Para siluman bergabung menjadi satu siluman yang sangat besar, mengerikan, dan di sekujur tubuhnya dipenuhi lendir bau dan langket.
Ryu kemudian menerjang siluman itu dengan tendangan kakinya, tapi kaki Ryu malah melekat di tubuh siluman itu, di karenakan lendir yang berada di sekujur tubuhnya.
"chi...lendir lengket ini menyusahkan saja, dan ini bau"
Siluman itu langsung menyerang Ryu dengan membabi buta, Dia mengayunkan cakar nya kearah Ryu terus menerus yang membuat Ryu sampai memnghantam tanah.
"Astaga siluman ini cukup merepotkan..."
Dengan menggunakan Jurus pukulan Mata Naga Ryu berhasil mementalkan Siluman itu dan membuatnya menghantam pepohonan di hutan itu.
Namun Siluman itu kembali bangkit dan bersiap melancarkan serangannya kepada Ryu.
Serangan yang terus menerus dilancarkan oleh siluman itu membuat Ryu mulai kewalahan menghadapinya
"hah...siluman ini memang sulit dikalahkan, tapi aku tak akan kembali sebelum mendapatkan air itu"
Batin Ryu.
Siluman itu mengeluarkan cairan dari mulutnya yang bisa melelehkan apa pun yang di kenainya.
Ryu kemudian berusaha agar tidak terkena cairan yang di keluarkan oleh siluman itu "a..hhh cairan itu, aku tidak boleh sampai terkena cairan itu, jika terkena bisa gawat."
Sementara Siluman itu terus mengeluarkan caira cairan kepada Ryu, dan menggeram "whuaaaaaa..."
"Hey kau berhentilah menggeram , cairan baumu dan lendir di tubuhmu itu sudah cukup membuat hidungku tersiksa, jadi jangan kau tambahkan lagi penderiataan di hidungku ini dengan napas baumu!"
Mendengarnya, siluman itu bertambah marah dan menyerang Ryu, semakin berutal "Whuaaaaaaa.........kkk"
Siluman itu melancarkan pukulannya kearah Ryu yang membuatnya terpental keudara, walaupun sudah ditahan Ryu dengan menggunakan kedua tangannya "ah... pukulannya kuat sekali padahal aku sudah menahannya dengan sekuat tenaga, tapi aku sampai terpental keudara."
Saat Ryu hendak mendarat ketanah, Siluman itu, melompat sambil membuka mulutnya lebar lebar kearah Ryu, bersiap untuk menelan Ryu bulat bulat.
Ryu langsung masuk kedalam tubuh Siluman itu melalui mulut Siluman itu.
Setelah Berhasil menelan Ryu masuk kedalam perutnya, Siluman itu kemudian mengeluarkan sendawa kecil
"Eee...hh"
Tak lama setelah Siluman itu menelan Ryu, cahaya putih kecil muncul dari perut besarnya yang membuatnya sempat kebingungan.
"Ah..."
Tiba tiba Ryu keluar dari perut siluman itu yang ia tebas perutnya dengan Pedang Naga Suci, Sontak Siluman itu langsung berteriak kesakitan "Whaaaaaaakkkaakakkk"
Ryu keluar dari perut Siluman itu dengan keadaan di penuhi lendir lengket dan bau di sekujur tubuhnya
"eh...sekarang tubuh ku sangat bau dan lengket... oh iya kan ada Yuki dia bisa mencucikan bajuku"
Siluman itu kemudian langsung menyerang Ryu dari belakang, sebelum akhirnya di tebas kepalanya hingga putus oleh Ryu
"Sudah cukup bermain main nya..."
"aa...kkk...aa..kk"
Seketika Siluman itu langsung tewas dan berubah menjadi abu berwarna hitam.
"Baiklah selesai sudah"
Ryu kemudian mengambil botol dari dalam bajunya yang kemudian menjadi wadah air itu.
Ryu langsung bergegas kembali ketempat teman teman nya dengan membawa air yang bisa menjadi penawar racun untuk Shani dan Airi.
Sesampainya Ryu disana, Yuki sudah menunggu kedatangan Ryu.
"Ryu apa kau mendapatkan air itu?"
tanya Yuki.
Ryu yang tubuhnya sudah di Penuhi leher lengket dan bau menjawab
"Ya aku mendapatkannya"
Yuki yang melihat keadaan dan aroma tubuh Ryu langsung berkata.
"Hey, Kenapa kau bau sekali"
"Aa... itu tidak penting, yang terpenting sekarang adalah menyembuhkan Shain dan Airi"
"a...baiklah"
Ryu dan Yuki langsung pergi untuk menyembuhkan Shain dan Airi yang sedang tak sadarkan diri oleh racun.
Terlihat Erin yang masih menjaga mereka berdua "Kakak Naga"
"Tenang saja, aku akan menyelamatkan mereka"
Kemudian Ryu langsung meminumkan Air itu kepada Shain dan Airi.
Tubuh Mereka langsung beriaksi seketika mereka langsung tersadar dan memuntahkan Racun yang ada ditubuh mereka.
Bukannya menanyakan keadaan Airi , Erin malah Langsung terpokus kepada Shain yang sudah sadarkan diri "Shain kau tak apa kan, e..dimana yang sakit nanti aku obati."
Seketika Yuki yang melihat tingkah laku Erin langsung berkata "eh..anak itu"
Sementara itu tatapan Airi tertuju kepada Ryu sambil berkata "Guru..."
Ryu seketika bertanya
"ada apa?"
Airi menjawab
"Kau...bau sekali"
Ryu langsung kaget setelah mendengarnya
"A...ahh... apakah diriku sebau itu, kalau begitu Yuki, apa kau mau mencucikan pakaian ku, kau mau kan kumohon!"
"hah enak saja, cuci saja sendiri"
Ryu matia matian memohon kepada Yuki untuk mencucikan pakaian nya yang bau dan di penuhi lendir lengket, tetapi Yuki tetap tidak mau mencucikan baju Ryu "Yuki...kumohon..."
"sudah kubilang aku tidak mau mencuci kan bajumu!"
~Bersambung~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Pramita
hai Thor aku mampir nih, semangat terus yay
kalau ada waktu silakan mampir yay, biar kita bisa saling membantu
2020-05-11
2
Enda Vica
hai kak, aku sudah ngasih like sampai sini, 😉😉😉
feedback ya 😊😙🤗
2020-05-11
1