3. Sepertinya kenal?

Siang itu Bintara sampai lebih dulu di gedung kantor Panca Utama, perusahaannya Reksa. Joe dengan lihai mendampingi langsung Bintara di ruang tunggu.

Bintara yang mulai bosan mulai buka suara, dijawab secukupnya oleh Joe yang pada akhirnya menyampaikan soal rencana Reksa malam itu untuk mampir ke bar.

Sesuai dugaan, Bintara tertarik untuk ikut. Dan Joe dengan ‘tidak sengaja’ mengucapkan bahwa bos-nya akan pergi untuk bertemu teman kuliahnya di universitas UG; yang mana universitasnya Deanita.

Tak disangka, Bintara mengetahui bahwa itu adalah universitas Deanita. Sepertinya benar bahwa Bintara menyukai Deanita.

Joe secara sepihak mengatakan bahwa dia akan menyampaikan pada bosnya namun tidak menjanjikan. Bintara sendiri ikut hanya karena dia memerlukan alasan untuk mendekati Deanita. Kebetulan Reksa mau bertemu teman sealmamater Deanita(yang tentunya bohong), dia  bisa sekalian.

Pertemuan itu berjalan lebih baik daripada yang Reksa kira. Dia sampai bertanya-tanya apa yang dilakukan perempuan bernama Deanita itu sampai bisa menyihir Bintara mabuk seperti ini.

Meski begitu MDC cukup bersikeras dalam satu hal, yang mana Reksa masih bisa toleri. Pertemuan selesai sore itu, sementara wakil dari Kementerian Purbakala pulang, Reksa dan Bintara bergerak menuju bar di sisi kota.

Bar satu ini tempatnya lebih seperti tempat karaoke. Minuman yang ditawarkan, selain beberapa jenis anggur dan beer, banyak juga minuman soda. Bagaimana pun, praktek di Negara I sangat ketat terutama dalam konsumsi alkohol. Selain anggota yang sudah terdaftar informasi biodatanya, tamu yang baru datang untuk memesan anggur dan sejenisnya harus menunjukkan Kartu Identitasnya.

Reksa memesan soda, sementara Bintara langsung memesan absinthe. Dia menyaksikan bagaimana pria itu meneguk absinthe dengan mudahnya, seperti minum air. Dalam hati dia berdecak, gila.

Reksa tidak mengambil ruang terpisah, dan memilih duduk di ruang publik. Dari sini dia bisa melihat orang yang datang dan keluar bar.

Bintara mulai gelisah di kursinya dan kembali minum. Sampai suara-suara perempuan terdengar. Sekelompok grup perempuan muda yang kelihatannya merupakan mahasiswa, memasuki bar dengan antusias. Dipimpin seorang pelayan, grup itu masuk ke salah satu ruangan terpisah. Reksa memperhatikan kelompok perempuan itu menghilang dari balik pintu yang tertutup. Dari tiga belas perempuan yang dia perhatikan, dia belum menemukan satu dengan kriteria seperti yang Joe berikan.

“Tadi kubilang apa!”

Mendengar nada perempuan yang cukup mencolok itu, Reksa melirik ke dekat pintu masuk. Tiga orang perempuan yang baru masuk nampak sedang berdebat. Reksa memperhatikan salah satu diantara tiga gadis itu.

Rambut sebahu lurus, mata cokelat, bibir merah, dan kulit putih merona. Bentuk matanya tajam di ekor, ciri khas keturunan Ti di Negara I. Dan sangat cocok dengan gambaran Deanita yang dia ketahui.

Perempuan A berkerudung di samping Deanita menghela napas panjang. “Sudahlah kalian masuk saja, minta maaf bilangin, aku ada urusan mendadak.”

“Kok gitu sih, kamu kan sudah disini. Kapan lagi coba bisa kumpul begini.” perempuan B lain menimpali.

Deanita yang mengerti persoalan kedua temannya menengahi, “Aku tahu kok bar ini. Mereka ngga bebas kasih minuman beralkohol. Dirga juga sudah bilang, dia ambil tempat ini karena dia kenal dengan chef-nya jadi untuk makanannya kamu bisa tenang, dan untuk reuni ini ngga ada minuman beralkohol.” yang menganut paham serupa dengan kedua temannya dan datang ke reuni ini bukan hanya dua orang.

“Serius?” perempuan A bertanya.

“Hari ini kan tujuannya untuk reuni. Jadi yang mau pesan minuman mereka pesan setelah acara selesai.” Deanita mengangguk menenangkan keduannya.

“Oke kalo gitu.”

“Tenang saja kan ada aku.” kata Deanita lagi.

