Kamu cantik

"Eh ... kalian, ayo masuk?" sapa ibu itu dengan ramahnya.

"Makasih, Bu. Indah nya gimana keadaan dia?" tanya Renata sambil mengikuti langkah tuan rumah.

"Begitulah, kalian langsung saja ke kamarnya?" saran ibunya Indah sambil berdiri menghadap Renata dan Doni.

Renata dan Doni saling bersitatap. Dan kemudian keduanya langsung ke kamar Indah. Kebetulan pintunya terbuka dan tampak Indah berbaring lemah di sana.

"Indah, gimana kabar mu ha?" Renata lebih cepat mendekati Indah dan memegang tangan nya.

"Kalian, ke sini? aku baik-baik saja kok. Tinggal lemahnya saja."

"Sorry ya? aku baru bisa datang, tadinya mau sama Arya ke sini nya. Tapi dia masih sibuk dan kebetulan Doni mengajak ku ke sini," ungkap Renata sambil duduk di samping Indah yang meringsut duduk bersandar di bahu tempat tidur.

"Nggak apa, makasih juga sekarang datang," sahut Indah berusaha menunjukkan senyumnya.

"Kami bawakan buah Dan makanan." Doni menunjukan pada kantong yang ia simpan di atas nakas.

"Wah, jadi merepotkan kalian deh." Lirih Indah yang tampak pucat dan sesekali menggigil.

"Oh, nggak kok Ndah. Kamu cepat sembuh ya? biar bisa bareng lagi." Harap Renata pada Indah yang membalas dengan anggukan.

"Pasti nya, Ren. Indah pasti cepat sembuh apalagi sudah dijenguk sama kita berdua. Iya kan?" Doni menatap ke arah Indah.

Indah mengangguk walau dengan keadaan lemah dan menoleh ke arah Renata.

"Aku, numpang ke toilet bentar ya Ndah? kebelet nih." Renata tanpa menunggu jawaban ijin dari sang tuan rumah spontan saja masuk toilet.

Setelah Renata tak terlihat di telan pintu toilet. Doni mendekat dan mengambil bungkusan kecil dari sakunya. "Ini. Obatnya, simpan baik-baik!"

Indah mengambil dan menyimpannya. Netra matanya tak luput bergerak melihat kanan kiri takutnya ada yang melihat mereka. Buru-buru ia simpan di bawah bantal berharap akan tidak sampai dilihat orang.

Renata kembali dengan perasaan lega. "Hah ... lega nih perut."

Doni segera berpindah posisi lagi ke tempat duduknya semula. Keduanya hanya bisa bermain mata. Tangan Indah sudah memegang untuk membayar obat tersebut pada Doni. Namun keburu Renata muncul.

Indah menyembunyikan tangannya segera. "Aku senang deh kalian jenguk aku, kangen kumpul lagi."

"Iya, bener. Nongkrong bersama lagi ya ... cepat sehat saja." Timpal Doni.

"Heem, aku juga kangen." Renata tersenyum.

Dalam beberapa waktu mereka mengobrol yang sakit pun merasa terhibur. Saat-saat Doni dan Renata datang.

Doni melirik jam di tangannya. "Bukan tak betah nih, tapi dengan berat hati kami harus segera pulang. Nggak enak sama bundanya Renata yang wanti-wanti melarang pulang malam." Pamit Doni.

"Iya nih, Bunda ku bawel. Aku harus pulang cepat," tambah Renata sambil beranjak dan memeluk bahu Indah.

"Em ... padahal aku masih kangen lho. Tapi baiklah. Hati-hati ya salam buat Tante." Indah membalas pelukan sahabatnya itu.

Detik kemudian Renata lebih dulu mengayunkan langkahnya menuju pintu. Sementara Doni masih berdiri menunggu bayaran dari Indah.

"Aku butuh lagi dan lagi." Indah memohon.

"Itu gampang," obrolan mereka nyaris tak terdengar orang.

Renata yang hampir melintasi pintu berbalik membuat keduanya terdiam seketika. Renata heran namun tak ia utarakan.

