Waktu terasa sangat lambat bagi Al hari ini, nyata nya sesibuk apapun dia waktu masih jam 10 pagi. Dia sudah tak sabar bertemu dengan Fira agar semua nya beres.
Alvredo juga sudah memerintahkan Arion agar menpending dekorasi di Hotel Elang, dia takut bahwa nanti nya Fira tidak menerima dan membatalkan pertunangan mereka.
Ajeng dan Tio pun sudah berada di mansion Elang, bersama dengan Ayah dan Bunda nya. Dia tidak berbicara apapun karena Al melarang nya, dia sendiri yang akan berbicara pada kedua orangtua nya.
Hingga tepat jam makan siang, Al dengan langkah lebar nya keluar dari perusahaan. Dia menuju ke Restoran milik Fira.
"Aku harus bisa, apapun resiko nya aku akan menerima nya" gumam Al penuh tekad.
Tak berselang lama, Al sudah sampai di Restoran milik Fira. Dengan langkah tenang nya Al masuk ke dalam ruangan Fira.
Ceklek.
"Fir" panggil Al.
Wanita yang sedang berkutat dengan laptop di hadapannya pun menghentikan aktivitas nya. Dia bangkit dari duduk nya dan menghampiri Al.
"Hai, Al. Duduklah" ucap Fira dengan tersenyum.
Al hanya mengangguk, dia lalu duduk berhadapan dengan Fira.
"Ada sesuatu yang aku ingin bicarakan pada mu, Fir" ucap Al to the point.
"Ada apa Al? Kenapa seperti sangat serius?" tanya Fira.
Al menghembuskan nafas kasar, dia lalu mengeluarkan poto yang sejak tadi dia bawa.
"I ini siapa Al? Kenapa wajah nya mirip dengan mu?" tanya Fira kaget saat melihat wajah Vio yang ada di hadapannya.
"Dia adalah Silvio Nugraha, Putri ku bersama dengan Selvia Nugraha" jawab Al dengan tegas.
"Kau tau bukan bahwa aku pernah taruhan bersama dengan Arion dan Daffa?" tanya Al pada Fira.
Fira mengangguk pelan, dia sudah bisa menebak kemana arah pembicaraan kedua nya.
"Aku menang dan bahkan aku merenggut kesuciannya, hampir 5 tahun aku merasa bersalah dan bahkan mencari mereka namun nihil. Tapi, kemarin aku bertemu dengan mereka namun mereka kembali pergi" jelas Al dengan sorot mata yang sendu, sedih dan kecewa.
"Sekarang semua ada di tangan mu, jika kau mau lanjut maka kau harus menerima dia sebagai Putri kita, namun jika kau tidak mau menerima nya aku tidak akan menikah dengan mu" jelas Al kembali.
Fira bungkam, dia sama sekali tidak tahu harus bagaimana. Bahkan entah apa yang harus dia ambil dengan keadaan seperti ini.
"Aku ingin nanti malam kita bertemu 2 keluarga dan juga wanita yang menjadi Ibu dari anak mu. Aku akan membatalkan pertunangan kita dulu sampai semua nya jelas" ucap Fira setelah bergelut dengan pikirannya.
"Baiklah, nanti datanglah ke mansion Elang" balas Al.
Kemudian Al pergi dari sana, dia langsung memerintahkan anak buah nya agar membawa Via dan anak-anak nya bagaimana pun cara nya.
Al pun memutuskan kembali ke perusahaan, dia akan menenggelamkan diri nya dengan bekerja agar semua nya tak terasa.
"Maafkan Papa, Nak" gumam Al dengan memandangi wajah cantik Vio.
*
Selepas kepergian Al, Fira terduduk dengan lamunan yang sangat dalam. Dia merasa bingung dengan semua kejadian yang mendadak ini.
"Mungkin Allah masih sayang sama aku, lebih baik sekarang sebelum aku menikah dengan Al daripada nanti" gumam Fira dengan menghela nafas kasar.
"Tapi bagaimana dengan kedua orangtua ku dan Al, mereka pasti tidak akan menerima ini semua" gumam nya lagi dengan gusar.
Fira memutuskan untuk segera menyelesaikan pekerjaannya, setelah nya dia akan langsung pergi untuk pulang.
***
-Mansion Elang.
Tepat jam makan malam , semua orang sudah berkumpul di ruang keluarga mansion Elang. Arion dan Daffa pun sudah sejak tadi ada disana, mereka tinggal menunggu Al dan Via.
"Maaf saya terlambat" ucap Al yang baru saja tiba dari kantor.
"Tidak apa Al, duduklah dan jelaskan semua ini ada apa" balas Ayah Fira.
Al mengangguk, ia duduk di antara kedua keluarga tersebut. Ajeng, Daffa dan Arion hanya bisa diam, mereka juga tidak menyangka bahwa Al akan berbuat hal seperti ini dengan cepat.
"Sebentar, Al masih menunggu seseorang" ucap Al tanpa ekspresi.
