Mereka saat ini sudah sampai, dirumah baru Levina.
Levina kagum dengan rumah itu rumah yang bagus dan indah di teras rumahnya banyak ditumbuhi bunga - bunga cantik yang sedang bermekaran.
"wahh indah sekali rumah ini, besar dan banyak ditumbuhi bunga cantik disekelilingnya aku sampe takjub melihatnya sungguh ciptaan mu tuhan sangat indah"
"Mari kita masuk nona." Ucap seorang pelayan kepada Levina.
Levina mengangguk kepada pelayan itu lalu mereka masuk Kedalam apartemen itu.
"Nona mari saya antar kekamar."
"Nona kamar anda berada di atas."
Sekertaris Zen mengantar Levina sampai dikamar dan Levina langsung membaring kan tubuhnya disana, tidak beberapa lama pintu kamar Levina diketuk.
Seorang pelayan datang menghampiri Levina sambil membawakan makan siang dan juga vitamin yang harus diminum.
"Nona ini makan siangnya dan ini vitamin yang harus diminum"
"Baiklah bik letakkan disana saja nanti saja makan."
"Baik nona saya permisi silakan dinikmati."
Setelah selesai makan Levina langsung tidur karena nanti jam 2, dia harus kerumah sakit untuk memeriksa janinnya, yang ada diperutnya apa berhasil atau tidak.
Levina sudah tidur, sedangkan yang lainnya membereskan barang barang yang mereka bawa tadi dari rumah Levina.
Sekarang waktu sudah menunjukkan jam 1:45 siang seorang pelayan datang sambil membawakan sepotong buah buah an segar kepada Levina.
Levina bangun dan meminum segelas air lalu dia memakan buah yang dibawa pelayan tadi.
Sekarang Levina sudah menghabisi buahnya, Levina langsung siap siap untuk memeriksa janin nya, setelah dirasa sudah siap, Levina turun kebawah seorang supir sudah siap menunggu Levina.
Levina masuk kedalam mobil dengan dibuka pintu oleh supir tersebut tidak beberapa lama mereka sampai dirumah sakit medika sejahtera, Levina langsung disambut oleh seorang dokter kandungan dan langsung menuju ruangan pemeriksa an.
"Silakan baringkan tubuh nona, saya akan memeriksa nya "
"Baik dokter."
Kini Levina sedang diperiksa oleh seorang dokter, di luar ruangan sekertaris Zen sudah menunggu bersama dengan Niko.
Niko harap harap cemas, campur takut kalo penampungan sp*r*a nya ini gagal di lakukan.
Tidak beberapa lama hasil nya pun keluar dan benar saja, Levina gagal sp*r*a yang di masukkan ke dalam rahim Levina tidak berkembang.
Hati Levina yang mendengar itu semua terasa sakit dan perih, sudah bisa membayangkan kalo pengobatan adik dan ibunya akan di batalkan dan uang yang Levina harapkan untuk adiknya bisa bersekolah layaknya remaja seumuran dengannya akan gagal.
Levina sudah siap menerima apa saja yang akan terjadi ketika dihadapan tuan muda Niko nanti, sudah dipastikan dia akan marah besar karena aku tidak bisa menjaga nya dengan baik.
Baimana tidak diumur Vina yang terbilang sangat belia itu dia sudah kehilangan harga diri nya dengan sangat tidak lazim.
Maka setelah pengorbanan yang sudah diberi kan dan lakukan dia gagal, bagaimana tidak hati Levina sangat hancur, tapi dia berusaha menguatkan diri sebisa yang dia bisa saat ini.
Levina berdoa semoga ada keajaiban.
"Gimana dok, apa semuanya berhasil." Ucap Niko.
"Mohon maaf sebelum nya tuan, sp*r*a yang sudah dimasukkan kedalam rahim nona Levina tidak berkembang, padahal kemaren terakhir diperiksa semua dalam keadaan baik baik saja, tapi sepertinya tuhan berkehandak lain."
"Tapi tuan biasa melakukan nya lagi dengan memasuk kan sp*r*a tuan secara langsung ke rahim nona Levina."
"Apa tidak ada cara lain selain itu."
"Untuk saat ini sepertinya belom ada tuan hanya itu saja satu satunya jalan, anda harus berhubungan badan dengan nona Levina mungkin tuan bisa menjadikan nona Levina sebagai istri sirih tuan untuk sementara."
"Istri sirih."
"Saya permisi tuan kalo tidak ada lagi yang mau ditanya."
Nikopun mengangguk kepada kedokter, Niko keluar dari ruang itu dan menuju sekertaris Zen.
"Zen persiapan kan pernikahan sirih untuk aku dan Levina."
Zen yang sudah mengerti keadann sekarang langsung menuruti perkataan Niko.
"Baik tuan akan saya persiapkan."
Niko pulang kerumah setelah mengatakan itu kepada Zen .
Zen mengantar Niko kerumahnya tidak berapa lama mereka sampai Zen membukakn pintu mobil untuk Niko.
"Zen kau pulanglah tidak usah mengantar ku sampai kedalam."
"Baik tuan muda saya permisi."
Niko menganguk kepada sekertaris Zen.
Pak Zar sudah menunggu seperti biasa dia mangambil dan membawa tas kerja Niko.
Niko ingin cepat cepat kekamar menemui Gisel, dia ingin memberi tahu tentang ide dia untuk menikahi Levina secara sirih itu.
JANGAN LUPA LIKE,COMEN AND BOOM VOTE YAH 😍😍😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
*DEWI KEBERUNTUNGAN*
cumn namanya ajah kn yang sama kalau novelnya bnr Riell aku sendiri yang buat,
tapi makasih udah komentar
2020-05-08
1
𝓐𝓷𝓲𝓷𝓭𝓲𝓽𝓪 𝓚𝓪𝔂
Mohon maaf ya thor, bukannya lg ngebandingin atau lg nyamain... Aku udh baca novel yg sama mcm gini di apl Baca saya, anda authornya kah, judulny Terkasih, sama juga namany gisel
2020-05-08
0