Gadis Kedai Kopi

Gadis Kedai Kopi

part1

Tangisan seorang bocah menjadi perhatian kerumunan banyak orang yang akan menuju ke pemakaman.

"ayah, lilis ikut ayah,,, hiks.. hikss.."

Sulistyo Wati bocah kelas 6 sd menangis sesenggukan karena di tinggal untuk selamanya oleh ayah tercinta.

Sudah sejak 3 tahun terakhir ayah lilis yaitu Sunyoto sakit sesak napas dan darah tinggi nya sering kambuh.

"sudah nak ikhlaskan kepergian ayahmu.." ucap salah satu guru sd favorit lilis.

" tapi bu." lilis berhenti berkata karene menahan tangis...

" lilis belum siap ke.. hi..la.. ngan bapakkk.." lanjut lilis terbata bata.

"sudah sabar , kamu harus kuat demi ibu mu lis..." kata ibu guru lilis

**************************

7 hari berlalu dan lilis masih dalam keada.an berduka dan selalu murung sa.at di rumah atau pun di sekolah akhirnya nilai nilai sekolah lilis pun menurun...

"sudah lah mbak lis jangan sedih terus menerus. kasihan pak dhe di sana.." nasehat Hesti sepupu lilis

"iya lis kasihan ayah mu, melihat kamu terus menerus sedih..." tutur Nikmah sahabat lilis dan Hesti

" terimakasih ya Hes , Nik...

sudah menghibur aku dan slalu ada di saat seperti ini.." mereka berpelukan

"terimaksih sahabat ku" lanjut lilis

Beberapa bulan kemudian

tibalah saat di mana hari yang di nanti nanti oleh siswa siswi yaitu kelulusan. kini Lilis terpisah dari sahabat nya kareni Hesti dan Nikmah meneruskan sekolah di SANAWIYAH.

Lilis di terima di sekolah negri SMPN 1 GARUM

di sekola Lilis bertemu banyak teman yang satu sekolah dengan nya tapi tidak satu kelas.

Didalam kelas 7e kelas Lilis berada dan kini Lilis berteman akrab dengan Kartika yang berbeda sekolah tapi satu kelas dengan Lilis.

kartika yang bisasa dipanggil tika itu anak yang ramah,baik, tidak membeda beda kan teman

Kini sudah beberapa bulan berlalu petemana lilis dan tika semakin akrab dan sedikit demi sedikit lilis bisa sediki melupakan kesedihanya.

dan lilis pun kini semakin berubah menjadi anak nakal dulu yang dia penurut dan pendiam sekarang dia semakin menjadi sering jalan sama teman dengan alasan kerja kelompok

dari situlah lilis semakin berubah menjadi pembangkang tapi kalau bersangkutan dengan ibu nya lilis tidak bisa berkata atau pun berkutik

""lilis bangun ini sudah siang. kamu harus sekolah .. hari ini katanya ujian semester 1.."" teriak ibu lilis dari dlm rumah

"" iya ibu lilis bangun.."" lilis masih betah di dalam selimut nya...

""ayo cepat ini sudah pukul 6 "" lanjut ibu lilis lagi...

""ibu mau ke sawah dulu... cepat bangun"" sambung ibu lilis.

ya ibu lilis adalah seorang buruh tani seperti almarhum ayah nya. semenjak ayah lilis sakit ibu nya lah yang menjadi tulang punggung keluarga.

Sedangkan untuk biaya sekolah lilis sudah ada yang membiayai.

Di sekolah lilis juga ikut ekstrakulikuler karate yang diadakan seminggu sekali.

Tapi ia tak pernah mengikuti ekstra itu karena kebanyakan itu dari mahasiswa...

jarak rumah ke sekolah lilis hanya menempuk waktu sekitar 50 menit saja.

lilis berangkat sekolah menggunakan sepeda pemberian dari orang yang membiayai sekolah lilis...

Di jalan menuju sekolah lilis berpapasan dengan kartika...

"""" hey. tik tumben naik sepeda.. biasanya dianterin om."" sapa lilis sambil terus mengayuh sepeda nya agar cepat sampai tujuan...

""oh hay lis.. iya om ku lagi sibuk . lagian aku kepengen naik sepeda biar sekalian olah raga.." balas kartika.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!