Apa ini

Aku pun serasa telah mati rasa

Sejak kehilangan

Kehilangan sosoknya

Yang membuatku gila

Bagaimana aku

Bagaimana anakku

Bagaimana rasaku

Bagaimana rasa anakku

Sejak kehilangan Pendi

Lalu Chiko

Dan kini aku harus kehilangan suamiku

Albar

...****************...

...****************...

...****************...

...****************...

Nadine pun termenung kembali ditamannya yang indah rumahnya kini, ia berpikir apa itu cinta? Setelah ia kehilangan orang yang paling ia kasihi dan cintai. Bahkan saat Mario kembali rasa itu telah hilang, bahkan tak ada terbersit dimana pun perihal cinta dan takut kehilangan. Bahkan ia hanya berharap 'Mario aku mohon jangan kembali lagi'.Saat itu Nadine sadar dimanakah cinta itu, mencoba melupakan bahkan rasa ingin atau mencintai itu kini sirna. Sirna entah kemana, bahkan untuk membayangkan sosok pria tampan aja bahkan sulit karena dikepalanya hanya bayangan gelap dan banyak orang yang ia pikirkan. Bahkan untuk tenang pun sulit.

'Hufff, entahlah'Dalam benaknya berkata lagi

Kini sudah pukul 02.22 masih ditaman yang hawanya dingin namun dadanya serasa sesak, Nadine harus berangkat pagi tetapi ia tidak bisa menutup matanya. Entahlah seakan pikirannya banyak kerumunan orang, yang hanya bisa tidur ketika siang hari. Nadine hanya terdiam ditaman sambil memandangi angin yang menyibak rambutnya yang terurai panjang kesana kemari.

Aku

Aku serasa kosong

Bagaikan laut tanpa ikan

Bagaikan rumah tanpa hunian

Bagaikan rasa tanpa hati

Bagaikan amarah tanpa emosi

Bagaikan tanah tanpa manusia

Bagaikan langit malam tanpa bulan

Bagaikan bumi tanpa penghuni

Intinya kosong

Seperti kaca yang tak ada wujudnya

Bahkan seperti air yang tak bisa mengalir

Entahlah

...****************...

...****************...

...****************...

...****************...

...****************...

...****************...

...****************...

Terdengar langkah yang membuat Nadine menoleh

Tak tik tuk tak tik tuk

"Babas?"Kata Nadine

"Kamu ngapain diluar jam segini?"Kata Babas

"Aku tak bisa tidur mataku ngantuk tetapi badanku lelah"Kata Nadine

"Kamu kenapa?"Kata Babas

"Yukk kita ke kamar, kamu besok harus urus baby dan ke kantor"Ajak Babas menuju kamar

Nadine mengikutinya tanpa penolakan

"Oke aku tau kamu merindukan Chiko"Kata Babas

"Sok tau kamu"Kata Nadine berusaha mengelak

"Aku ada ide"Kata Babas

"Maksudnya?"Kata Nadine

"Tutup matamu, aku duduk disampingmu, lalu kamu pegang tanganku anggap saja aku Chiko yang sedang menggenggam tanganmu"Kata Babas

"Lalu?"Kata Nadine sambil menutup mata

"Anggap saja Chiko sedang mengajakmu ketempat favorit kalian dan kalian bergandengan menatap bintang di langit yang banyak"Kata Babas

5 menit kemudian Nadine pun tertidur, perlahan Babas melepas genggaman Nadine.

Babas memang jago menghipnotis orang karena ia sempat belajar dengan kawan lamanya si Raziq yang menurunkan ilmu hipnoterapi dari sang Ayah.

Baba pun kembali ke kamar dan ia menutup mata sambil berjalan sebuah atas bukit indah di labuan bajo. Ia duduk diterpa angin yang sejuk dengan memandangi lautan yang indah dan megah. Bahkan menghela nafas dengan bersyukur akan ciptaan sang Maha Kuasa.

Tak lama ia pun tertidur.

Babas dari matanya masih menaruh perasaan dengan Nadine dan masih tak menyangka Nadine adalah kakaknya walaupun sudah lama tak bersua . Ia hanya bisa menerima dengan lapang dada demi kebahagiaan kedua orang tuanya. Ditambah lagi hadir keponakan tercintanya yang membuat rumahnya kembali ramai, walaupun Babas paham Nadine terus diterpa kekosongan. Bahkan ia selalu tertawa untuk menutupi kesedihannya.

"Huftttt entahlah"Gerutu Nadine

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!