Keduanya berjalan dan berpamitan pada ibunya Indah. Lalu keduanya memasuki mobil Doni. "Gimana kalau kita cari minum dulu? haus nih, masih ada waktu kok." Ajak Doni.

Renata terdiam sejenak. Mau nolak gak enak. "Baiklah." Mengangguk.

Doni menunjukkan senyum bahagianya. Dengan mata fokus ke depan mengemudikan mobilnya santai.

Berhenti depan Cafe. Sebelum turun Renata menatap bangunan tersebut.

Doni menoleh dengan bibir tersenyum. "Yu, turun?" Kemudian Doni turun dan mengitari mobilnya untuk membukakan pintu buat Renata.

Renata turun dan berjalan beriringan dengan Doni. Duduk di tempat yang agak jauh dari pengunjung lain dan letaknya dekat jendela.

"Moca dua." Pinta Doni pada pelayan Cafe itu.

Keduanya duduk berhadapan menjadikan Doni leluasa memandangi wajah cantiknya Renata. Sesekali bibirnya memberikan seringai yang penuh arti.

"Rena?" panggil Doni sembari menatap lekat.

Sekejap Renata bertemu mata dengan Doni. Ia bingung melihat Doni tampak aneh begini. "Iya?"

"Em ... boleh gak? bila aku menyampaikan sesuatu sama kamu?" Doni tampak ragu.

"Apaan emang? ya ngomong saja kenapa sih?" sahut Renata dengan santainya.

"Begini, em ...."

"Silakan moca nya, selamat menikmati." Tiba-tiba suara pelayan yang membawakan moca memotong perkataan Doni.

Renata mengangguk pada pelayan. "Makasih Mas."

Kemudian pelayan itu pergi setelah menyuguhkan dua cangkir kopi di meja.

Setelah nyeruput minumnya. Doni kembali menatapi lawan bicaranya yang tampak bingung dan juga memandangi dirinya. "Kamu cantik!"

Renata mengulum senyumnya. "Baru tahu ya? ada-ada saja ah."

"Boleh, aku melanjutkan ucapan ku yang tadi?" tambah Doni lagi.

"Boleh dong, kamu ini kaya orang baru kenal aja deh. Jadi bikin canggung." Renata menggeleng sambil tersenyum.

"Em ... sebenarnya. Aku suka sama kamu sejak lama dan aku baru punya kesempatan. Eh keberanian untuk bicara sekarang," sambung Doni.

Renata mengernyitkan keningnya. "Suka sebagai kawan kan?"

"Bu-bukan, bukan sebagai kawan. Tapi ... maksudku! jatuh cinta sama kamu." Jelas Doni.

Renata terdiam dan menatap manik mata Doni seakan mencari kebenaran di sana. "Simpan saja rasa mu itu, aku punya kekasih. Seperti yang kamu tahu aku ini sudah tunangan dengan Arya," seraya menunjuk sebuah cincin yang melingkar di jari manisnya.

Doni menggerakkan manik matanya mengarah pada yang Renata tunjukkan. "Ya, aku tahu. Aku sayang sama kamu, aku cemburu bila kamu dengan Arya," ucap Doni.

"Dari itu, aku sama Arya bentar lagi akan menikah. Banyak kok wanita yang lebih pantas untuk mu!" Renata berujar dengan tenang.

"Aku cuma mau sama kamu saja. Mau kan jadi pacar aku? ma-maksud ku kita pacaran diam-diam dari Arya. Nggak ada yang akan tahu kok kalau kita rahasiakan!"

Alangkah tercengangnya Renata mendengar perkataan Doni barusan yang intinya mengajak selingkuh! "Kamu sadar? gak sedang mabuk kan?"

"Iya, aku mabuk Renata. Mabuk cinta mu." Doni menunjukkan seringai licik.

"Kamu, ada-ada saja. Mengajak ku selingkuhi Arya? kamu sadar?" tanya Renata.

"Sadar, sesadar-sadarnya. Aku cinta sama kamu, makanya ingin menjadi pacar mu. Kita akan jaga rahasia kita berdua sebaik mungkin," tangan Doni memegang tangan Renata dan mengelusnya.

