10.Arlita putriku

Hari minggu adalah hari yang Aku tunggu,dimana Aku bisa sedikit santai karena sekolah libur.

waktu menunjukkan pukul 09.00 aku sudah bersiap-siap untuk berangkat kerja.

Setelah rapi aku keluar kamar menuju meja makan untuk sarapan.

Aku mengambil roti yang sudah di olesi selai coklat dan juga segelas susu.

"Alhamdulilah akhirnya kenyang juga."ucapnya setelah habis sarapan.

"Kakak sudah mau berangkat kerja ?tanya Ibunya.

" Iya Bu."ucapku sambil melangkah mendekatinya lalu berpamitan.

"Kok rumah sepi Faiz sama Mutia kemana Bu?

" Mereka lagi ke pergi pasar,Ibu suruh mereka belanja sembako mumpung mereka lagi libur".

"Oh pantes rumah sepi.kakak berangkat ya Bu,takut telat,apalagi ini hari Minggu pasti Restoran rame banget".pamit ku sambil mencium tanganku dengan takzim.

"Assalamu'alaikum ".

" Wa'alaikumsalam,hati-hati di jalan Kak".pesan Ibunya.

"Iya Bu".

Arlita keluar rumah dan kebetulan ojek yang di pesannya sudah di depan rumah menunggunya.

"Dengan Mba Arlita?tanyanya.

" Iya saya Arlita."

"Ini Mba Helmnya dipakai dulu".ucapnya sambil menyerahkan Helm.

" Terima kasih ".ucapku sambil menerima Helm.

Motor yang kami tumpangi melesat ke jalanan raya yang lumayan ramai.15 menit ojek itupun sampai di Restoran.

Setelah membayarnya Lita langsung masuk kedalam Resto yang lumayan ramai.

" Lita,kamu baru sampai?tanya Nila seniorku di Resto yang datang menghampiriku.

"Iya Mba,ini Aku baru mau ganti seragam ".ucapku sambil berjalan menuju ruang ganti.

" Oke".balasnya.

Sehabis berganti seragam,Aku menuju tempat kerja dimana semua orang sedang sibuk karena banyaknya pengunjung.

"Lita".panggil Mba Hera.

Aku mendekatinya" Iya Mba".

"Ini tolong kamu anterin pesanan meja no.10".

" Baik Mba".

Aku melangkah menuju meja no.10,entah mengapa hari ini hatiku mendadak cukup gelisah,ada sedikit rasa cemas.

Aku terus melangkahkan kakiku untuk menuju meja no.10 untuk mengantarkan pesanan mereka.

Tiba-tiba langkahku terasa berat padahal sudah semakin mendekati meja no.10 itu.

Tapi kenapa kakiku terasa semakin berat saja.

"Ada apa ini".pikirku dalam hati.

Sampailah Aku dimeja no.10 lalu aku pun hanya terdiam.Pantas saja hatiku merasa cemas ternyata dimeja itu ada sosok seseorang yang sangat aku benci.

Laki-laki brengsek yang telah membuat aku,ibu dan kedua adikku menderita.

Dia duduk berdua dengan seorang wanita,yah wanita yang sama,wanita yang 5 tahun lalu telah merebutnya dari Ibuku.

Aku hanya terdiam ditempat saat melihat mereka yang sedang asyik berbicara entah apa yang dibicarakannya karena sekali-kali mereka tertawa.

Wanita itu menoleh ke arahku

"Hey pelayan kenapa diam disitu cepat taruh pesanan kami dimeja".

Laki-laki pun sekilas melihatku,lalu kembali lagi ke posisi semula.

" Baik".ucapku.

"Jadi pelayan itu yang benar,dasar pelayan rendahan". umpatnya kasar.

Aku sebenarnya tidak ingin membalasnya tapi karena rasa kesal ku jadinya aku ingin memberinya sedikit pelajaran.

Aku meletakkan makanan pesanan mereka dengan kasar. lalu disaat menaruh minuman didepan wanita itu dengan sengaja aku menumpahkannya kearahnya otomatis baju wanita itu basah karena terkena tumpahan air minuman yang dia pesan.

"Aw...dasar pelayan rendahan".

Umpatnya sambil terus memaki-makinya dengan kata-kata kasar.

Laki-laki itu berdiri dan ikut membantu membersihkannya dengan tisu.

