Di chapter sebelumnya perang telah terjadi masing dari mereka telah bertemu lawannya masing - masing
Nampak serigala putih telah berada di depan gerbang kota membuat semua mereka semua merasakan hal yang sama, Dimana mereka akam bertarung Sekaligus melawan Monster tersebut, namun secara tiba – tiba muncul seseorang menyerang sekawanan serigala tersebut.
“Linght Blade” Teriak orang tersebut yang mengeluarkan tekniknya mengakibatkan beberapa serigala mati
“Linght Emporor” Ungkap salah satu petualang
“Semuanya serakan serigala ini kepadaku” ungkap Light Emperor
Disisi lain Lebih tepatnya pertarungan antara Raiz dengan bandit Telah mencapai Puncaknya, Tampak keduanya terlihat kelelahan, Namun tetap saja salah satu dari mereka tidak ada yang menyerah, Jual – Beli seranganpun terjadi.
Raiz yang terus menerus menyerang bandit itu Selalu gagal Meskipun saat beberapa serangannya mengenai bandit itu namun sama sekali tidak menimbulkan dampak yang besar, namun sebalikanya serangan bandit kepada Raiz membutnya merasakan sakit.
Secara ukuran tubuh dan kekutan bandit tersebut Lebih unggul namun secara kecepatan Raiz sedikit unggul.
Raizpun berlari memutari bandit itu, Agar dapat menemukan celah untuk menyerangnya, Setiap dia menemukan Celah Raiz Pun maju menyerang, meskipun dia tidak berhasil menebas bandit tersebut, namu pukulan demi pukulan tedangan demi tendangan berhasil dia lancarkan hal tersebut rupanya efektif, sedikit demi sedikit Bandit itupun mulai merasa kesakitan Akibat menerima serangan di titik yang sama.
Raiz yang melihat keadaan tersebut mempercepat gerkannya dan kembali melakukan hal yang sama, akan tetapi, kali Raiz metasakan hal berbeda, Nampaknya Bandit tersebut akan melakukan sesuatu, Raiz yang merasakan hal tersebut memilih membatalkan serangnya dan meloncat sedikit kebelakan.
Dan saat itu juga terlihat bandit tersebut memancarkan aura yang aneh, dimana tanah Pijakanya Retak dan menimbulkan getara, terlihat senjata yang ia kenakan terlapisi oleh sesuatu, rupanya bandit yang dilawan oleh Raiz merupakan seorang pendekar sihir.
Sontak membuatnya sedikit terkejut, dan meningkatkan kewaspadaanya, Raiz yang menyadari hal tersebut tersadar bahwa lawannya kali ini akan benar - benar menyulitkannya
"haha, Akhirinya Aku menemukan lawan yang pantas juga" kata bandit itu sambil ketawa
“Heii Bocah ku akui kau memang hebat, berhasil membuatku mengeluarkan kemampuanku yang sesunggunya”
“Asal kau Tau mungkin saat ini temanmu yang didalam Akan segera mati, Mereka yang di Berada di dalam sedikit lebih kuat dariku” Kata bandit
“ Tapi jangan sedih akan kubuat kau akan segera menyusul mereka, hahaha” ucap bandit itu
Raiz yang mendengar perkataan tersebut marah , namun dia berhasil tetap tenang mengontrol amarahnya, karna jika dia terprofokasi atas apa yang bandit itu sampaikan, akan menguntung bandit tersebut.
Karna di dalam pertarungan selain kekuatan dan kecepatan, sikap tenang juga merupakan hal yang penting, agar dapat melakukan analisa dan mengambil keputusan yang tepat.
Huffff...
