"Ivy, kamu serius menerima pinangan dari Ed?" tanya Mama Nina menggenggam tangan Ivy.
Saat ini dua wanita beda generasi itu sedang berada di kamar Ivy. Orang tua mana tak mengkhawatirkan anak gadisnya bila ada pria yang meminang?
Terlebih Mama Nina tahu jika anak gadisnya ini tidak pernah dekat dengan sang pria pelamar.
"Nak. Pernikahan bukan permainan yang bisa berhenti di tengah jalan,"
Ivy tersenyum. "Ivy tahu, jangan khawatir Ma. Tolong restui pernikahan Ivy," pinta Ivy pada sang Mama.
Mama Nina hanya tersenyum. Banyak yang mereka obrolkan hingga malam kian larut membuat keduanya menghentikan obrolan dan pergi ke alam mimpi.
...****...
Di sebuah kamar Apartemen mewah. Gelas demi gelas terus tertuang minuman beralkohol dilakukan Edzard.
Hatinya kian berkecamuk ditambah fakta yang baru saja diketahuinya.
"Hah.." Edzard menghela nafas kasar. Lagi-lagi ia merasa bingung harus bagaimana dengan kedua wanita itu.
"Sorry, Bos. Aku lakukan itu juga atas perintah Mommy, Bos tahu kan kalau Mommy sudah memberi titahnya? Daddy saja gak berkutik," Sedari tadi Aaron mengucapkan kata maaf pada Edzard namun pria itu hanya diam seribu bahasa.
"Tapi gak harus Ivy, astaga. Kamu begitu meyakinkan demi harta dan tahta. Terus gimana sama Bella? gimana kalau semua terbongkar?" Edzard mere mas rambutnya frustasi.
Aaron duduk berhadapan dengan Edzard. Ia sendiri sama bingungnya. Ia tahu mengapa Edzard belum bisa melepas Anabella walau wanita itu sudah bermain api di luar sana.
"Tapi gimana dengan Ivy? kamu gak memikirkan keselamatan nya?" sentak Edzard namun bukan membuat Aaron takut melainkan mengundang tanda tanya.
Karena selama mengenal Edzard, tentu saja tahu tabiat sahabatnya yang sangat tega pada seseorang yang tidak dekat dengan pria di depan nya ini.
Tetapi, hanya saat dengan Anabella, Edzard tak dapat berkutik karena sesuatu hal.
"Apa kamu mengkhawatirkan Ivy, Sepongebob?" tanya Aaron penuh selidik.
Tatapan mereka bertemu lalu Edzard mendengus kesal. "Jika Ivy bersangkutan dengan Mommy tentu saja gadis itu akan menjadi beban ku nanti," gerutu Edzard kembali menyesap minuman nya.
Begitu juga dengan Aaron langsung mengisi gelas kosong dengan minuman beralkohol itu lalu meneguknya.
"Apa hanya karena Mommy?" pancing Aaron penuh arti.
Edzard berdecak. "CK. Tentu saja," kilah Edzard entah mengapa ia menyesali ucapannya barusan.
Aaron manggut-manggut. "Tapi, di balik kacamata dan tampilan Ivy itu sangat cantik. Andai aku tak terpikat dengan adikmu yang galak itu pasti Ivy yang ku kejar," terang Aaron memanasi Edzard.
Dan benar saja, rahang tegas itu nampak mengeras bahkan giginya terdengar gemeretak juga wajahnya memerah menahan amarah.
Edzard yang masih mengenakan pakaian lengkap bahkan sepatu pun belum terlepas langsung satu tangan nya mengambil sesuatu yang tersembunyi di balik celana panjangnya.
"Sepongebob. Kau gila! bangsat," pekik Aaron ketika benda kecil tajam itu hampir mengenai tubuhnya. Untung saja dengan gesit menghindar hingga benda tajam itu tertancap di sofa dimana ia duduki tadi.
Edzard menyeringai melihat Aaron masih mengelus dada seraya menatapnya.
"Sudah ku bilang, tetaplah waras agar selamat," ucap Edzard santai menikmati wajah tegang Aaron akibat perbuatannya.
Ya, beberapa saat lalu ketika emosi nya tersulut akibat Aaron memuji kecantikan Ivy langsung melempar pisau kecil namun sangat tajam yang selalu dibawa dan di sembunyikan dibetis nya itu ke arah samping kiri tubuh Aaron.
Beruntung Aaron dengan gesit mengelak ke arah kanan hingga tak mengenai sahabatnya itu.
"Kau Psikopat. Sepongebob gila," umpat Aaron yang masih saja syok atas kejadian beberapa saat lalu sedang Edzard hanya diam meneguk minuman nya.
❤️
TBC
Hai semuanya, udah lama emak gak sapa.
Lagi pada ngapain?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Ninin Primadona
iiiiihh.. gemes deeh..
napa sih ama siboneka menakutkan itu..
spongebob.. napa?
2022-07-07
0
Atri
drpd penasaran dengan abel...tak ikutin alurmu aja thor
2022-06-22
0
Cini Kudo
rebahan mak sambil nunggu up dari emak
2022-06-09
0