05. Kena, kau

"Kak, nikahi aku."

Ucapan Ivy membuat Edzard tersenyum tipis nyaris tak terlihat. Inilah yang diinginkan, bukan dirinya yang mengiba pada orang lain, tetapi orang lain lah yang memohon padanya.

Kena, kau. Ucap Edzard dalam hati.

"Bukankah kemarin menolak untuk ku nikahi?" Edzard bertanya sembari menaikkan satu alisnya seakan jual mahal.

"Tapi keadaanku berbeda, kesucian ku sudah kakak ambil."

"Hei, aku disini korban. Kamu yang memaksaku malam tadi," hardik Edzard pura-pura tak terima.

"Maaf," ucap Ivy lirih.

Edzard menyilangkan kedua kaki. Bersandar memandangi Ivy yang masih diam menunduk.

Ia pun mende sah teringat akan nasihat Mommy Nadira padanya.

"Baiklah. Aku akan menikahimu," tutur nya membuat Ivy menatapnya dengan binar.

"Benaran?"

Edzard mengangguk. "Tapi, ada syarat nya!"

Ivy yang sudah merasa lega dan senang tentu tak ambil pusing dengan syarat yang akan di ajukan Edzard.

Edzard sendiri akan memberitahu syarat tersebut esok hari pada saat jam makan siang di Kantor. Tentu hal itu membuat Edzard merasa senang bagai memenangkan sebuah tender untuk Perusahaan nya.

"Biar aku antar kamu pulang," tawar Edzard dan di angguki oleh Ivy.

"Kak, kacamata aku kemana, ya?" tanya Ivy karena sedari tadi tak menemukan kacamatanya.

Edzard pun baru menyadari dan ikut membantu. Bagaimana bisa ia melupakan benda penting itu?

Sedang Ivy mencari sembari berpikir, apakah dirinya segitu ganas hingga kacamata pun tak terlihat.

Keduanya menyerah. Qenan mengambil jas yang dipakai kemarin langsung menutupi kepala Ivy.

"Kak, kenapa kepala aku di tutup begini?" tanya Ivy heran tetapi mengikuti langkah besar Edzard.

"Kak, pelan-pelan."

Mendengar itu Edzard mengurangi kecepatan langkahnya. Bukan tanpa alasan dirinya berjalan cepat itu karena tak ingin ada pria lain melihat kecantikan natural yang dimiliki oleh Ivy.

Di perjalanan, baik Edzard maupun Ivy tak ada yang mengeluarkan sepatah katapun. Hingga mobil pria itu sudah berhenti di depan gerbang rumah kediaman Nazeef Alexander.

"Kakak, gimana kalau Papa dan Mama tanya gak pulang semalam?" tanya Ivy takut-takut.

Edzard membuka seatbelt langsung menoleh ke arah Ivy. "Ayo, biar aku yang bicara pada om dan tante."

Ucapan Edzard membuat Ivy tanpa sengaja menggenggam tangan pria itu agar tak keluar mobil. "Jangan kak, aku belum siap lihat Papa kecewa."

Tatapan mereka beberapa saat terkunci. Apalagi genggaman tangan Ivy mampu membuat ritme degub jantung itu menjadi lebih kencang lagi.

"Aku juga tahu diri, aku harus bicarakan pernikahan kita dengan orang tua ku dulu."

Ivy mengangguk setuju hingga Edzard pun ikut turun. Sedari tadi ia tak menyangka jika Edzard punya rasa tanggung jawab padahal dirinya lah yang telah berbuat salah pada pria itu.

"Siang Bibi, Mama di rumah?" tanya Ivy pada salah satu pelayan paruh baya paling akrab dengan nya, Bibi Lia.

"Ibu ada di dalam, Non."

Ivy mengangguk lalu melangkah kaki diikuti Edzard yang masih memasang wajah datar nya.

"Mama," sapa Ivy langsung membuat Mama Nina menoleh.

"Ivy, dari mana saja kamu? kemana kacamata mu? tumben," berondong Mama Nina belum menyadari kehadiran Edzard.

"Em, itu," Ivy bingung harus menjawab apa.

