He'S My Son'S Father!

He'S My Son'S Father!

Bab 1 Selvia Nugraha

"Undaaaaaa"

"Yuhuuu Unda Sesel"

Seorang anak perempuan yang terus saja memanggil sang Bunda yang masih bersiap di dalam kamar.

Hingga tak lama kemudian terdengar derap kaki melangkah dari dalam kamar.

"Ayo sayang" ajak sang Bunda pada Putri kecil nya.

"Go" balas Putri nya dengan penuh semangat dan dengan cepat memegang tangan sang Bunda.

Kedua wanita berbeda usia itu pun langsung berjalan keluar dari dalam Rumah.

Kedua nya akan pergi berbelanja dan bermain di Mall yang ada di Kota Bandung.

Sebelum berangkat, tak lupa sang Bunda mengunci pintu nya lebih dulu dan setelah nya baru berangkat.

"Pake helm nya, sayang" ucap nya dengan lembut.

"Sini, aku bisa pake sendili kok" balas nya dengan menggemaskan.

Setelah nya, sang Bunda langsung saja melajukan motor nya dengan kecepatan sedang. Dia tidak akan terburu-buru karena membawa Putri tercinta nya.

Hingga 1 jam kemudian mereka sampai di Mall, Bunda dan Putri tersebut langsung saja masuk ke dalam Mall.

Selvia Nugraha, wanita yang baru berUsia 23 Tahun dan sudah mempunyai Putri yang menggemaskan, Silvio Nugraha atau orang suka memanggil nya Via.

"Kita belanja dulu ya, Nak" ucap Selvia dengan lembut.

"Oleh Nda, anti main ya" balas sang Anak dengan mengerjapkan mata lucu.

Cup

Cup

Karena terlalu gemas, akhir nya Selvia mengecupi seluruh wajah Putri nya, Vio.

"Putri Bunda sangat pintar sekali" puji nya dengan tersenyum manis.

"Hihi geli Unda" tawa Vio pecah karena lagi dan lagi sang Bunda mengecupi wajah nya.

Keduanya tertawa renyah, hingga mengundang perhatian dari yang lainnya.

Selvia membawa Vio masuk ke dalam Toko pakaian untuk Ibu dan Anak.

Dia akan membelikan beberapa pakaian untuk Putri nya dan juga dirinya, karena Selvia baru 3 hari pindah ke Bandung setelah sekian lama berada di Desa yang sangat jauh jangkauan Kota.

Rencanya, Selvia akan mencari pekerjaannya di Kota tersebut. Dia sudah membawa Ijazah di kampus nya dulu lewat sahabat nya, jadi dia akan memulai melamar pekerjaan esok hari.

Vio, gadis kecil nan manis itu pun ikut heboh memilih beberapa pakaian untuk nya. Bahkan sang penjaga Toko pun ikut di buat gemas dengan tingkah nya yang sangat menggemaskan.

Tak jarang Vio mendapatkan cubitan di pipi karena yang melihat nya sangat gemas pada diri nya, namun dia tidak marah sama sekali dan hanya tersenyum manis saja.

"Unda, Vio mau tu" ucap Vio dengan menggoyangkan tangan sang Bunda.

Selvia mengalihkan pandangannya pada arah yang di tunjuk oleh sang Anak.

"Ya Tuhan, itu dress bagus namun cukup mahal" batin Selvia dengan sendu.

"Sayang, nanti jika Bunda punya uang kita beli dress itu ya. Bunda kan baru akan bekerja, jadi Vio do'akan Bunda agar segera dapat pekerjaan ya" ucap Selvia dengan lembut sambil mengelus pipi Vio.

Vio menganggukan kepala nya mengerti, dia memeluk leher sang Bunda dengan senyuman di wajah cantik nya.

"Tak apa Nda, aku tidak mau juga kok" balas si kecil dengan riang.

"Maafkan Bunda ya, Nak" batin Selvia lirih.

Interaksi ke dua nya tak lepas dari penglihatan wanita paruh baya yang sejak tadi memperhatikan Vio dan Bunda nya, Selvia.

Setelah selesai, Selvia membawa Vio untuk bermain di TimeZone Mall tersebut. Walaupun tabungannya sudah menipis, namun ia akan tetap menyenangkan sang Putri.

"Yeye main main" ucap Vio kecil dengan sangat riang dan bahagia.

