Ancaman

Virginia melalui hari berikutnya seperti biasa, bangun pagi ia akan berangkat ke butik lalu sehabis makan siang ia akan singgah sebentar ke yayasan sosial yang di kelolanya dan memastikan bahkan bantuan sudah di salurkan kepada yang membutuhkan, Virginia juga mengunjungi anak asuhnya di beberapa panti...dan membawa makanan dan mainan...

berada di tengah anak-anak yang kurang beruntung itu membuat Virginia semakin mengenal apa arti bersyukur...karna seberat apapun yang ia alami, ada banyak orang yang jauh lebih menderita di banding dirinya...dan Virginia akan terus melakukan kegiatannya ini...

Mobil memasuki parkiran butik dan Virginia keluar dari sana dengan cepat lalu melangkah masuk ke dalam gedungnya..

karyawannya sudah menunggu dirinya...

''Nona...ada seorang utusan yang datang menemui anda,...katanya dia akan memesan rancangan anda...''

''Siapa..''

''Aku tidak tau..sebaiknya nyonya menemuinya sendiri..''

''Baiklah...''

Virginia lalu melangkah ke ruangan yang di sediakan untuk para tamu yang menunggu, Virginia lalu tersenyum ketika melihat seorang pria asing tersenyum kepadanya..

''Nyonya Virginia...''

''Tuan silahkan duduk...''ucap Virginia dengan ramah...

Mereka pun duduk kembali..

''Saya adalah asisten tuan Zayden..namaku adalah Simon.''

Deg!!!!

Entah mengapa mendengar nama Zayden membuat hati Virginia bergetar. ia mengangkat wajahnya...menatap sang asisten yang tak kalah dinginnya dari tuannya..

''Tuan Zayden...''

''Yah.....tuan Zayden ingin memesan sebuah gaun pesta dan ia ingin ukurannya sama persis dengan ukuran nyonya..''

''Mengapa aku..'' tanya Virginia dengan kerutan di dahinya..

''Aku tidak tau nona..tapi gaun itu harus nona antar sendiri siang ini...tuan menunggu anda di alamat ini..''

Simon memberikan kartu berisi alamat apartemennya dan Virginia hanya bisa membeku melihat kartu nama di tangannya..mengapa terasa aneh...? mengapa dia yang harus mengantar sendiri padahal dia ada asisten sendiri..

''Aku minta maaf tuan Simon..tapi aku sama sekali tak tau selera tuan Zayden...jika aku memilih sendiri aku takut...''

''Pesan tuan Zayden adalah nona memesan gaun sesuai selera nona sendiri....maaf tapi aku harus pergi...''

Simon tidak membiarkan Virginia membantahnya...pria itu lalu melangkah meninggalkan ruangan itu dengan penuh hormat meninggalkan Virginia dengan rasa cemas di dadanya...

Apa yang harus dia lakukan....??

******

Virginia akhirnya sampai di sebuah gedung apartement yang sangat mewah dengan menenteng sebuah gaun di tangannya...langkahnya sedikit kaku ketika melewati petugas yang bergaja,...Virginia sedikit malu karna ia seperti wanita panggilan saja...setidaknya dia bisa melihat tatapan aneh para pria itu dan hanya bisa menundukan wajahnya untuk melangkah cepat menuju lift...

Ketinggian lantai 50, Virginia lalu menunggu sesaat lalu tak berapa lama kemudian pintu lift terbuka dan Virginia keluar dari sana dan melangkah ragu ke sebuah pintu..dengan sedikit ragu...

Gadis itu mengarahkan jemarinya untuk menekan bel di pintu lalu beberapa saat kemudian pintu terbuka dan Virginia pun masuk dan kemudian menutup pintu disana...

Hening...

Langkah kaki Virginia pelan memasuki ruangan apartemen yang sangat mewah....dan di saat yang sama tampak Zayden keluar dari sebuah kamar dengan hanya menggunakan jubah mandi...ia tersenyum menatap wajah Virginia yang memucat...

''Selamat siang tuan Zayden...''

''Kau akhirnya datang juga....''

Zayden tersenyum dengan ramah..lalu mendekati sofa dan duduk disana..ia menatap Virginia yang masih berdiri dengan kaku...astaga,....Virginia apakah sedang berakting sebagai gadis lugu dan polos...??

''Duduklah Virginia...''

''Ya....''

Virginia lalu duduk dengan hati-hati....dan meletakan tas berisi gaun yang di pesan oleh Zayden...

Hening lagi..

Suasana yang sepi, dingin dan mencekam membuat Virginia merasa sulit untuk bernafas...

''Apa kau sudah makan siang....''

Suara Zayden memecah ruangan...dan tanpa di duga suara itu mengejutkan Virginia...