Renata yang bengong menatap tangan Doni yang berada di atas punggung tangannya. Ia menariknya perlahan dan menjauhkan dengan cara memegangi cangkir minumnya. Setelah meneguknya beberapa kali. Renata menoleh pada Doni yang tak henti menatap dirinya. "Pulang yu?"

Doni memudarkan senyumnya. Berharap jawaban yang memuaskan, malah yang di dapat ajakan pulang. "Oke." Doni mengeluarkan sejumlah uang dan ia simpan di bawah cangkirnya.

Keduanya berdiri dan berjalan berdampingan. Tangan Doni pun memegang tangan Renata dan menautkan jemarinya. Renata ingin menepisnya namun jari Doni mengunci jari lentik Renata.

"Terus kapan kamu akan menjawab ku Renata? aku akan menjaga dan menyayangi mu sampai kamu menikah dengan Arya. Dan aku akan melepaskan mu kalau waktunya tiba," ungkap Doni sambil menyetir.

"Kamu itu sahabatan juga sama Arya, tapi kok kamu tega ya ingin menikung dia?" Renata merasa heran.

"Kerena, Aku cinta sama kamu cinta. Kalau aku gak cinta gak sayang sama kamu gak bakalan aku mengajakmu, aku menyimpan rasa ini dari lama cuma baru berani ngomong aja. Ternyata berat juga ya menyimpan rasa!" Doni terus meyakinkan Renata agar percaya.

Renata memperhatikan Doni yang fokus nyetir. "Kalau di lihat-lihat sih, Doni ini sempurna kok tampan, baik. Perhatian dan kaya, sudah bekerja pula." Gumamnya Renata dalam hati ....

****

Semoga pagi yang cerah ini secerah hati reader ku semua dan secerah masa depannya.

Terpopuler

Comments

Nuri Maulidia

Nuri Maulidia

huuh

2023-01-26

2

Ummi Alfa

Ummi Alfa

Duuuh..... hati2 Ren keliatannya aja Doni baik padahal mah cuma kedok doang!
yabg aku takutkan kalau Renata lama2 bertwman dwnganDoni dan Indah nanti akn terbawa pergaulan mereka seperti Indah yg sudah kecanduan obat haram.

