"Farlos, awasi wilayah kita dengan baik! jangan sampai ada preman dari mana lagi yang datang," perintah Brad.
"Baik, Tuan besar! " jawabnya dengan patuh
"Charles, bukannya aku ingin menyalahkanmu, tapi kau juga tahu jika Zaky dan Arnold sudah lama di sini, dan seharusnya kau menghormatinya. dan bukan menghina mereka mereka," ucap Brad pada Charles.
"Aku adalah orang yang tidak suka disalahkan begitu saja, perkataan mereka membuat ku muak, di saat aku mengaut keuntungan bisnis kita, mereka juga mendapat bagian. dan di saat ada masalah mereka malah lepas tangan. dan seharusnya mereka yang sudah tua itu harus sadar diri. agar mereka bisa lebih banyak diam dari pada bicara tidak jelas," ujar Charles.
"Jangan terlalu keras terhadap mereka, karena mereka juga berjasa di saat mereka masih muda. walau mereka agak keterlaluan tapi kita juga harus ingat dengan jasanya," ucap Brad.
"Tuan besar, terkadang kita ingin mengalah kita harus melihat siapa orangnya, lagi pula Red Lion bisa bertahan hingga saat ini. semua itu karena jasa semua anggota dan bukan cuma mereka berdua," ucap Charles.
"Aku hanya berharap tidak ada lagi perselisihan di antara kalian, kalian boleh pergi!" ucap Brad dengan menyandarkan dirinya dan memejamkan mata
Tidak lama kemudian Charles dan Farlos meninggalkan Red Lion.
"Tuan besar, apa Anda baik-baik saja?" tanya Ricky.
"Aku tidak apa-apa," jawab Brad yang menghela nafas.
"Charles selalu saja tidak akur dengan semua orang," ujar Ricky.
"Mereka semua sangat bodoh, sudah tahu sifat bocah itu sangat keras. tapi masih saja ingin melawannya," ujar Brad.
"Tuan besar, kenapa kita tidak bunuh saja dia saja?" tanya Ricky
"Ide yang buruk, apakah kamu mengira bocah itu bisa begitu mudah dibunuh? Farlos sudah berulang kali melakukannya akan tetapi tetap gagal," kata Brad.
"Tapi kita tidak pernah melakukannya."
"Tidak bisa! kalau saja bocah ini tewas kumpulan kita akan menghadapi masalah besar, dia adalah jantung Red Lion. kalau dia mati maka kita juga mati," jawab Brad
"Baik Tuan besar" jawab Ricky dengan patuh.
Villa Robertson
"Bos, besok ada undangan dari tuan Sanches di pameran lukisan, dia berharap Bos akan hadir," ujar Harry.
"Besok kita akan pergi!" ucap Charles.
"Bos, apakah tuan besar ada rencana lain?" tanya Harry.
"Dia menyuruh orang mengawasiku, dia sangat takut aku memberontak. dia tidak akan berani bertindak sesuka hati saat ini," kata Charles.
"Lalu apa yang harus kita biarkan saja dengan anggotanya yang sedang mengawasi kita?" tanya Cole.
"Biarkan saja! kita ikuti saja permainan mereka! lagipula ini bukan pertama kali dia mengirim anak buahnya untuk mengikutiku" jawab Charles.
"Baik Bos," jawab Cole.
"Apakah Cannon masih tidak ada info? dia sudah lama di luar?" tanya Charles.
"Masih belum, Bos. mungkin saja nona Flower sudah tidak ada di London," jawab Cole.
"Cari dia sampai dapat! aku tidak percaya tidak bisa mendapatkan dia!" perintah Charles.
"Baik,.Bos," jawab Cole.
"Bos, sudah tiga tahun lamanya, apakah bos masih ingin tetap ingin menemukan dia?" tanya Harry
"Kenapa kau bertanya seperti itu?" tanya Charles.
"Tidak ada, hanya sekadar bertanya saja," jawab Harry.
"Kalian boleh keluar!" perintah Charles.
"Baik, Bos," jawab Cole dan Harry dengan serentak.
Setelah mereka keluar Charles mengeluarkan selembar foto, dia menatap foto itu dengan mata berkaca-kaca.
"Flower Clisten, aku cukup bodoh," ucap Charles.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 303 Episodes
Comments
Jun Jun Ida
heran banget Deh punya ayah seperti itu..nggak ada peri kemanusiaan banget, Kalo d sini palingan ada ayah yg kahwin aja anak nya utk lepas tggjwb
2022-10-04
0
Kooki
kok kasian bgt y masi bunga.sangat mnderita
2022-08-28
0
Rangrizal28
dunia ini panggung sandiwara,begitulah kira2 lagunya ahmad albar
2022-06-04
0