Selvia tersenyum kecil melihat wajah ceria sang Putri, lalu dia membawa Vio masuk ke dalam untuk bermain. Selvia membiarkan Vio berbaur dan bermain dengan anak yang lainnya, dia hanya mengawasi nya dari luar saja.

"Sehat selalu, Nak. Bunda akan mencari pekerjaan dan membiayai mu dengan semampu Bunda. Maafkan Bunda yang tak bisa memberimu segala nya" gumam Selvia dengan menatap Vio sendu.

"Ayah, Ibu, maafkan aku! Karena aku kalian tenang di alam sana" gumam nya lagi sambil meneteskan air mata.

Namun dengan gerakan cepat tangan Selvia menyeka air mata yang akan meluncur tersebut.

Selvia tersenyum saat melihat Putri nya yang datang dengan wajah lelah namun bahagia.

"Undaaa, au numm" ucap nya dengan cepat.

Dengan cekatan, Selvia memberikan Vio minum yang ada di tangannya, yang hampir habis karena Vio yang cukup lelah dan haus.

"Nda, ulang yuk mam" ucap Vio dengan menyender di lengan sang Bunda.

"Yaudah kita makan disini saja, mau?" tawar Selvia dengan lembut.

Vio langsung saja menggelengkan kepala nya, ia tidak mau makan disana karena pasti akan mahal dan nanti tabungan Bunda nya akan habis.

"Dak au, Unda masak aku mam" tolak nya dengan cepat.

"Baiklah, ayo kita pulang" balas Selvia tersenyum.

Vio mengangguk setuju, dia lalu memegang tangan sang Bunda. Awalnya ia akan meminta di gendong karena lelah, namun melihat Bunda nya yang membawa banyak belanjaan di urungkan niat nya.

Vio memang baru berusia 3 tahun lebih, tetapi dia sudah sangat pintar dan bahkan bisa memahami keadaan dan kondisi Bunda nya.

Kedua nya keluar Mall dengan wajah yang cukup bahagia, bahkan Vio terlihat sangat berbinar karena puas bermain disana walaupun masih banyak yang ingin dia mainkan.

Selvia melajukan motor nya dengan kecepatan sedang, dia akan membeli beberapa bahan makanan terlebih dulu di pasar dekat Rumah nya.

**

Tepat jam 2 siang, Selvia dan Vio baru sampai di Rumah kecil namun terlihat sangat menyejukan dan damai.

Vio berlari ke dalam dengan bersenandung kecil, dia ingin membantu Bunda nya untuk memasak dan menata beberapa bahan pokok.

"Nda, minum" ucap nya dengan tersenyum kecil.

Selvia tersenyum dengan mengusap pucuk kepala sang Putri dan memberikan segelas air.

"Ini Princess Bunda" ucap Selvia lembut.

"Maacih Nda" balas Vio setelah selesai dengan minum nya.

"Kamu tidur siang dulu sana, Nak. Nanti Bunda bangunkan jika sudah matang dan selesai" ucap Selvia.

Vio mengangguk patuh, dia lalu melangkah ke kamar nya dan masuk.

Sedangkan Selvia, dia melanjutkan pekerjaannya kembali menata bahan makanan. Setelah selesai, dia langsung memasak nasi dan lauk pauk untuk makan dirinya dan Vio sang Putri.

"Untung saja harta peninggalan Ayah dan Ibu lumayan banyak, jadi aku bisa pindah dan membeli Rumah serta kebutuhan yang lainnya. Nanti malam aku akan mencari pekerjaan di media sosial" ucap Selvia dengan helaan nafas.

Kemudian Selvia melanjutkan kembali memasak nya, dia takut Vio menunggu lama dan sudah lapar.

Tak lupa juga Selvia membuat puding dan memotong beberapa buah yang sudah ia beli tadi, karena Vio sangat suka dengan buah-buahan.

.

.

.

Terpopuler

Comments

💖syakilah💖

💖syakilah💖

okey aq nyimak dulu thor tapi tetep kasih jempol nya kok...😊😊😊

2022-09-10

0

Cherry

Cherry

mampir di karya saya yang berjudul, HANYA BAYANGAN, bercerita tentang pernikahan yang di paksa kan karena perjodohan,

2022-07-12

0

Cherry

Cherry

mampir juga di kari othor, HANYA BAYANGAN , menceritakan pernikahan yang yang tak pernah di ingin kan oleh sang suami

2022-07-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!