2022-05-29

3

🍃ᴊͣᴀᷝɴᷫɪͥᴇᷠ🐯🍃

🍃ᴊͣᴀᷝɴᷫɪͥᴇᷠ🐯🍃

ya udh aq dukung Renata selingkuh sm doni biar Arya bs bebas deketin fatma 🥰

2022-05-09

2

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan
2 Gadis kecil
3 Jam tangan
4 Makasih atas waktunya.
5 Obat tidur
6 Berpisah itu apa
7 Masa bodoh
8 Om ganteng
9 Cover boy
10 Pengorbanan
11 Mengundang
12 Insiden
13 Bantu polisi
14 Tersenyum puas
15 Kamu cantik
16 Rahasia
17 Mendadak terbakar
18 Rasa terima kasih
19 Hobi banget
20 Berkencan
21 Gak mau pulang
22 Mau pepsi
23 Gak percaya banget
24 Dukun apaan
25 Kangen
26 Tanpa permisi
27 Nyaman
28 Perhatian
29 Lepaskan aku
30 Bermasalah
31 Jangan khawatir
32 Kasus perceraian.
33 Silakan pergi
34 Salahkan aku
35 Tak sadarkan diri
36 Jangan tinggalkan
37 Dengan tulus
38 Titip ya
39 Anak mamy
40 Masih untung
41 Kulitku gosong
42 Lewati lembah
43 Senyum simpul
44 Ibu Negara
45 Ingin setia
46 Tertangkap basah
47 Bersandiwara
48 Pancake durian
49 Rejeki banyak
50 Genit
51 Menembus langit
52 Mau lahiran
53 Nama Arya
54 Rania menang
55 Seperti anak kodok
56 Kuat merindu
57 Tak berharga
58 Persis Maling
59 Terpesona
60 Dilema
61 Rania ngambek
62 Merajuk
63 Mengundang
64 Rindukan ayahnya
65 Pasangan serasi
66 Bandung
67 Gak sanggup
68 VC
69 Bukan ATM
70 Apa sebabnya
71 Yakin
72 Permalukan
73 Kacau balau
74 Menculikmu.
75 Bujuk Fatma
76 Rencananya
77 Antusias
78 Kendala
79 Terlepas
80 Masih shock
81 Tampak lelah
82 Ke rumah Fatma
83 Bahasa tubuh
84 Merasa bahagia
85 Bodo amat
86 Apa cemburu
87 Laki orang
88 Gak dikasih
89 Bagus dong
90 Belah duren
91 Sayang Mama
92 Jemput
93 Salah tingkah
94 Melayang
95 Ibu mertua
96 Kondangan
97 Pawang cinta
98 Merasa kesal
99 Berspekulasi
100 Terbakar
101 Tergila-gila
102 Kejutan
103 Maukah menjadi istriku
104 Pegang tangan doang
105 Semoga segera
106 Calon suamiku
107 Antar Rania sekolah
108 Titip Rania
109 Masih sayang
110 Melindungi dia
111 Perangainya.
112 Harus sadar
113 Sesak merindu
114 Dalam dada
115 Mungkin
116 Buat rania
117 Maukah
118 Cincin baru
119 Makan malam
120 Rencana
121 Niat hidup bersama
122 Jemput
123 Markonah+Zaylangkung
124 Jaga mulutmu
125 Papanya mau
126 Perjalanan
127 Noda
128 Menangkap
129 Sesak
130 Mama baru
131 Tidak aktif
132 Paktanya
133 Pengganti
134 Akad
135 Pelaminan
136 Budak cinta
137 Mau belah duren
138 Merindu
139 Mati lampu
140 Temaram
141 Terheran
