CH 3

Keesokan harinya saat matahari mulai muncul.

"Ughhh zombie - zombie itu sangat berisik."

Ucap seseorang saat mengintip keadaan di luar dari salah satu jendela.

Termasuk dirinya, di dalam rumah itu terdapat 8 orang yang seusia dirinya.

Kelompok itu terdiri dari 3 laki - laki dan 5 perempuan.

Dan saat ini karena suatu alasan alah satu dari 3 laki - laki itu sedang terikat di kursi, dia juga memiliki lebam di pipinya.

"Hey ayolah, lepaskan aku."

Ucap laki -laki bertubuh kekar itu dengan tampang memohon.

"TIDAK!, tidak jangan lepaskan dia!"

Tolak salah satu gadis sambil gemetar ketakutan.

"Kumohon Ana! Aku berjanji tidak akan melakukanya lagi."

Laki - laki itu masih memohon kepada gadis yang gemetaran itu

"Diamlah Ted! jangan membuat Ana ketakutan!"

Ucap laki - laki dengan tampilan sederhana yang dari tadi mengintip keluar rumah.

"Lagipula itu salahmu, bagaimana bisa kau mencoba melakukan itu di saat seperti ini."

Tambah laki - laki itu

"Ayolah Ndre, aku hanya ingin melakukanya sekali saja sebelum aku mati."

Tedy membela dirinya.

Pada waktu sebelum bencana terjadi dan saat kelompok itu masih berjumlah 10 orang, mereka sedang dalam perjalanan mencari tempat makan setelah pulang dari bioskop.

Dan saat zombie mulai menyerang mereka beruntung sudah ada di dalam mobil, dan akhirnya mereka bisa sampai ke rumah Ana yang kebetulan tidak terlalu jauh dengan tempat mereka.

Dua orang laki - laki lain tidak seberuntung mereka, mereka tergigit oleh zombie saat mereka sedang berusaha membuka gerbang pintu masuk kedalam perumahan dan rumah Ana.

Pada akhirnya mereka memutuskan untuk berlindung di rumah Ana sampai situasi membaik.

Pada malam hari mereka sepakat jika para wanita akan tidur di kamar dua kamar, yaitu kamar Ana dan kamar kedua orang tua Ana, sedangkan para laki - laki akan tidur di kamar untuk tamu.

Pada saat semuanya tertidur entah kenapa Tady terbangun dari tidurnya, pada awalnya dia hanya berjalan jalan tidak jelas di sekitar rumah, tapi pada masa kritis seperti ini sifat asli dari seseorang akan terlihat.

Tedy pergi ke kamar Ana dan mencoba memperkosa Ana diam - diam.

Dia dengan lancar memasuki kamar Ana lalu segera membekap Ana.

Aksinya berjalan lancar karena saat itu mereka tidak mengunci pintu agar jika terjadi masalah mereka bisa bergegas keluar.

Ana yang mulutnya di tutup oleh tangan besar Tedy tidak bisa meminta tolong, tubuh mungilnya juga tidak bisa berbuat apa - apa di saat di tahan oleh badan besar Tedy.

Ana memiliki tubuh mungil dan wajah imut yang cocok dengan tubuhnya, mata besarnya dan ekpresinya yang terlihat polos memberikan kesan murni kepadanya.

Dia benar - benar tidak memberikan kesan sexy sama sekali di bandingkan dengan Lisa yang memiliki tubuh ideal yang tidur di sebelahnya.

Lisa juga memiliki wajah cantik dan gaya rambut bob khas polisi wanita yang sangat cocok dengannya, tapi anehnya Tedy bahkan tidak meliriknya sama sekali

Tedi telah menarik celana Ana sehingga menampilkan kulit putih mulus yang membuat setiap pria ingin menyentuhnya.

Hal ini membuat Tedy menjadi semakin bersemangat bahkan dia menampilkan senyum menjijikkan di wajahnya, berbanding terbalik dengan Ana yang menampilkan ekspresi ketakutan dan putus asa di wajahnya.

Untungnya sebelum semuanya terlambat, Lisa terbangun.

Lisa adalah orang yang sangat waspada jika berada di lingkungan baru, suara kecil dari perbuatan Tedy segera membangunkannya.

Melihat apa yang akan di lakukan Tedy, Lisa segera menghajar Tedy hingga membuatnya pingsan.

Lisa adalah pemegang sabuk hitam karate jadi meskipun Tedy memiliki tubuh yang besar dia dengan mudah menghajarnya.

Kejadian itulah yang membuat suasana di rumah itu menjadi canggung dan mengharuskan Tedy terikat di kursi seperti penjahat.

"Sarapan sudah siap,lepaskan dia sebentar, setidaknya biarkan dia makan."

Ucap Johan yang baru kembali dari dapur.

