Akhir Pekan 1

10 menit sebelum pulang sekolah. Nao diam-diam mengeluarkan ponselnya dari saku. Ia membuka ponselnya tepat di depan laci agar tidak ketahuan oleh guru yang sedang mengajar. Kebetulan ia duduk di barisan paling belakang. Ia mencari kontak Adel dan mengirim pesan padanya.

"Gue tunggu di parkiran" tulis Nao.

Merasa ponselnya bergetar, Adel memeriksanya sekilas dan membalasnya singkat.

"Ya"

Bel pulang sekolah berbunyi.

"Nggak pulang?" Dita yang sudah beranjak menatap heran pada Adel yang masih duduk manis di tempatnya.

Adel menyengir "Lo duluan aja, gue mau kerjain PR dulu" jawabnya asal.

Dita mengernyitkan keningnya "PR-nya kan masih minggu depan" Dita semakin heran dengan tingkah Adel. Padahal biasanya jika jam pulang tiba, ia akan bergegas untuk pulang ke rumah. Mengerjakan PR di sekolah? Itu bukan sikap Adel yang biasanya.

Pandangan mata Adel kemana-mana "Em...gue takut lupa" ia tersenyum kaku menatap Dita.

Dita menggelengkan kepalanya "Yaudah, gue duluan. Dah Adel" ucapnya seraya melambaikan tangan.

Seperginya Dita, Adel mengelus dadanya. Ia merasa lega karena sahabatnya itu tidak melontarkan pertanyaan yang aneh-aneh dan percaya begitu saja dengan ucapannya.

Adel sengaja mengulur waktu agar rahasianya masih aman. Ia mengetuk jari-jarinya pada meja sambil menunggu teman-temannya pulang lebih dulu. Beberapa teman sekelasnya berpamitan padanya dan Adel hanya menganggukkan kepala sambil tersenyum kaku.

Sementara itu, Nao baru saja sampai di parkiran. Saat ini ia sedang bersama Kevin. Andi dan Malvin sudah berlalu pergi dari sekolah. Kebetulan letak mobil mereka juga jauh dari Nao dan Kevin.

Nao bersandar pada body mobilnya seraya menunggu kedatangan Adel.

"Lo ngapain bersandar? Nggak pulang?" tanya Kevin sebelum memasuki mobilnya.

"Masih rame"

"Oh. Bye" pamit Kevin lalu masuk ke dalam mobil dan langsung menancapkan gas. Ia menekan klakson pada Nao. Nao hanya mengangkat salah satu tangannya sekilas.

Tempat parkir mulai sepi. Hanya satu, dua orang yang ke sana. Nao mengambil ponselnya. Ia melihat jam sekilas di ponselnya sebelum menghubungi Adel. Dilihatnya sudah hampir 20 menit ia menunggu.

Nao kembali mengirim pesan pada Adel.

"5 menit nggak datang gue tinggal"

"Silakan"

Nao berdecih "Udah sepi"

"Beneran?"

Nao menghela nafas. Ia mengirim foto tempat parkir yang sudah sepi akan kendaraan.

"Oke, gue ke sana"

Adel beranjak dari tempat duduknya. Ia melihat sekeliling kelasnya yang hanya ada ia seorang diri. Ia berjalan menuju parkiran dengan santai sambil bersenandung.

Sampainya di parkiran, Adel dengan cepat memasuki mobil Nao. Kebetulan, Nao berpindah menunggunya di dalam mobil.

Nao terdiam. Ia hanya mengetuk setir mobil sembari menunggu Adel selesai mengenakan seatbelt.

"Udah" ucap Adel. Nao menoleh sekilas dan melajukan mobilnya.

Adel sempat heran kenapa Nao tidak marah-marah seperti kemarin. Padahal hari ini ia juga menunggunya lumayan lama seperti kemarin.

Adel menatap lurus ke depan "Lo nggak marah?" pada akhirnya Adel penasaran kenapa Nao bergeming.

Nao menghela nafas "Gue bisa apa, lo masih mau merahasiakan ini, dan di luar ada bodyguard papa"

Entah kenapa Adel merasa bersalah karena membuat Nao harus menunggunya. Padahal waktu menunggu itu bisa membuat Nao sudah berada di rumah. Namun Nao terpaksa melakukan semua ini untuk membantu Adel menyembunyikan hubungan mereka.

Adel memilih menundukkan kepalanya usai mendengar jawaban Nao. Ia menatap lurus pada ujung sepatunya.

