Bab 3 Bekerja

Malam itu, Selvia membiarkan Yogi tidur bersama Vio di kamar sebelah.

Selvia juga sudah mengajarkan Yogi agar bisa menjaga Vio saat dia bekerja nanti, Selvia bersyukur karena Yogi bersedia dan bahkan ia juga bahagia bisa menjaga Vio.

*

Ke esokan pagi nya, Selvia menyiapkan sarapan dan Yogi sedang membersihkan diri bersama dengan Vio.

"Unda" teriak Vio dengan tertawa nyaring dari arah kamar.

Selvia tersenyum melihat keduanya yang terlihat Abang dan Adik. Bahkan Yogi terlihat sangat menyayangi Vio.

"Ayo kita sarapan dulu, Nak" ajak Selvia dengan lembut.

"Baik Bunda" balas kedua nya serempak.

Selvia terkekeh, dia kemudian menyiapkan makanan untuk Vio dan Yogi sendiri menyiapkan makanannya sendiri.

Ketiga nya lalu memulai sarapan mereka dengan damai dan tenang, bahkan Yogi pun sangat menikmati menu sarapan yang sederhana itu.

Setelah selesai, Vio dan Yogi mengantarkan sang Bunda ke depan Rumah.

"Nak, kamu di Rumah bersama dengan Abang ya dan ingat jangan nakal" ucap Selvia sebelum pergi.

"Baik Bunda, Bunda jangan khawatir ya aku akan menjaga Adik Vio" balas Yogi dengan yakin.

Selvia mengusap lembut kepala Vio dan Yogi, bahkan ia mengecup kepala kedua nya.

"Dah Nda" ucap Vio sambil melambaikan tangannya pada sang Bunda.

Vio pun melajukan motor nya ke perusahaan Elang Group. Dia membawa semangat yang membara dan juga kegigihan yang tinggi.

Sehingga tak lama kemudian Selvia sampai di gedung yang cukup besar di Kota Bandung. Selvia menarik nafas nya perlahan lalu membuang nya perlahan, dia melangkah ke dalam perusahaan.

"Maaf Nona, dimanakah ruangan HRD?" tanya Selvia pada resepsionis.

"Silahkan anda naik ke lantai 3, nanti disana akan ada ruangan yang bertuliskan HRD" jawab resepsionis tersebut dengan ramah.

"Terimakasih, Nona" ucap Selvia tersenyum.

Selvia langsung masuk ke dalam lift dan menuju ke lantai dimana ruangan yang akan dia tuju.

Huh.

"Aku gugup sekali" gumam Selvia dengan menarik nafas dalam.

Ting.

Selvia langsung menuju ke ruangan HRD yang berada tak jauh dari tempat lift berada.

Tok

Tok

Selvia mengetuk pintu terlebih dulu sebelum ia masuk ke dalam.

"Masuk"

Terdengar suara yang berasal dari dalam ruangan, dan Selvia langsung masuk setelah mendapatkan izin.

"Selamat pagi, Bu" sapa Selvia.

"Pagi, apakah anda Nona Selvia?" tanya wanita paruh baya tersebut.

Selvia menganggukan kepala nya dan menyerahkan cv yang di minta oleh pihak perusahaan.

"Silahkan duduk terlebih dulu, Nona. Saya akan memeriksa data anda" ucap nya dengan ramah dan lembut.

"Terimakasih, Bu" balas Selvia yang langsung saja duduk.

Wanita paruh baya tersebut pun langsung saja membuka cv Selvia, dia melihat semua nya dan merasa puas karena Selvia memang cukup pintar.

"Selamat Nona, anda di terima di perusahaan Elang dan akan bekerja mulai sekarang" ucap nya dengan mengulurkan tangannya pada Selvia.

Selvia bangun dari duduk nya, dia menerima uluran tangan tersebut dengan senyuman menghiasi wajah cantik nya.

"Terimakasih, Bu" balas Selvia dengan penuh haru dan tersenyum manis.

"Mari saya akan antarkan ke ruangan dimana anda bekerja, anda akan bekerja sebagai sekertaris Direktur di perusahaan ini" jelas wanita tersebut dengan lembut.

Mata bulat Selvia mengerjap dengan sangat lucu, dia tidak percaya bahwa dia akan bekerja menjadi sekertaris.

"Ba baik Bu" balas nya dengan terbata.

Kepala HRD pun mengantarkan Selvia ke ruangannya yang ada di lantai 5. Dia juga di kenalkan pada Direktur perusahaan tersebut dan di suruh duduk terlebih dahulu.

Dan disinilah Selvia berada, di ruangan Direktur yang begitu luas dan nyaman.

"Siapa nama anda, Nona?" tanya wanita cantik di depannya.

