Zoan, Leo serta Jai akhirnya memasuki reruntuhan klan kuno. Setibanya di dalam reruntuhan klan kuno , mereka dapat merasakan energi spirit yang berlimpah, mereka juga melihat banyak rumah rumah yang sudah dimakan usia didalam Reruntuhan klan kuno tersebut mereka mereka juga melihat sebuah altar serta rumah besar yang berkemungkinan adalah tempat pemimpin klan kuno tersebut. Mereka lalu menghampiri altar serta rumah besar tersebut, rumah serta altar tersebut hanya berjarak 2meter, pertama tama mereka mendekati altar klan kuno.
" Sepertinya ini adalah altar kultivasi tuan muda" ucap Jai
" Benar seperti yang kamu katakan Jai, saya juga dapat merasakan semua energi spirit disekitar seolah tertarik masuk kedalam altar ini " ucap Zoan sambil menyentuh serta merasakan energi spirit dari altar klan kuno tersebut.
" Kalau begitu bagaimana kalau kita berkultivasi saja disini dahulu" ucap leo
" jangan dulu saya merasa bahwa akan ada hal lain " ucap Zoan ragu
" nggak ada tuan muda, saya tidak merasakan hal aneh dari altar ini" ucap leo
" iya tuan muda saya juga tidak merasakan hal aneh dari altar....
" Menghindar....!! " ucap Zoan memotong perkataan jai
Wushh
Duarr....
" hahaha...." ucap suara yang entah dari mana
" hebat benar benar bocah yang menarik, kau merupakan orang pertama yang menyadari serangan senyapku hahaha......" suara bicara terdengar entah dari mana
" keluar kau jangan jadi pengecut, tua Bangka " teriak leo
" Benar tolong tunjukan diri mu senior " ucap Zoan agak sopan waspada
" Awas tuan muda dari bawah ..!" ucap Jai memperingati
lalu Zoan ,Leo serta Jai melompat
srek wush....
buumm ....
sebuah serangan mengenai udara kosong, sementara Zoan berhasil menghindari serangan tersebut.
" sial serangan yang merepotkan " gumam Jai
" mohon maaf senior bila mengganggu ketenangan senior" ucap Zoan sekali lagi berbicara baik baik
" hahaha...., kalian harus mati ditempat ini seperti orang orang sebelumnya, kalian adalah manusia serakah " ucap suara entah dimana wujud raga nya
" haihk... ,kamu yang memaksaku baiklah" ucap Zoan kesal
" elemen angin : hembusan kematian " ucap Zoan merapalkan jurus " hahaha.... jurus yang menarik namun masih belum dapat melukai ku bahkan menggoresku " ucap sebuah suara, lalu angin tersebut menghilang seolah olah tidak pernah ada setelah mengucapkan hal tersebut
" apa ...." ucap Zoan terkejut
" baiklah bagaimana kalau dengan ini tebasan petir tingkat pertama " ucap Zoan sambil mengeluarkan pedang serta tebasannya
" kau ternyata memiliki pedang bintang apa kau penerus dari kesatria bintang?" ucap sebuah suara dengan agak terkejut
" Siapa kesatria bintang?" ucap Zoan heran
" saya tidak mengenalnya saya mendapatkan pedang ini dari Syi nie, yang merupakan istri dari prajurit elit kerajaan Gurei "ucap Zoan menjelaskan
" pantas saja saya merasa agak heran soalnya kesatria bintang menggunakan dua pedang " ucap sebuah suara
lalu setelah itu muncul beberapa cahaya lalu berkumpul dan membentuk sosok tubuh manusia paruh baya
" hai anak muda perkenalkan saya zheng lu, saya adalah ayah dari pemilik pedang tersebut" ucap sang sosok paruh baya
" Apa kau serius ?" ucap Zoan
" Buat apa saya berbohong , apakah bukti dari saya mengetahui bahwa mengenali pedang tersebut tidak dapat jadi bukti?!" ucap seorang tersebut.
" Baiklah saya akan mempercayai mu, lalu sekarang apa ?" tanya Zoan
aku berikan semua peninggalan yang berada disini" ucap seseorang tersebut,
" perkenalkan nama saya Zheng lu" ucap seseorang tersebut memperkenalkan diri,lalu ia mengeluarkan sesuatu dari balik jubahnya, " Terimalah ini anak muda dan tolong jaga cucuku serta istri dari anakku " ucap Zheng lu, lalu sambil menyerahkan sebuah buku jurus keterampilan
" buku apa ini?" tanya Zoan
" Itu merupakan buku jurus keterampilan pedang bintang yang memiliki 7 langkah" ucap Zheng lu menjelaskan.