Mereka sampai di depan rumah Adel. Namun Adel tak kunjung turun dari mobil Nao. Nao menoleh menatap Adel yang masih menundukkan kepalanya.

"Udah sampai" ucap Nao.

Adel mengedarkan pandangannya. Ia melepas seatbeltnya begitu sadar sudah berada di depan rumahnya.

Adel memegang gagang pintu mobil "Makasih. Maaf" ia lalu keluar dari mobil Nao dan berlalu masuk ke dalam rumahnya. Ia bahkan masih menundukkan kepalanya.

Nao menyandarkan badannya pada kursi. Ia memejamkan matanya dan menghela nafas panjang. Ia sendiri sebenarnya lelah harus bersembunyi seperti ini. Entah sampai kapan ia akan sanggup melakukan semua ini.

***

Hari ini hari sabtu yang artinya akhir pekan telah tiba. Adel bisa bernafas lega karena hari ini ia tidak perlu memakai topi yang selalu dipakainya dan membuat Nao menunggunya lama usai pulang sekolah.

Adel bangun tidur dengan senyum cerah di wajahnya. Apalagi hari ini ia juga ada janji menonton film bersama Daniel.

Adel segera bersiap. Ia memilih baju yang menurutnya sesuai untuk menonton film dan menemui Daniel. Adel menapaki tangga turun.

"Rapi sekali putri papa, kamu mau kemana nak?" tanya Hendra yang mendapati putrinya itu hendak keluar. Ia tengah membaca koran di ruang tamu.

"Mau main sama teman pa"

"Kenapa beralasan main sama teman, kamu kan mau kencan sama Nao" sahut Hendra tersenyum tipis.

Mendengar ucapan sang papa membuat Adel sedikit terkejut. Seandainya papanya tahu bahwa dirinya pergi dengan pria lain, akan seperti apa reaksi papanya?

"Kalau gitu aku berangkat dulu pa" pamitnya dan diangguki Hendra. Terserah papanya berpikir seperti apa, yang penting Adel bisa menemui Daniel.

Adel menaiki taksi menuju Grand Mall. Sampainya di sana ia langsung menuju bioskop. Dilihatnya dari jarak cukup jauh seorang pria yang sudah disukainya selama ini tengah menunggunya dengan membawa popcorn dan minuman di tangannya.

Adel mendekatinya dan pria itu tersenyum lembut menyambut kedatangan Adel.

"Lama ya?" tanya Adel di depan Daniel. Pria itu menggelengkan kepalanya.

"Ayo masuk, bentar lagi filmnya mulai" ucap Daniel dan diangguki Adel dengan antusias. Adel membantu Daniel membawa minuman. Kini keduanya sudah duduk di tempat duduk sesuai dengan nomor yang tertera pada tiket.

Film dimulai. Adel menoleh senang usai melihat awalan film yang diputar. Film yang selama ini ingin ditontonnya. Film favoritnya dari penulis J.K. Rowling.

"Lo suka kan?" bisik Daniel dan Adel menganggukkan kepalanya senang seraya tersenyum manis.

"Makasih Daniel" pria itu kembali tersenyum lembut pada Adel.

Mereka berdua menikamti filmnya. Sesekali mereka menyeruput cola dan mengambil popcorn untuk dimakannya. Mereka juga berbisik jika ada beberapa adegan yang bisa dibicarakan.

Kurang lebih selama hampir 3 jam mereka menonton. Mereka keluar dari bioskop dan memilih untuk mengelilingi mall itu sebentar. Toko pernak pernik merek Jepang menjadi sasaran pertama Adel.

"Wajib ke sini ya" ucap Daniel tersenyum tipis saat memasuki toko itu. Ia sudah hafal jika pergi ke mall bersama gadis itu ia akan diajaknya memasuki toko itu.

Adel mengangguk senang. Senyum bahagia terukir di wajah cantiknya saat bersama Daniel. Saat mencoba topi, Adel memakaikan juga pada Daniel. Tak lupa mereka berfoto bersama beberapa kali.

Usai puas mengelilingi toko itu, mereka menuju sebuah toko roti. Adel bermaksud untuk membelikan kue kesukaan papanya.

"Adel" panggil seseorang saat Adel hendak mengambil sepotong kue. Adel dan Daniel menoleh menatap orang itu.

***

Siapa ya yang memanggil Adel? Apakah Nao atau Andi atau Dita atau orang lain mungkin?

Komen jawaban kalian ya....

