CH 20 Polisi

Di suatu Jalan, dua mobil SUV berjalan dengan perlahan, Bahkan kecepatan mobil itu hanya berkisar antara 30 - 40km/jam.

Kelompok Jayden tidak bisa melaju dengan kencang karena Jalan yang mereka lewati penuh dengan retakan dan juga beberapa benda yang menghalangi mereka yang menghalangi mereka.

Mereka sudah berkendara selama kurang lebih hampir satu jam dan mereka telah menempuh lebih dari seperempat perjalanan mereka.

Sejauh ini, perjalanan mereka cukup aman.

Dengan arahan Jayden, mereka berjalan melalui jalan - jalan sepi yang jarang di lalui agar terhindar dari zombie.

Tentu saja Mereka masih bertemu beberapa zombie sesekali, tapi itu selalu dalam jumlah kecil sehingga mereka bisa dengan mudah menghabisinya.

Saat ini kelompok Ana juga sudah menyadari tentang mereka bisa mendapatkan poin dari membunuh zombie.

Tapi meskipun begitu, diantara mereka hanya Lisa yang maju untuk menghabisi para zombie itu.

Para wanita jelas akan merasa takut untuk melawan para zombie itu, dan kedua laki - laki di yang tersisa juga memiliki alasan kenapa mereka tidak ikut membantu melawan zombie.

Johan berdalih jika dia tidak sebaik Lisa dalam hal bela diri jadi dia takut jika menjadi beban, dan untuk Andre jelas dia sedang terluka, jadi meskipun dia memaksakan dirinya untuk ikut membantu, dia mungkin malah menjadi beban, jadi mereka tidak mengizinkannya.

Mereka juga tahu soal keberadaan Kristal zombie setelah melihat Jayden mengeluarkan benda itu dari kepala zombie, tapi tentu saja mereka masih belum tahu apa fungsinya.

Saat Lisa dan Ana berdiskusi mengenai benda apa itu, Erina sepertinya ingin memberitahu mereka tapi entah kenapa dia menghentikan niatnya.

"Apa kau tau apa fungsi kristal ini?"

Lisa yang dari tadi menyetir tiba-tiba bertanya kepada Jayden.

Jayden mengabaikan pertanyaan Lisa, dia tetap melihat ke luar jendela seolah tidak mendengarnya.

"Aku akan membeli salah satu senjatamu dengan ini, jika kau menginginkannya."

Lisa bertanya lagi seolah tidak peduli jika Jayden mengabaikannya.

Jayden langsung melihat ke Arah Lisa setelah dia mendengar itu.

Sebenarnya Jayden cukup menyukai kepribadian Lisa, gadis ini cukup baik dalam bersikap dan seperti dia juga seseorang yang cerdas.

Apalagi setelah melihatnya berusaha keras membunuh beberapa zombie hanya menggunakan tongkat baseball, Jayden semakin tertarik padanya.

"Berapa kristal zombie yang kau tawarkan?"

Ucap Jayden.

"Berapa yang kau mau?"

Lisa tidak menjawab tapi kembali bertanya.

"Sepuluh."

Ucap Jayden dengan santai.

Saat mendengar ini, Erina sedikit mengerutkan keningnya.

Sebenarnya tujuan Erina bukan hanya menukar kristal zombienya dengan senjata Jayden, tapi untuk mengetahui nilai dari kristal zombie ini.

Jika jayden bahkan rela menukar senjatanya dengan satu sampai tiga kristal zombie, berarti benda ini sangat berharga.

Tapi Jayden meminta sepuluh kristal hanya untuk satu senjata, berarti kristal ini tidak seberharga yang dia kira.

Tapi yang lisa tidak ketahui adalah Jayden telah mengetahui niatnya.

"ya baiklah... tapi aku hanya mempunyai 2 kristal saat ini tapi bisakah aku membayarnya nanti?"

"Senjata apa yang kau mau?"

Jawab Jayden.

"Senjata seperti milikmu terlihat bagus"

Jawab Lisa setelah berpikir sebentar.

Jayden telah membeli 5 machete yang sama seperti yang dia pakai sebelumnya, jadi di tidak ada masalah memberikan salah satunya kepada Lisa.

.

.

.

"Hey, hentikan mobilnya."

Ucap Jayden saat melihat supermarket di pinggir jalan.

Mendengar itu Lisa dengan patuh menghentikan mobilnya.

