Kami juga sangat bahagia, Bu. Karena kami akan punya malaikat kecil di rumah kami. Iya, 'kan, Mas?"
"Iya, Sayang. In Shaa Allah, kami akan menjaga Via dengan baik."
"In Shaa Allah, aku tidak meragukan kalian sedikitpun."
Setelah Via berpamitan pada teman-temannya, ia langsung berlari kembali ke pelukan Aira, seolah ia sangat tidak sabar untuk ikut pulang bersama orang tua barunya itu.
...***...
"Sudah bicara dengan Arsyad, Ri?" Tanya Bu Husna.
"Sudah, tapi sepertinya minggu depan Arsyad nggak bisa. Aira ulang tahun, dan biasanya Arsyad akan menghabiskan waktunya bersama Aira," jawab Ummi Ridha yang membuat bu Husna tampak kecewa.
"Ri, Anggun juga punya hak yang sama dengan Aira. Bahkan keberadaan Anggun lebih penting karena dia sedang mengandung anak Arsyad, selama ini Anggun sudah sabar menghadapi Arsyad yang selalu mengabaikannya, tidak pernah menghabiskan banyak waktu bersama Anggun," ujar bu Husna penuh penekanan.
"Dan kita nggak bisa menutupi ini lebih lama lagi, Anggun itu istri sah Arsyad, bukan simpanan. Statusnya harus jelas, apalagi kalau nanti perutnya sudah besar. Orang-orang bisa menggunjing tentangnya. Harga diri anak perempuanku di pertaruhkan." lanjutnya.
"Iya, aku akan membujuk Arsyad lagi nanti."
...TBC... ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 156 Episodes
Comments
Anonymous
itu resiko situ, kenapa mau mantu suami orang, terimah konsekuensinya
2023-12-09
0
Anonymous
perempuan gk tau diri, terlalu berharap, pdahal tau arsyad nikahin dia karna terpaksa, harusnya nyadar dong, jngn ngelunjak
2023-12-09
1
🌺°•▪︎MaMia Elf °▪︎•°🌈💦🌟
ra sudi kalo ak mahhh
2023-02-18
1