Chapter 14 pembunuh Bayaran

para warga sekarang sudah sering memperhatikan hutan byoku dan menjaga nya agar tetap hidup.

dan Shain sekarang bertekad untuk mencari sang ayah Dhan, dan ikut dalam perjalanan Ryu dan teman teman nya.

"Aku akan menemukan Ayah, bu!"

"hmmm berhati hati lah!"

Mereka sekarang hanya bisa menaiki kereta kuda karena daun Eldian tidak bisa menampung jumlah mereka yang sekarang.

"hah.. kita tidak pergi menggunakan daun"

Tanya Airi.

Kemudian Ryu menjawab

"hey kau pikir daun eldian bisa menampung jumlah kita yang sekarang apa lagi dengan adanya Shain."

Airi dengan ekspresi malu berkata

"hahaa... be..begitu ya"

Ryu kemudian memanggil Shain untuk segera berangkat.

"Shain ayo sebentar lagi kita berangkat."

"ya..."

saut Shain.

Sebelum berangkat Shain berpamitan kepada ibunya

"Bu aku berangkat."

"ya..."

Perjalanan Mereka pun dimulai dan sekarang mereka sudah mendapatkan teman baru berkekuatan iblis.

Tempat demi tempat sudah mereka lewati tapi, saat di suatu tempat kosong yang hanya di penuhi dengan pepohonan.

disanalah mulai ada keganjilan yang mengintai mereka.

"Kenapa rasanya seperti ada yang mengintai kami"

batin Ryu.

Kemudian Shain bertanya "ada apa kak Ryu"

Ryu menjawab "ti..tidak hanya perasaan ku saja"

Sementara Yuki, Airi, dan Erin tertidur pulas di kereta.

Tiba tiba bom jatuh tepat di depan mereka yang kemudian meledak sontak Yuki, Airi dan Erin langsung terbangun akibat terkejut mendengar suara ledakan.

Airi yang terkejut langsung bertanya

"ah..apa yang terjadi suara apa itu?"

Ryu menjawab

"ini bom asap..."

Bom yang di lemparkan ternyata adalah bom asap yang membuat Ryu dan yang lainnya tak bisa melihat apa apa di karenakan asap dari bom itu.

Saat Asap itu menghilang Ryu melihat Yuki, Airi dan Erin sudah di ikat diatas pohon oleh seorang pria berjubah hitam dengan janggut pendek.

"halo pendekar naga putih..."

"Hey lepaskan kami..."

Kata yuki.

"Siapa kau lepaskan mereka."

"Aku tidak mau mereka mengganguku untuk membawamu"

Kesal Ryu langsung menyerang Orang itu dengan pukulan yang di baluti aura putih.

"Eaaaahh rasakan ini..."

Tapi betapa terkejutnya Ryu dan teman teman nya melihat pukulan Ryu dapat dihentikan dengan mudah oleh orang itu dengan satu tangan.

Ryu yang melihat nya pun terkejut sekaligus tak percaya

"ah..."

Airi yang melihatnya langsung berkata

"Bagaimana mungkin dia bisa menahan pukulan Guru semudah itu"

Orang itu kemudian meremehkan Ryu dengan berkata

"Hanya segini kemampuan Pendekar naga Putih"

"Aaaahh...diamlah...Tapak suci...."

Ryu yang mulai marah menyerang Orang itu dengan Jurus Tapak Suci.

Tapi lagi lagi Orang itu dapat dengab mudah menangkis serangan Ryu.

"Lemah ..."

Setelah orang itu berkata "lemah" orang itu langsung melesat kearah Ryu bagaikan cahaya kemudian memukul Ryu tepat di Perut, yang membuat Ryu terpental hingga menghantam pepohonan.

"Hwuaaaaaaaakkkkk..."

Sementara teman teman nya berusaha melepaskan diri dan membantu Ryu.

Tapi Ryu kembali bangkit walaupun sudah terluka parah, dengan mengeluarkan Pedang naga suci

Sedangkan pria itu bersiap mengeluarkan serangan nya kepada Ryu

"Cakar macan kumbang "

Serangan itu mengarah pada Ryu dan kemudian Ryu menahan Serangan itu dengan Pedang Naga Suci.

Tapi serangan itu terlalu kuat untuk Ryu dan kemudian Serangan itu berhasil mengenai Ryu.

"aaahkkk...jurus apa ini....ini terlalu kuat, a...aku tidak bisa menahannya, ahh...hwuaakakaaakakka..."

Ryu kemudian pingsan tak sadarkan diri dengan luka parah di sekujur tubuhnya.

"Baiklah seharunya aku membunuhmu tapi iblis itu memerintahkan kan ku untuk membawamu hidup hidup ketempatnya, baiklah menuju huro."

Kemudian yuki berkata

"hei siapa kau? jangan bawa dia! "

Pria itu menjawab

"Aku.. pembunuh bayaran, gain"

Kemudian orang itu pergi membawa Ryu yang tak sadarkan diri.

~Bersambung~

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***