142 Jaga jarak
143 Ngapain cemburu
144 Uang nafkah
145 Kecewa
146 Maafkan aku
147 Berhenti
148 Kasihan
149 Pamit
150 Memaafkan
151 Tanya Google.
152 Meragukan
153 Prank
154 Renovasi
155 Kepala pusing
156 Nggak sayang
157 Mengenalkan
158 Pasangan
159 Miliki aku
160 Kursus
161 Jangan sedih
162 Mimpi buruk
163 Masuk angin
164 Gosong
165 Bunga kesukaan.
166 Bekal
167 Minta maaf
168 Ekstrim
169 Pulang
170 Melepas rindu
171 Scurity kecil
172 Terhormat
173 Jangan berisik
174 Kemal
175 Serangga
176 Gimana caranya
177 Si burung besi
178 Gersang
179 Keluar rumah
180 Nggak mau pulang
181 Pertengkaran
182 Terigu dan telor
183 Tenang
184 Cilok aci
185 Seru-seruan
186 Tersinggung
187 Mertua
188 Cucu Umi
189 Melamun
190 Iseng banget
191 Setuju
192 Kenyang
193 Mengeluarkan taringnya
194 Fitting
195 Mendukung
196 Anak toge
197 Tidak macam-macam
198 Sebelah tangan
199 Pangling
200 Sangat cantik
201 Aku milikmu
202 Markonah
203 Nyanyian Rania
204 Mau berenang
205 Gas terus
206 Nyambung
207 Meledak
208 Si jago merah
209 Ta'aruf
210 Resepsi
211 Semangat nya.
212 Setiap waktu
213 Maunya malam ini
214 Kelelahan
215 Petualangan
216 Pengen adek
217 Sebuah kebenaran
218 Tidak sopan
219 Tenggelam
220 Lebih penting
221 Gak rela
222 Gimana baiknya
223 Berbagi
224 Mencurigakan
225 Mencari tebusan
226 Super Hero
227 Papa jahat
228 ikatan batin
229 Kangen papa
230 Segunung rindu
231 Hak asuh
232 Bahagia
233 Menggoda
234 Mau jadi ayah
235 Cemburu
236 Tidak dianggap
237 Kabar baik
238 Privasi orang
239 Cuma masa lalu
240 Mau pergi sama-sama
241 Perjalanan.
242 Kurang gizi
243 Gak kebagian
244 Garang macam
245 Belanja
246 Tidak kaget
247 Pamali
248 Sabar
249 Kesempatan
250 Menikmati malam
251 Masih kecil
252 Ih manja
253 Tidak percaya
254 Kejutan
255 Bimbang
256 Berendam
257 Dah sembuh
258 Papa jahat
259 Ngantuk
260 Pura-pura jaim
261 Petir menyambar
262 Rania pulang.
263 Dia anak ku
264 Ulat bulu
265 Menggoda
266 Terngiang jelas
267 Surprise
268 Olahraga siang
269 Rania merajuk
270 Berita duka
271 Tower yang tinggi
272 Tas Dior
273 Istri ku hamil
274 Hadiah
275 Lamaran
276 Selamat ya
277 Akhirnya
278 Bahagia
279 Menggemparkan
280 Kenang Fatma
281 Tujuh bulanan
282 Terus bersama.
283 Gelisah
284 Lahiran
285 Kebahagiaan
286 Promo karya baru
287 Promo karya baru
288 Promo karya baru
289 karya baru
290 Pengumuman karya baru
Episodes