"Ada acara di kantor, Tante. Jadi banyak yang menginap termasuk Ivy," lagi-lagi Edzard bicara dengan dingin dan datar.

Mama Nina tersentak mendengar suara Edzard karena tak menyadari kehadiran pria itu sedari tadi.

"Loh. Ada Edzard ternyata. Begitunya? makasih banyak. Ayo duduk dulu," Mama Nina mempersilahkan Edzard namun pria itu menolak dengan alasan ada pekerjaan yang harus diselesaikan.

Setelah kepergian Edzard, Mama Nina berondong Ivy dengan banyak pertanyaan. "Benar ada acara Kantor, Vy? kamu gak sedang berbohong 'kan?"

Ivy yang di tanya pun membeku, berulang kali menelan saliva. "Be-benar, Ma. Aku ke kamar dulu, mau ganti baju," dengan cepat ia meninggal Mama Nina agar tak lagi di tengah seperti itu apalagi saat ini tanda kepemilikan di leher masih terlihat jelas yang disembunyikan rambut panjangnya.

...****...

Edzard memasuki rumah orang tuanya. Memang ia tak lagi setiap hari tinggal di rumah ini karena memiliki jarak cukup jauh dari Kantor. Dan juga lebih memilih tinggal sendiri di Apartemen karena jarak ke Kantor nya jauh lebih dekat.

"Mommy," sapa nya ketika melihat Mommy Nadira sedang duduk di taman belakang sendirian memerhatikan adik bungsu nya berlatih menembak.

"Ed. Kemana saja? kenapa tadi malam gak pulang ke rumah?" tanya Mommy Nadira membuat Edzard teringat jika hari ini adalah hari libur akhir pekan.

"Maaf, Mom. Sebentar, aku mau ikut berlatih bersama Alice."

"Pergilah."

...****...

"Alice," panggilnya pada adik bungsu nya.

"Ya."

Edzard berdecak melihat wajah datar sang adik karena begitu mirip dengan nya. Alice adalah wujud Daddy Qenan versi wanita.

"Ayo kita taruhan," tantang Edzard pada Alice.

Alice menurunkan senjata mendekati sang kakak. "Apa taruhan nya?"

"Kalau kakak menang, kamu harus pergi berkencan dengan salah satu dari mereka," tutur Edzard yang pasti adiknya tahu siapa yang ia maksud dengan 'mereka'.

Aditya dan Aaron.

Alice berdecak. "Kalau aku menang, jangan biarkan mereka mendekati ku. Aku risih."

"Oke, deal."

Edzard tak akan membiarkan Alice menang. Karena ia tahu Aditya sudah menyukai adik bungsu nya itu dari lahir.

Keduanya sudah memakai aermuf agar lingkungan seketika terasa hening. Kondisi hening tersebut seakan membuat orang yang melakukan olahraga menembak berada di duianya sendiri. Mereka pun akan merasa lebih aman dan tidak gelisah karena memiliki kekuasaan atas hal-hal yang terjadi di lingkungan serta dirinya sendiri.

Keduanya sudah mensejajarkan bagian depan dan belakang pistol pada mata dominan mereka. Keduanya sudah mengunci bidikan.

Dor

Dor

Edzard tersenyum kemenangan karena bidikan tepat sasaran. Ia pun mendekati sang adik menepuk pundak adiknya. "Tepati janji, mu."

Kemudian ia menyerahkan pistol dan aermuf pada pengawal sang Daddy dan melangkah mendekati sang Mommy.

"Mom," Edzard ikut duduk di sebelah Mommy Nadira.

"Ya, apa kamu sudah makan, Ed? hari ini Mommy masak banyak."

"Belum."

Pundaknya mendapat pukulan dari Mommy Nadira. Dan itu sudah biasa didapat jika dirinya menjawab belum.

"Ayo. Inilah kenapa Mommy ingin kamu segera menikah agar ada yang mengurus mu."

"Mom, aku mencari istri bukan untuk jadi tukang masak. Aku bisa membayar banyak pelayan," memang seperti itulah, ia ingin memiliki istri yang hanya melayani nya bukan menjadi pembantu di rumah nya sendiri.

