Jesslyn terperangah saat suara jeritan wanita yang didengar tadi kian lama malah lebih menyerupai dessahan kenikmatan.
"Bodoh! Bisa-bisanya aku terkecoh dengan mudah. Aku kira itu suara wanita teraniaya." Ia merutuki dirinya sendiri.
"Hei! Ayo pergi dari sini. Jangan ganggu kesenangan orang." Monica berucap setengah berbisik seraya memukul gemas pundak sahabatnya yang telat mikir itu.
"Iya iya, aku tahu. Ayuk ah pergi."
Kaki yang sudah hampir melangkah pergi tiba-tiba terurungkan dan kembali terpaku di tempat semula. Pandangan Jesslyn tanpa sengaja terpaut dengan plat belakang mobil yang sangat ia tahu siapa pemiliknya.
"Jess?" Monica tampak keheranan menyadari raut wajah Jesslyn yang tiba-tiba memerah dengan suara gertakan gigi. "Oh tidak, jangan lagi ya Tuhan ...." Ia mulai cemas karena sudah bisa membayangkan hal gila apa yang akan terjadi.
Sementara itu di dalam mobil, sepasang manusia sedang bergulat panas. Ruang sempit seolah tak jadi penghalang kegiatan mereka.
"Hmm, Honey ... kalau bisa telurnya dimasukkan sekalian. Hmm."
"Mana bisa? Kau lucu sekali."
Sepasang anak manusia itu terkikik bersamaan.
Si pria terus bergerak di bawah tubuh si wanita yang sedang duduk di atasnya. Sepasang benda sintal sebesar pepaya Bangkok di depannya tampak naik turun bergelantungan.
Tok! Tok! Tok!
Aktivitas keduanya seketika terjeda saat kaca mobil mereka diketuk seseorang dari luar.
"Sial! Mengganggu saja! Sudah biarkan saja!" umpat si pria. Bahkan enggan mencari tahu siapa orang yang berada di luar.
"Honey, nanti mereka melihat kita."
"Tenang saja, kaca mobil tidak tembus pandang." Si pria kembali menggoyangkan pinggulnya.
Bug! Bug! Bug!
Ctek! Ctek! Ctek!
Keduanya terjingkat karena ketukan di kaca mobil terdengar lebih keras diiringi suara tarikan paksa handle pintu mobil dari luar. Beruntung pintu sebelumnya sudah terkunci. Kalau tidak, kalian pasti tahu sendiri apa yang akan terjadi.
Bug! Bug! Bug!
Ctek! Ctek! Ctek!
"Keluar kau bajingan!" teriak seseorang dari luar.
"Oh ****! Sebenarnya siapa sih di luar?!" Kali ini pria itu mencoba melengok ke arah luar jendela, mencari tahu siapa yang sudah mengganggu kesenangannya. Namun, pandangannya tak mampu menjangkau karena sosok di luar jendela terhalau badan mobil.
"Honey, aku takut." Si wanita meringkuk ketakutan, memeluk erat tubuh si pria.
Belum sempat sepasang anak manusia itu berbenah diri, lagi-lagi mereka harus dikagetkan dengan hal tak terduga.
Bruak! Bruak! Prank ...!
"Kyaaakk ...!"
Mereka langsung berteriak kala kaca jendela yang terletak tepat di sebelah setir pecah karena sebuah hantaman benda keras. Tidak lama setelah itu pintu mobil terbuka lebar, mempertontonkan tubuh polos keduanya yang masih bertumpang tindih di bangku depan kemudi.
Pria bernama Rocky itu seketika terkejut luar biasa saat mengetahui siapa orang yang sudah berbuat gila dengan merusak kaca mobilnya. Hasrat bercinta yang semula menggebu langsung pupus tak tersisa. Umpatan yang hampir tersembur kembali ditelannya. Nyali menciut seperti tikus got karena tatapan murka di depan mata.
"Jes-Jesslyn? A-aku bisa m-menjelaskan semuanya," ucap Rocky dengan tergagap bercampur malu. Sementara Jesslyn tampak berkacak pinggang dengan ekspresi berang disertai dengusan emosi.
"Apa yang mau kau jelaskan lagi hah?! Kau ingin bilang kalau kau tidak bisa menjemputku karena sedang bercinta dengan wanita lain? Atau kau ingin menjelaskan kalau burung pipitmu itu sangat gatal dan ingin di garuk dengan garpu?!" sembur Jesslyn, meluapkan amarahnya karena merasa dikhianati seraya menodong sebuah garpu yang entah sejak kapan ada di tangannya.
"Sweety, aku tidak sengaja melakukannya," kilah Rocky yang terkesan sangat tidak masuk akal.
Tergelak hambar, Jesslyn sungguh tak percaya. Alasan kekasihnya itu sungguh menggelikan telinga. "Tidak sengaja katamu?! Apa wanita ini tiba-tiba jatuh dari langit dan tidak sengaja menancapkan lubangnya di tombakmu! Yang benar saja." Ia kian berang.
Di sisi lain, Monica tampak tak melakukan apa-apa untuk menghentikan sahabatnya. Wanita itu sangat hafal, Jesslyn adalah tipikal makhluk jika semakin dicegah malah semakin menggila.
Ia hanya membawa sepasang mata untuk mengawasi lingkungan sekitar sambil berkomat-kamit, berharap tidak ada orang lain yang melihat. Sesekali masih sempat menyesap minumannya yang tak lagi hangat.
Kedebuk!
"Kyaaaakk ...!"
"Jesslyn!" pekik Monica saat melihat sang sahabat menarik paksa keluar pasangan mesum itu hingga terjatuh di tanah dalam keadaan tak berbalut benang sama sekali.
"Rasakan ini!" Jesslyn memukul kepala Rocky menggunakan sebelah highheel-nya secara bertubi-tubi.
"Sweety, ampun! Maafkan aku. Tidak akan kuulangi lagi!" Rocky mengiba belas kasihan Jesslyn. Namun, nyatanya hal itu sama sekali tak mampu meluluhkan hati sang kekasih.
"Sweety Sweety matamu! Berhenti memanggilku seperti itu! Jijik aku dengarnya!" Jesslyn masih terus memukuli tubuh Rocky yang masih dalam posisi memangku tubuh pasangan bercintanya tadi.
"Jesslyn, kau lah yang salah!" Rocky membela diri dengan sedikit berteriak, membuat pukulan Jesslyn seketika terhenti begitu saja.
Bersambung~~
Jangan lupa tinggalkan jejak like dan komen ya ... Vote dan Gift juga boleh dong disumbangin untuk Jeaven dan Jesslyn🥰
Terima kasieeeehh... lop you🙏😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Soraya
🤣🤣🤣
2023-07-26
1
Daffodil Koltim
nah loh ternyata si rocky lagi main,tp ketahuan sama kekasihx,,,
2022-12-07
0
Hulapao
pepaya bangkok wkwk
2022-09-12
1