Tangisan seorang bocah menjadi perhatian kerumunan banyak orang yang akan menuju ke pemakaman.
"ayah, lilis ikut ayah,,, hiks.. hikss.."
Sulistyo Wati bocah kelas 6 sd menangis sesenggukan karena di tinggal untuk selamanya oleh ayah tercinta.
Sudah sejak 3 tahun terakhir ayah lilis yaitu Sunyoto sakit sesak napas dan darah tinggi nya sering kambuh.
"sudah nak ikhlaskan kepergian ayahmu.." ucap salah satu guru sd favorit lilis.
" tapi bu." lilis berhenti berkata karene menahan tangis...
" lilis belum siap ke.. hi..la.. ngan bapakkk.." lanjut lilis terbata bata.
"sudah sabar , kamu harus kuat demi ibu mu lis..." kata ibu guru lilis
**************************
7 hari berlalu dan lilis masih dalam keada.an berduka dan selalu murung sa.at di rumah atau pun di sekolah akhirnya nilai nilai sekolah lilis pun menurun...
"sudah lah mbak lis jangan sedih terus menerus. kasihan pak dhe di sana.." nasehat Hesti sepupu lilis
"iya lis kasihan ayah mu, melihat kamu terus menerus sedih..." tutur Nikmah sahabat lilis dan Hesti
" terimakasih ya Hes , Nik...
sudah menghibur aku dan slalu ada di saat seperti ini.." mereka berpelukan
"terimaksih sahabat ku" lanjut lilis
Beberapa bulan kemudian
tibalah saat di mana hari yang di nanti nanti oleh siswa siswi yaitu kelulusan. kini Lilis terpisah dari sahabat nya kareni Hesti dan Nikmah meneruskan sekolah di SANAWIYAH.
Lilis di terima di sekolah negri SMPN 1 GARUM
di sekola Lilis bertemu banyak teman yang satu sekolah dengan nya tapi tidak satu kelas.
Didalam kelas 7e kelas Lilis berada dan kini Lilis berteman akrab dengan Kartika yang berbeda sekolah tapi satu kelas dengan Lilis.
kartika yang bisasa dipanggil tika itu anak yang ramah,baik, tidak membeda beda kan teman
Kini sudah beberapa bulan berlalu petemana lilis dan tika semakin akrab dan sedikit demi sedikit lilis bisa sediki melupakan kesedihanya.
dan lilis pun kini semakin berubah menjadi anak nakal dulu yang dia penurut dan pendiam sekarang dia semakin menjadi sering jalan sama teman dengan alasan kerja kelompok
dari situlah lilis semakin berubah menjadi pembangkang tapi kalau bersangkutan dengan ibu nya lilis tidak bisa berkata atau pun berkutik
""lilis bangun ini sudah siang. kamu harus sekolah .. hari ini katanya ujian semester 1.."" teriak ibu lilis dari dlm rumah
"" iya ibu lilis bangun.."" lilis masih betah di dalam selimut nya...
""ayo cepat ini sudah pukul 6 "" lanjut ibu lilis lagi...
""ibu mau ke sawah dulu... cepat bangun"" sambung ibu lilis.
ya ibu lilis adalah seorang buruh tani seperti almarhum ayah nya. semenjak ayah lilis sakit ibu nya lah yang menjadi tulang punggung keluarga.
Sedangkan untuk biaya sekolah lilis sudah ada yang membiayai.
Di sekolah lilis juga ikut ekstrakulikuler karate yang diadakan seminggu sekali.
Tapi ia tak pernah mengikuti ekstra itu karena kebanyakan itu dari mahasiswa...
jarak rumah ke sekolah lilis hanya menempuk waktu sekitar 50 menit saja.
lilis berangkat sekolah menggunakan sepeda pemberian dari orang yang membiayai sekolah lilis...
Di jalan menuju sekolah lilis berpapasan dengan kartika...
"""" hey. tik tumben naik sepeda.. biasanya dianterin om."" sapa lilis sambil terus mengayuh sepeda nya agar cepat sampai tujuan...
""oh hay lis.. iya om ku lagi sibuk . lagian aku kepengen naik sepeda biar sekalian olah raga.." balas kartika.
kartika octaviani adalah nama lengkapnya anak yang di tinggal orang tuanya sejak kecil karena merantau ke luar kota demi masa depan keluarganya
kartika tinggal bersama nenek, kakek, om dan tante nya.
""owh... begitu ya..."" sahut lilis
"" o... iya nanti main ke rumah ku yukkk."" ajak kartika pada lilis
"" emmm... tapi aku ijin ibu dan kakak aku dulu ya.. nanti takut nyari.in..."""sahut lilis seraya tetap mengayuh sepeda.
beberapa menit kemudian sudah nampak sekolah lilis dan tika
sampainya di depan gerbang mereka turun karna ada satpam takut terkana sanksi.
""selamat pagi pak satpam"" sapa lilis dan tika bersama.an
""pagi.."" jawab pak satpam yang terkenal judes pada setiap siswi baru
setelah memarkirkan sepeda nya lilis dan tika masuk menuju kelas karna lilis harus piket terlebih dahulu
beberapa jam berlalu pelajaran akhirnya telah usai karna bel berbunyi...
"""ayok . ngantin lis..""ajak tika
""duluan aja tik aku masih ngerjain tugas aku dulu karna belum selesai... nanti aku nyusul..."" jawab lilis seraya tetap menulis...
akhirnya tika menuju kantin sendirian selang beberapa menit terlihat lilis mengikuti dari arah belakang
"""tikka... tungguin."" teriak lilis dari belakang
""katanya masih nugas kok nyusulin... emang udah selesai kah..."" tanya tika
""belum tapi aku udah laper banget.. tadi lupa belum sarapan""" jawab lilis seraya meringis menunjukkan gigi gingsulnya..
""" ayo buruan... nanti keburu bel masuk..""" ajak lilis pada tika
bel berbunyi untuk ke dua kali nya menandakan bel pulang sekolah...
tika menghampiri lilis..
"" ayo jadi kerumah apa enggak??"" tanya tika
""iya jadi dong ayok buruan.."
"" keburu kesorean nanti"".. jawab lilis
""eitss.. makan bakso dulu yukkk.. nanti aku traktir dehh..""" ajak kartika ""aku laper banget nih"" sambung nya lagi
"ayo.."jawab lilis
selesai makan bakso di depan sekolahan lilis dan tika pulang sebelum itu mereka menuju rumah lilis untuk meminta ijin ke ibu dan kakak lilis..
"" lis naik sepeda aku aja nanti sepedanya kamu bawa pulang. besok aku ambil..."" kata kartika
"" emm. baik lah... aku yang boncengin ya"" jawab lilis
di jalan menuju rumah kartika mereka berbincang bincang banyak hal tentang pacar kartika yang tinggal satu desa dengan lilis
tapi lilis tidak pernah kenal karena lilis tidak pernah di ijin kan ayahnya keluar rumah kalau tidak ada keperluan sekolah.
"" cie yang lagi jatuh cinta"" goda lilis seraya melihat kedua kemerahan tika yang kemerahan "" di liatin aja rumahnya... enggak mau nyamperin... "" sambung lilis
"" apa an sih.. udah ayok jalan nanti mamak nyari.in aku karena pulang kesorean..."" kilah tika karna ia merasa malu
"" ok.. kita lanjut.. cusss"" jawab lilis seraya mengayuh kembali sepeda nya...
di tengah perjalanan mereka memutuskan untuk berjalan karena rumah kartika melewati taman kecil yang di bangun oleh pemerintah kota.
taman yang tampak ramai pengunjung dan penjual yang menjual beraneka makanan...
keduanya becerita dan tampak sesekali tertawa riang bersama .
lilis menyayangi temanya itu meski mereka beberapa bulan bertemu dan bersama.
karna dengan kartika lah lilis bisa dengan mudah menceritakan segalanya dan berbagi cerita kehidupan...
akhirnya setelah berjalan selama 30 menit mereka sampai ke rumah kartika
""assalamu'allaikum mak.. kartika pulang.." teriak kartika dari luar rumah...
"wa'alaikusalam .. kenap sore pulang nya biasanya jam 1 siang sudah di rumah...
"jangan sering sering kluyuran nanti mamah papahmu marah.."" omel nenek tika
"" iya iya mamak ku sayang tika ngerti kok..""
""tika tadi ke rumah lilis mak jadi kesorean pulang nya..."" jawab kartika
"" o iya mak kenali ini temen lilis yang lilis ceritain waktu itu...""
lilis lalu mencium punggung tangan nenek kartika seraya berkata "" maaf mak.. gara gara nungguin lilis tika jadi telat pulang nya ...
maaf ya mak""
"" iya tidak apa apa nak ... mari masuk..""
"" anggap rumah sendiri jangan sungkan sungkan ya"" kata nenek kartika
lilis tidak menjawab tapi dia tersenyum ke arah nenek tika...
lalu tika menarik tangan lilis untu masuk kedalam kamar kartika...
"" ayok ikut ke kamar yuk""ajak tika
"" ayyk aku penasaran sama kamar gadis smp kayak kamu..."" ledek lilis lalu mereka tertawa...
mereka memang berbeda kartika yang tembem dan imut tapi sayang sudah besar tapi tidak pernah membantu nenek nya
sedangkan lilis sejak kelas 4 sd sudah bisa masak walau pun masak nasi.. dan mencuci pakaiannya sendiri...
karena orang tua lilis bukan orang berada bisa makan pun sudah bersyukur
"" tik kenap kamu gak belajar nyuci baju sendiri sih kan kasihan mamak kamu udah sepuh"" kata lilis
"" belum waktunya belajar lis nanti aja kalu udah lulus sekolah...""jawab kartika enteng
""ish.. kamu itu yah dasar anak mami"" kesal lilis...
"" iya iya nanti aku belajar deh... siapa tau lulus smp udh ada yang nglamar"""
"" ish otak mu itu penuh dengan cowok"" dasar ...
mereka akhirnya bercanda ria... tika yang jahil dan lilis yang murah senyum tapi mudah kesal...
hari mulai petang akhirnya lilis pamit pulang karena takut kakanya mencari nya karna sudah terlalu lama meninggalkan rumah...
di tengah perjalanan pulang lilis memikirkan sesuatu...
bagaimana kalau ia kehilangan ibu nya apa yang harus ia lakukan ia akan hidup dengan siapa dan bagai mana kehidupannya setelah itu...
karna larut dalam lamunan nya lilis tidak menyadari bahwa ia sudah ada di depan rumah nya
"" hey anak gadia kenapa melamun saja ayo masuk cepat mandi ini sudag mau maghrib..."" kata kakak lilis yang baru pulang dari bekerja membajak sawah
"" hmmm.. eh iya bang lilis masukin sepedah dulu abis itu mandi..."" jawab nya terkejut.
di depan televisi abang ibu adek dan lilis berkumpul untuk makan malam
sesekali lilis melihat wajah ibu nya wajah kelelahan karena seharian ibuk di sawah
terbesit dalam pikiran nya bila nanti sudah dewasa dia ingin bekerja dan membahagiakan ibu nya sampai tak sadar cairan bening menetes di pipinya...
dengan cepat lilis menghapus air mata itu agar tidak ada yang melihat...
"" ayo cepat habis kan makan malam nya nanti setelah itu cepat belajar"" kata ibu lilis lalu menuju dapur...
"" iya buk..." sahut lilis dan adik nya..
lalu lilis membantu ibu nya membereskan piring dan mencucinya...
setelah itu lilis masuk ke kamar dan belajar bersama adik satu satu nya lili yaitu NITA
Nita masih kelas 4 sd dia beberapa kali tidak naik kelas karena tidak bisa membaca dan lamban dalam berfikir...
tepat pukul sembilan lilis menydah.i belajarnya karena ia sudah mengantuk dan besok adalah hari terakhir ujian semester...
""dek mbak bobok dulu ya.. udah ngantuk..""
"" iya mbak ... aku juga udah selesai kok tinggal ngerapi.in aja.."" jawab adek lilis
lalu mereka tidur bersama di kamar yang sama karena di rumah lilis hanya ada 2 kamar saja...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!