Sambil menarik nafas dalam - dalam Raiz pun bergegas berlari menyerang bandit itu, namun bandit tersebut memukul tanah yang di bawahnya, membuat tanah tersebut terangkat dan mengarah kepada Raiz, saat itu juga Raiz menghindar dengan berlari zig – zag dan melangakah maju kedepan, Dan menghunusakan pedangnya ke arah bandit itu, bandit tersebut dengan sigab membuat semacam perisai dari tanah tersebut mebuat serangan Raiz gagal, Raizpun Terus mencoba kembali menyerang, namun setiap serangan Raiz dari arah mana saja prisai tanah tersebut akan selalu menghalau serangan tersebut sesuai dari arah mana datangnya serangan tersebut.
Terjadilah jual beli Serangan setiap Raiz menyerang, selalu saja berhasil di halau, namun apa bila bandit itu menyerang meskipun dia dapat menangkisnya, Namun serangan tersebut membuatnya terhepas dengan sangat kuat dan mengarah ke tembok rumah warga, Raiz pun memuntahkan darah karena pinggulnya menghantam secara langsung tembok rumah tersebut sejara terus menerus.
Mengakibatkan Darah yang di mutahkan Raiz Bercipratan dimana - mana membuatnya merasakan sakit yang amat sakit dari serangan yang sebelumnya yang dia terima, hal ini di Sebabkan karena bandit tersebut melapisi Gada besinya dengan sihir tanah yang dia miliki, sehinggah membuat daya serangnya semakin lebih kuat dari sebelumnya.
Meskipun begitu Serangan tersebut Tidak membuat Raiz tumbang, dia tetap saja terus bangkit dan terus menyerang, meskipun hasilnya selalu sama.
Sampai suatu ketika Reiz yang terkena serangan tersebut terus menerus, mengakibatkan penglihatanya mulai kabur akibat kekurangan banyak darah.
Raiz pun memutuskan menggunakan teknik yang baru saja dia latih, meskipun hal tersebut Sangat beresiko untuknya, Karena belum sepenuhnya menguasainya, dan kondisi Tubuhnya yang saat ini kurang menguntungkan untuknya.
“Kayanya tidak ada acara lain, selain menggunakan, teknik itu, mungkin ini akan terasa sakit”Gumamnya Dalam hati
"Hufff" hembusan nafas Raiz
“Jurus pertama Fire Sword,
Pedang Raizpun di selimuti oleh api, Bandit yang melihat tersebut terkejut, dan membuatnya bersemangat.
"Heiii, Rupanya kau dapat menggunakan Sihir Juga, Kayanya ini semakin Menarik" Kata bandit itu sambil tersenyum
"Bertarungan yang sesungguhnya baru saja di mulai" Kata Raiz
Dan Raiz berlari dengan Pola zig-zag Untuk menghindari menghindari hempasan bebatuan yang di arahkan kepadanya, dan dengan cepat berhasil mendekati bandit tersebut dan menyerang dengan mengarah tebasan pedangnya ke Leher bandit itu, namun dengan cepat bandit tersebut melapisi lehernya dengan tanah, membuat Raiz gagal menebasnya, namun dengan cepat memutar badanya dan berhasil mengarahkan tendanganya yang di telah dia Lapisi dengan apinya ke arah bandit tersebut, membuat bandit itu terhempas, sekaligus membuat bandit itu merasakan Panas di tempat yang terkena serangan.
Bandit yang merasa kesal akan hal tersebut, bergerak maju ke arah Raiz Berniat melalakukan serangan balasan.
Bandit tersebut mengayunkan gadanya yang telah dia lapisi dengan tanah miliknya, Raizpum menahan serangan tersebut dengan pedangnya, namun kali ini berbeda, tampaknya Serangan tesebut tidak membuatnya terhempas akibat kemampuan yang baru saja dia aktifkan.
Terjadi lagi jual - beli serangan antara keduanya membuat kondisi tanah yang mereka pijak Mengalami retakan.
Kembali lagi Raiz memutari bandit tersebut, Dan tubuhnya saat ini telah di lapisi oleh api Membuat kecepatannya bertambah, dan membuat bandit tersebut merasakan panas akibat kerakan memutar yang di lakukan Raiz.
