Setahun hidup bersama dengan Haikal, tidak terasa keduanya sering melakukan hubungan intim namun belum ada tanda-tanda kehamilan pada diri Rania.
Haikal yang tidak terlalu berharap banyak pada istrinya untuk segera memiliki momongan, menjalani hari mereka layaknya seperti orang pacaran tanpa dibebani oleh kehadiran momongan.
Karena suaminya tidak terlalu banyak menuntut dirinya membuat Rania merasa sangat nyaman untuk terus berusaha melayani kebutuhan suaminya kapan pun suaminya menginginkan dirinya.
Rania yang lebih banyak tinggal di Jakarta karena si kembar sudah masuk sekolah taman kanak-kanak di daerah Jakarta. Sesekali Rania tetap mengawasi perusahaan milik ayahnya yang begitu banyak hingga ia harus berbaik hati dengan para manajer perusahaan untuk tetap mengolah perusahaannya agar berjalan dengan stabil.
Para karyawannya sudah sangat paham dengan sifat Rania yang tidak segan menendang karyawan yang tidak profesional dalam pekerjaannya maupun yang berani mengkhianatinya.
Walaupun ia seorang perempuan, kecerdasan dan kecerdikannya dalam memimpin perusahaan ayahnya perlu diacungi jempol.
Rasa kagumnya Haikal pada istrinya membuatnya tidak berhenti bersyukur sampai saat ini bisa memiliki wanita yang super sempurna ini. Kadang Haikal mengajak Rania untuk mampir di apartemen miliknya hanya untuk sekedar bercinta di sana.
Usai bercinta mereka selalu keluar mencari makan atau bahan makanan di supermarket karena Rania ingin sekali memasak untuk suaminya tanpa melibatkan para pelayan di mansion milik mertuanya atau miliknya di Bandung.
Lagi-lagi, Rania tetap tampil yang terbaik dihadapan suaminya dengan masakan yang tidak kalah lezatnya yang di masak oleh para chef ternama. Rania bisa melakukan itu bukan serta Merta dengan bakat yang ia miliki, tapi selama i kuliah di luar negeri, ia selalu mengikuti kelas memasak masakan internasional jika kuliah sedang libur panjang.
Itulah Rania, ia tidak pernah membuang waktunya untuk berleha-leha, semuanya diisi dengan hal-hal yang bermanfaat walaupun dia adalah pewaris tahta kerajaan bisnis milik kedua orangtuanya.
"Sayang, bagaimana bisa kamu melakukan apapun untuk mengusai hal-hal yang tidak semua wanita lain bisa melakukannya.
Dari mulai belajar dasar agama, menutupi aurat, mempelajari tujuh bahasa dari beberapa negara dan mengusai dunia kuliner dan terakhir yang membuatku sangat kagum kamu bisa mengusai arena pertempuran panas kita di atas kasur." Ujar Haikal membuat gadis ini tersipu malu.
"Kebetulan semua yang aku lakukan itu adalah kesukaanku, jadi aku menjalaninya dengan ikhlas dan happy." Imbuh Rania.
"Bukankah kamu anak orang berada?" Setahuku gadis-gadis yang memilki segalanya hanya menghabiskan uang orangtuanya untuk berfoya-foya dan mendatangi tempat klabing."
"Itu mereka, bukan saya. Aku sangat bersyukur karena kedua orangtuaku mendidik diriku dengan menanamkan fondasi agama dalam membentuk mental dan spiritualku hingga aku menjadi seperti sekarang ini."
"Jika waktu bisa berbalik, aku ingin menjadi orang pertama dan terakhir untukmu sayang?"
"Apakah kamu sedang mencela mendiang istri pertamamu?" Tanya Rania yang sangat curiga dengan perilaku Haikal yang mudah bosan pada sesuatu.
"Bukan begitu sayang, hanya saja, aku tidak menemukan wanita sesempurna dirimu."
Haikal mencoba berkilah mendengar komentar istrinya yang ternyata sangat peka terhadap kaumnya jika direndahkan oleh lelaki.
"Apakah kamu tidak berpikir, bagaimana jika istri pertamamu masih hidup dan suatu hari akan datang menemuimu?"
Degg...
"Mengapa kamu berpikir seperti itu sayang?" Bukankah sudah jelas istriku tenggelam dibawa arus air bawa laut ketika dia ingin melakukan diving?"
"Jika terseret oleh air laut, bukankah berapa hari kemudian mayatnya akan mengambang?"
"Mengapa tiba-tiba kamu jadi berpikir sejauh itu Rania, apakah kamu mencurigai sesuatu?"
"Jika kamu lapor polisi atau menyewa detektif untuk menyelidiki kasus menghilangnya istrimu itu, kamu akan menemukan titik terang, jika istrimu bisa saja kabur bersama laki-laki lain dan membuat dirinya meninggal secara misterius."
Haikal tidak berpikir sampai ke arah yang dipikirkan oleh Rania.
"Mana mungkin dia bercanda dengan hal yang sangat berat seperti itu sayang?"
Haikal mencoba menekan perasaannya untuk tidak menerima argumen gila yang disampaikan oleh Rania.
"Bagaimana suatu saat jika ia kembali dan menuntut haknya sebagai istri padamu. Mungkin bisa jadi dia memintamu menceraikanku? Apa yang akan kamu lakukan memilih diantara kami berdua?"
Rania menatap raut wajah bingung suaminya dengan pernyataannya yang begitu gila.
"Berhentilah, mengandaikan sesuatu yang tidak akan pernah terjadi sayang. Orang mati tidak akan bangkit lagi dan datang mengecoh kehidupan pernikahan kita."
Haikal menghampiri istrinya dan menghentikan semua ucapan istrinya yang dianggapnya sangat omong kosong.
Rania menahan tubuh suaminya untuk mendekatinya.
"Bagaimana kalau itu benar-benar terjadi mas Haikal?" Siapa yang akan kamu pilih?" Aku atau dia?"
Rania ingin meyakinkan dirinya bahwa suaminya sangat mencintainya atau tidak.
"Jika itu terjadi, kamulah yang ada dalam hidupku sampai aku mati disisimu Rania. Andaipun dia hadir lagi dalam hidupku, aku akan mengabaikannya karena dia tidak berarti lagi untukku."
"Apakah sifatmu seperti itu? memperlakukan wanita seperti buah, habis manis sepah dibuang."
"Sayang mengapa kita jadi bertengkar seperti ini?" Bukankah kita sedang membahas yang lain tadi?" Mengapa tiba-tiba merembet ke masa laluku yang ingin aku lupakan.
"Karena aku sangat cemburu pada istri pertamamu yang telah membuatmu menangis sepanjang hari dengan ditemani oleh alkohol. Bukankah itu sangat menyentuh jika dia tahu betapa hancurnya dirimu ketika kehilangannya."
Rania mengungkapkan perasaannya yang akhir-akhir ini menganggu pikirannya.
"Lebih baik kita pulang menemui si kembar supaya pikiranmu tidak akan tercemar dengan hal-hal yang tidak akan pernah terjadi."
Haikal mengakhiri perdebatan mereka yang membuat nyalinya cukup ciut menjawab setiap pertanyaan gila dari istrinya.
Haikal merenungi perkataan Rania yang menyimpulkan kematian Renata yang dianggap suatu rekayasa. Entah darimana gadis itu sampai berpikir jelek pada kematian istrinya pertamanya itu, yang jelas Haikal ingin menyelidiki kebenaran kasus kematian istrinya yang tiba-tiba menghilang saat mereka sedang berada di atas kapal pesiar yang sedang berlabuh di pulau terpencil.
"Bagaimana kalau perkataan Rania benar adanya?" Apa yang harus aku lakukan jika suatu nanti kebenaran akan terungkap atau Renata tiba-tiba kembali dan mengusik rumah tanggaku dengan Rania?"
Pikiran Haikal terus berkecamuk di benaknya namun tidak ada satu jawaban yang ia temukan kecuali mempertahankan Rania untuk tetap disisinya jika suatu saat nanti Renata benar-benar datang.
"Renata, aku harap kamu tenang di alam kuburmu, karena saat ini aku sudah bahagia dengan istriku yang hampir nyaris sempurna."
Mobilnya sudah tiba di mansion utama. Si kembar berlari keluar menyambut keduanya. Tawa mereka kembali memecah keheningan yang sempat terasa mencekam oleh pasangan yang baru habis berdebat karena masalah sepele.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
Benazier Jasmine
apa nnt renata hidup trz jd benalu rumah tangga haikal & rania
2023-02-22
0
Cah Dangsambuh
duuuuh diam diam rania menyelidiki mungkin
2022-09-17
1
Arie'shantie
lanjut
2022-04-16
1