Updated 290 Episodes

1
Perkenalan
2
Gadis kecil
3
Jam tangan
4
Makasih atas waktunya.
5
Obat tidur
6
Berpisah itu apa
7
Masa bodoh
8
Om ganteng
9
Cover boy
10
Pengorbanan
11
Mengundang
12
Insiden
13
Bantu polisi
14
Tersenyum puas
15
Kamu cantik
16
Rahasia
17
Mendadak terbakar
18
Rasa terima kasih
19
Hobi banget
20
Berkencan
21
Gak mau pulang
22
Mau pepsi
23
Gak percaya banget
24
Dukun apaan
25
Kangen
26
Tanpa permisi
27
Nyaman
28
Perhatian
29
Lepaskan aku
30
Bermasalah
31
Jangan khawatir
32
Kasus perceraian.
33
Silakan pergi
34
Salahkan aku
35
Tak sadarkan diri
36
Jangan tinggalkan
37
Dengan tulus
38
Titip ya
39
Anak mamy
40
Masih untung
41
Kulitku gosong
42
Lewati lembah
43
Senyum simpul
44
Ibu Negara
45
Ingin setia
46
Tertangkap basah
47
Bersandiwara
48
Pancake durian
49
Rejeki banyak
50
Genit
51
Menembus langit
52
Mau lahiran
53
Nama Arya
54
Rania menang
55
Seperti anak kodok
56
Kuat merindu
57
Tak berharga
58
Persis Maling
59
Terpesona
60
Dilema
61
Rania ngambek
62
Merajuk
63
Mengundang
64
Rindukan ayahnya
65
Pasangan serasi
66
Bandung
67
Gak sanggup
68
VC
69
Bukan ATM
70
Apa sebabnya
71
Yakin
72
Permalukan
73
Kacau balau
74
Menculikmu.
75
Bujuk Fatma
76
Rencananya
77
Antusias
78
Kendala
79
Terlepas
80
Masih shock
81
Tampak lelah
82
Ke rumah Fatma
83
Bahasa tubuh
84
Merasa bahagia
85
Bodo amat
86
Apa cemburu
87
Laki orang
88
Gak dikasih
89
Bagus dong
90
Belah duren
91
Sayang Mama
92
Jemput
93
Salah tingkah
94
Melayang
95
Ibu mertua
96
Kondangan
97
Pawang cinta
98
Merasa kesal
99
Berspekulasi
100
Terbakar
101
Tergila-gila
102
Kejutan
103
Maukah menjadi istriku
104
Pegang tangan doang
105
Semoga segera
106
Calon suamiku
107
Antar Rania sekolah
108
Titip Rania
109
Masih sayang
110
Melindungi dia
111
Perangainya.
112
Harus sadar
113
Sesak merindu
114
Dalam dada
115
Mungkin
116
Buat rania
117
Maukah
118
Cincin baru
119
Makan malam
120
Rencana
121
Niat hidup bersama
122
Jemput
123
Markonah+Zaylangkung
124
Jaga mulutmu
125
Papanya mau
126
Perjalanan
127
Noda
128
Menangkap
129
Sesak
130
Mama baru
131
Tidak aktif
132
Paktanya
133
Pengganti
134
Akad
135
Pelaminan
136
Budak cinta
137
Mau belah duren
138
Merindu
139
Mati lampu
140
Temaram
141
Terheran
142
Jaga jarak
143
Ngapain cemburu
144
Uang nafkah
145
Kecewa
146
Maafkan aku
147
Berhenti
148
Kasihan
149
Pamit
150
Memaafkan
151
Tanya Google.
152
Meragukan
153
Prank
154
Renovasi
155
Kepala pusing
156
Nggak sayang
157
Mengenalkan
158
Pasangan
159
Miliki aku
160
Kursus
161
Jangan sedih
162
Mimpi buruk
163
Masuk angin
164
Gosong
165
Bunga kesukaan.
166
Bekal
167
Minta maaf
168
Ekstrim
169
Pulang
170
Melepas rindu
171
Scurity kecil
172
Terhormat
173
Jangan berisik
174
Kemal
175
Serangga
176
Gimana caranya
177
Si burung besi
178
Gersang
179
Keluar rumah
180
Nggak mau pulang
181
Pertengkaran
182
Terigu dan telor
183
Tenang
184
Cilok aci
185
Seru-seruan
186
Tersinggung
187
Mertua
188
Cucu Umi
189
Melamun
190
Iseng banget
191
Setuju
192
Kenyang
193
Mengeluarkan taringnya
194
Fitting
195
Mendukung
196
Anak toge
197
Tidak macam-macam
198
Sebelah tangan
199
Pangling
200
Sangat cantik
201
Aku milikmu
202
Markonah
203
Nyanyian Rania
204
Mau berenang
205
Gas terus
206
Nyambung
207
Meledak
208
Si jago merah
209
Ta'aruf
210
Resepsi
211
Semangat nya.
212
Setiap waktu
213
Maunya malam ini
214
Kelelahan
215
Petualangan
216
Pengen adek
217
Sebuah kebenaran
218
Tidak sopan
219
Tenggelam
220
Lebih penting
221
Gak rela
222
Gimana baiknya
223
Berbagi
224
Mencurigakan
225
Mencari tebusan
226
Super Hero
227
Papa jahat
228
ikatan batin
229
Kangen papa
230
Segunung rindu
231
Hak asuh
232
Bahagia
233
Menggoda
234
Mau jadi ayah
235
Cemburu
236
Tidak dianggap
237
Kabar baik
238
Privasi orang
239
Cuma masa lalu
240
Mau pergi sama-sama
241
Perjalanan.
242
Kurang gizi
243
Gak kebagian
244
Garang macam
245
Belanja
246
Tidak kaget
247
Pamali
248
Sabar
249
Kesempatan
250
Menikmati malam
251
Masih kecil
252
Ih manja
253
Tidak percaya
254
Kejutan
255
Bimbang
256
Berendam
257
Dah sembuh
258
Papa jahat
259
Ngantuk
260
Pura-pura jaim
261
Petir menyambar
262
Rania pulang.
263
Dia anak ku
264
Ulat bulu
265
Menggoda
266
Terngiang jelas
267
Surprise
268
Olahraga siang
269
Rania merajuk
270
Berita duka
271
Tower yang tinggi
272
Tas Dior
273
Istri ku hamil
274
Hadiah
275
Lamaran
276
Selamat ya
277
Akhirnya
278
Bahagia
279
Menggemparkan
280
Kenang Fatma
281
Tujuh bulanan
282
Terus bersama.
283
Gelisah
284
Lahiran
285
Kebahagiaan
286
Promo karya baru
287
Promo karya baru
288
Promo karya baru
289
karya baru
290
Pengumuman karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!