Deanita bukan satu-satunya orang yang memiliki kepedulian tinggi, tapi dia salah satu orang yang jarang Reksa temukan untuk berteman dengan orang yang berbeda keyakinan.

Dia bisa mengerti kenapa Bintara bisa naksir Deanita.

Tapi dengan akhlak Bintara, ini namanya Beauty and The Beast. Bintara dengan spesies Beast dari jatidiri. Dalam hati Reksa menyalakan lilin duka untuk Deanita.

Meskipun perempuan itu tidak bersalah, dia sudah menarik perhatian serigala. Reksa yang berniat untuk menjebak keduanya, hanya bisa menyalahkan takdir.

Saat itu mata Reksa tak sengaja menangkap sesosok pria yang duduk di meja ujung. Pria itu nampak suram dengan alis tajam. Rambutnya di potong pendek dengan gaya tentara. Dari jauh Reksa sudah sadar bahwa pria itu tidak biasa. Namun yang membuatnya membeku adalah, dia seperti kenal sosoknya.

Siapa?

Reksa menyipitkan matanya dan meneguk soda, berusaha mengalihkan perhatian.

Tidak, tidak mungkin.

Dia melirik lagi ke meja itu, dan segera berpaling. Takut mengejutkan dan membuat pria itu waspada karena sadar di perhatikan.

Tidak, tidak, tidak. 

Dia membuka ponselnya dan membuka kamera. Dengan mata yang meningkat ketajamannya karena adrenalin, dia sadar bahwa pria itu memperhatikan tiga gadis yang kini masuk ke lorong menuju ruangan reservasi mereka.

Otak Reksa mulai berpikir cepat.

Brakk!

Reksa membanting pintu toilet dan masuk ke kubikel, memuntahkan camilan petang tadi dan minuman yang baru dia nikmati ke kloset. Napasnya mulai tersengal-sengal dan kulitnya pucat pasi.

“Bro, kau baik-baik saja?”

Reksa mengabaikan orang yang baru masuk toilet dan menanyainya. Kali kedua orang itu bertanya lagi, Reksa langsung membentak.

“Sialan, tidak perlu mengurusi orang lain!”

“Bang***\, sakit jiwa ya? Orang niat baik-baik.” pintu kamar kecil di banting tertutup dan suasana kembali hening. Reksa tidak memedulikannya.

Dia membersihkan bekas muntahannya dan bergerak ke westafel, melihat bayangan dirinya di cermin yang terlihat kacau hanya setelah waktu yang singkat tadi.

“...” dia memejamkan mata. Tidak salah lagi. Pria itu adalah pria dalam mimpinya. Pria yang menembakinya.

“Anj****.”

Sekarang, masih bisakah dia bersikeras bahwa itu hanyalah mimpi?

Episodes
1 1. Orang Lain
2 2. Bakpia
3 3. Sepertinya kenal?
4 4. Crap!!
5 5. Berita kilat!
6 6. Putar Balik!
7 7. CEMPEDAK
8 8. Makan yuk.
9 9. Tense
10 10. 112
11 11. Jadi Papa tidak susah juga, ternyata??
12 12. Mungkin aku mendapat hikmah?
13 13. Dia Harus me-Manage Jadwal untuk Anaknya
14 14.
15 15. ....Tapi aku harusnya...
16 16. Video angka yang mudah dicerna, hmm.....
17 17. Menemani Makan Putrinya dari Jauh
18 18. Ingat, Ke-Lin-Ci!
19 19. Bukan Ikan Air Tawar
20 20. Malam Yang Sepi....
21 21. Anak Kecil Jangan Lihat
22 22. Reksa tak menyadarinya....
23 23. Selalunya punya sabar
24 24. Pandangan anak jenius memang tidak biasa..
25 25. Semua baru, seperti Lebaran
26 26. Kamu pindah, atau aku yang pindah?
27 27. Memutus Benang Sejoli..
28 28. Akhiri Hubungan ini....
29 29. Puding untukku
30 30. Anak bawang diantara anak ayam..
31 31. Debut Pertama
32 32. Datang ke Papa tapi hasilnya.....
33 33. Kau Nenek Lampir jatuh dari Surga
34 34. Dance with me, make me sway
35 35. Dikira hanya cemberut, kenyataannya...
36 36. Simpanan itu bukan Tabungan
37 37. Serang, Menghindar, Lemparkan.
38 38. Malam, bulan dan bintang.
39 39. Pendeteksi Alami
40 40. Kadang berpikir dalam namun sebetulnya sederhana..
41 41. Daripada membawa sengsara orang lain...
42 42. Kelewat satu hari jadi seperti ada hal yang kurang...
43 43. Banyak yang harus Diperhatikan
44 44. Jauh di mata dekat di hati<3
45 45. Kebetulan adalah bagian dari takdir?
46 46. Mainstream Day
47 47. Masa depan bukan tempat untuk mengulang kesalahan.
48 48. Ibarat lebah tanpa bunga, kekeringan~
49 49. Keuntungan punya anak.
50 50. Musim Semi kedua
51 51.
52 52. Barang baru untuk di pakai, bukan untuk disimpan
53 53. Memelihara gajah..
54 54. Aku juga lagi cari istri...
55 55. Tidak ada yang lebih peduli pada kita.. selain keluarga.
56 56. Tapi apa dia berhak....?
57 57. Anak kecil gak boleh ikut-ikutan
58 58. Sera suka kok, adik baru.
59 59. Calon bukan, ya?
60 60. Sugar Daddy
61 61. Flashback
62 62. Kapan nikah?
63 63. ERIK
64 64. Butuh sedikit peringatan, nih.
65 65. Chivalry is dead :)
66 66. Ikatan yang tak bisa luntur
67 67. Papanya tidak bisa di harapkan, Sera harus merencanakan program khusus...
68 68. Bunga yang memancing Lebah
69 69. Gadis kecil ini punya nyali juga^^
Episodes

Updated 69 Episodes

1
1. Orang Lain
2
2. Bakpia
3
3. Sepertinya kenal?
4
4. Crap!!
5
5. Berita kilat!
6
6. Putar Balik!
7
7. CEMPEDAK
8
8. Makan yuk.
9
9. Tense
10
10. 112
11
11. Jadi Papa tidak susah juga, ternyata??
12
12. Mungkin aku mendapat hikmah?
13
13. Dia Harus me-Manage Jadwal untuk Anaknya
14
14.
15
15. ....Tapi aku harusnya...
16
16. Video angka yang mudah dicerna, hmm.....
17
17. Menemani Makan Putrinya dari Jauh
18
18. Ingat, Ke-Lin-Ci!
19
19. Bukan Ikan Air Tawar
20
20. Malam Yang Sepi....
21
21. Anak Kecil Jangan Lihat
22
22. Reksa tak menyadarinya....
23
23. Selalunya punya sabar
24
24. Pandangan anak jenius memang tidak biasa..
25
25. Semua baru, seperti Lebaran
26
26. Kamu pindah, atau aku yang pindah?
27
27. Memutus Benang Sejoli..
28
28. Akhiri Hubungan ini....
29
29. Puding untukku
30
30. Anak bawang diantara anak ayam..
31
31. Debut Pertama
32
32. Datang ke Papa tapi hasilnya.....
33
33. Kau Nenek Lampir jatuh dari Surga
34
34. Dance with me, make me sway
35
35. Dikira hanya cemberut, kenyataannya...
36
36. Simpanan itu bukan Tabungan
37
37. Serang, Menghindar, Lemparkan.
38
38. Malam, bulan dan bintang.
39
39. Pendeteksi Alami
40
40. Kadang berpikir dalam namun sebetulnya sederhana..
41
41. Daripada membawa sengsara orang lain...
42
42. Kelewat satu hari jadi seperti ada hal yang kurang...
43
43. Banyak yang harus Diperhatikan
44
44. Jauh di mata dekat di hati<3
45
45. Kebetulan adalah bagian dari takdir?
46
46. Mainstream Day
47
47. Masa depan bukan tempat untuk mengulang kesalahan.
48
48. Ibarat lebah tanpa bunga, kekeringan~
49
49. Keuntungan punya anak.
50
50. Musim Semi kedua
51
51.
52
52. Barang baru untuk di pakai, bukan untuk disimpan
53
53. Memelihara gajah..
54
54. Aku juga lagi cari istri...
55
55. Tidak ada yang lebih peduli pada kita.. selain keluarga.
56
56. Tapi apa dia berhak....?
57
57. Anak kecil gak boleh ikut-ikutan
58
58. Sera suka kok, adik baru.
59
59. Calon bukan, ya?
60
60. Sugar Daddy
61
61. Flashback
62
62. Kapan nikah?
63
63. ERIK
64
64. Butuh sedikit peringatan, nih.
65
65. Chivalry is dead :)
66
66. Ikatan yang tak bisa luntur
67
67. Papanya tidak bisa di harapkan, Sera harus merencanakan program khusus...
68
68. Bunga yang memancing Lebah
69
69. Gadis kecil ini punya nyali juga^^

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!