"Mas baju aku basah,gimana ini".

Aku berdiri acuh tanpa ada rasa bersalah sama sekali.

Mba Hera menghampiri meja kami karena mendengar keributan dari wanita itu yang berteriak-teriak memanggil orang yang bertanggung jawab di Restoran.

" Ada yang bisa kami bantu Pak Bu".kata Mba Hera.

"Kamu penanggung jawab disini?

" Iya saya,memangnya ada apa Bu?

"Kamu tanya sama pelayan kamu itu,dia telah membuat baju saya basah".ucapnya sambil menunjukku.

Mba Hera melihatku.

sebelum dia berbicara wanita itu sudah berkata lagi

"Saya mau dia dipecat".

"Maafkan atas kesalahan pelayan kami Bu,saya selaku atasannya meminta maaf atas tidak kenyamanannya".

" pokoknya dia harus dipecat".

"Sudahlah ini cuma masalah sepele lagipula pelayan itu tidak sengaja".ucap laki-laki di sampingnya.

" Kenapa si Mas kamu membelanya,jelas-jelas dia yang salah".ucapnya kesal.

"Bu suruh pelayan itu untuk minta maaf". Kata laki-laki itu.

" Baik".ucap mba Hera dia mendekatiku.

"Arlita,ayo kamu minta maaf".

Deg.

Laki-laki itu melihatku dengan ekspresi yang tidak terduga.

"Oh Tuhan gadis yang berdiri di hadapanku tenyata adalah Arlita putriku,putri yang telah lama telah aku sia-sia kan".batinnya berkata-kata.

Aku hanya diam tanpa bicara dan menatap laki-laki itu dengan tatapan penuh kebencian,tanpa meminta maaf aku berlari pergi meninggalkan tempat itu.

Aku pergi meninggalkan Restoran.Tanpa terasa langkahku berhenti disebuah taman.Aku duduk di kursi tanpa terasa air mata yang dari tadi aku tahan jatuh dikedua pipiku.

Ku tumpahkan semua tangis ku.

"kenapa aku harus bertemu dengannya lagi,padahal luka yang dia gores kan masih membekas disini di hatiku.Ya Allah aku tidak tahu apa rencana mu,tapi aku mohon jangan buat hidupku makin terluka".keluhku sambil memegang dadaku yang semakin terasa sesak.

"Apa boleh aku duduk disini?ucap seseorang.

Aku melihatnya ternyata Pramudya." sejak kapan Dia disini?tanyaku dalam hati.

Pramudya tersenyum dan tanpa menunggu persetujuan ku dia pun duduk di sampingku.

"Kamu butuh sandaran?Aku bisa memberikan bahuku,kapan pun Aku akan selalu ada buat kamu".

Aku pun terharu mendengarnya.

Tangannya menyentuh kedua pipiku dan dengan lembut menghapus air mata yang masih menetes di kedua pipiku.

" Jangan merasa sendiri karena mulai sekarang aku akan selalu ada buat kamu".

"Makasih,kamu tidak marah sama aku karena telah membuat nama Restoran kamu jadi jelek?

Pramudya menyentuh ke dua tanganku." kamu tidak usah pikirkan itu,lebih baik kamu pulang terus istirahat,kelihatanya kamu sedikit lelah".

"Kamu pecat aku?

" Tentu saja tidak,ngapain aku pecat kamu.Aku hanya ingin hari ini kamu istirahat di rumah.

Tenang saja gaji kamu tidak akan aku potong".hiburnya sambil tersenyum.

"Pram." panggilku.

"Ya".

" Makasih"

"Sama-sama".

