18. Malaikat Penyelamat

Sementara oma Yenti masih betah dirumah makan mengobrol dengan Hayati.

''Nek, sekarang nenek pulang ya. Kasihan keluarga nenek pasti sangat cemas mencari'' bujuk Hayati.

''Hmm, nenek mau pulang diantar kamu'' jawab Oma.

''Aduh, Yati tidak punya mobil untuk ngantar nenek'' ucap Hayati.

''Terus kamu pakai apa pergi kerja?'' tanya Nenek.

''Pakai motor'' jawab Hayati.

''Nah, pakai motor saja kamu antarin nenek pulang'' kata oma semangat.

''Waduh nenek gaul'' batin Hayati.

''Hehe, tidak mungkin nek. Kalau sempat terjadi apa-apa dengan nenek bisa gawat'' ucap Hayati.

''Tidak akan terjadi apa-apa. Nenek sudah lama tidak naik motor. Kalau anak-anak nenek marah biar nenek yang tanggungjawab'' jawab oma keras kepala.

'' Bagaimana nenek akan tanggungjawab kalau nanti nenek sampai masuk rumah sakit gara-gara naik motor. Sebelum nenek sempat memberi penjelasan keluarga nenek sudah memenjarakan saya. Apa nenek mau saya masuk penjara?'' tanya Hayati.

''Ya tidaklah. Nenek mau kamu jadi cucu mantu nenek'' jawab Oma tersenyum.

''Nah, kalau gitu sekarang nenek pulang pakai taksi online saja. Biar Yati yang pesankan'' kata Hayati semangat.

''Apa kita bisa ketemu lagi? Kalau nenek pengen makan nasi disini bagaimana?'' tanya Oma.

''Insya Allah. Nanti kalau nenek ingin makan bisa tinggal pesan saja. Kami akan mengantarnya kerumah nenek. Ini ada kartu nama. Disana ada nomor telepon rumah makan ini'' jawab Hayati.

''Tapi kamu yang mengantarkannya ya'' ucap oma.

''Iya. Katakan saja dari nenek saat menelpon nanti'' jawab Hayati.

''Janji'' kata oma.

''Janji'' jawab Hayati.

''Ok, nenek pulang sekarang pakai taksi online saja'' kata oma.

Hayati memesankan taksi online untuk Oma Yenti setelah menanyakan alamat rumahnya. Sepuluh menit kemudian taksi online datang. Hayati memapah oma Yenti masuk kedalam mobil.

''Dah nek, sampai jumpa lagi'' ucap Hayati menutup pintu mobil. Dia juga membayarkan ongkos taksi onlinenya.

Dirumah Aditama semua orang panik dan heboh dengan kehilangan oma Yenti. Nila tidak hentinya menangis. Dia terus menyalahkan dirinya atas kehilangan oma Yenti. Dion berusaha menenangkan mamanya. Aditama juga pulang kerumah dengan raut cemas.

''Belum ada kabar juga pa?'' tanya Dion.

''Belum'' jawab Aditama.

''Apa jangan-jangan oma diculik'' kata Demia. Nila tambah histeris menangis.

''Kamu jangan bicara seperti itu dek'' tegur Dion.

''Iya, papa yakin oma kalian pasti baik-baik saja''

Sebuah taksi online berhenti didepan rumah. Oma Yenti keluar seolah tidak terjadi apa-apa. Salah satu pekerja disana memberitahu kepulangan oma Yenti. Semua orang keluar melihatnya. Nila langsung berlari memeluknya.

''Ya Allah mama darimana saja?'' tanya Nila masih memeluk oma Yenti.

''Mama pergi jalan-jalan saja'' jawab oma santai.

''Apa, jalan-jalan. Oma tidak tahu semua orang panik mencari oma'' ucap Demia tidak terima. Dion memegang tangan Demia melarang dia bicara seperti itu.

''Panik sekali-kali gak apa-apa. Selama ini kalian selalu sibuk dengan urusan masing-masing sampai lupa dengan oma. Udah ah oma capek pengen istirahat. Bik Na antar saya kekamar'' ucap oma meninggalkan mereka yang melongo.

''Sia-sia mama menangis, oma saja tidak peduli'' kata Demia setelah oma Yenti masuk kekamarnya.

''Gak apa-apa. Mama senang omamu pulang dengan selamat tanpa kurang satu apapun'' jawab Nila menghapus air matanya.

''Mama beruntung dapat menantu yang sangat sayang sepertimu'' puji Aditama. Dia juga merasa lega mamanya pulang dengan selamat.

''Iya, kita semua tahu bagaimana keras kepalanya oma. Mungkin dia merasa bosan dirumah. Sehingga berbuat ulah seperti itu'' kata Dion.

