Sakit

Virginia masih berada di bawah shower, sudah sejam dia berada disana..tatapan matanya kosong sementara airmatanya sudah mengering...Virginia tertunduk di bawah Shower dan mulai menangisi hidupnya...hidup seperti apa..biasakah dia pergi saja, bisakah dia menyerah..

Rasa nyeri di sekujur tubuh Virginia membuat dirinya seolah mati rasa...bagaimana bisa ia hidup seperti ini..bagaimana bisa ia merasakan kesakitan ini sendirian...?

Sementara beberapa pelayan tampak berjaga di luar kamar dengan wajahnya yang pucat...sementara mereka mulai mengetuk pintu kamar namun Virginia tidak menjawab sedikitpun dari dalam..

''Bagaimana kalau kita memberitahu tuan Zayden..''

Pelayan yang lain mengangguk setuju, lalu segera beralri keluar kamar...sementara yang lain menunggu dengan tak sabar di depan pintu karna Virginia menguci pintu dari dalam..

Tak berapa lama kemudian..Zayden berlari masuk dan menatap para pelayannya dengan tajam..

''Mengapa kalian tidak memberitahuku..''

Seorang pelayan tampak ketakutan dan menundukan kepalanya..

''Maafkan kami tuan...tapi nyonya Virginia meminta kami untuk tidak mengatakan apapun...jadi kami...''

Zayden begitu marah dan mencengkram lengan pelayan itu...

''Jika terjadi sesuatu kepadanya maka kau akan,....selesai...''desisnya penuh ancaman...

Zayden lalu bergerak mundur beberapa langkah, sebelum menendang pintu kamar mandi dengan kekuatan penuh..pintu itu terbuka paksa dan tanpa menunggu...Zayden melangkah masuk dengan sangat cemas...

Dan...ia membeku melihat Virginia berdiri dengan gaun tipisnya di bawah shower....bibirnya kebiruan, tubuhnya menggigil dan itu sedikit membuat hati Zayden nyeri...keduanya bertatapan......pria itu melangkah mendekat...sementara para pelayan meninggalkan tempat itu dengan cepat.. karna ketakutan..

''Apa yang kau lakukan....sudah sejam kau berada di dalam kamar mandi ini...apa kau melakukannya agar aku bisa kasihan kepadamu..'' teriak Zayden marah...

Virginia menatap Zayden dengan senyuman...

''Aku hanya mencoba menenangkan diriku...''

''Menenangkan diri atau kau sedang bunuh diri...''

Virginia tertawa....ia tertawa sampai menangis...sementara Zayden menatap penuh perhitungan..

''Yah...jika kau bertanya apakah aku ingin bunuh diri yah...aku ingin sekali namun...bisakah aku mendapatkannya....jika aku mati maka kehidupan ayah dan kakakku juga akan mati..dan aku tak sanggup jika harus membawa mereka bersamaku...'' airmata Virginia mengalir lagi...

Zayden tersenyum dingin.......

''Bagus...karna aku masih belum puas...bertahanlah..lakukan apapun yang kau mau Virginia namun kau tak boleh mati atau mereka akan mendapat siksaan berat..''

Zayden berseru dengan dingin..lalu melangkah meninggalkan toilet namun sebelum benar-benar pergi..pria itu menoleh...

''Jaga kondisi tubuhmu..karna mungkin aku akan menyentuhmu sebentar lagi....jangan sampai sakit karna aku tidak mentoleril rasa sakit...apa kau mengerti....istriku...''

Zayden lalu keluar dari sana dengan aura menakutkan yang tergambar jelas di wajahnya..sementara Virginia hanya mampu menghela nafas...ia memejamkan matanya..rasa sedih dan sakit kembali menghantuinya..Virginia menundukan kepalanya..ia sangat sedih dan terluka namun tak bisa melakukan apapun..

*******

Makan malam ini terasa menakutkan, seperti yang sudah di prediksi oleh Zayden kalau dirinya mulai mengalami demam...tenggorokannya sakit, dan rasa panas mulai menyebar di dalam dirinya...ia kehilangan nafsu makannya..

Zayden hanya menggeleng menatapnya dari ujung meja..

''Aku ingin menyentuhmu malam ini..jadi siapkan dirimu...''

Deg!!!!!

Virginia mengangkat wajahnya dan menatap mata Zayden yang tajam...pria itu dengan santai makan dengan teratur...sementara Virginia seketika melepas sendoknya...dan menghela nafas...jemarinya bergetar...

Bagaimana ini...apa yang harus ia lakukan...??

''Baiklah....aku akan menyiapkan diriku..aku sudah kenyang...''

Virginia bangun namun tubuhnya gemetar karna demamnya mulai tinggi..

''Kau baik-baik saja Virginia...''

''Yah...''

''Bagus...masuklah..aku akan menyusulmu dalam 15 menit..''

''Baiklah...''

Virginia membalikan tubuhnya dan segera masuk ke dalam kamar, sementara Zayden hanya menghela nafas..mengapa dia harus merasakan perasaan sialan ini...??

Pria itu akhirnya mengangkat telp....dan mulai berbicara...