Bandit yang tidak dapat mengikuti gerakan Raiz Tersebut Memukul Tanah yang di berarada di bawahnya membuat tanah di sekitarnya menjulang ke atas membentuk lingkaran dan bergerak ke arah Raiz.
Hal tersebut membuat Raiz terpaksa menghidarinya dengan melompat ke arah belakang.
"Haaaaa, Haaa" suara kedua - duanya yang sedang terengah - rengah.
Sepertinya Keduanya telah kelelahan, dan tidak lama lagi mencapai batasnya, Namun hal tak terduga secara tiba - tiba Raiz memuntahkan darah, akibat efek sihirnya yang saat ini belum dia kuasai sekaligus efek benturan yang sedari tadi dia terima, membuatnya tersungkur saat itu juga.
Bandit yang saat itu melihat kondisi Raiz dengan cepat maju menyerangnya, dan pada saat itu Raiz yang lengah terkena hantaman gada bandit itu membuatnya terhempas dan terguling - guling.
Akibat serang itu membuatnya kembali memutahkan banyak Darah, dan tidak sampai disitu bandit tersebut kembali mendekati Raiz dan melakukan serangan kepadanya, Raiz yang saat itu masih tidak mampu mengerakan badannya akibat serangan yang baru saja dia terima, terpaksa menerima serangan bandit tersebut secara bertubi - Tubi, membuat pandangannya kembali Buram, dan dia pun terbaring di tanah dan tak berdaya.
Dan di disaat itu dia teringat kenangannya Dulu dengan kakeknya pada saat dia masih kecil, dimana kakeknya mengejarinya teknik berpedang, dan kakeknya berkata kepadanya, apa kau tau Seperti apa api itu? Kata kakeknya
"Api merupakan salah satu unsur penting dalam hidup, Api dapat membakar segalanya, namun api dapat menjadi cahaya di tengah kegelapan, jadilah api yang selalu menerangi kegelapan. Sesulit apa pun dirimu jangan pernah Putus asa"
"Diluar sana banyak orang kuat"
"Bahkan lebih kuat dari kakek?" tanya Raiz yang saat itu masih kecil
"Yaa, Tapi itu Bukan membuat kau untuk mundur" Seorang petarung sejati tidak akan mundur di dalam pertempuran"
Bandit yang melihat Raiz terbaring tak berdaya membalikannya badannya dan memutuskan untuk menyusul kedalam istana, dan dari arah belakang Terdengar sebuah suara.
"Mau keman Kau b*ngs*k! Ini masih belum berakhir, Rupanya orang tersebut Raiz yang Berusaha kembali Berdiri dengan bantuan pedanganya.
"Hooo Rupanya Masih sadar juga kau, Kau memang lawan yang kuat, Akan tetapi sebaikanya kita Akhiri sekarang Juga" kta bandir itu
"Jurus pertama Fire Sword" kta Raiz
Terlihat kedua - duanya menarik nafas dalam, nampaknya ini akan menjadi serangan penentu dari pertarungan mereka.
Hufffff gaaa, hufff haaa, suara nafas mereka berdua
"Hiaaaa" Teriak keduanya sambil berlari menghampiri satu sma lain
Disitu di perlihatkan Bandit itu mengayunkan Gadanya dengan sekuat tenaga, Begitupun dengan Raiz , dan akhirnya senjata mereka bertemu satu sma lain, Raiz dengan segenap kekuatannya memaksa dirinya untuk melampai dirinya sendiri saat ini juga sehinggah berhasil mendorang mundur bandit tersebut, dan akhirnya berhasil memotong gada tersebut, membuat bandit itu Terkejut, Sehingga membuat cela untuk Raiz,
Raiz yang melihat celah tersebut melakukan serangan dengan cepat.
Alah Hasil Raiz berhasil menebas bandit tersebut.
Raizpun berhasil memenangkan Pertarungan tersebut.
Bersambung
Jagan lupa Vote, komen dan Like
...- by Alzan -...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments