Bab 18

Iya aku memang lagi sedang melihat hantu.

Levina yang melihat Niko sudah berada di depan pintu kamarnya terkejut muka Levina menjadi pucat Pasih, pikiran yang campur aduk.

Tidak perlu bertanya atau menunggu persetujuan dari levina lagi, Niko langsung masuk kedalam kamar Levina.

Levina masi terpaku di depan pintu kamarnya, melihat Niko yang sudah masuk.

"Heiii kamu seorang gadis cepat kemari."

Levina yang mendengar itu langsung menundukkan kepala nya dan langsung menghampiri Niko.

"Matikan lampunya."

Ucap Niko sambil agak sedikit berteriak kepada Levina.

Levina kaget mendengar suara Niko dia langsung mematikan lampu kamarnya, dan sekarng cuman ada lampu tidur saja yang masi hidup.

Niko sudah duduk diatas bibir kasur dan begitu juga Levina, tapi mereka tidak saling berhadapan, mereka saling membalikkan badan, satu sama yang lainnya.

Tidak beberapa lama Niko menegukkan air putih di tenggorokan nya dan menarik Levina hingga tertajuh secara kasar di atas kasur.

"Aauuuwwww." Suara Levina.

Sekarang Levina sudah terjatuh diatas kasur dan Niko mendekati Levina, Niko membisikkan sesuatu yang membuat bulu kuduk Levina merinding.

"Apa kamu sudah sudah siap sayang "

suara Niko membuat Levina merinding.

Levina tidak menjawab sama sekali, dan sekali lagi Niko membisikkan sesuatu ketelingga Levina.

"Ayo lah jawab, apa kamu mau pengobatan ibu dan adikmu diberhentikan sayang."

Levina tidak punya pilihan lain lagi dia langsung menjawab, dipikir Levina .

Aku harus jawab iya sekarang, lagian juga harga diri, kehormatan sudah tidak aku miliki lagi, meja operasi itu telah mengubah seluruh hidupku, keperawatan yang aku jaga jaga mati matian selama ini harus pupus di ruang operasi itu hikss hikss. Gumam Levina dalam hati.

"Tentu saja tidak tuan, aku mau iya aku mau ayo kita lakukan sekarang tuan."

Sebenar nya hati Levina sakit dan ingin muntah mendengar ucapnya tersebut dia telah merendahkan kan harga dirinya. Tapi dia sudah tidak punya harga diri lagi dihadapan tuan muda Niko.

"Baiklah kalo kamu memaksa sekali."

Niko sudah ada diatas Levina aroma parpum yang ditimbulkan dari badan Niko dapat tercium dari hidung Levina, kedua tangan mereka bercengkraman, tangan Niko memegang erat tangan Levina kini Niko sudah melepaskan bajunya, sudah tidak ada sehelai kain pun yang menutupi tubuh Niko.

Sedangkan baju Levina dengan mudahnya Niko membukanya. Sekarang baju Levina sudah dilempar Niko ke sembarangan tempat.

"Emm bersih dan wangi juga yah tubuh kamu."

"Iya tuan tadi saya mandi berulang ulang supaya tubuh saya bersih dan tuan tidak merasa jijik."

"Bagus, setidaknya walaupun kamu tidak punya harga diri, tapi kamu masi bersih."

Dengan nada mengejek dan merendahkan Niko berucap seperti itu kepada Levina.

Dasar pria kaya gila, aku tidak punya harga diri seperti ini juga demi adik dan ibuku, dan keperawananku jadi robek karena di ruang operasi sialan itu.

Gumam Levina dalam hatinya.

Niko mengawali nya dengan ciuman bibir .

Muko Levina langsung memerah ketika berciuman dengan Niko.

"Hai muka kenapa kamu memerah seperti ini, seperti kamu orang yang dicintainya saja, kamu itu sedang sedih, dasar muka sialan, ayolah hati kenapa kamu tidak sependapat dengan aku sih hiks hiks." Levina menggerutu dalam hatinya.

Lalu seterusnya.

Niko kini sudah menikmati tubuh Levina, dan Levina juga menikmati setiap sentuhan yang diberikan tuan muda Niko kepadanya, mereka sudah menghabiskan beberapa ronde malam ini dan tabungan nya di rahim Levina juga sudah banyak, secara mereka melakukan hal itu secara berulang ulang hingga membuat Levina kewalahan.

Ini adalah malam pertama kalinya Levina melakukan ini tiba tiba bulir mening seperti kristal menetes di ujung mata Levina, sakit yang dirasakan didalam hatinya, dia menyerahkan keperawanan nya dengan tuan muda Niko Daeshim Pranaja, yang sama sekali tidak menginginkan dirinya yang hanya menginginkan anak darinya.

Merekapun kini sudah selesai melakukan pergulatan menaklukkan kasur, Levina sudah tertidur lebih dulu dari Niko dia sudah lelah dan capek, apalagi malam ini mereka melakulan nya secara berulang dan dan teres menerus, ini adalah kali pertama Levina melakukan nya walaupun dia sudah tidak perawan lagi.

Niko melihat kearah levina, dia menggerak gerak kan tubuh Levina.

"Heiiii kau, sudah tidur ya."

Namun tidak ada jawaban juga dari Levina dan Niko berinisiatip turun dan melihat secara langsung dan benar saja Levina sudah tertidur dengan pulas.

Niko pun kembali lagi keatas kasur dan mengucapkan sesuatu ke telinga Levina.

"Kau gadis yang baik Levina, aku akan menjaga mu mulai hari ini, terimakasih sudah mau menapung calon anakku waktu itu di rahim kamu."

Niko mengakhiri dengan ciuman di bibir dan kening Levina .

Kemudian Niko ikut tertidur disamping Levina sambil memeluk Levina.

* JANGAN LUPA VOTE DAN LIKE YA TERIMAKASIH😍😘😘*

Terpopuler

Comments

Akbar

Akbar

ok lnjut

2020-11-23

0

Lily Poet

Lily Poet

ada yang janggal. lampu dimatikan tapi terlihat rona kemerahan. lain kali harus logis dan butuh penjelasan yaa. misalnya lewat pantulan cahaya lampu dari luar, Niko bisa melihat rona merah di pipi Levina.

itu aja saran di bab ini

2020-06-18

1

susi lufia

susi lufia

lanjut thor......

2020-05-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!