Di Chapater Sebelumnya Raja telah menceritakan kepada Yuto, Alasan Dibalik pembantaian penduduk desanya, serta menjelaskan mengenai tentang benua tempat mereka berada.
Setelah mendengar penjelasan sang Raja Yuto bergegas berangkat mencari lokasi yang di maksut oleh sang raja, namun satu hal yang Yuto ketahui tempat Tersebut adalah tempat yang sangat berbahaya banyak para petualang yang kesana namun gagal, dan tak pernah terdengar kabarnya.
Namun demi mencari tau siapa dalang di balik penyerangan desanya, Yuto tidak punya pilihan lain, Sebelum berangakat Yuto tak lupa untuk pamit kepada raja serta tuan putri, dan tak lupa pula raja memberikannya koin mas sebanyak 12000, awalnya Yuto menolaknya karena dia adalah seorang petualang namun raja memaksanya karana untuk sampai disana tidaklah mudah dan membutuhkan biaya.
Tak lupa pula Raja berpesan pada yuto bahwa jalan yang dia lalui sangatlah sulit, bahkan bisa saja bertemu dengan pendekar yang kuat atau para bandit yang sangat berbahaya bahkan lebih kuat dari bandit yang telah dia kalahkan.
Place Of Death terletak di Benua barat yang terkenal akan hal - hal misterius, tidak mudah untuk sampai kesana konon katanya banyak para petualang yang pergi kesana namun tidak pernah kembali.
untuk sampai kebenua barat yuto harus menyebrangi lautan yang sangat luas, jalan satu-satunya kesana adalah dengan naik kapal yang amat besar yang berada di kerjaan Aris.
Ditengah perjalan menuju kerajaan aris Yuto teringat sesuatu perkataan ayahnya pada saat dia berlatih pedang bahwa ada seorang penyihir yang kuat dan pandai menggunakan pedang.
seorang ras humam yang mempunyai kemampuan sihir dan berpedangannya sangat kuat sehingga mendapatkan julukan "Lightning Warrior" yang tinggal di suatu desa yang terletas dia wilayah kekuasaan kerajaan Aris.
Yuto yang mengigat hal tersebut tersenyum membayangkan seperti apa orang itu sekuat apa dia sebenarnya, dan tak terasa hari sudah mulai malam, dan perjalanan masih sangat jauh menuju kerajaan.
Yutopun memutuskan untuk mencari tempat berkemah sebelum gelap dan bersiap untuk berburu makanan.
"Wahh tempat ini bagus untuk berkemah" ( Yuto) terlihat tempat tersebut terdapat sungai yang arusya agak tenang, yuto pun memutuskam untuk menangkap ikan, tentu saja sebagia seorang putualang hal tersebut sangat mudah baginya, dan tak memankan waktu lama yuto berhasil menangkap beberapa ekor ikan.
Hari telah gelap terlihat yuto yang sedang membakar ikan yang telah dia tanggkap, dan beberapa ikan lainya telah matang, yutopun memakan ikan tersebut, namun secara mengejutkan di tengah yuto menyantap makanannya, terdengar langkah kaki seperti langkah kaki seseorang yang lari, sambil menangis meminta tolong.
Hal tersebut sontak membuat yuto mencari tahu asal suara tersebut, tak berselang lama terlihat seorang anak laki - yang sedang lari ternyata anak tersebut di kejar oleh para bandit sebanyak 5 orang, anak itupun terpojok, tampak wajah anak itu sangat ketakutan.
yuto pun bergegas menyelamatkan anak tersebut.
"Heii kalian berhenti" (yuto) sambil mencabut pedangnya dan mengarahkan ke para bandit tersebut.
"Apa yang kalian lakukan terhadap anak kecil itu? mengapa kalian mengejarnya?" tanya Yuto.
Para banditpun hanya tertawa, dan tampa banyak bicara bandit pun menyerang yuto, Terlihat salah satu bandit menyerang yuto menggunakan pedangnya dari arah depan dengan cara mengayunkannya dari atas kebawah, dan dengan tenang yuto berhasil menghindari namun di arah yang lain sebelah kiri dan kanan terdapat masing bandit menyerang yuto dengan cara menebasnya,
Yuto pun berhasil menghindar ketiga serangan bandit tersebut, sementara dua bandit lainnya telah berhasil menangkap anak tersebut, dan membawa anak tersebut, yuto yang melihat kejadian tersebut segara mengejar dua bandit itu, namun di halangi oleh tiga bandit yang tadi.
"mau kemana kau bocah, pertarungan kita belum selesai" ungkap salah satu bandit
Yutopun tidak punya pilihan lain selain melawan ketiga bandit tersebut, terjadi petarunagn yang amat sengit antara Yuto dan 3 bandit tersebut, namun bandit yang kali ini yuto lawan sangat berbeda dengan bandit yang sebelumnya dia lawan.
