"Baiklah saja tidak kan berbasa basi lagi, saya akan memberitahu apa yang harus kamu lakukan, apakah kamu siap dan tidak akan menyesal."
"Apa kamu bersedia menjadi kan rahim mu itu, sebagai penampung sp**m* tuan muda, karena istrinya tidak bisa melahirkan jadi dia mencari wanita untuk bisa menampung sp**m* nya, apakah kamu siap."
Levina pun terbelalak dengan ucapan wanita yang ada dihadap pan nya, dia menelan ludahnya dengan kasar, wajah wanita itu sangat serius.
"Tuan muda akan melakukan apa saja yang kamu mintak, dia juga akan memberi kamu uang yang jumlahnya sangat besar, tinggal kamu sebutkan saja, berapa yang kamu inginkan."
Sekali lagi Levina terbelalak mendengar ucapan wanita itu, uang berapa pun akan di kasih, Levina menggigit bibir bawahnya, uang uang sudah menari nari di kepala nya, dipikiran Levina.
"ibunya akan sembuh dan adiknya juga, lalu kami akan hidup bahagia, ibu akan hidup dengan layak nanti, dan adik ku nanti bisa bersekolah ."
Tidak perlu menunggu lama Levina langsung menjawab dengan."iya saya setuju."
Toh hidup dia juga tidak ada arti sama sekali kalo melihat wajah ibu dan adiknya yang terkunjur lemah tidak berdaya di tempat tidur.
"Apa kamu yakin dengan keputusan kamu itu, ini tidaklah main main, kalo sampai kamu main main kamu akan dapat resiko nya."
Ancam wanita paruh baya itu.
"Saya akan usah kan kalau saya tidak akan mengecewakan tuan muda nyonya."
"Baik nanti saya akan kirim peraturan apa saja yang harus kamu lakukan ketika sedang berada di depan tuan muda dan bagaimana nantinya kamu merawat janin itu."
Levina mengangguk seperti mengucap."iya."
Wanita itu pun percaya kepada Levina dia langsung memberi uang dp kepada Levina,
tapi tidak semudah itu Levina harus menanda tangani banyak surat surat yang di atas nya terdapat juga matrai.
Setelah selesai dengan urusana kesepakatan itu, wanita paruh baya itu meninggal kan Levina terlebih dahulu setelah selesai membayar makanan dikasir dia langsung pergi meninggalkan tempat itu.
Wanita paruh baya itu langsung menuju tempat kediaman tuan mudanya rumah yang megah dan besar bak istana itu, para penjaga dan jug pelayan yang mengisi setiap sudut ruangan itu, tidak beberapa lama seseorang mendekati sekertaris pribadi tuan mudanya itu, pak Zar kepala pelayan dirumah itu.
"Ada yang dapat saya bantu nyonya."
Sambil membungkuk kan badan dan tersenyum.
"Tidak saya hanya ingin bertemu tuan muda apakah dia ada, kalo ada tolong panggil kan saya menunggu di depan saja ya pak."
"Oh iya tolong buatkan saya juga segar saja yah pak terima kasih."
"Baik nyonya."
Pak Zar pun pergi meninggalkan wanita itu, langsung menuju dapur dan memberi tahu kepada beverage untuk membuat jus pesanan sekertaris tuan muda, setelah selesai memberikan intruksi, pak Zar pun bergegas ke kamar tuan muda untuk mengatakan bahwa ada sekertaris tuan muda, sedang menunggu dibawah tidak lama pintu pun di ketuk tiga kali.
Tok.. Tokk.. Tok.
Pintu pun dibuka, dan pak Zar langsung memberikan info sesuai yang dia dapat tadi kalo sekertaris tuan muda sedang menunggu di bawah.
"Mohon maaf tuan muda, sudah menganggu waktu tuan, saya ingin menyampaikan bahwa dibawah ada sekertaris tuan muda."
Pak Zar pun langsung menunduk setelah selesai mengatak hal itu.
"Baiklah tunggu aku sebentar lagi, aku akan turun."
"Baiklah tuan muda akan saya sampaikan, kalau begitu saya pamit permisi tuan muda."
JANGAN LUPA LIKE DAN COMEN DAN TIDAK LUPA JADIKN NOVEL INI SEBAGAI FAVORIT ❤YA TERIMAKASIH SEMOGA KALIAN SUKA DAN TERUS DUKUNG YA
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Tika Hartika
lamjuuut.....
2020-11-25
0
Yan Neri
lanjuuut...
jd penasaran 😁
2020-10-22
0
Carmelia Sake
hay thor aku mampir lagi
2020-06-18
1