"Tapi-"

"Tenang Ana, ada aku."

Lisa menghentikan ucapan Ana sambil menatap dingin ke arah Tedy.

Hidangan sederhana tertata di ruang tamu, itu terdiri dari sup yang di campur dengan mie instan dan telur.

Saat makan mereka menyalahkan TV dan membuka ponsel mereka berharap dapat menemukan informasi yang dapat membantu mereka.

Di internet banyak orang mengunggah situasi di sekitar mereka dan meminta pertolongan.

Ada juga beberapa yang berbicara ngelantur soal keadaan saat ini sebagai hukuman untuk manusia yang suka membuat kekacauan.

Beberapa chanel televisi sudah tidak menampilkan gambar apapun, karena sebagian staf atau mungkin seluruh staf mereka telah menjadi zombie.

.

.

"Ini sudah 24 jam, kenapa pemerintah masih belum bertindak....Bagaimana? apa ada yang mendapatkan balasan?"

"Kedua orang tuaku bilang untuk tetap berlindung di sini sampai bantuan datang, aku mencoba menelepon pacarku tapi dia tidak mengangkatnya, kuharap dia baik - baik saja."

Ucap salah satu gadis.

"Ana kedua orang tuamu berada di luar negri kan? apa mereka baik - baik saja?"

Ucap gadis lain.

"Ya... Mereka sedang berada di negara Parugansi setelah pulang dari Hacni, saat ini mereka sedang terjebak di bandara."

Jawab Ana murung

"Bagaimana dengan orang tuamu Lisa?"

"Yah, aku yakin mereka baik-baik saja."

"Ah Ratna, Apa kau masih ingat Jayden? Bukannya rumahnya ada di perumahan ini juga?"

Seru gadis lain secara tiba - tiba.

"Apa yang kau maksud Jayden yang sudah menolak Ratna saat masih SMA? "

Johan menimpali.

"Iiih nilam apaan sih."

Ratna kesal dan malu.

"Yah tapi jika kalian pacaran mungkin kau akan segera memutuskannya, aku tidak yakin jika kau masih menyukainya setelah dia cacat akibat kecelakaannya."

Ucap Johan lagi.

"Itu sedikit jahat kau tahu, tapi mungkin kau benar lagipula wajahnya yang tampan telah hilang."

Ucap nilam bercanda.

Ratna diam saja dan tidak menjawab lagi, tapi di dalam hati dia bersyukur bahwa Jayden menolaknya waktu itu. Jika mereka berpacaran dia harus merawat Jayden setelah kecelakaannya atau memutuskan hubungan mereka.

Dia tidak mau dinilai sebagai seseorang yang meninggalkan pacarnya saat kesusahan.

" Stttt... diam sebentar, sepertinya ini penting."

Ucap Rina yang dari tadi mencari informasi dari televisi dan internet.

Saat ini Rina tengah memutar sebuah vidio yang berada di bagikan oleh salah satu temanya di internet.

Di dalam vidio itu seseorang tentara tengah mengumumkan sesuatu.

Dia adalah tentara dari kota S provinsi sebelah yaitu Provinsi CJ.

Tentara itu mengumumkan bahwa pasukan mereka telah berhasil mengamankan markas mereka dari para zombie.

Dan saat ini mereka tengah mempersiapkan diri untuk memulai evakuasi, mereka akan melakukan evakuasi secara bertahap jadi mereka menghimbau masyarakat agar bersembunyi di tempat aman dan dapat bertahan sampai bantuan tiba.

"Akhirnyaaa....sepertinya masih ada harapan."

Rina lega

"Hei tapi itu dari kota SM, apa tentara kota kita belum mengumumkan sesuatu?"

Tanya Ana.

"Belum.. tapi bukankah itu kabar baik, tentara masih bisa melawan monster - monster itu."

"Ya, kita hanya perlu menunggu sampai tentara datang menyelamatkan kita."

Nilam menimpali.

"Ya... kita akan tinggal bersama untuk beberapa saat , jadi kalian para laki - laki jaga sikap kalian! Terutama kau Tedy."

Ucap Ratna sambil memasang wajah serius yang di buat - buat.

Banyak orang yang bahagia mendengar berita tersebut, mereka percaya pada pihak militer bahwa mereka dapat menangani masalah ini.

Tapi yang mereka tidak tahu adalah menggantungkan harapan pada seseorang hanya akan memberikan keputusan.

.

.

.

Note : Coba tebak Parugansi sama Hacni kalo di bumi negara apa🤔🤔

Terpopuler

Comments

Aneuk Perley Perhatian

Aneuk Perley Perhatian

kan benar juga niat tedi itu... daripada disiasiakan jadi zombie cewek" cantik kan.. kwokwokwokwokwo

2024-04-11

0

SDull

SDull

singapura sama china ya

2022-06-24

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!