bersambung

Episodes
1 Pertemuan pertama
2 2.Kedatangan sang pemilik restoran
3 3.ini seperti mimpi
4 4.masa lalu
5 5.Kejutan disekolah
6 6.Penjelasan
7 7.Penguntit
8 8.Pergi bersama
9 9.Rasa apa ini
10 10.Arlita putriku
11 11.karma
12 12.curhat
13 13.pergi tanpa pamit
14 14.Hari yang menyedihkan
15 15.sedih
16 16.kenyataan
17 17.lelah
18 18.mulai menerima
19 19.pingsan
20 20.fakta
21 21.
22 22.Egois
23 23.lamaran mendadak
24 24.kita nikah
25 25.hal penting
26 26.bicara
27 27.sah
28 28.membuka hati
29 29.pulang
30 30.pulang ke rumah besar
31 31.menantu hebat
32 32.ketahuan
33 33.Rasa bahagia
34 34.Mimpi
35 35.jalan-jalan
36 36.jalan-jalan
37 37.
38 38.Rumah baru
39 39.Hidup bersama
40 40.Obrolan malam
41 41.Bersama
42 42.Bertemu sahabat
43 43.Trauma
44 44.
45 45.
46 46.Pov Mahesa
47 47.Bicara
48 48.
49 49.
50 50.
51 51
52 52.
53 53
54 54.
55 55
56 56
57 57
58 58
59 59
60 60
61 61
62 62
63 63
64 64
65 65
66 66
67 67
68 68.
69 69.
70 70
71 71.
72 72
73 73
74 74
75 75
76 76
77 77
78 78.
79 79
80 80
81 81
82 82
83 83
84 84
85 85
86 86
87 87
88 88
89 89
90 90
91 91
92 92
93 93
94 94
95 95
96 96
97 97
98 98
99 99
100 100
101 101
102 102
103 103
104 104
105 105
106 106
107 107
108 108
109 109
110 110
111 111
112 112
113 113
114 114
115 115
116 116
117 117
118 118
119 119
120 120
121 121
122 122
123 123
124 124
125 125
126 126
127 127
128 128
129 129
130 130
131 131
132 132
133 133
134 134
135 135
136 136
137 137
138 138
139 139
140 140
141 141
142 142
143 143
144 144
145 145
146 146
147 147.
148 148
149 149
150 150
151 151
152 152
153 153
154 154
155 155
156 156
157 157
158 158
159 159
160 160
161 161
162 162
163 163
164 164
165 165
166 166
167 167
168 168
169 169
170 170
171 171
172 172
173 173
174 174
175 175
176 176
177 177
Episodes

Updated 177 Episodes

1
Pertemuan pertama
2
2.Kedatangan sang pemilik restoran
3
3.ini seperti mimpi
4
4.masa lalu
5
5.Kejutan disekolah
6
6.Penjelasan
7
7.Penguntit
8
8.Pergi bersama
9
9.Rasa apa ini
10
10.Arlita putriku
11
11.karma
12
12.curhat
13
13.pergi tanpa pamit
14
14.Hari yang menyedihkan
15
15.sedih
16
16.kenyataan
17
17.lelah
18
18.mulai menerima
19
19.pingsan
20
20.fakta
21
21.
22
22.Egois
23
23.lamaran mendadak
24
24.kita nikah
25
25.hal penting
26
26.bicara
27
27.sah
28
28.membuka hati
29
29.pulang
30
30.pulang ke rumah besar
31
31.menantu hebat
32
32.ketahuan
33
33.Rasa bahagia
34
34.Mimpi
35
35.jalan-jalan
36
36.jalan-jalan
37
37.
38
38.Rumah baru
39
39.Hidup bersama
40
40.Obrolan malam
41
41.Bersama
42
42.Bertemu sahabat
43
43.Trauma
44
44.
45
45.
46
46.Pov Mahesa
47
47.Bicara
48
48.
49
49.
50
50.
51
51
52
52.
53
53
54
54.
55
55
56
56
57
57
58
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
68.
69
69.
70
70
71
71.
72
72
73
73
74
74
75
75
76
76
77
77
78
78.
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
85
86
86
87
87
88
88
89
89
90
90
91
91
92
92
93
93
94
94
95
95
96
96
97
97
98
98
99
99
100
100
101
101
102
102
103
103
104
104
105
105
106
106
107
107
108
108
109
109
110
110
111
111
112
112
113
113
114
114
115
115
116
116
117
117
118
118
119
119
120
120
121
121
122
122
123
123
124
124
125
125
126
126
127
127
128
128
129
129
130
130
131
131
132
132
133
133
134
134
135
135
136
136
137
137
138
138
139
139
140
140
141
141
142
142
143
143
144
144
145
145
146
146
147
147.
148
148
149
149
150
150
151
151
152
152
153
153
154
154
155
155
156
156
157
157
158
158
159
159
160
160
161
161
162
162
163
163
164
164
165
165
166
166
167
167
168
168
169
169
170
170
171
171
172
172
173
173
174
174
175
175
176
176
177
177

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!