Terpopuler

Comments

Delvi Meilan Dahlia Siahaan

Delvi Meilan Dahlia Siahaan

jd pnasaran

2022-05-04

1

Bisko

Bisko

jangan-jangan Nao thor 🤔

2022-05-04

1

lihat semua
Episodes
1 Perjodohan
2 Tetap Sama
3 Ke Sekolah Bersama
4 Mulai Menyadari
5 Edgar
6 Nggak Peka
7 Rahasia
8 Makan Malam
9 Bangun Lebih Awal
10 Sudah Ada Yang Punya
11 Akhir Pekan 1
12 Akhir Pekan 2
13 Bersama Daniel
14 Seorang Dermawan
15 Ketahuan?
16 Terungkap 1
17 Masakan Papa
18 Satu Sama
19 Lagian Nggak Penting
20 Pertama Kali Ke Rumah Calon Mertua
21 Menyebalkan, Tapi Baik
22 Butik
23 Karena Gaun
24 Rumah Adel
25 Wedding Party
26 Dia Tunangan Gue
27 Terpikirkan
28 Putus?
29 Bandara
30 Pantai
31 Jas Lab
32 Pulang bareng lagi?
33 Kevin
34 Murid Baru
35 Rumah Sakit
36 Mampir lagi
37 Foto
38 Nao Kenapa?
39 Perpustakaan
40 Random Talk
41 Meminta Tiket Konser
42 Terbongkar Sudah
43 Ulang Tahun
44 Jangan Jauh-Jauh
45 Ketakutan Adel
46 Perhatian Nao?
47 Kekhawatiran
48 Motor Gede
49 Konser
50 Petir Dan Ciuman Pertama
51 Ternyata
52 Masa Lalu Nao Dan Edgar
53 Berita Buruk
54 Berita Buruk (2)
55 Tenang, Ada Gue
56 Panggilan Baru
57 Apa Itu Sleep Call?
58 Bukan Candaan
59 Bertemu Daniel
60 Canda Kita
61 Munculnya Gadis Misterius
62 Untuk Sementara
63 Overthinking
64 Rencana
65 Ada Apa?
66 Harinya Adel
67 Romantis, Lucu
68 Ke Puncak
69 Pesta Barbeque
70 Isi Telepon
71 Pulang Duluan
72 Akhirnya, Resmi
73 Permintaan Adel
Episodes

Updated 73 Episodes

1
Perjodohan
2
Tetap Sama
3
Ke Sekolah Bersama
4
Mulai Menyadari
5
Edgar
6
Nggak Peka
7
Rahasia
8
Makan Malam
9
Bangun Lebih Awal
10
Sudah Ada Yang Punya
11
Akhir Pekan 1
12
Akhir Pekan 2
13
Bersama Daniel
14
Seorang Dermawan
15
Ketahuan?
16
Terungkap 1
17
Masakan Papa
18
Satu Sama
19
Lagian Nggak Penting
20
Pertama Kali Ke Rumah Calon Mertua
21
Menyebalkan, Tapi Baik
22
Butik
23
Karena Gaun
24
Rumah Adel
25
Wedding Party
26
Dia Tunangan Gue
27
Terpikirkan
28
Putus?
29
Bandara
30
Pantai
31
Jas Lab
32
Pulang bareng lagi?
33
Kevin
34
Murid Baru
35
Rumah Sakit
36
Mampir lagi
37
Foto
38
Nao Kenapa?
39
Perpustakaan
40
Random Talk
41
Meminta Tiket Konser
42
Terbongkar Sudah
43
Ulang Tahun
44
Jangan Jauh-Jauh
45
Ketakutan Adel
46
Perhatian Nao?
47
Kekhawatiran
48
Motor Gede
49
Konser
50
Petir Dan Ciuman Pertama
51
Ternyata
52
Masa Lalu Nao Dan Edgar
53
Berita Buruk
54
Berita Buruk (2)
55
Tenang, Ada Gue
56
Panggilan Baru
57
Apa Itu Sleep Call?
58
Bukan Candaan
59
Bertemu Daniel
60
Canda Kita
61
Munculnya Gadis Misterius
62
Untuk Sementara
63
Overthinking
64
Rencana
65
Ada Apa?
66
Harinya Adel
67
Romantis, Lucu
68
Ke Puncak
69
Pesta Barbeque
70
Isi Telepon
71
Pulang Duluan
72
Akhirnya, Resmi
73
Permintaan Adel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!