Kedua orangtua Al mengerutkan kening, mereka bingung dengan semua ini. Dari awal pertunangan batal dan pertemuan dua keluarga ini.
Hingga mereka semua kaget dengan suara teriakan dari seseorang yang seperti nya di paksa masuk.
"Via" panggil Al dengan suara khas nya.
Deg.
Wanita yang di panggil Al pun berhenti memberontak dan menatap ke belakang, dia menelan ludah kasar saat melihat banyak nya orang.
Lalu anak buah Al pun menurunkan Vio dan Yogi, kedua nya lalu beranjak mendekati sang Bunda dengan perasaan takut.
Via menatap Al dengan penuh amarah, dia bahkan mengepalkan tangannya dengan kuat.
Tak berbeda dengan Via, kedua orangtua Al pun sama kaget nya saat melihat wajah Vio. Mereka seperti melihat Al versi perempuan.
"Alvredo, jelaskan semua ini" ucap Daddy Al dengan tegas.
"Baik Dadd" balas Al patuh.
Ajeng mendekati Via, dia lalu mengajak nya untuk duduk terlebih dulu.
Via tak menolak nya, dia duduk bersama dengan kedua anak nya.
"Siapa wanita ini, Al?" tanya Ayah Fira bingung.
"Dia adalah Via, Ibu dari anakku" jawab Al dengan santai dan tanpa takut sama sekali.
"Apaaa" kaget Bunda Fira.
Sedangkan Via, dia memejamkan mata nya dan memegang tangan Vio dan Yogi.
"Maksud kamu apa Al? Bagaimana bisa kamu memiliki anak bersama dengan wanita yang tak jelas asal usul nya?" tanya Ayah Fira penuh emosi.
"Dia mungkin hanya wanita mura*** yang mengaku-ngaku, ataupun dia menjebak kamu , Al" celetuk Bunda Fira dengan sinis.
Deg.
Via menatap wanita paruh baya tersebut dengan nanar, bahkan dada nya sangat sakit mendengarkan perkataan nya.
"Maaf Nyonya, meski saya wanita miskin tapi saya masih mempunyai harga diri. Anda lihat bukan, tadi saya kesini di seret paksa? Jelas itu membuktikan bahwa saya menolak datang kesini" tegas Via dengan nafas memburu.
"Cih, bisa saja kan kau sok jual mahal" sinis Bunda Fira.
"Atau juga anak mu itu bisa saja anak pria lain, dan kau mengaku-ngaku itu anak Al. Mungkin juga dia anak ha*am" ucap nya lagi dengan menatap Via sinis.
"Bun" tegur Fira.
Brak.
Via menggebrak meja di hadapannya dengan kuat, wajah nya memerah karena amarah yang sejak tadi dia tahan.
"Buat apa kau memaksa ku datang kemari Al? Apa buat hal ini, apa aku harus mendengarkan penghinaan ini, hah" teriak Via pada Al.
"Apa kurang selama ini penghinaan yang aku dan Vio terima dari masyarakat? Apa kurang pengerbonan ku selama ini hingga kau kurang puas melihat ku menderita, Al?" ucap Via kembali.
Via lalu memegang tangan Vio, dia bahkan menarik nya hingga berdiri.
"Kau tau Al? Ya Vio ini putri mu, tapi aku tidak meminta mu tanggung jawab ataupun apapun, namun kenapa kau berikan dia lagi penghinaan, cukup Al cukup" Via lagi dan lagi berteriak dengan lantang, bahkan air mata nya ikut turun juga.
Al langsung berdiri, dia menghampiri Via dan Putri nya.
"Jangan mendekati kami Paman, kalena mu Bunda ku menangis" teriak Vio dengan menatap wajah Al marah.
"Ayo kita pulang, Bun" ajak Yogi.
Ajeng berdiri, dia mencoba menghalangi Via agar tidak kembali dulu dari sana.
"Vi, tunggulah dulu" bujuk Ajeng dengan memohon.
"Biarkan saja Jeng, palingan itu hanya sebagian akting nya saja" ucap Ayah Fira.
"Diam" bentak Al dengan menggema.
Hening.
Semua nya terdiam saat Al menatap kedua orangtua Fira dengan bengis, bahkan tangannya pun sudah mengepal dengan kuat.
Mommy Al pun mendekati Via, dia mengusap lembut pundak Via yang masih menyeka air mata nya.
"Ayo ikut dengan ku dulu, biarkan disini Al dan Daddy nya saja yang mengurus" ucap Mommy Al lembut.
Huh.
Via mengangguk setuju, dia lalu membawa kedua anak nya mengikuti Mommy Al yang menuju ke halaman belakang.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
Alya Yuni
Yg bodoh it Via bknnya prgi jauh mhan mau buat di hina
2023-04-09
0
💖syakilah💖
enak saja kamu al mau ambil vio,mentang2 berkuasa seenak jidat mu mau main ambil saja.huuu dasar laki2 tak tau diri tak tau malu tak punya hati.entar kena sumpah lho...
2022-09-10
0
titiek
maksud looooooo
2022-07-07
0