CH 2 Bencana

11 September 2035

BOOOM... BOOOM... BOOM

Pada sore hari lebih tepatnya pukul tiga sore, beberapa suara ledakan terdengar.

Hampir semua umat manusia mendengarnya seolah-olah ledakan itu terjadi di segala tempat.

Semua orang merasa kebingungan mendengar suara ledakan itu, beberapa orang mencari - cari dari mana sumber suara berasal dan beberapa orang lainnya bergegas mencari tempat berlindung.

Orang-orang yang sampai pada sumber suara ledakan terpaku melihat apa yang ada di depan mereka, udara di depan mereka terlihat seperti  kaca yang telah pecah.

Jika ada seorang penggemar film fantasi ilmiah mereka pasti akan langsung menebak jika itu adalah retakan dimensi.

Dan jika seseorang melihat lebih detail pecahan dimensi yang hanya seukuran kepala manusia itu sedang mencoba memperluas dirinya, tetapi seolah ada kekuatan lain yang membuatnya kembali menyusut setelah berhasil meregang beberapa milimeter.

"Wow! apa ini?"

Ucap seseorang sambil memulai menyalahkan kamera ponselnya.

"Hei bukankah ini seperti yang ada pada film - film itu? Sebuah celah dimensi?"

"Ya benar, itu seperti yang ada dalam film."

"Apa ini hologram? hey ayo lihat lebih dekat!"

"Hei hati - hati!, kita masih belum tahu apa itu."

" Aaaaaaaa.. Dunia sudah berakhir, bencana akan segera terjadi. SIAPA PUN TOLOOONG AKU!"

Saat beberapa orang dengan gugup mendekati pecahan dimensi tersebut teriakan histeris seorang wanita terdengar.

Di antara kerumunan seorang wanita yang tampak berumur 60 tahun berteriak dan mulai berbicara ngelantur.

Dan setelah melakukan itu semua wanita tua itu seperti kehilangan kekuatan untuk menopang dirinya, lalu dia terjatuh tak sadarkan diri.

Mendengar teriakan itu semua orang menjadi gugup, beberapa orang segera menjauh dari tempat itu, beberapa orang hanya bisa diam, dan beberapa orang bergegas menghampiri nenek itu.

Karena teriakan itu orang - orang yang mencoba mendekati celah dimensi juga terhenti.

"Apa wanita itu gila?"

Ucap seseorang

"Tapi apa yang di ucapkan wanita itu bisa saja benar, sayang aku takut."

"Tapi kita bahkan belum tau apa itu."

"Kalian pengecut, bahkan benda sekecil itu membuat kalian takut?"

Ucap seorang pemuda dangan badan kekar.

Pemuda kekar itu berjalan ke arah celah dimensi, dan setelah hanya berjarak satu meter pemuda itu akhirnya berhenti.

Pria kekar itu akhirnya bisa melihat apa yang ada di dalam celah dimensi, itu sepertinya terhubung ke tempat yang tampak suram dan gelap, dia juga melihat siluet berbentuk seperti manusia berdiri tidak jauh dari celah itu.

"Grrrrrr... ghaaaaaaa."

Sosok di balik celah dimensi itu menggeram lalu berteriak dan pada saat yang bersamaan dia juga menyemprotkan asap ungu kehitaman.

Pemuda sok sebelumnya terjatuh kebelakang karena ketakutan, dia bahkan tidak bisa menggerakkan kakinya saat asap itu menelan dirinya.

"Tolooong ak- aghhhhh."

Saat asap itu mula masuk ke dalam hidungnya pemuda itu berteriak minta tolong dengan ekspresi kesakitan sebelum akhirnya pingsan.

Tapi dalam beberapa detik berikutnya sebelum orang-orang sempat bereaksi, pemuda itu berdiri dengan gerakan aneh.

Saat ini tubuhnya juga menjadi pucat, dan juga matanya terlihat seperti mata ikan mati.

"Hei kau tidak apa - apa sobat?"

Ucap pemuda lain yang sepertinya teman dari pemuda kekar itu.

Dengan lesu pemuda kekar melihat ke arah temanya.

"Grraaaa!"