''Acchh...aa..aku sudah makan,....''

Zayden memajukan tubuhnya dengan tertarik....

'''Apakah kau..takut kepadaku...''

''Hah.......'

Ketika Virginia menoleh ia sedikit bergetar ketika sadar kalau Zayden sudah sangat dekat dengannya..

pria itu menaikan sudut bibirnya...menelusuri setiap jengkal tubuh Virginia yang sempurna...

''Apakah kau tau mengapa aku memintamu mengantarkan gaun itu sendiri...'' Zayden menaiakan sebelah alisnya...

Virginia menggeleng ia sungguh tidak tau...

''Tidak tentu saja..mana mungkin aku tau..''

Zayden tersnyum...

''Aku ingin memberikan penawaran kepadamu Virginia...''

''Penawaran...'' Virginia menoleh...

''Aku ingin menikah denganmu bagaimana....''

Deg!!!!

''Menikah...ulang Virginia sungguh tak percaya mendengar ucapan Zayden kepadanya, hingga ia sedikit tertawa...

''Apakah kau merasa itu sesuatu yang lucu..'' ucap Zayden..

''Yah....karna aku tak akan pernah menikah dengan siapapun tuan Zayden...''

Zayden tersenyum...

''Kau tidak tau berapa banyak keuntungan yang akan kau dapat jika kau bersedia menikah denganku Virginia Rowena....aku bisa memberikanmu uang, kekuasaan...dan segalanya....''

Virginia tersenyum sedikit kecewa..padahal dia sudah mau membuka hatinya sedikit pada pria ini yang di sangkanya berbeda....namun, ternyata...dia salah besar...manusia pada umumnya sama saja...mereka egois..

Virginia berdiri lalu menundukan kepalanya....

''Maaf aku harus pergi sekarang, aku tidak bisa menerima tawaranmu sebagai seorang istri itu sangat mengerikan bagiku tuan Zayden...''

Zayden sangat murka mendengar ucapan Virginia yang terdengar sombong..pria itu bangkit, dan mendekati Virginia,...

''Aku memberikanmu penawaran menjadi istriku hanya sekali Virginia...dan jika kau datang dan menginginkan pernikahan itu terjadi maka jangan salahkan aku kalau aku akan menganggapmu seperti sampah..''

Wajah Virginia mengeras...

''Aku tidak akan datang dan mengemis kepadamu tuan Zayden...aku pastikan itu....permisi...''

Zayden tersenyum dingin..menatap penuh geramann ketika melihat Virginia keluar dari kamarnya..

Pria itu segera mengambil ponselnya...

''Simon.....lakukan sekarang dan jangan beri ampun..keluarga sombong itu akan membayar dengan sangat mahal...'' geram Zayden tak mampu menahan emosinya...

Zayden lalu melemparkan ponselnya begitu saja di sofa dan duduk disana...matanya jatuh pada gaun yang masih di letakan di atas meja dan membeku,.....

''Virginia....kau akan mendapatkan pelajaran berharga dariku...gadis sombong, kau dan keluargamu akan mengemis di bawah kakiku...''

Zayden menaikan sudut bibirnya..

********

Virginia baru saja sampai di butiknya setelah mengantarkan gaun yang di pesan Zayden, ketika bunyi ponselnya berdering keras,....di liriknya nama penelfon yaitu sang ayah....tumben sekali ayahnya menelfon..

Rasa kesal masih membekas di hati Virginia ketika mengingat pertemuan terakhir mereka namun sekali lagi ia berusaha untuk menahan diri...

lalu memutuskan mengangkat telp...mungkin saja itu penting...

Virginia : Hallo.....ayah...

Antonio : ( Berteriak panik...) Virgi....Virgi.....( menangis ) datanglah kerumah sakit,..ibumu..dan kakakmu juga ayah....''

Jantung Virginia berdebar ketakutan.....lututnya bergetar ketika mendengar ucapan sang ayah...

Virginia : Ayah...katakan dengan jelas ada apa...??

Antonio : Virginia....ibumu..ibumu, juga Drake.....Virginia....

Tangis Antonio mulai meraung.......

Tubuh Virginia jatuh tersungkur ke lantai dengan airmata yang menetes...

Jemarinya gemetar...........

Terpopuler

Comments

safik🆘𝕱𝖘 ᶯᵗ⃝🐍

safik🆘𝕱𝖘 ᶯᵗ⃝🐍

ada apa thor

2022-06-20

0

Norintan Nazmie Tim's Sha

Norintan Nazmie Tim's Sha

lanjut thor😍👌👍

2022-06-20

0

perempuan

perempuan

kasihan virgi
lanjutkan Thor 👍👍 ceritanya
bikin candu
tapi sayang update nya kurang
maaf ya author

2022-06-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!