Di sebuah bangunan milik Production House, Jeaven dengan didampingi Verlin tengah membahas kerja sama proyek iklan baru bersama Advertising Agency.
Pria itu tampak tak banyak bicara. Baginya cukup sang manajer yang berperan aktif dalam mencapai segala syarat kesepakatan bersama.
Setelah membaca secara seksama kontrak kerja sama, Jeaven menandatanganinya dengan hati-hati. Pihak rumah produksi juga menyerah sebuah naskah teks iklan yang harus dikuasai.
"Jadwal on cam sudah kami tentukan. Dua hari lagi, kita bisa langsung mengeksekusi proyek iklan untuk shooting. Kami mohon kerja sama baik anda," ucap ramah seorang pria muda berbalut jas formal lengkap dengan kaca mata yang menghiasi wajahnya.
"1 minggu."
Verlin dan pria berjas itu memasang mimik penuh tanya saat Jeaven tiba-tiba bersuara untuk pertama kalinya semenjak menjejakkan kaki di ubin rumah produksi.
"Maaf?" Pria berjas itu meminta kejelasan dari ucapan ambigu Jeaven.
"1 minggu aku akan kembali datang ke sini untuk shooting," jelas Jeaven tentang keputusannya.
"Tapi Tuan Jeaven. Semakin cepat proyek ini dikerjakan maka--"
"Di dalam perjanjian surat kontrak tercantum bahwa pihak ke 2 diberi jangka waktu penyelesaian iklan selama 10 hari. Aku pikir, keputusanku ini tidak merugikan ke dua belah pihak," potong Jeaven.
"Tapi, Tuan. Jadwal syuting anda sudah kami sesuaikan dengan jadwal Nona Angelina Lowrey sebagai partner kerja anda." Pria dari pihak agency masih berusaha meminta pengertian.
"Bagaimana bisa kalian menetapkan jadwal bahkan sebelum aku menanda tangani kontrak?" Sela Jeaven lagi, membuat pria dari pihak agency mati kutu.
"Kami mohon pengertiannya, Tuan."
"Kalau begitu kalian bisa mencari penggantiku. Aku juga tidak keberatan jika kalian memintaku membayar denda penalty karena pelanggaran perjanjian putus kontrak." Jeaven terkesan tanpa beban saat berkata.
Dari awal, menjadi bintang iklan memang tidak bersifat prioritas bagi Jeaven. Semua itu sekedar untuk menyenangkan hati Jennis. Toh, jika satu tawaran iklan hilang, masih banyak tawaran iklan lainnya yang mengantri. Dan seumpama sekalipun tidak ada tawaran iklan, itu tidak akan membuat ia miskin, karena profesi sebagai pembalap MotoGP sudah cukup memenuhi buku kartu kreditnya hingga muntah.
Dan satu lagi, seorang Jeaven tidak perlu bekerja keras untuk hal itu. Pesonanya sudah mampu menarik perhatian para awak media dari awal paras rupawannya menghiasi layar TV saat mulai debut di dunia lintas balap.
Diam-diam, pria berjas itu menghela napas panjang, setelah sesaat berpikir untuk memberi keputusan tepat. Ya ... meskipun sedikit berat.
Menuruti permintaan Jeaven sama saja mendaur ulang semua jadwal yang sudah disesuaikan dengan kesibukan artis senior Angelina Lowrey. Dari awal, pihak rumah produksi memang sudah salah dalam memulai langkah. Bagaimana bisa mereka mengatur jadwal tanpa membicarakannya terlebih dahulu kepada kedua belah pihak secara adil.
"Baiklah, Tuan Jeaven. Kerja sama ini harus tetap berlanjut." Pria berjas akhirnya memilih mengalah. Lagian terlalu sayang jika ikan emas seperti Jeaven dilepaskan begitu saja. Keberadaan sang bintang balap MotoGP bagaikan magnet yang mampu mengeruk pundi-pundi poundsterling.
…
Sementara itu, di sudut kota lainnya. Kursi yang mengelilingi meja rapat tampak terisi tak tersisa. Di depan semua penghuni ruangan, Jesslyn tengah mempersentasikan sebuah produk rancangan terbarunya. Pembawaan wanita itu saat ini terkesan penuh percaya diri dan berwibawa, sangat berbeda saat berhadapan dengan Jeaven yang menggila.
"Seperti yang sudah saya paparkan sebelumnya, calon travel collection perusahaan kita untuk tahun ini, terinspirasi dengan gaya tema vintage tapi tidak meninggalkan kesan modern."
Wanita cantik bermutiara hazel itu berjalan mendekati meja tempat beberapa rancangan koleksi produk baru berupa busana, tas, dan sepatu yang dipamerkan di depan para peserta rapat.
"Dan untuk proyek kali ini saya juga menerapkan strategi cost reduction, yaitu mengurangi anggaran produksi." Imbuhnya kembali.
"Keunggulan apa yang bisa kita pamerkan dari calon koleksi rancangan produk terbaru kita kali ini? Bukankan dengan menerapkan cost reduction akan berpengaruh pada kualitas?" Sela salah satu seorang peserta rapat yang terkesan tidak setuju dengan pemaparan Jesslyn.
Sementara pemilik tahta tertinggi perusahaan--sang Presedir, memilih diam untuk mengamati.
Senyuman tipis tampak menghiasi paras cantik yang terbingkai kaca mata Jesslyn. Dengan masih pembawaan tenang ia kembali bersuara.
"Saya tidak akan berani berdiri dengan penuh percaya diri seperti sekarang jika kematangan hasil karya belum tercapai, Tuan," tegas wanita yang menjabat sebagai Creative Director perusahaan itu seketika membuat lawan bicaranya bungkam.
"Keunggulan kualitas yang tinggi sudah menjadi ciri khas dari semua koleksi produk perusahaan kita, jadi saya tidak akan menanggalkan image baik itu. Di sini saya justru berusaha meningkatkan kualitas produk meski cost reduction diterapkan. Hal ini bertujuan untuk mendapat nilai harga jual yang bisa dijangkau oleh konsumen kalangan menengah. Dengan kata lain, kita juga akan memiliki pangsa pasar yang lebih meluas."
Waktu terus bergulir tanpa terasa. Kegiatan rapat juga mengalir begitu saja. Jesslyn tampak puas dengan tanggapan positif dari para peserta rapat terutama dari atasannya.
"Jesslyn, kau tinggal dulu di ruangan," titah tegas sang Presedir di saat semua peserta rapat mulai dibubarkan. Dari sorot matanya seolah sarat akan sanksi.
Mati! Aku pasti bakal dicincang habis-habisan karena terlambat menghadiri rapat tadi. Oh My God! Jerit batin Jesslyn.
Bersambung~~
Di bab ini khusus Nofi selipin tentang pekerjaan kedua tokoh ya.. biar pada tahu apa profesi mereka.. mungkin sedikit membosankan, maaf ya..🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Ria Diana Santi
😁 Aku cuma bisa doakan semoga kau baik² saja ya Jesslyn.
2022-08-06
1
Elisabeth Ratna Susanti
mantap jiwaahhh 😍
2022-07-16
0
Ananana
Kak nof, maap..
baru sempet baca novel mu, w lagi sibuk dafsek. terus, aku nya kalo baca novel butuh ketarik dulu baru baca novel🙏
entar aku cicil ya bacanya, aku orangnya suka lupa, buka NT niat nya baca Novel kak Nof, ehh malah baca CS🤭
2022-06-13
0