Matheo kembali ke kamar perawatan nya dengan mendorong kursi roda nya sendiri.
Tanpa ingin di bantu siapapun, Dia terus berusaha mendorong kursi roda yang di duduki nya hingga berhasil ke kamar nya.
Bahkan setiap putaran Roda yang berusaha di kayuh nya dengan tangan itu terdapat sejuta penyesalan disana.
Jika saja malam itu dia tidak kesana sendirian dan mengabaikan ucapan Orion, Dia tidak akan mengalami kecelakaan itu.
Dan pasti nya juga wanita malang itu tidak akan mengalami hal mengerikan yang sama sekali tidak pernah terlintas di pikiran nya mau pun pikiran Matheo.
Siapa yang ingin mata nya buta ?? Dan kaki nya juga lumpuh ??
Belum lagi ibu nya meninggal !
Bukan hanya Doble masalah nya, Tapi ini bahkan juga berkali kali lipat masalah nya.
Ceklek...
Matheo sudah sampai di kamar nya, Dan kembali menutup pintu nya.
Dia duduk di kursi roda nya di dekat jendela kamar yang menampakan cahaya matahari yang mulai menyengat kulit nya.
Mentari bersinar cukup terang hari ini, Tapi hati nya ??
Buruk !
Lalu bagaimana hati wanita itu ?? Pasti lebih buruk lagi bukan ??
" Maafkan aku, Jika seluruh yang ku miliki bisa menukar nya untuk mu, Aku akan melakukan nya pada mu. Maafkan aku " Lirih nya dengan penuh penyesalan mendalam.
Bagaimana dia harus menyikapi ini ? Bagaimana cara dia mengatakan semua kebenaran ini pada wanita itu ?
Yang bahkan hingga saat ini dia tidak mengetahui siapa nama nya.
Yang Matheo tau hanya Wajah cantik itu, Rambut hitam panjang, Dan yang membuat hati nya sakit adalah tatapan kosong dan jeritan histeris nya.
Itu benat benar menghancurkan diri seorang Matheo King Alexander Guero.
Benar benar menghancurkan nya.
" Maafkan aku..." Lirih nya lagi.
Ceklek...
Atensi nya tidak teralihkan sedikit pun dari pemandangan di luar jendela kamar rawat inap nya.
Matheo sudah mengetahui siapa yang datang, Orion.
" Mr...."
" Katakan Orion. !"
" Persiapan pemakaman nya sudah selesai Mr, Kami juga sudah memberikan santunan ke keluarga korban, Tapi..."
" Apa ??" Tanya Matheo lagi.
" Ayah dari wanita yang bernama Diandra Anindita itu ingin bertemu dengan anda. "
Deg !
Diandra Anindita, Diandra Anindita, Diandra Anindita.
Nama itu begitu indah, Terus berputar putar di kepala nya sehingga tiba tiba saja saat Matheo memejamkan mata nya, Senyuman indah wanita itu terlintas di pikiran nya.
Apa sebegitu indah nya saat wanita itu tersenyum ??
Jika memang iya, Matheo akan mengembalikan lagi senyuman indah nya.
Matheo berjanji untuk itu.
" Bawa dia kemari ! Aku akan bicara pada nya. "
" Beliau juga ingin anda menanggung biaya hidup mereka Tuan, Karena Pria itu terkena Stroke--"
Ya Tuhan, Apalagi ini ???
Batin Matheo menjerit kala mendengar penuturan Orion lagi.
" Urus semua keperluan nya ! Tanggung semua biaya hidup mereka. "
" Baik Tuan, " Jawab Orion.
Hening, Baik Matheo maupun Orion kedua nya sama sama diam tanpa membuka suara, Dimana Orion lebih memilih membuka Tas kerja nya dan mulai mengerjakan pekerjaan nya yang harus selesai hari ini juga.
Karen Surat yang di Bawa Matheo dari Club' malam itu harus segera di urus nya.
" Sarapan Anda Mr. " Orion bangkit dari duduk nya dan mendorong troli makanan untuk Bos nya.
" Letakan saja Disana " Jawab nya tanpa melihat sedikit pun ke arah asisten nya.
" Tapi anda harus makan Mr. "
" Aku akan memakan nya nanti. "
" Permisi, Saya ingin bicara langsung dengan Mr. Matheo. " Seorang dokter datang ke ruangan nya.
" Silah kan. !" Matheo menatap dokter yang baru saja datang keruangan nya.
Sang dokter mulai menjelaskan dnegan detail soal kondisi Diandra.
Ya, Diandra, Hati dan Pikiran Matheo mulai terbiasa dengan nama itu.
Untuk pertama kali dalam hidup nya selama ini, Matheo mulai memikirkan seorang Wanita.
Seorang wanita yang telah menjadi korban dari kelalaian nya malam itu.
Jika waktu bisa di putar, Ingin rasa nya Matheo memutar waktu itu untuk tidak pergi kesana.
Dan pasti kejadian ini tidak terjadi.
Tapi apa mau di kata ? Sudah terjadi bukan ? Dan siap tidak siap Matheo harus bisa bertanggung jawab untuk semua masalah yang terjadi karena nya.
Karena dia lah akar dari masalah ini, Dan dia lah tersangka utama dalam kecelakaan malam itu.
" Kalau begitu, Saya permisi Mr. "
" Silah kan !" Jawab Matheo kembali mengalih kan pandangan nya.
" Mr, Saya mendapatkan kabar, Bahwa Sam Smith juga berada dirumah sakit ini. Dia berada 3 ruang dari sini. " Ucapan Orion tidak membuat Matheo kaget lagi.
Karena dia sudah tau, Pasti berakhir dirumah sakit.
" Itu ulah Papa. Dan pastikan dia mendapatkan balasan nya. Aku ingin semua tempat usaha nya habis rata dengan tanah ! Pastikan dia di deportasi dari sini ! Pastikan dia tidak bisa melakukan apapun lagi dengan kekuasaan nya !"
" Baik Mr. "
" Sekarang pergi lah ! Urus kantor. Untuk sementara ini aku akan mengurus diri ku sendiri. !"
" Baik, Saya pamit Mr. Semoga lekas sembuh. !"
" Ya !" Jawab Matheo singkat.
Orion meninggalkan nya di ruangan sendiri, Matheo mulai memakan sarapan pagi nya dan kembali teringat dengan Diandra .
Bagaimana keadaan wanita itu Setelah kembali di beri obat tidur.
Matheo kembali berusaha dengan kursi roda nya sendiri, Karena dia benar benar tidak ingin di sentuh dan menyentuh orang lain selain anggota keluarga nya, Dengan Orion saja bisa di hitung pakai jari berapa banyak mereka melakukan kontak fisik.
" Maaf Tuan, Pasien sedang tidur. "
" Aku hanya ingin melihat nya sebentar saja. "
" Baik silah kan, Mari saya bantu. " Suster tersebut hendak membantu Matheo.
Tapi kembali lagi pada Pria itu yang tidak ingin dan tidak biasa melakukan kontak fisik dengan orang lain langsung enggan untuk di bantu nya.
" Tidak perlu ! Saya bisa sendiri ! Permisi. " Suster itu hanya mengangguk.
Benar apa yang sedang di bicarakan di area para suster, Bahwa Pria yang menjadi pasien kecelakaan kemarin malam itu benar benar tampan dan sangat dingin.
Tak jarang juga mereka membenarkan bahwa Pria bule itu benar benar tidak ingin di sentuh orang lain, Bahkan dokter saja pun harus memakai sarung tangan medis untuk menyentuh nya.
Benar benar luar biasa bukan ? dan itulah Matheo.
Namun sosok tinggi tegap dan bertubuh kekar dan bermata indah itu tidak menganggap apapun di sekeliling nya.
Dia semakin mendekatkan diri nya ke ranjang pasien dimana wanita bernama Diandra itu sedang terlelap dalam tidur lelap nya.
" Maafkan aku Diandra..."
Deg !
Jantung Matheo seakan ingin lompat dari tempat nya.
Degupan jantung nya meletup letup saat tanpa di sadari nya, Tangan besar milik nya menyentuh Rambut hitam panjang milik Diandra.
Apa yang telah terjadi pada nya ? Hanya dengan menyentuh rambut nya saja membuat seluruh tubuh Matheo seperti di siram air es hingga dingin di sekujur tubuh nya.
Perasaan apa ini ?? Rasa nya Matheo ingin terus bersama wanita bernama Diandra ini, Melindungi nya dan menjadi pahlawan bagi nya.
Sanggupkah Matheo mengembalikan senyum indah itu ??
Tapi sejak kapan Matheo mengetahui senyuman indah itu ??
Tanpa di sadari nya, Matheo memang benar benar pernah melihat senyuman indah seorang Diandra Anandita di Lampu merah saat tanpa sengaja mobil mereka berdua terjebak lampu merah.
Dan tanpa sadar, Matheo kembali menarik sudut bibir nya membentuk sebuah senyuman indah dan Kembali mengelus rambut Indah milik Diandra dan mengusap kening nya yang masih di balut perban.
...❤️❤️❤️...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
sedayu
Yap kurang pas kurang garang
2024-08-31
1
Fitri Permaisuci
kurang pas sama karakternya foto nya...
2023-11-05
2
Asni Melina Arios
bisakah foto matheo di ganti thor
2023-03-07
0