CH 5 Tes

Saat ini Jayden tengah makan dengan lahap untuk mengisi ulang BioPoin miliknya.

Dan setelah mengumpulkan sekitar lima ratus BioPoin akhirnya jayden menyelesaikan makanya.

Setiap tranformasi mengkonsumsi BioPoin, dan jumlah konsumsinya tergantung seberapa kompleks transformasi yang Jayden lakukan,bahkan untuk mengkonfirmasi desain transformasinya dia juga memerlukan BioPoin.

Pada sistem laboratorium DNA selain pembentukan desain transformasi juga terdapat sistem modifikasi DNA yang pastinya juga memerlukan BioPoin.

Ada beberapa modifikasi yang terbuka untuk saat ini yaitu, otot super tingkat satu, tulang super tingkat satu, darah super tingkat satu, jantung super tingkat satu, paru - paru super tingkat satu,otak super tingkat satu, dan yang terakhir adalah kemampuan regenerasi tingkat 1.

Jayden setidaknya perlu membayar seribu Bio Poin untuk setiap modifikasi dan salah satu diantara mereka bahkan memerlukan tiga ribu BioPoin.

Mengetahui hal itu Jayden cukup lega telah menyimpan banyak makanan.

"Sepertinya akan cukup lama untuk mencapai Devourer tingkat 2...apa lagi dengan Invasi yang telah di mulai."

Gumam Jayden melihat biaya Biloin yang tertera pada layar semi transparant di depannya.

Jayden telah mengetahui bahwa invasi telah terjadi melalui pendengaran dan penciumannya.

Saat ini Jayden tidak mendengar suara kendaraan sedikitpun di luar, melainkan suara geraman dari zombie.

Jayden juga telah telah mengetahui kondisi saat ini melalui video - vidio yang beredar di internet.

Dia telah mengaktifkan pengunduhan otomatis sebelumnya, jadi meskipun dia tertidur di dalam kepompong dia tidak akan ketinggalan informasi berharga yang tersebar di internet.

"Baiklah mari kita lakukan tes sederhana terlebih dahulu."

Gumam Jayden sambil berjalan menuju gudang.

Jayden mulai melengkapi dirinya dengan senjata yang dia beli sebelumnya, dia membawa crosbow di tangannya, sebuah pisau kecil terikat di kakinya, katana tergantung di pinggangnya, dan sebuah quiver berisikan beberapa anak panah tergantung di punggungnya.

Jayden segera keluar ke halaman rumahnya, lalu memanjat tembok pagar rumahnya.

Dari atas sana Jayden bisa dengan jelas melihat penampilan zombie - zombie itu.

Mereka memiliki kulit pucat kehijauan yang di penuhi dengan luka - luka yang membusuk di beberapa tempat, gusi mereka dipenuhi dengan lendir dan darah berwarna merah kehitaman, juga mata mereka terlihat seperti seseorang yang menderita katarak.

"Mereka terlihat persis seperti pada film."

Gumam Jayden sambil membidik salah satu zombie yang sedang berkumpul didepan rumah tetangganya.

Sebenarnya kerumunan zombie itu berjarak seratus lima puluh meter dari tempat Jayden.

Tapi dengan mata Jayden saat ini, dia bisa melihat para zombie itu dengan sangat jelas, bahkan dia bisa melihat bulu mata mereka jika Jayden memfokuskan pandangannya.

Suara siulan terdengar dan sebuah anak panah melesat dari crosbow di tangan Jayden.

dalam sekejap mata anak panah itu melawati jarak puluhan meter dan akhirnya anak panah itu menancap tepat di kepala salah satu zombie.

Zombie yang terpanah oleh Jayden segera menggeram dan mencari cari seseorang yang menyerangnya.

Tapi setelah beberapa saat zombie itu kembali ke keadaan linglung seperti sebelumnya, anak panah itu seolah tidak mempengaruhi zombie itu, dia terlihat baik - baik saja dengan anak panah menancap di kepalanya.

Melihat itu Jayden segera mengambil anak panah baru di dari quivernya, dan setelah melakukan reload dia segera membidik kepala zombie yang dia panah sebelumnya.

Siulan terdengar lagi, dan anak panah itu segera bersarang di kepala zombie sebelumnya dengan posisi yang sedikit berbeda.

Tapi hal yang sama terulang lagi, setelah menggeram marah dan mencari - cari di sekitarnya, zombie itu kembali linglung setelah tidak menemukan apa - apa.

"Baiklah ini yang terakhir."

Gumam Jayden mengambil anak panah baru dari quivernya.