''Iya, papa yang kurang perhatian kepadanya'' jawab Aditama menyesal.

''Ya udah, Dion mau kekamar dulu'' kata Dion.

''Kamu gak kembali kekantor?'' tanya Aditama.

''Gak, biar Rahmat yang menghandle semuanya. Dion capek pengen istirahat'' jawab Dion berjalan masuk. Merekapun memutuskan untuk masuk kekamar masing-masing. Aditama juga tidak kembali kekamarnya.

Selesai makan malam semua orang berkumpul diruang keluarga kecuali Dion. Dia memilih teleponan dengan Jessy. Karna hari ini mereka tidak bertemu.

''Maaf mama tadi sudah buat kalian susah dan cemas. Terutama kamu Nila'' kata oma Yenti mulai bicara.

''Iya gak apa-apa ma'' jawab Nila.

''Omong-omong mama kemana tadi? Kok bisa pulang dengan taksi online? Sedangkan kata Nila semua barang mama tinggal didalam mobil'' tanya Aditama.

''Sebenarnya mama hanya ingin jalan-jalan diluar sebentar. Mama bosan menunggu Nila didalam mobil. Tidak sadar mama berjalan jauh dari mobil. Saat mama mau menyeberang jalan. Ternyata kendaraan berlalu lalang sangat banyak. Mama jadi takut untuk menyeberang dan terjebak ditengah jalan'' jelas oma Yenti.

''Ya Allah mama. Untung saja tidak kenapa-napa'' ucap Nila. Dia sangat takut membayangkan kalau sampai mertuanya kecelakaan.

''Iya, untung Allah mengirimkan mama malaikat penyelamat. Dia membantu mama menyeberang jalan. Padahal mama sudah gemetaran ditengah jalan. Melihat mama gemetaran dia membawa mama kerumah makan tempatnya bekerja dan memberi mama air minum. Dia juga menawarkan mama makan. Mama makan dengan dua lauk sekaligus dan dia yang bayar. Makanan disana sangat enak mama suka'' cerita oma.

''Siapa nama malaikat penyelamat mama? Biar Adi balas kebaikannya nanti'' tanya Aditama.

''Namanya Hayati'' jawab Oma. Dion yang kebetulan turun kelantai satu untuk mengambil air minum mendengar nama Hayati disebut dia langsung penasaran.

''Kenapa oma kenal dengan yang namanya Hayati. Apa dia cewek aneh itu?'' batin Dion.

Dia mengurungkan niat untuk mengambil air dan bergabung diruang keluarga.

''Hayati nama yang indah'' puji Nila.

''Iya, seindah sifatnya. Dia anak yang baik dan ceria. Mama jadi betah berbicara dengannya sehingga lupa untuk pulang'' ucap oma sedikit bohong.

''Kamu tahu Di. Katanya dia orang Bukittinggi. Anaknya cantik dan imut. Mama awalnya menyangka dia masih sekolah. Tapi tak disangka dia sudah tamat sekolah. Umurnya juga sudah dua puluh tiga tahun tapi wajah seperti anak tujuh belas tahun'' sambung oma.

''Nah benar dia cewek aneh. Kenapa oma harus ditolong sama dia'' batin Dion tidak suka.

''Dari Bukittinggi, namanya mengingatkan dengan sahabat lama aku yang di Bukittinggi ma. Kami sudah lama tidak bertemu. Dia pengagum Buya Hamka. Anaknya yang laki-laki diberi nama Hamka. Tapi tidak mungkin anaknya jadi pelayan disini. Karna dia bukan orang tidak mampu'' ucap Aditama.

''Mama juga tidak tahu. Yang jelas mama lihat dia bekerja dirumah makan. Dia juga yang membujuk mama pulang. Padahal mama minta diantar pakai motornya. Namun dia menolak. Takut mama kenapa-napa dan dia kalian masukan kedalam penjara'' Oma Yenti tertawa mengingatnya. Yang lain juga ikut tertawa kecuali Dion.

''Dia juga yang bayarkan taksi online mama'' sambungnya.

''Sungguh baik sekali dia. Kapan-kapan aku ingin bertemu dengannya'' puji Nila.

''Baik apanya, kalian belum tahu saja sifat aslinya'' batin Dion.

Oma Yenti masih semangat menceritakan Hayati. Sampai dia diberi kartu nama rumah makan. Dion walaupun tidak suka tapi tetap mendengar juga.

Terpopuler

Comments

Memyr 67

Memyr 67

dion ... mulai ada rasa ya?

2022-09-07

0

🌺awan's wife🌺

🌺awan's wife🌺

benci dan cinta beda tipis yon

2022-07-10

2

andina

andina

kamu nya yang rese orangnya di.
ati2 ntar cinta loh.
urang awak ni kironyo.

2022-06-27

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!