"Selvia Nugraha, Nyonya" jawab Selvia sopan.

Wanita di hadapannya tersenyum sambil menganggukan kepala.

"Perkenalkan nama saya Ajeng Dwi E, ini semua daftar yang harus kamu pelajari dan juga semua kegiatan saya ada disana" jelas Ajeng dengan tenang.

"Baik Nyonya, saya akan pelajari terlebih dulu dan maaf jika saya sedikit lama dalam mempelajari nya" balas Selvia dengan sopan dan mengambil berkas yang ada di tangan Ajeng.

Ajeng tersenyum kecil, dia merasa bahwa Selvia adalah orang yang bisa di andalkan dan juga akan menyenangkan.

"Tidak apa, aku akan memberimu waktu selama 1 bulan untuk mempelajari semua nya dan aku sendiri yang akan membantu dan memantau mu, Selvia" ucap Ajeng dengan senyuman di wajah nya.

"Terimakasih, Nyonya. Kalau begitu saya permisi dulu" pamit Selvia sambil menundukan kepala sopan.

Ajeng mengangguk, dia membiarkan Selvia mempelajari semua nya dan hanya akan di berikan pekerjaan sedikit agar dia bisa cepat paham.

Ruangan Selvia tepat di depan ruangan Ajeng, sehingga membuat mereka tidak akan kesulitan ataupun lambat jika ada panggilan mendesak.

"Semangat" gumam nya dengan tersenyum.

Selvia membuka berkas yang mengatur semua keperluan dan jadwal Ajeng, dia akan mempelajari hal itu terlebih dulu.

Tak lupa juga dia mengerjakan beberapa pekerjaan yang sudah ada di atas meja kerja nya.

Hingga waktu terus berlalu dan Selvia masih mengerjakan pekerjaan yang lumayan banyak di hadapannya.

***

Berbeda dengan Yogi, pria remaja yang akan menginjak 15 Tahun tersebut baru saja pulang bermain dari Taman bersama sang Adik, Vio.

Karena sejak tadi Vio merengek ingin bermain di luar dan mau tak mau Yogi membawa nya ke Taman.

"Dek, ayo kita tidur siang dulu" ajak Yogi lembut.

"Ote Bang, Vio uga antuk" balas Vio dengan mengucek mata nya.

Yogi menggendong Vio untuk masuk ke dalam kamar, dia akan menidurkan Vio terlebih dulu sebelum nanti dia akan menyiapkan makanan untuk kedua nya.

Tak lupa juga Yogi membersihkan tubuh Vio agar tidur nya nyaman.

Yogi merebahkan tubuh Vio agar dia bisa langsung terlelap, dia mengusap punggung Vio dengan lembut.

"Kalian adalah malaikat penyelamat ku, aku akan menjaga mu Vio agar aku bisa membantu meringankan Bunda Selvia bekerja. Namun, saat kamu sudah bisa mandiri dan aku sudah dewasa aku akan bekerja untuk membantu ekonomi Bunda" gumam Yogi sambil menatap wajah Vio lembut.

"Tumbuhlah jadi wanita yang kuat, cerdas dan tangguh. Agar kelak Bunda Selvia akan bangga padamu, Vio" gumam nya lagi.

Yogi beranjak bangun dari tiduran nya, dia menyelimuti tubuh mungil sang Adik. Setelah nya, dia langsung keluar dan menuju ke dapur.

Yogi membuka kulkas dan mengambil beberapa sayuran yang dapat ia masak dengan mudah. Kehidupannya dulu yang memang sederhana membuat dia bisa melakukan semua hal.

"Aku juga akan memasak untuk Bunda, pasti dia akan kelelahan setelah bekerja seharian" gumamnya dengan semangat.

Kemudian Yogi menyiapkan segala nya, dia memasak menu sederhana dan hanya 2 menu saja yang dia akan masak hari ini, karena dia juga harus menghemat agar Bunda nya tidak merasa bahwa dia boros.

Yogi berkutat menyiapkan segala nya dengan hati bahagia dan tanpa ada paksaan sama sekali, bahkan ia memasak dengan wajah yang tersenyum.

"Semoga Bunda dan Vio suka" batinnya saat masakannya sudah matang.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Natha

Natha

Yogi.. ini yang namanya anak " tau diuntung". fahama akan rasa terimakasih 🙏.
bukan seperti kebanyakan "berjiwa ular" habis dibantu malah balik menggigit

2023-07-26

3

siccasiccasic

siccasiccasic

Beuuhh gak ada tes dan interview ya? Cuman cek berkas auto diterima, cuman ada didunia novel, wkwkwk...

2022-07-23

1

Rieri Veli

Rieri Veli

cerita yang bagus thor
aku baru baca dikit aja udah langsung suka

2022-07-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!