Setelah mobil berhenti, Jayden segera membuka pintu dan segera keluar dari mobil.

Melihat Mobil Jayden berhenti mini market, Johan juga menghentikan mobilnya, Johan dan Nilam segera keluar dari mobil itu.

Tapi saat mereka akan masuk ke minimarket, suara motor terdengar.

Dari kejauhan Jayden melihat tiga motor melaju ke arah mereka.

Dan saat melihat baju yang dikenakan oleh pengendara motor itu, Jayden segera tahu jika mereka adalah polisi.

Setelah beberapa saat akhirnya motor ketiga motor itu segera berhenti di depan mereka.

tiga polisi laki - laki dan tiga orang perempuan dengan pakaian yang berbeda segera turun dari motor mereka.

"Kita selamat, akhirnya kita bertemu seseorang polisi."

Johan merasa senang setelah melihat para polisi itu.

Yang lainnya juga merasa senang saat melihat para polisi itu.

Dengan senapan yang mereka bawa, para polisi itu pasti bisa menghadapi para zombie itu dengan mudah, dengan ini mereka pasti bisa sampai ke tempat perlindungan dengan lebih aman.

Tapi berbeda dengan yang lainnya, Jayden menjadi sangat waspada.

Dia memiliki firasat buruk dengan polisi di dengan para polisi itu.

Saat melihat wanita yang para polisi itu bawa, jayden segera tahu jika itu bukan kekasih mereka ataupun istri dari para polisi itu.

Ketiga gadis itu memiliki penampilan yang cukup cantik dan juga terlihat jauh lebih muda dari pada para polisi itu, bahkan dua dari tiga wanita itu terlihat tertekan.

Dan segera kecurigaan Jayden terbukti.

"Kalian segera keluar dari mobil! mobil ini milik kami mulai sekarang!!"

Ucap salah satu polisi dengan sombong.

"A-apa.. "

"Kalian..

kelompok Ana benar - benar tidak percaya dengan apa yang baru saja mereka dengar.

"Apa aku bicara kurang jelas!? cepat keluar dari mobil!"

Bentak polisi itu.

"Kenapa kami harus menyerahkan mobil kami!?"

Jawab Nilam tidak terima.

Saat dia mengatakan itu, sebenarnya dia ketakutan tapi dia yakin para polisi itu tidak akan menyakiti mereka.

Mendengar apa yang di ucapkan Nilam, salah satu polisi tersenyum mengejek lalu mengambil pistol dari pinggangnya dan menodongkannya ke arah mereka.

"Kalian benar - benar polos. Di saat seperti ini, hukum sudah tidak berlaku, kalian bisa melakukan apa saja asalkan kalian memiliki kekuatan... hehehe, bahkan hanya dengan pistol ini aku bisa membunuh kalian dengan mudah, apa kalian yakin tidak mau menyerahkan mobil kalian."

Mendengar ini mereka semua benar - benar tidak bisa melakukan apa - apa, mereka hanya bisa dengan patuh keluar dari mobil.

Bahkan Jayden juga hanya diam sampai saat ini, tapi secara diam-diam dia telah memasukkan beberapa barang - barangnya yang ada di dalam mobil ke ruang penyimpanannya.

Jayden belum yakin bisa menahan senapan saat ini, dan dia juga masih belum ingin menunjukkan kemampuan transformasinya saat ini.

Tapi setelah melihat melihat semua orang keluar dari mobil, polisi yang dari tadi diam tiba - tiba berbicara.

"Hehe.....Kalian para wanita bisa kembali masuk ke dalam mobil!"

Ucap pria itu dengan senyum mengerikannya.

Semua wanita di kelompok Jayden benar - benar ngeri saat ini, mereka jelas tau apa yang akan di lakukan polisi itu pada mereka.

Erina juga sangat ketakutan saat ini, dia pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya, tapi untunglah Jayden bisa menyelamatkannya saat itu.

Tapi kali ini apakah Jayden bisa menyelamatkannya? tapi setelah memikirkannya dia akan merasa lebih baik jika dia di bawa oleh polisi itu daripada melihat Jayden tertembak pistol itu.

Tapi saat ini suara gedebuk terdengar, dan saat Erina menoleh dia melihat Jayden terjatuh pingsan.

.

.

.

.

Note : Sory telat update.

Ini w up tanpa w cek jadi kalo ada yang typo atau rancu komen ya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!