Pria kekar itu mengaum dengan tiba - tiba lalu berlari dengan postur aneh ke arah temanya.

Karena terkejut teman pemuda kekar itu terlambat merespon dan saat dia mau mulai berlari pria kekar itu telah melompat ke arahnya.

"Hey apa yan- Arggg."

Pria kekar itu menggigit leher temanya dengan keras sampai membuat leher itu mengeluarkan darah, teman pria kekar itu meronta - ronta mencoba melepaskan diri, tapi setelah melawan beberapa saat teman pria kekar itu berhenti bergerak.

Orang - orang sekali lagi membeku melihat apa yang terjadi di depan mereka.

"LARIII!! hey kalian bodoh ayo lari!"

Ucap seseorang memecah kesadaran semua orng.

"Kyaaaa!!! Sayang tunggu aku!"

"Zombie itu adalah zombie, selamatkan akuuuu!"

Mendengar teriakan orang - orang, pria kekar yang telah berubah menjadi zombie itu segera berlari dengan gila mengejar kerumunan itu.

Di sisi lain pria yang tergigit sebelumnya mulai kejang dan setelah beberapa saat dia berhenti dan mulai berdiri seperti pria kekar sebelumnya.

Dengan darah yang masih mengalir dari lehernya dia mengikuti temanya mengejar orang-orang yang berteriak ketakutan itu.

"Kyaaaa tolong!!"

"Aaaaah menjauh dariku!"

"Tidaaaak!..kumohon seseorang tolong selamatkan anakku!"

"Mamaaa! Toloong!"

Lulu lintas menjadi kacau, banyak orang yang berusaha menghindari zombie tapi mereka malah bertabrakan dengan mobil lain, bahkan beberapa mobil meledak karena tabrakan.

Kejadian yang kurang lebih sama terjadi di seluruh penjuru dunia dan banyak orang telah berubah menjadi mahluk yang mereka sebut sebagai zombie.

.

.

.

Enam jam berlalu dan malam telah datang.

Dalam enam jam lebih dari tiga puluh persen populasi manusia telah berubah menjadi zombie dan jumlahnya terus bertambah sampai sekarang.

Dalam enam jam tersebut beberapa orang sudah berusaha melawan zombie - zombie itu, tapi kebanyakan dari malah berakhir menjadi salah satu dari zombie - zombie itu. 

Para sengat merepotkan, mereka tidak akan berhenti mengejar meskipun tangan dan kaki mereka terputus dari tubuh mereka, bahkan setelah tubuh mereka terpisah menjadi dua mereka akan tetap berusaha sekuat tenaga mengejar manusia didekat mereka. 

para penggemar film zombie pasti sudah mengetahui bahwa kelemahan dari zombie - zombie itu adalah kepala mereka, tapi meskipun begitu mereka tetap saja kesusahan melawan zombie - zombie itu. 

Kerusakan kecil para pada kepala zombie itu tidak akan membunuh mereka, bahkan saat sebagian kepala zombie itu hancur mereka terkadang masih belum mati. 

Para zombie itu hanya akan mati saat kepala mereka terpisah dari tubuh mereka atau kepala mereka benar - benar hancur. 

Dan hal inilah yang juga membuat para tentara berbagai negara kerepotan.

Senapan tidak terlalu efektif melawan para zombie itu, melakukan headshot pada terget yang terus bergerak bukanlah hal yang mudah, apa lagi beberapa zombie yang mereka lawan adalah rekan mereka sendiri yang masih mengenakan helem yang mampu menahan dampak peluru yang mereka tembakan sehingga para zombie itu lebih susah di bunuh.

Suara tembakan dari senapan mereka juga menarik lebih banyak zombie, yang membuat mereka sangat kewalahan, apalagi kebanyakan dari mereka sudah kelelahan setelah bekerja seharian.

Ini adalah malam terburuk sepanjang peradaban manusia.

Banyak orang yang tidak bisa tidak malam, mereka dipenuhi kecemasan ketakutan dan rasa sedih akibat kehilangan orang yang mereka sayangi.

Tapi masih ada beberapa orang memaksakan dirinya dengan harapan bahwa semua ini hanya mimpi dan setelah mereka bangun keadaan akan kembali seperti semula.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!