Jayden menembakan anak panah ketiganya.

Dan setelah tiga anak panah dengan posisi yang berbeda menancap di kepala zombie itu, mahluk menyediakan itu akhirnya ambruk.

"Hmmm.. untuk membunuh mereka sepertinya harus benar - benar menghancurkan otak mereka."

"Baiklah tes selanjutnya."

Setelah menaruh quiver dan crosbow nya, Jayden mengambil katana yang menggantung di pinggangnya.

Daaaang

Jayden memukul pagar besi di bawahnya.

Suara yang di hasilkan dari pukulan itu tidak terlalu keras tapi para zombie itu memiliki pendengaran yang sensitif.

Setelah mendengar suara itu, para zombie yang semula berjalan seperti orang linglung itu segera berlari ke arah Jayden dengan gila.

Jayden bahkan Jayden melihat Zombie yang datang dari blok lain.

"Graaaaa!"

"Pendengaran mereka juga bagus"

Gumam Jayden saat mengamati para zombie itu.

Jayden mengamati bahwa zombi itu sebenarnya memiliki kecepatan seperti seseorang yang sedang joging, tapi meskipun begitu dia juga tahu kalau zombie selalu memiliki stamina yang tidak pernah habis, jadi sepertinya percuma saja lari dari mereka.

"Graaaaaw!"

"Hampir saja."

Ucap Jayden saat dia dengan sigap menarik kakinya, seekor zombie hampir saja meraihnya.

Ada lima belas zombie di bawah Jayden saat ini dan jumlah nya masih terus bertambah.

"Jumlah unit rumah di sini adalah 60, berarti kurang lebih sekitar 240 zombie di sini."

Jayden melompat, menginjak bahu salah satu zombie dan segera mendarat di aspal.

"Graaaaa!"

Para zombie itu segera berlari ke arah Jayden.

Pada saat Jayden baru saja berdiri dari posisi jatuhnya, salah satu zombie hampir mencapainya.

Tapi Jayden segera menendang perut zombie yang itu dengan sangat keras, menyebabkan zombie itu menabrak beberapa zombie di belakangnya.

Setelah melakukan itu, Jayden berbalik lalu berlari menjauh dari rumahnya untuk menarik para zombie itu menjauh.

Jayden berlari beberapa meter dari rumahnya sampai salah satu zombie menghalangi jalannya.

Srraaakk!!

Suara robekan terdengar, Jayden menebas zombie itu saat masih berlari.

Pedang Jayden memotong leher zombie itu, cairan merah kehitaman terciprat, dan leher zombie di depan jayden melambung ke udara sebelum terjatuh.

Jayden terus berlari, dan setelah lebih dari seratus meter Jayden akhirnya berhenti dan melawan zombie - zombie itu.

Jayden menebas setiap zombie yang datang ke arahnya dan dengan setiap ayunan katana nya setiap zombie yang bergegas ke Jayden kehilangan kepalanya.

Setiap kali Jayden memenggal kepala zombi, darah zombie akan muncrat dan menempel pada pakaian Jayden..

Setelah transformasi Jayden memiliki kekuatan hampir dua kali lipat dari manusia normal, itu setara dengan atlet terbaik dunia.

Dan semua indra milik Jayden juga telah ditingkatkan, tetapi yang terbaik dari semua itu adalah kecepatan reaksi Jayden yang benar - benar menakjubkan.

Berkat itu Jayden mampu bereaksi dengan cepat saat zombie - zombie itu menyerah nya.

Bahkan sampai saat ini, para zombie itu bahkan belum menyentuh baju Jayden sama sekali.

Suara robekan terdengar, kepala zombie wanita berambut pirang melayang.

Jayden telah membunuh belasan zombi saat ini.

Membunuh zombie - zombie ini sebenarnya tidak terlalu sulit.

Tapi situasi Jayden saat ini tidak terlalu baik, jumlah zombie yang mengerumuninya semakin bertambah.

"Baiklah tes berakhir."

Jayden Menendang zombie di depannya lalu berbalik dan bergas kembali ke rumahnya.

Jayden berlari dengan kecepatan penuh dan dengan lincah menghindari setiap zombie yang bergegas menerkamnya.

Jayden berlari sangat cepat dan hanya dalam beberapa detik Jayden telah sampai di depan rumahnya.

Jayden segera bergegas menggeser gerbang besi itu dan segera masuk.

Tapi saat Jayden hampir berhasil menutup gerbang, salah satu zombie berhasil mengejarnya lalu menjulurkan Kepalanya dan menggigit lengan Jayden.