9. Teman Teman Terbaik

Hayati berhenti melangkah dan membalikan badan.

''Ada apa?'' tanya Hayati malas.

''Rombongan saya mau kamu yang memandunya berkeliling di Panorama'' jawab Dion ragu. Dia juga malas bicara dengan Hayati tapi turis yang dia bawa ingin Hayati menjadi tour guide untuk mereka.

''Tadi saja diremehin sekarang malah minta ditemanin'' batin Hayati.

''Tapi saya hanya jadi tour guide untuk didalam lubang jepang saja. Kalau keliling panorama anda harus beritahu pak Akmal dulu'' ucap Hayati.

''Ok'' jawab Dion langsung berjalan kekantor pengurus. Beberapa saat kemudian Dion kembali kerombongannya.

''Saya sudah mengatakan kepada pak Akmal. Dia menyetujui kamu memandu rombongan saya keliling panorama. Soal pembayaran nanti urusan saya dengan pak Akmal''ucap Dion kepada Hayati.

''Ok'' jawab Hayati dengan berat hati.

''Saya boleh ikut gak uda ganteng?'' tanya Dea mendekati Dion dengan centilnya. Dion yang merasa risih segera bergabung kerombongannya. Dia segara mengajak rombongannya berjalan keliling panorama di ikuti Hayati.

''Emang enak dicuekin'' ledek Yogi dan Nanda.

''Gak apa-apa. Berakit-rakit kehulu berenang-berang ketepian...''

''Bersakit-sakit dahulu tengelam kemudian'' potong Yogi.

'' Yo-Yo kamu mau mati ya?'' teriak Dea dengan suara cemprengnya. Nanda yang melihat Dea marah tertawa melihat Yogi dipukul Dea. Yogi sempat mengelak tapi akhirnya kena pukul juga.

Sementara Hayati membawa rombongan turis Asing keliling Panorama. Dia juga memperkenalkan kerajinan khas minang yang ada disana termasuk lukisan rumah gadang yang banyak dibuat disana dan bisa melihat proses pembuatannya langsung. Dion sempat kagum dengan pengetahuan Hayati tentang kerajinan tradisional minang serta kegunaanya. Hayati dengan lancar menjelaskan dan menjawab setiap pertanyaan turis asing tersebut. Sejam kemudian mereka selesai berkeliling. Selama berkeliling tidak lupa pula Dion mengabadikan momen tersebut dengan kameranya.

Selesai memandu rombongan Dion, Hayati langsung kekantor pak Akmal.

''Sudah selesai kerjaan kamu?'' tanya Pak Akmal saat melihat Hayati masuk kedalam ruangnya.

''Sudah pak, oh ya ada yang mau saya bicarakan dengan bapak'' jawab Hayati.

''Kamu mau bicara apa?'' tanya pak Akmal.

Sebelum Hayati bicara terdengar ketukan dari luar.

''Ya silakan masuk'' jawab pak Akmal. Hayati melihat siapa yang datang. Ternyata Dion. Tanpa melihat kearah Hayati Dion langsung bicara.

''Berapa yang harus saya bayar untuk sewa tour guide tadi pak?'' tanya Dion tegas. Terlihat sikapnya yang berkharisma saat bicara. Pak Akmal sampai tertegun.

Setelah menyebutkan biayanya Dion langsung mengeluarkan uang dari dalam dompetnya. Kemudian dia pamit untuk keluar tanpa bicara sepata kata kepada Hayati.

''Bagaimana pendapat anda terhadap tour guide kami?'' tanya pak Akmal tiba-tiba sebelum Dion sampai diluar pintu.

''Biasa saja'' jawab Dion berjalan keluar.

''Bisa besar kepala kalau gue puji dia'' batin Dion.

''Iss kalau biasa saja kenapa terus menyuruh saya menjadi tour guide rombongannya keliling panorama'' ucap Hayati kesal.

''Hehe, tidak usah diambil hati. Orang ganteng biasanya emang sombong dan egois'' kata pak Akmal tersenyum melihat Hayati kesal.

''Tapi setidaknya bilang terima kasih pak. Hargai orang lain. Tidak ada yang abadi didunia ini termasuk wajah ganteng'' gerutu Hayati. Pak Akmal hanya tersenyum melihat wajah Hayati yang sedang kesal.

''Oh ya katanya kamu mau bicara sesuatu dengan saya?'' tanya pak Akmal mengalihkan pembicaraan.

''Aduh saya jadi lupa. Semua gara-gara cowok anai-anai tadi'' jawab Hayati menepuk jidatnya.

''Begini pak, saya mau mengundurkan diri jadi tour guide disini'' sambung Hayati.

''Apa...?'' teriak Dea yang baru masuk kedalam kantor. Pak Akmal juga terkejut mendengar ucapan Hayati tapi dia lebih terkejut mendengar teriakan dari suara cempreng Dea.

''Biasa aja kali sikapnya'' ledek Hayati.

''Adu Yati sayang. Bagaimana aku tidak terkejut. Tanpa angin tanpa udara kamu mengundurkan diri dari sini. Siapa nanti yang akan menjadi temanku disini'' ucap Dea duduk disebelah Hayati. Dia kelihatan sangat sedih.

''Tanpa udara bisa mati kita'' Hayati masih bercanda.

''Ihh kamu. Aku serius'' Dea merengek.

''Benar kata Dea. Kamu itu salah satu tour guide terbaik disini. Kenapa kamu harus mengundurkan diri? Apa ada yang membuat kamu tidak nyaman kerja disini?'' tanya pak Akmal.

''Saya juga tidak mau berhenti bekerja dari sini pak. Tapi Uda saya yang di Jakarta menyuruh saya kesana. Saya tidak bisa menolak karna keadaannya tidak memungkinkan untuk saya menolak'' jawab Hayati.

''Uda Hamka menyuruh kamu ngapain ke Jakarta sih? Hidup di Jakarta tidak setenang disini'' kata Dea berusaha membujuk Hayati.

''Istrinya mau lahiran. Jadi aku disuruh menjaga restorannya selama dia jadi suami siaga sampai uni iparku melahirkan'' jelas Hayati.

''Apa bundomu gak bisa pergi?'' tanya Dea.

''Kalau bundo pergi bagaimana dengan ayah dosen. Soalnya waktu disana tidak sebentar paling cepat dua bulan'' jawab Hayati.

''Tapi bagaimana dengan aku?'' tanya Dea bersedih.

''Cup,cup,cup jangan sedih. Aku pergi untuk kembali. Masih ada Yogi, Nanda, Uda Rizal dan yang lainnya'' hibur Hayati sambil tersenyum.

''Kalau itu alasannya, bapak juga tidak bisa menahanmu untuk bekerja disini. Tapi bila kamu nanti ingin bekerja lagi disini kami selalu menerima kamu'' ucap pak Akmal.

''Makasih pak'' jawab Hayati senang.

''Kapan kamu pergi?'' tanya Dea.

''Hari minggu'' jawab Hayati.

''Terus apa kamu masih bekerja sebelum pergi?'' tanya Dea.

''Aku bekerja sampai hari kamis. Apa boleh pak?'' tanya Hayati.

''Boleh, nanti gajimu akan saya berikan hari kamis sekalian'' jawab pak Akmal.

Hayati dan Dea kemudian pamit keluar. Dea masih belum percaya Hayati akan pergi meninggalkannya. Selama ini hanya Hayati yang bisa jadi tempat untuknya bercerita. Walau diluar Dea kelihatan ceria tapi dia sering bersedih kalau lagi sendirian.

''Serius kamu mau pergi?'' tanya Dea.

''Mau pergi kemana?'' tanya Yogi tiba-tiba.

''Ini Hayati mau pergi ke Jakarta'' jawab Dea sedih.

''Ya gak seru kalau gak ada kamu. Pasti kita akan jadi sepi. Tanpa kamu duniaku tiada berarti'' ucap Yogi.

''Iss gombal playboy cap ayam'' ejek Dea.

''Ada Dea. Dia lebih heboh dari aku. Dijamin tidak bakal sepi'' jawab Hayati.

''Tetap saja tidak seru kalau tidak ada kamu'' jawab Dea sedih.

''Aku hanya pergi sebentar De. Waktu dua bulan tidak akan lama bagimu menunggu'' hibur Hayati.

''Udah-udah kalian gak usah sedih. Kapan kita ngumpul-ngumpul makan sebelum Hayatiku pergi'' ucap Nanda.

''Diotakmu hanya ada makanan aja'' omel Dea.

''Iya dong. Rugi kita kalau tidak dapat traktiran dari anak ayah dosen sebelum pergi'' jawab Nanda.

''Ok, atur saja'' jawab Hayati.

''Aku pasti akan merindukanmu'' ucap Dea memelukan Hayati.

''Aku juga akan merindukan kalian. Bagaimanapun kalian teman-teman terbaikku disini'' jawab Hayati.

''Lebay... aku yang ditinggal sayang Hayati biasa aja tuh'' ejek Yogi.

''Sayang kamu disetiap sudut lubang jepang. Mana tau kamu rasanya ditinggalin'' jawab Dea.

Hayati tertawa. Yogi hanya bisa manyun mendengar jawaban Dea. Mereka kembali bekerja ketika ada rombongan yang memerlukan tour guide masuk kedalam lubang jepang.

Terpopuler

Comments

🌺awan's wife🌺

🌺awan's wife🌺

semangat author,,,

2022-07-08

2

꧁ 🇨 🇭 🇾 🇾 🇾 🇷 🇦 🇦 🇦 ꧂

꧁ 🇨 🇭 🇾 🇾 🇾 🇷 🇦 🇦 🇦 ꧂

kata siapa gak tau rasanya ditinggalkan...tuh hayati kan habis ditinggalin pacarnya🙈🙈 lumayanlah 2bln dijkt siapa tahu ktmu jodoh Yati..

2022-06-16

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!