"Dan dia adalah wanita yang paling ku benci," jawab Charles dengan kesal
"Apakah kau tidak berencana mencari tahu dulu?" tanya Steve.
"Untuk apa lagi kalau aku mencari tahu," jawab Charles.
Setelah satu jam kemudian Charles meninggalkan restoran itu dan menuju ke mobilnya.
Di saat dalam perjalanan pulang mobil Charles dihentikan oleh para pembunuh utusan dari seseorang, para pembunuh itu berdiri berbaris menghadang jalan depan yang akan dilewati mobil Charles
"Malam ini akan jadi malam yang panjang, apakah tidak yang lebih seru?selalu saja mengutuskan orang yang tidak berguna," ujar Charles dengan kesal.
"Charles Robertson, kau terlalu sombong, malam ini kami akan mengambil nyawamu, di saat peluru kami dilepaskan ke arahmu, apakah tubuhmu itu bisa menahannya?" kata salah satu pembunuh itu.
"Kita lihat saja, kebetulan suasana hatiku sedang buruk, dengan kehadiran kalian itu bisa menjadi pelampiasan kemarahanku." jawab Charles dengan senyum sinis.
Enam pembunuh itu sama-sama bersiap untuk melepaskan tembakan ke arah Charles yang di hadapan mereka.
Sementara Charles bersiap ingin maju menabrak mereka berenam
Bumm...bumm..bumm...bumm..
Injakan gas dengan laju ke arah mereka
Dor...dor..dor...dor...dor...
Tembakan beruntun ke arah mobil Charles yang ingin menabrak mereka.
Charles menunduk menghindar tembakan dari lawannya. sambil menginjak gas dengan kecepatan paling tinggi lalu Charles melompat keluar dari mobil itu.
Duaar...duaar..duaar...
Ledakan mobil Charles yang terkena peluru dari enam pembunuh itu.
Mobil itu pun meledak akibat tembakan yang dilepaskan oleh enam pembunuh itu, sementara badan enam pembunuh itu hancur karena terkena ledakan tersebut.
Charles terluka goresan dibagian kulitnya karena melompat keluar dan terhempas ke aspal.
Di malam itu Charles berhasil mengalahkan enam pembunuh yang diutuskan oleh Farlos, bukan pertama kali bagi Charles menjadi sasaran bagi Farlos, selama puluhan tahun hubungan mereka tidak pernah akur, karena persaingan ketat mereka di kelompok red lion.
Villa Farlos.
"Willy, awasi Fannie Clisten" perintah Farlos.
"Bos, untuk apa kita awasi dia? apa perlu aku membawa dia pulang?" tanya Willy
"Tunggu waktu yang tepat!" jawab Farlos.
"Baik, Bos," jawab Willy dengan patuh.
Setelah beberapa saat kemudian anggota Farlos datang melapor
"Bos, mereka semua mati di tangan bocah itu," kata anggotanya.
"Mati? bukankah mereka adalah pembunuh profesional? kenapa bisa mati jika hanya berhadapan satu orang?" ketus Farlos dengan kesal.
"Bos, Charles sangat ahli ilmu bela diri, jadi dia berhasil mengalahkan mereka semua."
"Luiz, carikan lagi pembunuh lainnnya! aku tidak percaya di dunia ini tidak ada yang bisa membunuhnya!" perintah Farlos.
"Baik Bos!"
"Charles, aku ingin melihat seberapa tangguh dirimu, aku tidak percaya kalau aku bisa gagal membunuhmu!" gumam Farlos.
Villa Clisten
Setelah pulang dari pesta itu Fannie dan Mark harus menanggung malu. mereka hanya bisa meluapkan emosinya di rumah.
"Aku tidak menyangka kalau kita akan dipermalukan seperti ini di hadapan orang ramai," ketus Mark dengan emosi.
"Mark, lawan saja kalau dia sudah memalukan kalian, selama ini tidak ada yang bisa menginjak harga diri keluarga kita," ujar Mona.
"Ma, kita tidak bisa melawan dia," kata Fannie yang merasa kecewa.
"Siapa dia, kenapa tidak bisa di lawan?" tanya Mona dengan penasaran.
"Dia adalah Charles Robertson, dia adalah bos gangster siapa yang berani melawannya," jawab Fannie.
"Cha-Charles Robertson? dia hadir juga di acara malam ini?" ujar Mona.
"Benar, aku mengira jika dia akan menyukaiku, jadi aku mencoba untuk mendekati dia, tapi dia bukan saja menolakku, dia juga menghinaku dan papa," jelas Fannie dengan merasa kecewa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 308 Episodes
Comments
Rangrizal28
fani wanita nggak tau malu
2022-06-04
0
Rosmawati Intan
salh sendiri..jadi perigi cari timba..
2022-06-01
1
putri kejora
masih teka teki,knp flower pergi meninggalkan Charles...?? pasti ada alesannya 🤔
2022-04-13
2