Gerakan mereka sangat terarah, serta kerja sama tim mereka sangat baik, ketika salah satunya menyerang dan Yuto mau melakukan serangan balik ke dua bandit lainya akan menyerang sebelum Yuto sempat menyerang balik sehingah membuat yuto hanya dapat melakukan pertahanan.
Di tengah pertarungan yang sengit tersebut, Yuto teringingat sewaktu dia latihan bersama ayahnya,
Ayah Yuto Pernah berpesan, "bahwa ketika dalam pertarungan sekuat apapun lawanmu, pasti memiliki kelemahan, tetaplah tenang dan analisa setiap gerakan lawan dan tentukan tindakan selanjutnya yang akan kau ambil"
Terlihat Yuto menghela napas dalam - dalam, terlihat raut wajahnya yang nampak tenang, dan dengan tatapan tajam.
Yuto pun berinisiatif menyerang lebih dulu, dengan cara menebas lawannya yang berada di depannya, namun bandit tersebut berhasil menghindar, dan kedua bandit lainya langsung menyerang Yuto dengan cara menebasanya.
Sesuai dugaan Yuto pun menghidar dengan cara merendahkan kuda - kudanya sehinggah tebasan pedang tersebut berada di atas kepalanya, dan dengan sigap Yuto melangkah ke samping dan dengan kuda - kuda yang sama dan dengan cepat berhasil menebas tangan salah satu bandit, dan para banditpun terkejut sehinggah membuat mereka lengah
Yutopun menyadari hal tersebut menfaatkan kondisi tersebut, dan dengan cepat Yuto menyerang para bandit dengan serangan yang cepat, dan tak butuh waktu yang lama yuto berhasil menebas dan mengalahkan para pandit tersebut.
Yuto pun bergegas mengejar dua bandit tadi yang menangkap anak kecil tersebut, di tengah pengejaran Yuto, terlihat langit berwarna merah dan terlihat asap tebal mengingatkan Yuto kejadian yang terjadi di desanya.
Yuto pun bergegas berlari sekencang - kencangnya, dan benar saja apa yang dia kwatirkan terjadi, Terlihat beberapa bandit yang sedang membantai peduduk desa, yuto yang melihat kejadian tersebut sontak bergegas menyerang bandit - bandit tersebut.
"Hentikan, kubilang hentikan" (yuto) sambil berlari ke arah bandit tersebut, namun terdapat sebuah kejadian yang aneh Yuto, secarara tidak sadar tubuh Yuto memancarkan petir, yang membuat kecepatanya bertambah.
Dan dengan cepat Yuto pun berhasil mengalahkan para bandit - bandit itu.
Dan beberapa penduduk desa berhasil selamat, penduduk desapun bergegas memadamkan api yang membakar pemukiman mereka.
menjelang pagi harinya, terlihat beberap rumah telah hangus terbakar, dan beberapa rumah lainya hanyak mengalami kerusakan kecil, terlihat para penduduk desa, menangis memeluk mayat keluarga mereka.
" Heii nak, Terima kasih telah menyelamatkan kami" gumam lelaki tua.
Yuto hanya dapat tersenyum tidak dapat berkata apa - apa, ia merasa bersyukur desa ini tidak hancur seperti desanya, mesikipun tidak bisa di pungkiri bahwa kejadian tersebut memakan korban jiwa.
Yuto pun bertanya pada orang tersebut, apakah dia mengetahui siapa meraka? orang tersebut menceritakan kepada Yuto.
Mereka adalah bandit yang mengincar anak - anak dan para gadis untuk di jual dan di jadikan budak mereka di pimpin oleh Pendekar sihir yang menurut rumor beredar bendekar tersebut adalah mantan petualang kelas A, entah mengapa dia berubah menjadi bandit.
"Mengapa para pasukan kerjaan tidak menangkap mereka?" tanya yuto
"entahlah sampai sekarang pasukan kerajaan tidak pernah bertindak, namun menurut Rumor yang beredar pemimpin wilayah disini bekerja sama dengan para Bandit, sehinggah menutupi informasi untuk sampai ketelinga raja" (orang tersebut)
Yuto pun terkejut mendengar cerita orang tersebut, dan berniat untuk mencari tau, serta melenyapkan para bandit tersebut. Yuto pun bergegas pergi untuk mencari tau informasi mengenai bandit tersebut.
Tak lupa Penduduk desa tersebut memberi nasehat kepada Yuto agar berhati-hati, mungkin target selanjutnya adalah dirinya karena telah menggalkan rencana para bandit.
#benarkah penguasa di wilayah bekerja sama dengan para bandit?#
saksikan kelanjutannya di chapter selanjutnya
...-by alzan-...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments