"Kak, sudah dong. Capek ini," rengek Ivy karena sedari tadi tak memberi ampun.
"Nanggung," kata Edzard menikmati apa yang dilakukan Ivy.
"Jangan keras-keras. Remas dengan lembut," imbuhnya lagi.
Ivy terus saja melakukan apa yang diminta Edzard. Sungguh, sangat merutuki diri akibat perbuatannya apalagi kejadian barusan membuatnya malu ingin masuk ke lubang tikus bersembunyi dari Edzard saja.
Bagaimana tidak? dengan percaya diri ia. Ah, Ivy menggeleng mengingat betapa bodoh dirinya tadi.
Beberapa saat lalu setelah Office boy mengatakan dirinya di panggil ke ruangan Edzard.
Ivy melangkah dengan pasti menuju ruang Direktur Utama menerka hukuman yang ia dapat tak jauh dari ke mesuman pria itu.
Bukan kah ia juga menikmati dan pernah melakukan penyatuan dengan pria tersebut? apalagi besok adalah hari pernikahan mereka.
Tadi.
Ivy masuk ke ruangan Edzard ternyata pria itu masih sibuk berkutat dengan lembaran kertas yang menumpuk juga laptop di depan pria itu.
Dengan memberanikan diri mendekati meja kerja pria itu langsung duduk di depan mejanya.
Astaga, apa dia gak lihat aku?
"Kak," panggilnya barulah edzard menoleh kearahnya.
Untuk sesaat Ivy mematung memandang wajah menawan nan memesona. Apalagi saat pria itu melepas kacamata baca nya. Sangat berkarisma.
"Sepertinya kamu sudah tak sabar ingin bertemu dengan ku," sindir Edzard dengan suara mengejek menatapnya.
Ivy memalingkan wajah merasa malu apalagi dengan ucapan Edzard barusan.
...****...
Sebenarnya Edzard sudah tahu bila Ivy masuk ke ruangannya tanpa mengetuk pintu lebih dahulu karena laptop di depannya tengah tersambung oleh rekaman CCTV di depan ruangan dan dalam ruangan kerjanya.
Membiarkan Ivy menunggunya memeriksa beberapa berkas dan harus di tanda tangani.
"Kak."
Ia menoleh ke arah Ivy lalu membuka kacamata baca nya. Tatapan memuja dari Ivy sudah sering dilihatnya dari banyaknya wanita yang bertemu dengan nya.
Tetapi entah mengapa ia senang mendapati pandangan memuja itu dari Ivy.
"Sepertinya kamu sudah tak sabar ingin bertemu dengan ku," sindir Edzard dengan suara mengejek menatap Ivy.
Ah, ia begitu suka melihat wajah Ivy yang malu dan merona karena nya. Edzard bangkit mendekati Ivy. Tubuhnya membungkuk dengan kedua tangan berada di kedua sisi kursi yang diduduki Ivy sebagai tumpuan.
"Apa kamu sudah siap dengan hukuman dariku, calon istri?" bisik Edzard membuat bulu kuduk siapa saja yang mendengar bisikan nya meremang.
Suara yang ia keluarkan itu antara membangkitkan gai rah dan juga menakutkan bagi siapa yang melihat seringai di bibir sensualnya.
Edzard menjauhkan wajahnya untuk menatap wajah Ivy sembari menunggu jawaban gadis itu.
"Hukuman apa kak?" tanya Ivy terbata justru membuat Edzard semakin semangat.
Perlahan Edzard memajukan wajahnya ke wajah Ivy. Ia tersenyum kala melihat Ivy memejamkan mata bak menyambut kedatangan bibirnya.
Cetak.
"Auwh," cicit Ivy mengusap dahi nya.
Ya, Edzard hanya menggoda nya saja tadi hingga Edzard menjitak dahi Ivy.
"Dasar otak mesum," ledek Edzard membuat Ivy menunduk dengan bibir yang cemberut.
"Ayo ikut aku," ajak Edzard memasuki kamar pribadi di ruangan nya.
Tanpa rasa malu Edzard membuka celana panjangnya di depan Ivy membuat gadis culun itu memekik.
"Pijat kaki ku," titah nya.
"Jangan merasa masih gadis, kamu sudah merasakan nya," imbuh Edzard.
Ah, sungguh ucapan Edzard benar-benar membuat Ivy mati kutu. Sialnya ia tak bisa membalas ucapan Edzard karena sampai sekarang Ivy belum mengenal betul calon suaminya.
❤️
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Fani Indriyani
Hadeuhh...aku pikir ivy disuruh ngapain eh trnyata 🙈
2024-05-05
0
Pipit Sopiah
di buat dulu melayang para readers dan halu tingkat tinggi eeh pas kenyataan langsung jatuh tak berkeping🤣
2022-06-02
1
༄༅⃟𝐐 Melina Ayu
cie calon istri
2022-05-28
0