Adel melepas topinya ketika berjalan di lorong. Ia memasukkan ke dalam tasnya.
"Pagi Adel" Andi menyapa dari belakang. Adel menoleh sontak matanya langsung membulat melihat Andi yang menyapanya.
"Lo jangan tiba-tiba sok akrab sama gue, nanti aneh" Adel membenarkan rambutnya. Mereka berjalan bersama.
"Lo berangkat sama Nao kan, tadi gue lihat" Andi menatap lurus ke depan.
Adel menatap lantai-lantai. Ia menghela nafas. Kenapa tetap ada yang melihatnya? batinnya. Adel pusing sendiri memikirkan bagaimana cara agar dirinya tidak terlihat keluar dari mobil Nao padahal mereka sudah berangkat lebih awal. Apa iya harus berangkat jam 5 subuh?
"Nao chat gue katanya lo nanyain soal ulangan biologi"
"Lo mau bagi?" Adel berharap.
"Nggak mau" ucapnya terkekeh lalu kabur meninggalkan Adel. Adel mencibir.
"Kalau bukan karena lo nyimpen rahasia gue, udah gue tonjok tuh muka" Adel mengepalkan tangan di depan wajahnya membuat beberapa murid yang melewatinya menatap heran dan menggelengkan kepalanya.
Merasa diperhatikan, Adel berdeham. Ia lalu melanjutkan jalannya menuju kelas.
***
Nao baru saja tiba di kelasnya. Ia melipat tangannya di atas meja dan menyandarkan kepalanya di sana. Ia lalu memejamkan matanya. Masih ada sekitar 30 menit lebih sebelum bel masuk, gue masih bisa tidur dulu, pikirnya.
Suara nyanyian Kevin membangunkan Nao dari tidurnya. Ia duduk di depan Nao, meletakkan tasnya sambil terus bernyanyi.
"Berisik lo" keluh Nao.
"Kenapa lo? Begadang?" Kevin menoleh. Ia menghentikan konser mininya.
"Nggak" Nao menjawab dengan mata masih terpejam.
Kevin kembali bernyanyi membuat Nao membuka matanya ia menatap datar pada Kevin "Bisa diam nggak?"
Kevin menyengir "Oke" ia memilih memainkan game saja dari pada berdebat dengan Nao.
Nao menguap "Pusing banget kepala gue. Gue nggak mau lagi berangkat lebih awal. Masa bodoh ada yang tahu gue berangkat sama Adel" gumamnya.
***
Adel hendak duduk di kursinya namun anehnya Andi yang biasanya duduk di barisan paling depan kini duduk di depan Adel di barisan ketiga.
Adel menatap heran pada Andi. Ia ingin bertanya padanya namun ia takut teman-temannya akan curiga. Ia memilih mengabaikannya dan duduk di kursinya.
Baru saja duduk, Andi menoleh memberikan secarik kertas pada Adel "Gambaran soal ulangan biologi" Andi menaruh kertas itu dan kembali menghadap depan.
Adel menatap kertas itu. Dibukanya kertas bertuliskan kisi-kisi ulangan biologi. Dibacanya satu-persatu. Ia tersenyum senang karena materinya tak jauh beda dari yang dipelajarinya.
Adel menepuk bahu Andi. Kebetulan Dita belum datang "Makasih" Andi mengacungkan salah satu jempolnya tanpa menoleh.
Jam istirahat tiba. Seperti biasa Nao, Kevin, dan Malvin akan mendatangi kelas Andi.
Nao sempat curi-curi pandang ke dalam kelas Andi namun tak ditemukan Adel di sana. Dia pasti sudah ke kantin duluan, ucapnya dalam hati.
Andi keluar dari kelasnya. Ia menyapa sahabatnya kemudian merangkul Nao dan Kevin, mereka lalu berjalan ke kantin bersama.
"Makasih bro, berkat kisi-kisi yang lo bagi. Gue dapat nilai tertinggi" ucap Andi pada Nao. Nao hanya mengangguk.
"Traktiran lah ya" Kevin menimpali.
Andi menatapnya datar "Minta Nao aja, gue lagi bokek"
"Gue udah kemarin" tolak Nao.
Andi menoleh menatap Malvin "Kenapa dia?" tanyanya berbisik pada Nao dan Kevin.
"Nggak tahu gue, dari datang dia udah kayak gitu" bisik Kevin.
Andi melepas rangkulannya pada Nao dan Kevin. Ia lalu berjalan di samping Malvin.
Andi menyenggol lengan Malvin "Lo kenapa?"
Malvin menoleh, ia lalu menggelengkan kepalanya.
"Akhir pekan besok gue nggak bisa ikut" sambungnya membuat Kevin dan Nao menoleh.
"Lah...kenapa?" tanya Kevin.
"Ya, gue nggak bisa aja. Sorry" jawabnya. Entah apa yang terjadi pada Malvin hingga ia tidak bisa datang padahal ia sendiri yang pertama kali mengusulkan untuk kumpul bersama Lando.
Andi menepuk bahu Malvin "Lo kalau ada masalah bisa cerita ke gue"
Malvin tersenyum samar "Thanks" Andi mengangguk.
***
"Dit, gue toilet dulu ya, lo duluan aja" pamit Adel saat dirinya berada di depan toilet dan diangguki Dita.
Dita pergi lebih dulu menuju perpustakan. Kali ini mereka tidak ke kantin karena mereka masih merasa kenyang. Mereka ke perpustakaan untuk sekedar menumpang wifi guna mendownload drama atau menonton youtube.
Usai dari toilet, Adel berjalan sendirian menuju perpustakaan. Sesekali ia mengecek ponselnya meskipun tidak ada pesan.
Ponselnya terjatuh ke lantai karena rombongan siswa tak sengaja menabrak Adel. Ternyata mereka adalah Nao dan sahabatnya.
Adel mengambil ponselnya yang tergeletak di lantai. Ia berdiri "Kalau ja-" Adel menghentikan ucapannya saat bersitatap dengan Nao.
"Adel. Sorry Del kita nabrak lo" ucap Andi.
Adel menoleh menatap Andi "Nggak papa kok, gue juga salah karena nggak lihat jalan"
"Lo mau ke kantin kan? Tumben nggak sama Dita. Bareng kita aja" sambung Andi. Ketiga sahabatnya hanya mendengarkan obrolan mereka. Nao pun juga tidak menimpali karena ada Kevin dan Malvin.
"Em, gue mau ke perpus kok, nggak ke kantin" Adel menjawab dengan kikuk karena diperhatikan oleh Nao, Kevin, dan juga Malvin.
"Oh gitu"
"Iya Andi, gue duluan yah, udah ditunggu Dita" pamit Adel dan diangguki Andi.
Seperginya Adel mereka menatap punggung Adel.
"Cakep ya. Teman sekelas lo Ndi?" tanya Kevin.
"Hm"
"Udah ada yang punya tapi" sambung Andi dengan muka datar. Nao yang mendengar jawaban Andi tersenyum tipis.
"Yahh...yang benar lo?" Kevin berusaha mengelaknya namun Andi justru menganggukkan kepalanya.
***
Kira-kira Malvin kenapa ya?
Simak terus yah, makasih yg udah mampir
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Bisko
wahh Kevin naksir Adel nih 😆
2022-05-04
1