Seperti Daddy Qenan memperlakukan Mommy Nadira. Sebagai Ratu di rumah mereka.

"Yang suruh istri kamu jadi tukang masak siapa? Maksud Mommy, agar ada yang ingatkan kamu makan. Kebiasaan kamu gak akan pernah hilang, sudah terbiasa harus di ingatkan dulu baru makan."

Edzard diam saja mendengar omelan sang Mommy. Karena seperti itulah Mommy kesayangan nya bila ia melupakan waktu makan nya.

Astaga, aku lupa gak ajak makan Ivy tadi. Gumam Edzard dalam hati.

❤️

TBC

Terpopuler

Comments

Shelly Tefa

Shelly Tefa

astaga kamu keenakan sampai lupa ajak Ivy makan🙈😭😭

2024-04-13

1

Ramlah Kuku

Ramlah Kuku

kasian si lvy ga di ajak makan 😁

2024-03-10

0

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

SIAP IBU RATU....SIAPA TAKUT😂😂😂😂😂

2023-07-29

0

lihat semua
Episodes
1 01. Edzard Zeon Abraham
2 02. Ayo, kita menikah!
3 03. Penolakan
4 04. Kak, nikahi aku.
5 05. Kena, kau
6 06. Patung Dewa Yunani tanpa suara
7 07. Keturunan rudal Amerika
8 08. Perut Sialan
9 09. Lepas kak
10 10. Drakula
11 11. Minggu depan
12 12. Keputusan
13 13. Kencan
14 14. Gadis aneh
15 15. Persyaratan
16 16. Sabar untuk bersama
17 17. Ada yg berdiri tapi bukan keadilan
18 18. Gila
19 19. Mampus aku
20 20. Dasar otak mesum
21 21. Malam terakhir
22 22. Sumo
23 23. Jangan kecewakan aku
24 24. Suami patung
25 25. Pertengkaran
26 26. Umpatan Ivy
27 27. Uring-uringan
28 28. Makan malam
29 29. Gak menjamin
30 30. Sedang apa kamu?
31 31. Kak, aku malu
32 32. Ramuan
33 33. Jangan sebut nama istriku
34 34. Perlu pijatan
35 35. Boleh lebih dari pijatan?
36 36. Kalian nonton apa?
37 37. Hei. Kenapa harus malu?
38 38. Aaron
39 39. Masih hujan, Sumo
40 40. Vy, tolong sadarlah!
41 41. Dok!
42 42. Aku jatuh cinta
43 43. Menggemaskan
44 44. Serem juga
45 45. Apa dia Sehat?
46 46. Melepas rindu
47 47. Rasakan ini
48 48. Carlos Rodriguez?
49 49. Semangat Ivy
50 50. Sekretaris pribadi
51 51. Mengobati rasa tak nyaman
52 52. Cinta tulus
53 53. Apa-apaan kalian?
54 54. Sayang, ini apa?
55 55. Anda terlalu percaya diri
56 56. Aku hanya syok
57 57. Calista
58 58. Kakak Hampir sampai
59 59. Konferensi pers
60 60. Nanti aku gemuk
61 61. Tentang Calista
62 62. Buka aku deg-degan
63 63. Laser Weapon System
64 64. Kejutan
65 65. Sungguh, maafkan aku
66 66. PRANG
67 67. Pergi
68 68. Apa? Bagaimana bisa?
69 69. Ampuni Edzard, Mom
70 70. Tunggu aku, Sumo
71 71. APA?
72 72. Istriku hamil, Mom?
73 73. Perjuanganku masih panjang
74 74. Aku merindukanmu, kak
75 75. Gangguan Jiwa
76 76. Sumo
77 77. Buah pepaya
78 78. Lepasin, kak
79 79. Aku sayang kamu, Sumo
80 80. Pulang
81 81. Tetaplah seperti ini, Kak.
82 82. Lima belas detik
83 83. Ada Junior
84 84. Kemarahan Edzard
85 85. Edzard polos
86 Pengumuman Novel Baru
87 86. Edzard yang baik
88 87.Buat adik untuk Leon
89 88. Elysia sakit
90 89. Elysia sakit 2
91 90. Periksa Kandungan
92 91. Carlos
93 92. Carlos dan Edzard
94 93. Melamar.
95 94. Pernikahan
96 95. Calista ulang tahun
97 96. Melahirkan
98 97. Malvyn dan Malya
99 98. Hidup bahagia
100 99. Terimakasih
101 100.
102 101. Pengumuman Novel Baru
103 Novel Baru
104 Pengumuman
105 Pengumuman
Episodes

Updated 105 Episodes

1
01. Edzard Zeon Abraham
2
02. Ayo, kita menikah!
3
03. Penolakan
4
04. Kak, nikahi aku.
5
05. Kena, kau
6
06. Patung Dewa Yunani tanpa suara
7
07. Keturunan rudal Amerika
8
08. Perut Sialan
9
09. Lepas kak
10
10. Drakula
11
11. Minggu depan
12
12. Keputusan
13
13. Kencan
14
14. Gadis aneh
15
15. Persyaratan
16
16. Sabar untuk bersama
17
17. Ada yg berdiri tapi bukan keadilan
18
18. Gila
19
19. Mampus aku
20
20. Dasar otak mesum
21
21. Malam terakhir
22
22. Sumo
23
23. Jangan kecewakan aku
24
24. Suami patung
25
25. Pertengkaran
26
26. Umpatan Ivy
27
27. Uring-uringan
28
28. Makan malam
29
29. Gak menjamin
30
30. Sedang apa kamu?
31
31. Kak, aku malu
32
32. Ramuan
33
33. Jangan sebut nama istriku
34
34. Perlu pijatan
35
35. Boleh lebih dari pijatan?
36
36. Kalian nonton apa?
37
37. Hei. Kenapa harus malu?
38
38. Aaron
39
39. Masih hujan, Sumo
40
40. Vy, tolong sadarlah!
41
41. Dok!
42
42. Aku jatuh cinta
43
43. Menggemaskan
44
44. Serem juga
45
45. Apa dia Sehat?
46
46. Melepas rindu
47
47. Rasakan ini
48
48. Carlos Rodriguez?
49
49. Semangat Ivy
50
50. Sekretaris pribadi
51
51. Mengobati rasa tak nyaman
52
52. Cinta tulus
53
53. Apa-apaan kalian?
54
54. Sayang, ini apa?
55
55. Anda terlalu percaya diri
56
56. Aku hanya syok
57
57. Calista
58
58. Kakak Hampir sampai
59
59. Konferensi pers
60
60. Nanti aku gemuk
61
61. Tentang Calista
62
62. Buka aku deg-degan
63
63. Laser Weapon System
64
64. Kejutan
65
65. Sungguh, maafkan aku
66
66. PRANG
67
67. Pergi
68
68. Apa? Bagaimana bisa?
69
69. Ampuni Edzard, Mom
70
70. Tunggu aku, Sumo
71
71. APA?
72
72. Istriku hamil, Mom?
73
73. Perjuanganku masih panjang
74
74. Aku merindukanmu, kak
75
75. Gangguan Jiwa
76
76. Sumo
77
77. Buah pepaya
78
78. Lepasin, kak
79
79. Aku sayang kamu, Sumo
80
80. Pulang
81
81. Tetaplah seperti ini, Kak.
82
82. Lima belas detik
83
83. Ada Junior
84
84. Kemarahan Edzard
85
85. Edzard polos
86
Pengumuman Novel Baru
87
86. Edzard yang baik
88
87.Buat adik untuk Leon
89
88. Elysia sakit
90
89. Elysia sakit 2
91
90. Periksa Kandungan
92
91. Carlos
93
92. Carlos dan Edzard
94
93. Melamar.
95
94. Pernikahan
96
95. Calista ulang tahun
97
96. Melahirkan
98
97. Malvyn dan Malya
99
98. Hidup bahagia
100
99. Terimakasih
101
100.
102
101. Pengumuman Novel Baru
103
Novel Baru
104
Pengumuman
105
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!