Villa Clisten.
"Mark, anak tidak berguna itu sedang kritis, mungkin saja dia mati. bagaimana kalau kita buang saja dia!" kata Mona dengan sengaja.
"Buang?" tanya Mark.
"Benar! buang saja! kalau saja dia mati bukankah sangat merepotkan kita, lebih baik kita buang saja biarkan dia yang tentukan nasib dia sendiri," jawab Mona.
"Kalau saja kita membuangnya, dan kalau dia tidak mati kemudian dia melaporkan kita bukankah kita akan kena masalah?" tanya Mark dengan khawatir.
"Mudah saja! kita antar saja ke hutan, dalam hutan ada harimau dan serigala ataupun ular. biar saja dia mati di sana. maka kita sudah aman," kata Mona.
"Benar juga katamu, ide yang bagus," jawab Mark.
Keesokan harinya
Shances yang adalah penyuka lukisan ia mengadakan pameran lukisan dan hadiri oleh para tamu yang tidak sedikit jumlahnya.
"Tuan Shances, Anda sangat luar biasa. kelihatannya semua lukisan ini sangat berharga dan berhasil menarik perhatian orang," ucap Mark.
"Ini adalah hobiku, terima kasih karena sudah hadir," ucap Shances.
"Tuan Sanches, terima kash karena sudah mengundang kami!" ucap Mona dengan ramah.
"Sama-sama!" balas ucapan Shances dengan tertawa.
"Tuan Shances, terima kasih atas undanganmu," ucap Farlos yang menghampiri Shances yang sedang berdiri dengan keluarga Clisten.
"Tuan Farlos, terima kasih karena sudah hadir!" balas ucapan Shances dengan senyum.
"Tuan Farlos, kita bertemu lagi" sapa Mark dengan ramah.
"Tuan Clisten, Nona Clisten dan ini pasti adalah Nyonya Clisten yang awet muda dan cantik," sapa Farlos dengan ramah
"Tuan Farlos, Anda terlalu memuji," ucap Mona dengan senyum bangga.
"Tuan Clisten sangat beruntung karena bisa memiliki istri dan putri yang seperti bidadari, siapa yang bisa menikahi Nona Clisten maka pria itu pasti sangat beruntung," ujar Farlos
"Tuan Farlos, Anda terlalu memuji, putriku memang sudah cantik dari lahir jadi sudah alami," jawab Mona.
Tidak lama kemudian Charles hadir di acara pemeran dengan ditemani oleh dua pengawalnya, di saat Shances dan lainnya melihat kedatangannya ia langsung menghampiri dan Charles.
Fannie yang melihat pria tampan itu lagi-lagi membuat dirinya terpesona dengan penampilan Charles yang begitu tampan dan mempesona.
"Tuan Charles, selamat datang dan terima kasih telah hadir," ucap Shances yang mengajak bersalaman.
"Tuan Shances, selamat untuk Anda dan terima kasih sudah mengundangku," balas Charles dengan ramah.
"Sama-sama! hari ini sangat penting bagiku, kalian semua adalah sahabatku dan telah menghadiri acara ini, dan ini adalah dukungan untukku, aku akan mengatur waktu untuk makan bersama dengan kalian" ucap Shances.
"Apakah ini adalah Tuan Charles?" tanya Mona dengan senyum.
"Nyonya, ini adalah adik angkatku yang terkenal suka membuat masalah," jawab Farlos dengan sengaja.
"Benar sekali, aku adalah Charles Robertson yang suka membuat masalah di mana-mana, tidak sehebat kakak ku ini terkenal dengan suka menjilat dan berbohong," jawab Charles dengan sengaja.
"Tuan Charles, ini adalah istriku, Mona," kata Mark dengan memperkenalkan istrinya.
"Aku tidak ingin banyak bicara dengan kalian, aku ingin melihat semua lukisan si sini, daripada aku harus berhadapan dengan orang yang tidak penting," ujar Charles dengan mengabaikan mereka semua.
Mark bersama istri dan putrinya hanya bisa bersabar saat mendengar perkataan Charles. selama ini tidak ada yang berani menghina mereka dan hanya menghormati setiap saat melihat mereka.
Shances yang mendengar ucapan Charles hanya bisa diam dengan menghela nafas panjang.
Di saat Charles sedang mengamati sebuah lukisan mewah. Fannie mencari kesempatan untuk mendekatinya.
"Tuan Charles, lukisan ini sangat mewah. apakah Anda menyukainya?" tanya Fannie dengan sengaja mengodam
"Asalkan mewah aku pasti menyukainya." jawab Charles tanpa menoleh ke arah Fannie.
"Apakah Anda pencinta lukisan?" tanya Fanniem
"Tidak," jawabnya dengan cuek.
"Begitu banyak lukisan di sini yang mana paling menarik perhatianmu?" tanya Fannie.
"Aku sangat pemilih, jadi untuk menarik perhatianku tidak semudah itu" jawab Charles yang lagi-lagi tanpa menoleh ke arah Fannie yang berdiri di sampingnya.
"Fannie, rupanya kau ada di sini bersama tuan Charles," ucap Mona yang menghampiri mereka.
"Apa yang kalian bicarakan, kelihatannya kalian sangat bahagia?" tanya Mona dengan senyum.
"Ma, bagaimana jika kita mengundang tuan Charles makan malam?"
"Boleh saja! asalkan tuan Charles ada waktu" jawab Mona dengan senyum.
"Dua wanita cantik yang mengundang jika saja adikku masih menolak maka ini adalah kerugian besar baginya" sambung Farlos yang berusaha ingin mendekati Fannie
"Tuan Farlos, bagaimana Anda juga datang bersama?" ajak Mona
'Tentu saja aku tidak akan menolak, ada Nyonya dan Nona Fannie yang cantik ini, pria mana pun tidak akan bisa menolak" jawab Farlos
"Bukankah begitu, Charles?" tanya Farlos
"Sangat sempurna sekali, benar-benar menarik perhatianku, dari semua sisi sangat indah bagaikan berlian yang sedang bersinar," ucap Charles.
Fannie yang mendengar pujian Charles merasa bangga pada diri sendiri dan juga merasa telah memikat hati pria itu
"Sudah ku katakan tidak ada pria yang bisa terlepas dariku" batin Fannie
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 303 Episodes
Comments
𝕽𝖊𝖉ᵏⁱᵗª️𝕱𝖆𝖋𝖆
lha si charles lg ngomong ma lukisan ... eh gr banget si ulet.... 😂😂
2022-10-22
0
Rangrizal28
habis disanjung setinggi langit.ntar juga dijatuhkan sejatuh jatuhnya.chrles kau keren
2022-06-04
0
Rosmawati Intan
kasihan.betul..jika org yg cept merasa diri WOW....teramat kasihan..n lagi dah tau mulut nya charles jik berkta mengalah pisau tjm nya..masih juga tak malu mengusik charles..enggak ada jera n masih ingi di permalu kan sperti apa yg di rencana kan.sama Mona.
2022-06-01
1