**************

Virginia menatap tubuhnya di cermin astaga dia sudah tak tahan lagi..tubuhnya kesakitan dan ia tak mampu melakukan apapun..bagaimana kalau Zayden masuk dan melihatnya gemetar seperti ini..bukankah Zayden akan marah...? dan kalau marah...dia pasti akan menyiksa ayah dan kakaknya..

Virginia memijit pelipisnya ketika terdengar bun yi ketukan di pintu..ia menoleh...mengapa Zayden harus mengetuk pintu, ataukah itu adalah pelayan..??

Virginia akhirnya bangkit dari sana dan membuka pintu kamar, namun betapa terkejutnya dia mendapati seorang dokter bersama asistennya berdiri di depan pintu kamar...mereka lalu menunduk...

''Nyonya Wilmer, kami di hubungi oleh tuan Zayden Wilmer untuk memeriksa anda...silahkan berbaring..''

Deg!!!!

''Memeriksaku...''ulang Virginia sedikit terkejut..

Namun akhirnya menurut karna ia memang butuh dokter...

''Silahkan masuk dokter..''

Virginia lalu berbaring di ranjang dan sang dokter mulai memeriksa suhu tubuhnya, sementara berbaring Virginia masih memikirkan Zayden, mengapa pria itu melakukannya....padahal dia bisa melakukann kekerasan lagi tapi mengapa dia tidak melakukan itu..??

Virginia menghela nafas...mengapa hatinya menghangat...

''Aku akan memberi anda vitamin lewat infus, banyak minum air dan minum obat teratur nyonya Wilmer...''

''Baiklah dokter terimakasih...''ucap Virginia dengan senyuman penuh ucapan terimakasih..

Dokter mulai melakukan tugasnya dan sesaat kemudian Virginia tertidur..mereka pun keluar dari sana meninggalkan seorang pelayan yang menunggu Virginia...

Pintu terbuka dan Zayden masuk ke dalam kamar menatap sang dokter dengan tajam..

''Bagaimana...''

''Nyonya hanya kelelahan dan demam biasa..jangan khawatir tuan Wilmer..

''Kau yakin dia baik-baik saja..''

Dokter tersenyum melihat wajah khawatir Zayden...

''Setelah nyonya bangun dia akan baik-baik saja..''

Zayden mengangguk lega dan menatap wajah pucat Virginia yang manis...

''Baiklah terimasih dokter..''

''Yah tuan Wilmer..''

******************

Sore harinya,

Virginia bangun dari tidurnya dengan segar, yah...dia merasa lebih baik setelah mendapat perawatan dari dokter..karna itu Virginia keluar dari kamar dan bermaksud mencari Zayden..ia ingin mengucapkan terimakasih karna bagaimanpun Zayden telah menyelamatkannya dari kesakitan,...

Virginia melangkah keluar dan menemukan Zayden sedang duduk menatap pantai...mereka masih berada di pantai...dengan membawa segelas kopi Virginia mendekati Zayden dengan senyuman dan meletakan secangkir kopi di atas meja hingga Zayden terkejut dan menatap beku.

''Zayden aku...........''

''Bawa kembali kopi ini aku akan meminta pelayan membuatkannya untukku...'' ucap Zayden dengan nada dingin..

Virginia mengerutkan kening....

''Aku hanya ingin berterimakasih padamu karna kau...''

''Memanggil dokter maksudmu..''

Virginia mengangguk dengan mata berkaca-kaca..sementara Zayden tertawa..lalu bangkit dari tempat duduknya....

''Kau berpikir aku memanggil dokter karna aku perduli kepadamu..kau percaya diri sekali Virginia...''

''Apa...''

Zayden mendekat...

''Aku punya gairah yang besar, jika semalam aku menyentuhmu dalam keadaan sakit maka kau mungkin akan mati...jadi aku lebih memilih mengobatimu Virginia namun aku peringatkan padamu kalau ini terakhir kalinya kau mengujiku dengan membiarkan dirimu sakit...aku tak akan memaafkanmu...''desis Zayden tajam..

Virginia tertunduk sangat malu...

''Aku pikir kau mulai melunak dan.....''

Zayden tertawa lalu meraih lengan Virginia dengan kuat...keduanya bertatapan...

''Kau tak lebih dari peliharaanku yang lain, jika kau sakit maka aku harus mengobatimu karna aku butuh tubuhmu untuk memuaskanku,....jadi jangan percaya diri kalau aku peduli padamu Virginia..kau lucu sekali..''

Zayden melangkah melewati Virginia begitu saja..dan saat itu juga airmata Virginia menetes..

''Kita akan kembali ke kota jadi persiapkan dirimu Virginia..''ucap Zayden melangkah pergi...

Sementara Virginia memegang dadanya yang nyeri...ia tersungkur disana dengan wajah tertunduk kesakitan....hatinya sakit sekali...

Terpopuler

Comments

MJ Elcy Jane

MJ Elcy Jane

thorrrrr plsss uppppppp double plsss

2022-07-06

0

Norintan Nazmie Tim's Sha

Norintan Nazmie Tim's Sha

terbaik thor 😍👌👍lanjut

2022-07-05

0

safik🆘𝕱𝖘 ᶯᵗ⃝🐍

safik🆘𝕱𝖘 ᶯᵗ⃝🐍

kejam kau zay

2022-07-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!