Dimeja Operasi Yang Dingin
Levina Asri Amanda. Gadis yang malang, dia rella bertaruh nyawa sekalipun demi keluarga yang sangat dia sayangi melebihi dirinya sendiri.
Ibunya Levina, Wiwit Wulandari.
Dan adik perempuan nya bernama Dinda Piara.
Sedangkan ayahnya sudah lama meninggal.
Di suatu ketika pada saat Levina sudah kuwalahan mencari biaya pengobatan adik dan ibunya, dia menemukan sebuah pengumuman yang tertempel didinding-dinding jalan, dia langsung mengambil kertas itu dikoyakan secara paksa oleh Levina,
isi pengumuman.
"barang siapa yang mau mendapatkan uang secara cepat bisa hubungi no handphone dibawah ini."
Tanpa pikir panjang, Levina langsung menghubungi no handphone tersebut.
Tut.. Tutt.. Tutt.
Panggilan terhubung .
"Hallo ada dapat saya bantu."
Dengan wajah gugup, Levina menjawab dengan terbata bata.
"Iiiiii...ya ini saya Levina saya dapat nomor ini dari sebuah pengumuman yang tertempel disetiap jalan."
"Oke baiklah bisa kita bertemu nanti sore dijalan xxxx, jam 4 ya jangan sampe telat."
Dengan tegasnya sekertaris Zena mengucapkan itu sampai membuat gadis belia itu kaget mendengar nya.
Setelah beberapa jam kemudian Levina sudah sampai terlebih dahulu di sana dia tidak mau terlambat sedikit pun, dia duduk disebuah cafe, seorang pelayanan wanita menghampiri.
"Nanti saja mba saya lagi menunggu seseorang disini, nanti saya pesan."
Pelayanan wanita itupun mengakguk tanda setuju, sambil sesekali sedikit membungkukkan badan.
Tidak selang lama wanita paru bayahttu tiba,
dia melihat nanar disekelilingnya mencari dimana letak gadis itu berada, lalu dia menghubungi nomor Levina.
"Hallo kamu dimana saya tidak bisa mengenali diri mu coba kamu lambaikan tangan biar saya bisa melihat kamu."
"Baiklah nyonya." Levina pun melambaikan tangannya.
Wanita itu mendekati Levina dengan tatapan intens, seperti mngintrogasi, lalu duduk disamping berhadapan dengan gadis itu,
salah satu pelayanan mendekati meja mereka, kali ini yang datang seorang pelayan laki laki, dia menyodorkan sebuah buku menu dihadapan masing-masing, mereka memilih sesuai selera.
Wanita paruh baya itu memesan stik ayam, bedah halnya dengan Levina dia memesan nasi putih satu porsi, ayam goreng+ sambal satu porsi, dia sudah lama tidak memakan itu.
Wanita paruh baya itu masi tetap menatap Levina dengan tajam, dia melirik gadis itu dari atas sampai bawah.
"cantik dan bersih juga rupanya gadis ini, sepertinya dia akan cocok untuk menampung sp**m* tuan muda."
Gumam nya dalam hati, setelah itu makanpun tiba di meja mereka.
Aroma ayam goreng itu sudah sampai di hidung Levina, tidak pikir panjang lagi Levina langsung memakannya tanpa melihat kiri kanan lagi dia langsung menghabisinya, sambil sesekali Levina meminum minuman nya.
"Huh makanan yang enak, dan minuman yang sangat segar, kapan yahh terakhir kali aku makan dan minum seenak ini, ahhh entahlah kapan, sangking lama nya aku tidak memakan dan meminum ini huh huh."
"Apa kau mau tampah menu lain lagi."
Suara didepannya mengejutkan Levina, hingga membuyar kan lamunan makan nya.
"Tidak nyonya terimakasih, ini saja sudah cukup bagi saya."
Levina tidak mau di bilang rakus oleh wanita paruh baya itu, masak baru pertama bertemu sudah jelek dimata mereka, dia berpikir kalo dia harus menjaga imegs nya, dia tidak mau di pandang rendah orang seperti dirinya.
Setelah selesai makan, wanita paruh baya itupun, mengucapkan apa yang harus gadis itu lakukan untuk tuan mudanya, dia sudah yakin kalo wanita ini nantinya bisa diandalkan.
Terlihat diwajahnya kalo gadis itu wanita baik sopan, dan penurut.
JANGAN LUPA LIKE DAN COMEN DAN TIDAK LUPA JADIKN NOVEL INI SEBAGAI FAVORIT ❤YA TERIMAKASIH SEMOGA KALIAN SUKA DAN TERUS DUKUNG YA
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Dharni Dharmawan
mampir thor
2022-01-14
0
😍eRh😍
ok lanjut thor, kyk seru
2021-03-18
0
🍾⃝Tᴀͩɴᷞᴊͧᴜᷡɴͣɢ🇵🇸💖
Awal cerita yang bagus kok
2020-11-23
0