" Baiklah saya akan menerima buku ini dan juga saya akan menjaga mereka(Syi nie & Zoan lu) " ucap Zoan sambil menerima buku keterampilan tersebut
"Terimakasih, sekarang saya bisa pergi dengan tenang lagi pula saya saat ini adalah sisa sisa roh " ucap Zheng lu
" sebelum itu mohon tuk memberikan penjelasan mengenai sebuah buku yang saya temukan " ucap Zoan meminta tolong
" silahkan" ucap Zheng lu, lalu Zoan mengeluarkan sebuah buku artefak
kuno yang telah ia temukan dari salah satu peta harta yang ia temukan
"hebat bener bener bocah yang menarik, kau bisa menemukan buku tingkat kuno "ucap Zheng lu
" baiklah saya akan mencoba tuk membantu " ucap Zheng lu kembali lalu ia mengambil serta membuka buku & membacanya
Setelah agak lama akhirnya Zheng lu selesai membaca buku tersebut lalu ia mulai tuk memahami buku tersebut
" Sepertinya dalam buku tersebut adalah cara membuat sebuah artefak dimensi kuno serta membuka dimensi kuno menggunakan batu kristal dimensi cara penggunaannya adalah dengan cara
mengalirkan energi spirit serta membayangkan dimensi yang mau dituju untuk pembuatannya adalah dengan menggunakan batu black smith serta batu meteor lalu orang yang mau membuat artefak kuno tersebut harus berada diranah Supreme platinum God dan untuk menggunakan artefak dimensi kuno ia hanya perlu meneteskan darah nya lalu mengalirkan energi spiritnya agar artefak dimensi kuno tersebut mengenali pemilik tuannya. " ucap Zheng lu menjelaskan maksud dari buku tersebut
" terimakasih tuan Zheng lu " ucap Zoan hormat
" tak masalah anak muda, kalau gitu saya pamit dan jangan lupa tuk menjaga mereka, kerena mereka adalah penerus keluarga lu atau klan lu serta manfaatkan lah semua hal yang ada disini tuk jalan kebenaran" ucap Zheng lu lalu perlahan tubuh nya menghilang menjadi cahaya kecil, lalu Zoan memberikan penghormatan terakhir, setelah itu Zoan, Leo serta Jai menghampiri altar tersebut lalu mereka berkultivasi di dekat altar tersebut.
Beberapa hari di reruntuhan kuno telah berlalu
hush....
hush....
hushh.....
BOOMM
BOOMM
BOOMM
suara ledakan kultivasi terdengar beberapa kali, saat ini Zoan telah naik ke ranah Supreme tingkat ahli
sementara untuk leo serta Jai mereka masih diranah Supreme platinum god Bintan 10 atau setara dengan tingkat ahli, mereka masih belum mangalami kenaikan lebih lanjut lalu Zoan berencana tuk melihat sekeliling reruntuhan klan kuno tersebut, ia memasuki rumah besar yang dekat altar tersebut setelah melihat lihat ia menemukan sebuah peti dekat lemari lalu ia membukanya dan di peti tersebut terdapat sebuah cincin ruang dan secarik kertas bertuliskan "aku berikan ini kepada siapapun yang berhasil menemukan nya dan didalam cincin itu terdapat beberapa hal yang membantu tuk kultivasi"
" aihk, benar benar keberuntungan tingkat dewa " ucap Zoan senang setelah itu ia mencoba tuk mencari hal lain namun hanya itu yang ia dapatkan dari rumah tersebut, ia memasukan cincin ruang tersebut kedalam cincin ruang yang sedang ia kenakan dan berencana tuk memeriksanya suatu saat nanti. Lalu ia kembali menghampiri Leo dan jai yang terlihat telah menyelesaikan kultivasinya
" Bagaimana apa kultivasi kalian bertambah ?" tanya Zoan
" entah lah tuan muda sepertinya ada yang menahan kultivasi kami, mungkin seperti yang tuan bilang kita harus mencoba tuk pergi ke dimensi lain di dunia ini" jawab leo
" Benar tuan muda saya dapat merasakan kalau kultivasi saya tertahan oleh suatu hal " ucap Jai
" Baik kita akan pergi ke dimensi lain, namun sebelum itu saya berencana tuk mencari beberapa orang lalu membuat sebuah kelompok " ucap Zoan sambil mengungkapkan rencananya
" sepertinya menarik" ucap Leon
" oiya tuan muda sepertinya altar ini akan dapat berguna tuk meningkatkan kelompok kita nanti, bagaimana kalau kita bawa saja altar ini?" ucap jai
" Baiklah kita akan memasukan altar tersebut kedalam cincin ruangku lalu setelah itu kita keluar lagi pula saya sudah mendapatkan harta dari reruntuhan ini" ucap Zoan sambil mendekati altar lalu memasukannya kedalam cincin ruang serta setelah itu mereka berjalan kesebuah lorong yang menurut mereka adalah jalan keluar nya.
Jangan lupa like komen and vote nya
see you next chapter....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 138 Episodes
Comments
Jimmy Avolution
Asyiek...
2022-09-14
0