Terlihat Nadine bersolek ke arah Pendi dengan pakaian warna merahnya yang terlihat anggun dan bijak
"Pagi Bu"Sapa Pendi
"Pagi.."Kata Nadine yang senyum tipis yang langsung berlalu tetapi didalam pikirannya teringat beberapa memory yang sangat ia rindukan
Saat diruangannya Nadine meminum teh menghadap ke lapangan golf di belakang balkon ruangannya
'Kini
Aku memang merindukanmu
Amat sangat merindukanmu
Teringat dulu kita bersama
Banyak hal yang saling aku ceritakan
Bahkan kamu tak marah jika aku banyak bicara
Kamu bersedia menemani penyakit insomniaku
Kamu setiap pagi menjadi alarmku
Kamu juga setiap malam menjadi kawanku
Memang cukup sulit membuang kebiasaan itu
Tetapi tak ada salahnya aku lakukan
Bahkan betapa aku bersyukurnya
Aku tanpa berpangku tangan denganmu
Aku berhasil mas...'
Tok tok tok
Terdengar suara orang membuka pintu
"Permisi Bu, saya ingin meminta tanda tangan"Kata Pendi
"Oh ya, silakan"Kata Nadine yang sambil mengambil berkasnya dan membacanya terlebih dahulu
"Untuk bagian operasional aman Pak?"Kata Nadine
"Aman Bu"Kata Pendi yang mengamati perubahan Nadine
"Oke sip"Kata Nadine yang memberi berkasnya yang sebenarnya tak kuasa ingin menangis di pelukannya seperti dulu
"Are you okay Bu?"Kata Pendi
"O oke"Kata Nadine
Pendi pun melangkah keluar pintu dan berbalik badan "Kamu terlihat cantik de" berkata dengan wajah khasnya yang berseri lalu pergi dari ruangan Nadine
Nadine masih terdiam mematung
"xxxxxxxxxxx"sambil mengernyitkan dahi
'Sejak kapan ia jago gombal?'
Tak lama Siska datang membawa beberapa berkas dan seperti biasa membawa 2 gelas kopi
"Are you okay Ndin?"Kata Siska yang memang Nadinelah yang meminta jika berdua Siska tak perlu memanggilnya Ibu
"Hmm okay"Kata Nadine yang sambil menghisap kopinya dengan santai
"Masih kaku aja Lo, gue tau semalam Lo abis ketemu dengan Reta kan?Yahelah masih aja Lo"Kata Siska
"He em"Kata Nadine yang masih fokus menghisap bublenya
"Dia mau ngapain lagi?Katanya males berteman lagi dengan dia"Ejek Reta sambil menusuk gelasnya
"Ya gue berusaha memaafkan semua orang yang mengecewakan gue Sis, gak salah kan ibaratnya tuh Lo ingin berdamai dengan dunia Lo sendiri"Kata Nadine
"Iya si, lalu dia ngapain?Gue liat ada lakinya dapet dari mana tuh"Kata Siska kepo
"Lo tau kan Reta pernah pake Wechat ya mereka itu dari kontaknya di WeChat"Kata Nadine
"Wtf...oh i see"Kata Siska langsung paham
"Ya ada bisnis saham gitu deh tetapi asli gue gak tertarik, ya Lo tau lah"Kata Nadine
"Enough lah ya"Ledek Siska
"Ini mana aja yang mau ditanda tangani?"Kata Nadine
"Ini, ini, ini , ini, dan ini"Kata Siska sambil membalik kertasnya
"Tadi Lo abis dari Pak Pendi ya?"Kata Nadine
"Iya, kenapa?"Kata Siska
"Gapapa, kayanya ada yang lagi jadi kembang kantor nih... cihuyyyy"Ejek Siska
"Apaan si, basi Lo. Eh Lo sama Dery gimana?Jadian?"Kata Nadine
"Halah kaga jelas, gue kan lagi Deket sama Ziko"Kata Siska nyeletuk
"Hah?Apa?"Kata Nadine sontak kaget
"Ziko Ndin, doubledate yuk?"Ajak Siska
"Lu jangan Gilak, anak gue kasian dirumah"Kata Nadine
"Kan ada mbak Kipat, kasih aja uang lebih, Lo juga butuh refreshing bokap nyokap Lo juga bakal paham"Kata Siska
"Nanti gue pikir-pikir dulu, ini mana lagi?kok berkasnya gak lengkap?"Kata Nadine
Kebetulan berkas tersebut beberapa uraian pengeluaran yang telah diberikan Pak Zenrah
"Eh iya ketinggalan di ruangan Pak Dery, nanti deh gue ambil"Kata Siska
"Lo udah kasih berkas yang diberi Pak Zenrah?"Kata Nadine
"Sudah, Sis user dan spgnya cantik-cantik ya?"Kata Nadine
"Ya begitulah selera Pak Zenrah, kata Richard seleksinya ketat banget "Kata Siska
"Ah masa si, bagus juga dong seleranya Pak Zenrah"Kata Nadine
"Cie Pak Zenrah, Pak Richard atau Pak Pendi nih?"Ejek Siska
"Gak semuanya"Kata Nadine
"Hahahah, yasudahlah nanti gue cariin Cowok buat kita doubledate dan Lo gak boleh nolak"Kata Siska
"Apaansi, sudah ambil berkasnya dulu"Kata Nadine mengalihkan
Jangan lupa like
Jangan lupa favoritnya
Jangan lupa like biar semangat nulisnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments